Dalam kasus di atas, orang tua dan keluarga besar tidak akan setuju karena masalah perbedaan keyakinan/suku/sosial ekonomi.
Kalo diingkari resiko langsungnya adalah kekecewaan dari pihak yang dijanjikan. Terutama karena pihak tsb teman kantor yang ketemu muka delapan jam sehari, lima hari seminggu sepanjang tahun. Lalu suara-suara miring dari teman-teman kantor lain. Dan tentu ada resiko konflik batin karena "lelaki sejati yang dipegang ucapannya".
Saya sepakat dgn om tsu, bahwa namanya manusia bisa saja khilaf. Cuma mengakui terjadi kesalahan di masa lalu, nggak semua orang punya kemampuan merendah sejauh itu.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Popo Nest