drmana kepercayaan berasal?
bagaimana bisa percaya?
kenapa harus ada kepercayaan?
*im monitoring
drmana kepercayaan berasal?
bagaimana bisa percaya?
kenapa harus ada kepercayaan?
*im monitoring
Kupikir setelah manusia memiliki kemampuan merangkai sebab-akibat dan kemampuan imajinasi, di saat itu dia mulai membuat metanarasi yang akhirnya jadi kepercayaan.
Tapi kalau kita bicara tentang agama, itu lebih kompleks. Agama bukan sekedar kepercayaan.
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
kenapa dia harus begitu?
Kabar gembira untuk kita semua, kini tai ada ekstraknya~
Orang harus percaya ketika tidak ada pilihan. Orang2 yg dulu mempercayai perkataan hero-nya, karena tidak punya pilihan, harus percaya apakah kemelaratan/kesusahan/kebodohan ini akan abadi, atau percaya pada hero / juru selamatnya.
Kalo jaman sekarang ya... tergantung.. kalo idup di wilayah palestina, afghanistan, ato daerah2 susah lainnya, semakin keras lah kepercayaannya untuk mengobati pengorbanan2nya. Kalo di negara gemah ripah loh jinawi ya.. ga perlu percaya, karena bisa saja kepercayaan itu malah jadi beban idup nya di sana. Banyak makan ati. Tapi mungkin disitulah tantangannya.. Shg banyak aksi/reaksi spt orang stress kebanyakan makan ati.
kepercayaan berasal dari cerita (sabda premana)
lalu dikaji, di analisa (anumana premana)
akhirnya dibuktikan dengan menjalani, mengalami supaya ada pengalaman (pratyaksa premana)
idealnya, disebut percaya ketika sudah mengalami 3 proses diatas.
Tapi ini sangat subyektif, terkadang ada yang cukup sampai di tingkat 1 atau 2 saja (percaya cuma berdasar "katanya")
sebagai guidance dalam menjalani kehidupan
Semua hal selalu berawal dari kepercayaan.
Contoh:
Premis 1: Semua manusia pasti akan mati
Premis 2: Silvercheeks itu manusia
Konklusi : Silvercheeks pasti akan mati
Silogisme diatas baru bisa berlaku kalau ada "Kepercayaan"
Orang harus -percaya- bahwa Premis 1 dan Premis 2 itu benar, meskipun tidak ada buktinya.
Hal ini juga berlaku dalam science, misalnya:
Teknik Radiometrik dating digunakan untuk mengukur usia fossil.
Scienctist tidak pernah tahu berapa jumlah daughter isotop mula2 yg ada pada saat fossil terbentuk, Scientist juga tidak pernah tahu gejala2 alam yg terjadi dimasa lalu yg mungkin mempengaruhi jumlah radio isotop pada fossil.
Dengan begitu banyak data cruisial yg tidak diketahui, mengapa ilmuwan bisa mengambil kesimpulan bahwa fosil2 berusia jutaan tahun ?
Caranya adalah dengan membuat asumsi2 untuk mengganti data2 yg mereka tidak tahu tersebut.
Asumsi itu dibuat atas dasar -kepercayaan- terhadap Teori Evolusi yg mengatakan bahwa Fosil2 itu usianya jutaan tahun.
Kalau ternyata teori Evolusi salah maka Radio dating juga salah.
Jadi Radio Dating tidak bisa digunakan untuk membuktikan Teori Evolusi, sebaliknya teknik radio dating dibuat atas dasar teori evolusi.
Teori Evolusi dibangun atas dasar kepercayaan bahwa segala sesuatu terjadi secara random tanpa adanya perancang cerdas.
Teori Intelegent Design dibangun atas dasar kepercayaan bahwa segala sesuatu dirancang oleh sang perancang cerdas.
Pengetahuan dibangun atas dasar kepercayaan2, cuma ada orang yg mau mengakuinya ada yg tidak mau mengakuinya.
kepercayaan dimulai dari interaksi yg sering
objek/lawan interaksi memberikan respon yg konsisten
contoh :
youli mau belanja ke pasar
dapet info kalo si A pedagang yg gak jujur, si B pedagang yg jujur
percaya gak percaya, terserah situ (tergantung yg kasih infonya)
trus youli sering belanja ke si A dan si B
lama2, youli tau kalo si A gak jujur dan si B jujur
dan sekarang youli percaya kalau si A itu pedagang yg gak jujur, tapi si B pedagang yg jujur
termasuk meningkatnya kepercayaan terhadap si pemberi info tentang si A dan B
Aku percaya maka aku ada.
love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours
^ i love this answer.
1#i believe, then it be.
2#when i think, i be.
imo, jd realita itu fluid, manifestasi sebuah 'think/belief'
apakah kepercayaan itu sesuatu yg bs diukur scr ilmiah? jd kepercayaan itu apa?
Kabar gembira untuk kita semua, kini tai ada ekstraknya~
^ lupa nulis di post 0
*ngeles
Kabar gembira untuk kita semua, kini tai ada ekstraknya~
Dalam buku The Origin of the Idea of God karya Willhelm Schmidt, ide mengenai kepercayaan sudah sejak lama dan dimulai dari teka-teki mengenai Causa Prima. Bahkan Schmidt melangkah lebih jauh, bahwa sesungguhnya kepercayaan monoteistik telah ada jauh sebelum kepercayaan politeistik berkembang. Kepercayaan paling primitif mungkin berasal dari Afrika. Pada awalnya mereka mengakui hanya ada satu Tuhan Tertinggi, yang telah menciptakan dunia dan menata urusan manusia dari kejauhan. Kepercayaan terhadap satu Tuhan Tertinggi (kadang-kadang disebut Tuhan Langit, karena dia diasosiasikan dengan ketinggian). Mereka mengungkapkan kerinduan kepada Tuhan melalui doa; percaya bahwa dia mengawasi mereka dan akan menghukum setiap dosa. Namun demikian, dia anehnya tidak hadir dalam kehidupan keseharian mereka; tidak ada kultus khusus untuknya dan dia tidak pernah tampil dalam penggambaran.
.
Warga suku itu mengatakan bahwa dia tidak bisa diekspresikan dan tidak dapat dicemari oleh dunia manusia. Sebagian orang bahkan mengatakan dia telah “pergi”. Para antropolog berasumsi bahwa Tuhan ini telah menjadi begitu jauh dan mulia sehingga dia sebenarnya telah digantikan oleh ruh yang lebih rendah dan tuhan-tuhan yang lebih mudah dijangkau. Begitu pula, menurut teori Schmidt selanjutnya, di zaman kuno, Tuhan Tertinggi digantikan oleh tuhan-tuhan kuil pagan yang lebih menarik.
---------- Post Merged at 05:09 PM ----------
Dalam buku The Origin of the Idea of God karya Willhelm Schmidt, ide mengenai kepercayaan sudah sejak lama dan dimulai dari teka-teki mengenai Causa Prima. Bahkan Schmidt melangkah lebih jauh, bahwa sesungguhnya kepercayaan monoteistik telah ada jauh sebelum kepercayaan politeistik berkembang. Kepercayaan paling primitif mungkin berasal dari Afrika. Pada awalnya mereka mengakui hanya ada satu Tuhan Tertinggi, yang telah menciptakan dunia dan menata urusan manusia dari kejauhan. Kepercayaan terhadap satu Tuhan Tertinggi (kadang-kadang disebut Tuhan Langit, karena dia diasosiasikan dengan ketinggian). Mereka mengungkapkan kerinduan kepada Tuhan melalui doa; percaya bahwa dia mengawasi mereka dan akan menghukum setiap dosa. Namun demikian, dia anehnya tidak hadir dalam kehidupan keseharian mereka; tidak ada kultus khusus untuknya dan dia tidak pernah tampil dalam penggambaran.
.
Warga suku itu mengatakan bahwa dia tidak bisa diekspresikan dan tidak dapat dicemari oleh dunia manusia. Sebagian orang bahkan mengatakan dia telah “pergi”. Para antropolog berasumsi bahwa Tuhan ini telah menjadi begitu jauh dan mulia sehingga dia sebenarnya telah digantikan oleh ruh yang lebih rendah dan tuhan-tuhan yang lebih mudah dijangkau. Begitu pula, menurut teori Schmidt selanjutnya, di zaman kuno, Tuhan Tertinggi digantikan oleh tuhan-tuhan kuil pagan yang lebih menarik.
Karma: No need for revenge. Just sit back and wait. Those who hurt you will eventually screw up themselves and if you're lucky, God will let you watch