Menjelang referendum Brexit (referendum yang menentukan apakah Inggris keluar dari Uni Eropa atau tidak), terdengar kabar mengejutkan dari Inggris. Seorang wanita anggota parlemen dari Partai Buruh tewas tertusuk dan tertembak di luar perpustakaan pasca pertemuannya dengan konstituen. Menurut saksi mata, pelaku meneriakkan "Britain first! (Dahulukan Inggris!)" sebelum melakukan kejahatannya.
Helen Joanne Cox atau dikenal sebagai Jo Cox, sang korban, adalah aktivitas dari berbagai LSM dari Yayasan Melinda-Gates hingga Oxfam. Di Oxfam, ia menjabat sebagai Head of Policy.
Pandangan politiknya adalah kemanusiaan di mana ia vokal terhadap nasib para pengungsi dari Suriah dan mengajak kawan-kawan anggota
parlemennya mendirikan kelompok Friends of Syria di mana ia menjadi ketuanya. Ia juga absen dalam voting mengenai intervensi militer Inggris unuk Suriah karena ia tak mempercayai intervensi tersebut efektif untuk menyelesaikan masalah Suriah.
Ia terpilih menjadi anggota parlemen pada bulan Mei 2015. Dengan demikian sudah 13 bulan ia menjalani masa jabatannya.
---------- Post Merged at 12:00 PM ----------
Versi Detik
http://news.detik.com/internasional/...ini-mengerikan
Anggota Parlemen Inggris Ditembak, PM David Cameron: Ini Mengerikan
London - Seorang anggota parlemen Inggris bernama Jo Cox (41), ditembak mati di jalan pada hari Kamis (16/6) oleh seorang pelaku yang membawa senapan. Peristiwa penembakan ini mengejutkan warga Inggris.
Jo Cox, seorang anggota parlemen oposisi Partai Buruh dan advokat Inggris yang tersisa di Uni Eropa, diserang ketika hendak menemui konstituennya di Birstall dekat Leeds di Inggris Utara.
Laporan-laporan media setempat menyebut Jo Cox ditembak dan ditikam. Polisi daerah West Yorkshire menyebut pelaku adalah seorang pria berusia 52 tahun yang langsung ditangkap petugas yang berada tak jauh dari lokasi usai penembakan.
"Kami tidak dalam posisi untuk membahas motif apapun saat ini," kata Kepala Polisi Dee Collins, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (17/6/2016).
Seorang saksi mengatakan seorang pria menarik senapan tua dari sebuah tas dan menembak Jo Cox dua kali dalam jarak dekat. "Saya melihat seorang wanita tergeletak di lantai dengan lengan lurus dan lutut ke atas dan darah keluar di seluruh wajah," kata Hichem Ben Abdallah.
"Dia tidak membuat suara apapun, tapi jelas dia kesakitan," imbuhnya.
Peristiwa itu menggegerkan publik Inggris. PM David Cameron menyebut penembakan terhadap anggota parlemen yang telah bekerja pada kampanye pemilihan Presiden AS Barack Obama tahun 2008 itu, sebagai sebuah tragedi.
"Kami telah kehilangan seorang bintang besar," kata PM Cameron.
"Ini mengerikan, berita mengerikan," imbuhnya.
Warga Inggris yang berduka ramai-ramai meletakkan karangan buka di lokasi tak jauh dari gedung parlemen Inggris.
(miq/miq)