Results 1 to 20 of 24

Thread: garuda & rolls royce

Hybrid View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Setau saya China belum bisa membuat mesin pesawat. Produsen mesin pesawat saingan Rolls-Royce ya dari US, seperti GE Aviation dan Pratt & Whitney.

    Sistem pengadaan terbuka tidak sepenuhnya dapat membuat deal dibalik layar hilang

  2. #2
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by itsreza View Post
    Setau saya China belum bisa membuat mesin pesawat. Produsen mesin pesawat saingan Rolls-Royce ya dari US, seperti GE Aviation dan Pratt & Whitney.

    Sistem pengadaan terbuka tidak sepenuhnya dapat membuat deal dibalik layar hilang
    t'rus PT DI beli dimana?

  3. #3
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    t'rus PT DI beli dimana?
    https://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia

    Dari link diatas dijelaskan PT DI menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Mayoritas yang diproduksi PT DI pada saat ini adalah komponen pesawat. Untuk pesawat yang diproduksi PT DI dengan lisensi, mesin dipasok dari pemilik lisensi, sedangkan untuk pesawat CN 235 dirancang bersama dengan CASA menggunakan mesin dari GE, sedangkan CN 295 menggunakan mesin dari Pratt & Whitney. Untuk N250 yang gagal, pakai Rolls-Royce AE 2100... sekarang pesawat ini sedang dikembangkan menjadi R 80.

    Spoiler for Story:

    Belum mampu buat mesin pesawat, PT DI masih andalkan impor

    Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tengah kebanjiran pesanan pesawat buatan anak negeri dengan tipe N219. Walau belum dapat sertifikasi layak terbang, pesawat tipe ini sudah dipesan sekitar 200 unit dari maskapai maupun Pemda.

    Hanya saja, komponen mesin pesawat buatan anak negeri ini masih menggunakan komponen impor. Direktur Pengembangan Teknologi PT DI, Andi Alisjahbana mengakui, Indonesia belum membuat mesin pesawat, sehingga masih mengandalkan impor.

    "Kita belum bisa desain dan buat sendiri (mesin pesawat). Mesti ada investasi dan lainnya. Kita saat ini belum mampu," ucap Andi ketika ditemui di kantor Lapan, Jakarta, Selasa (25/2).

    Andi mengakui, membuat komponen mesin pesawat bukanlah hal mudah. Membuat mesin pesawat harus mempunyai lisensi yang diakui dunia.

    "Kita harus punya engine development sendiri, nanti kita lihat kalau produksi banyak dan kita harus pakai lisensinya. Kita harus embeli lisenci tadi," tegasnya.

    Untuk pesawat N219, kata dia, masih menggunakan mesin impor dari Kanada. Komponen impor di pesawat tersebut mencapai 40 persen. Dia mengklaim, persentase komponen impor pesawat ini terkecil dibandingkan dengan pesawat buatan PT DI lainnya.

    https://www.merdeka.com/uang/belum-m...kan-impor.html
    Pesawat-pesawat Ini Telah Diproduksi PT DI, Apa Saja..?


    JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (Persero) hingga 2012 telah memproduksi tak kurang dari 309 unit pesawat terbang.

    Direktur Komersial dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh, Jumat (14/2/2014) mengatakan pesawat yang paling banyak diproduksi adalah jenis CN235, dengan kontrak hingga 262 unit.

    Selain itu, apalagi jenis pesawat yang diproduksi perusahaan pelat merah di bidang kedirgantaraan itu?

    1. NBO105
    NBO105 adalah helikopter yang diproduksi sejak tahun 1976, kala itu PT DI masih bernama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Helikopter ini berlisensi MBB Jerman.

    Hingga 2012, PT DI telah membuat 122 unit NBO105. Namun, saat ini PT DI tidak memproduksi lagi helikopter tersebut. 2.

    2. NBELL412
    NBELL412 adalah helikopter yang diproduksi sejak 1984, ketika PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah nama menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (PT IPTN). Helikopter jenis ini diproduksi dengan menggunakan lisensi dari Bell Textron USA.

    Hingga 2012 PT DI telah merampungkan 45 unit NBELL412. Namun, kini PT DI tak lagi memproduksi helikopter tersebut. Kendati demikian, PT DI kembali bekerjasama dengan Bell Textron USA untuk memodifikasi, dan sebagai global supplier BELL412 EP. 3.

    3. NSA330
    Hingga 2012, PT DI memproduksi sekitar 11 unit NSA330, yang digunakan oleh TNI AU Republik Indonesia. Helikopter puma ini diproduksi sejak 1982, zaman PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio, dengan lisensi dari Aerospatiale Perancis (sekarang Eurocopter). Kini, PT DI tak lagi memproduksi NSA330, diganti menjadi NAS332. 4.

    4. NAS332
    NAS332 juga diproduksi sejak 1982. Hingga 2012, helikopter super puma ini telah diproduksi sebanyak 20 unit, dengan lisensi Eurocopter. 5.

    5. NC212
    Hingga 2012 tercatat sebanyak 104 unit NC212 yang telah diproduksi PT DI. NC212 merupakan pesawat multiguna yang mampu membawa 20 penumpang atau muatan 2.000 kg.

    NC212 seri 200 dan 400 dapat digunakan sebagai pembuat hujan, patroli maritim dan penjaga pantai. Kementerian Pertanian Thailand menggunakan NC212 sebagai pembuat hujan. Sementara TNI AL Republik Indonesia menggunakan seri 200 sebagai patroli maritim selain CN235. 6.

    6. CN235
    CN235 menjadi salah satu produk unggulan PT DI. Hingga 2012 tercatat sebanyak 62 unit pesawat jenis ini yang telah diproduksi, dari kontrak sebanyak 262 unit.

    CN235 mulai dirancang bangun sejak 1979 bersama CASA. Pesawat ini dirancang untuk multiguna, mampu melakukan short take off and landing, dan dioperasikan di landasan perintis yang pendek (800 meter).

    Pesawat ini telah diproduksi dengan berbagai varian, dengan varian pertama seri 10 dan 100. Sementara itu, varian terakhir menggunakan 2 mesin buatan GE tipe CT7-9C yang masing-masing berdaya 1750 SHP. 7.

    7. CN295
    CN295 merupakan pesawat hasil pengembangan CN235 oleh Airbus Military (atau CASA). Badan pesawat lebih panjang 3 meter dibanding CN235, sehingga dapat membawa 40 sampai 50 penumpang.

    CN295 digerakkan oleh 2 mesin turboprop Pratt & Whitney. Hingga 2012 PT DI telah mendeliver 2 dari 9 unit kontrak CN295 untuk TNI AU.

    http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...PT.DI.Apa.Saja.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •