Yup, tepatnya Mega (PDIP) yg beroposisi thd pemerintahan SBY (Demokrat).bukannya dari 2004 sampai sekarang kubu Mega oposisi sama SBY
Lalu bagaimana sebaiknya ke depan?
Kalo menurutku sebaiknya Jokowi (PDIP) mau merangkul Demokrat untuk "berkoalisi" (lebih tepatnya "berdamai") untuk sama2 membangun bangsa ini. Setidaknya, menurutku, Demokrat lebih pas untuk bergabung dibandingkan dengan Golkar, demi mulusnya transisi kepemimpinan SBY ke Jokowi. Syukur2 lagi kalo keduanya (Demokrat dan Golkar) bisa dirangkul bareng2. Dengan catatan, baik itu Demokrat maupun Golkar harus bisa menyingkirkan kader2nya yg busuk2. Bahkan Jokowi pun harus berani menolak kader2 PDIP sendiri yg punya rekam jejak buruk agar ndak duduk di pemerintahan. Mestinya ini bisa dilakukan kalo konsisten dgn jargon "koalisi tanpa syarat" yg selama ini didengungkan.
Tapi kalo bicara pahitnya, kalo memang kedua parpol tsb ndak bisa dirangkul oleh pemerintahan Jokowi-JK, setidaknya "koalisi permanen merah-putih" harus bisa digembosi. Kondisikan agar Demokrat+Golkar keluar dari "koalisi hitam" tsb dan membentuk "poros oposisi baru". Meskipun menurutku ini "pilihan pahit" (ndak bagus) dimana ada dua kubu oposisi dlm sebuah pemerintahan, tapi menurutku ini jauh lebih baik daripada hanya ada satu oposisi (poros Merah-Putih) yg solid (tapi "hitam").
Tapi saya pribadi yakin kok bahwa Demokrat, melalui tangan SBY, akan merapat ke Jokowi. Dan kalo ini benar terjadi maka PAN akan menyusul dan selanjutnya PPP (minus SDA). Kalo Golkar sih kayaknya masih harus melalui gonjang-ganjing dulu sampe nantinya ARB berhasil dilengserkan, cepat ato lambat.
Itu harapan saya "what next" untuk pemerintahan Jokowi-JK.