Results 1 to 20 of 62

Thread: Kajian Singkat Tentang Karakteristik Pendukung Jokowi dan Prabowo

Hybrid View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    pelanggan second_life's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    again, on my second life
    Posts
    434
    ^ bukanny demokrat ud mendeklarasikan dukungan ke gerindra?

    ---------- Post Merged at 04:58 PM ----------

    ^ bukanny demokrat ud mendeklarasikan dukungan ke gerindra?

  2. #2
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Silakan lu pilih Jokowi, jadiin dia presiden, trus mimpi jadi rakyat makmur.

    Tahun 2016 kita bahas apa yg dihasilin Jokowi kalo nanti dia jadi presiden.

  3. #3
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Solo, Ali Usman mengkritik ide Jokowi meluncurkan Kartu Indonesia Pintar.

    Dia menilai semasa menjabat sebagai wali kota Solo saja, Jokowi kesulitan mengelola Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Sehingga dana program pendidikan itu pun dinilainya banyak yang tak jelas.

    Ali membenarkan pernyataan mantan konsultan IT Jokowi, Wahyu Nugroho, bahwa capres PDI Perjuangan itu sempat diingatkan oleh Wahyu sebelum menerapkan sistem tersebut di Jakarta. Saat itu Wahyu mengingatkan agar sistem itu diperbaharui lebih dulu. Namun Jokowi tetap mengabaikannya.

    "Saya melihatnya seperti ada kesengajaan. Lalu (konsep ini) diterapkan di Jakarta dan sekarang mau diterapkan secara nasional kalau nanti terpilih (Kartu Indonesia Pintar)," kata Ali saat jumpa pers dengan wartawan, kemarin.

    Ali Usman juga mempertanyakan kinerja KPK yang dinilai lambat dalam menindaklanjuti kerugian negara akibat BPMKS. Pasalnya, dirinya sudah melaporkan dugaan korupsi ini sejak tahun 2012.

    "Saya juga bingung, kok KPK diam saja. Harusnya ada skala prioritas. Masa yang di luar Jawa kasus korupsi Rp 1 miliar dikejar, ini yang belasan miliar setiap tahun dan menyangkut orang miskin, diam saja," ujarnya.

    -------



    ---------- Post Merged at 12:07 PM ----------

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendudukan dan penyegelan kantor TV One oleh massa PDIP dan pendukung Jokowi-JK menunjukkan bagaimana sikap Jokowi dan pendukungnya terhadap kritikan. Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago memaparkan perbedaan menyikapi kritikan antara Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.

    Menurut Pangi, cara-cara pihak Jokowi menduduki dan menyegel stasiun TV One bertolak belakang dari komentar Jokowi selama ini yang menjunjung kebebasan pers. "Kalau caranya seperti ini apakah nanti ketika Jokowi berkuasa berita-berita kritis disensor semua atau media tersebut dicabut izinnya oleh Jokowi. Sekarang belum jadi presiden saja sudah main kepung," kata Pangi kepada Republika, Kamis (3/7).

    Pangi menilai, kubu Jokowi telah gagal membentuk opini publik. Ia menyesalkan sikap dari Sekjen PDIP sekaligus ketua tim pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo yang ikut membolak-balik emosional pemilih sehingga massa PDIP berbuat anarkis.

    Menurut Pangi, hal tersebut berbeda dengan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berkuasa. Partai Demokrat yang didirikan SBY dan menjadi partai penguasa kerap menjadi sasaran kritik dari berbagai media mulai dari masalah korupsi hingga masalah Cikeas. "Namun SBY tak membredel atau mencabut izin media yang mengkritiknya. Jokowi dan PDIP belum teruji. SBY lebih demokratis," kata Pangi.

    Sikap Jokowi dan pendukungnya juga berbeda dengan Prabowo Subianto. Selaku calon presiden, Prabowo pernah dituding berbagai kritikan. Mulai dari dituduh penculik, pembunuh, hingga psikopat, namun Prabowo tetap diam dan tak ada reaksi marah di depan publik.

    Seperti diketahui, Puluhan orang yang mengatasnamakan relawan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendatangi Kantor TV One di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (3/7) dini hari. Kedatangan mereka untuk melakukan protes atas pemberitaan yang menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan sarang komunis. Selain stasiun TV One di Jakarta, massa PDIP juga telah menduduki dan menyegel stasiun TV One yang ada di Yogyakarta.

    Aksi massa tersebut tak terlepas dari pernyataan Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan sekaligus ketua tim pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo yang menyerukan seluruh kader partai berada dalam posisi siaga satu. Seruan ini menyusul pemberitaan di stasiun televisi TV One yang memberi kesan PDI Perjuangan mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI).

    "Sikap saya sebagai sekjend partai anggota kader PDI Perjuangan segera kami siaga satu," kata Tjahjo dalam keterangan pers yang dikirimkan Kepala Humas Protokoler DPP PDI Perjuangan, Giyanto, Selasa (2/7).

    Tjahjo mengatakan pemberitaan TV One yang menyebut PDIP kawan PKI dan musuh Angkatan Darat merupakan fitnah dalam situasi krisis. Dia mengatakan saat ini PDI Perjuangan sedang menyiapkan surat izin ke Polda Metro Jaya untuk mengepung Studio TV One. "Disiapkan segera mengepung studio TVone- surat Ijin ke Polda Metro kami siapkan," ujar Tjahjo.

    -----------------



    ---------- Post Merged at 12:09 PM ----------

    Lihat, mana ada malaikat. Yg ada, dua-duanya setan. Pilih mana, setan ngaku malaikat atau setan ngaku setan?


  4. #4
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by purba View Post
    Silakan lu pilih Jokowi, jadiin dia presiden, trus mimpi jadi rakyat makmur.

    Tahun 2016 kita bahas apa yg dihasilin Jokowi kalo nanti dia jadi presiden.
    Sip lah pur.. Mudah2an lu masih bisa internetan di depok ga diusir pendukung2 prabowo, kalo prabowo jadi presiden.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •