- 10 Klub Malam di Jakarta yang Dulu Terkenal & Kini Tutup -

[lily]

Seiring berjalannya waktu, klub malam terus bermunculan dengan konsep yang menarik dan unik. Di masa-masa sebelumnya, beberapa nama klub tak terlupakan bagi para pecinta clubbing. Eksistensi mereka begitu kuat terdengar dan meskipun sudah tutup. Merekapun tetap diingat dan memiliki memori sendiri. Apa sajakah mereka?

1. Embassy
Berada di area Taman Ria Senayan, klub yang berdiri sejak tahun 2001 dan mengalami beberapa kali renovasi ini terpaksa ditutup di awal tahun 2009. Di kawasan ini pula sempat berdiri klub semi resto seperti Manna House yang bergonta-ganti nama menjadi Lava Lounge hingga kemudian Public.

2. Centro
Kawasan perbelanjaan Dharmawangsa Square menjadi sangat berbeda memasuki malam hari berkat kehadiran klub ini. Dimeriahkan oleh fashion dance hingga fashion show yang memanjakan mata pengunjungnya. Tempat ini juga memiliki klub lainnya yang bernama Wonderbar.

3. Retro
Klub malam ini dulu sempat jadi tempat hangout para top model ibukota hingga para seleb. Bertempat di Hotel Crown Plaza, Gatot Subroto, jakarta, kini ia berganti nama menjadi Kama Sutra.

4. Mata Bar
Terletak di Wisma Metropolitan, Jl. Jendral Sudirman, klub ini sempat hits karena berada di dalam gedung bertingkat yang mewah dan prestisius.

5. BC Bar
Awalnya berdiri di samping Sarinah Thamrin dan kemudian pindah di area belakang Hotel Nikko Jakarta. Klub ini menyajikan konsep interior yang unik dengan jenis sofa-sofa besar dan penuh privasi.

6. Bengkel
Klub malam berukuran super besar dan luas ini seringkali membuat orang tersesat di dalmnya. Seringkali difungsikan sebagai lokasi konser bagi beberapa artis internasional membuat namanya semakin melegenda di benak para clubbers.

7. Fashion Cafe
Kafe yang juga klub malam ini sempat heboh saat pertama kali dibuka. Dengan para supermodel dunia yang khusus diterbangkan ke Jakarta, klub yang berada di Wisma BNI ini menjadi tolok ukur event fashion bergengsi di Jakarta beserta para tamu yang fashionable.

8. Budha bar
Memiliki nama yang sangat sensitif dengan unsur keagamaan, klub yang berdiri di kawasan Menteng ini terpaksa ditutup oleh pihak yang berwenang. Kini klub tersebut berubah menjadi Galeri seni Kunstkring setelah sebelumnya juga sempat ganti konsep menjadi resto mewah, Bistro Boulevard.

9. Tanamur
Tempat disko yang berasal dari singkatan kata Tanah Abang Timur ini terkenal di awal tahun '90an. Banyak sosialita di era tersebut pergi ke tempat ini untuk bersenang-senang dan berdansa meskipun lokasinya tidak terlalu prestisius.

10. Lipstik
Bisa dibilang klub yang berada di area Blok M ini adalah klub pertama untuk berdansa dan buka hingga dini hari. Awalnya populer karena arena bersepatu roda di tahun '80an, dan berkembang dari tahun ke tahun menjadi klub disko kawula muda.


sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/0...nal-kini-tutup

[ancuur]

Stadium n Brobudur gak ditutup ya?

itu list club murahan sih.. jadi di tutup.. gak mendatangkan income yg gede, cuma tmpt ajang rebutan para reman doang!!

[lily]

benernya sih saya ga gitu paham om. cuma tadi saya sempat baca - baca soal Edwin Abeng , owner Mata Bar dan nemulah artikel ini.

saya pikir menarik lah buat review - review tempat clubbing jaman dulu , makanya saya post.

kalo Embassy ini bukannya di Bandung ada ya ?

# lupa...

---------- Post Merged at 05:21 PM ----------

masa itu club murahan ??? not sure about that...

[ancuur]

klo income nya gede mana bakal ditutup dong

kebanyakan rusuhnya ketimbang keuntungan.. makanya di tutup

[serendipity]

Budha bar punya reny sutiyoso. Hahaha cewe ababil yg cuma napsu bisnis tp ga memperhitungkan turn over. Maklumlah duit kalo gampang didapet pasti gampang keluar juga

[ancuur]

Budha bar punya reny sutiyoso. Hahaha cewe ababil yg cuma napsu bisnis tp ga memperhitungkan turn over. Maklumlah duit kalo gampang didapet pasti gampang keluar juga

dimana tuh? klo Brobudur kebanyakan cewek luar semua misal Russia, khazastan dll. (kata temen loh)

---------- Post Merged at 05:46 PM ----------



Rusia paling bejad... masa ada club anak kecil CeKidoT

[serendipity]

kalo gak salah daerah Jakpus om.. menteng..daerah kekuasaan Mega Wati, waktu itu juga kebetulan ada temen yg jd DJ... diminta jadi tim hore pas dia lagi main
emang gak sopan sih Budha bar, didalemnya ada patung budha segala

[itsreza]

buddha bar sih di teuku umar...
berumur bentar, ganti bistro, ga terlalu laku juga
feng shui lokasi kurang bagus, tusuk sate

[lily]

cuma pernah denger Embassy ama Budha Bar. kalo Fashion Cafe sering sih masuk majalah...

tempat begini kayanya tutup karena mahal sewa tempat ama biaya maintenance kali ???

selaen kata om ancuur , sering rusuh juga...

[serendipity]

tempat2 kaya gitu emang harus siapin money..money.. and money. Ijin usaha aja mahal, bayar DJ harus yg top.. belom lagi paket lampu sorot bisa ada yg 50 juta.. bahkan lebih kalo gak kuat duit, jangan berani berani buka bisnis ginian

kalo yg ecek2 sih, bisa kali ya versi murah

[lily]

di Surabaya ada yang bertahan dari sejak jaman saya kecil sampe sekarang... namanya Kowloon ama Coyote.

tapi saya ga pernah clubbing disana. cuma pernah diundang makan disana. itupun jam 10 bubar , soalnya di atas jam 10 dipake buat clubbing.

kalo yang laen kayanya ga bertahan lama deh...

[ancuur]

kalo gak salah daerah Jakpus om.. menteng..daerah kekuasaan Mega Wati, waktu itu juga kebetulan ada temen yg jd DJ... diminta jadi tim hore pas dia lagi main
emang gak sopan sih Budha bar, didalemnya ada patung budha segala

nekat jga yah.. masa ada patung Budha nya.. (belom pernah denger sih..)

[serendipity]

^ nekat banget, sampe ditutup itu.. Puan Maharani ama Reny Sutiyoso terlalu percaya diri gak akan ada yg berani menutup Budha bar

[Parameswara Li]

nekat jga yah.. masa ada patung Budha nya.. (belom pernah denger sih..)

Buddha Bar sih memang nekad. Aneh juga kenapa mereka bisa dapat ijin buka Buddha Bar di sini. Negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara menolak memberikan ijin.

Spoiler for :

Spoiler for :

[ndugu]

Itu foto2 di spoiler kedua kok keliatannya seperti dua tempat yang berbeda ya? Latarnya sedikit berbeda. Itu resto yang sama?

Saya pernah ke restoran kaya gini di sini, cukup terkenal dan dikenal lux. Trus ada patung buddha gede menghadap meja2 makan sebagai bagian dekor, mirip dengan gambar2 di atas. Ironis rasanya di meja2 makan penuh makanan berlimpah, di mejaku pun demikian, berlebih2an ada yang sampe ga bisa dihabisin. Bukankah ini bertentangan dengan prinsip buddhism yang hidup dalam moderation Dan semua orang melakukan hal yang berlawanan di bawah tatapan patung buddha man, the irony