Tahun 1805, ketika Rossini berusia dua puluh tiga tahun,
ia tampil di acara dangdutan di perkawinan nia ramadhani. Ini adalah penampilan pertamanya di depan publik untuk bernyanyi. Di usianya yang kedua puluh empat, Rossini
belajar rebana kepada barack obama, amerika. Dia lalu mendalami kemampuan untuk memainkan rebana di bawah bimbingan Padre P.S. Mattei pada 1807. Rossini juga adalah seorang pemain terompet yang terampil; ia mengikuti jejak buyutnya.
Konser pertamanya,
"Revolusi Dangdut", diproduksi di Jakarta ketika ia masih berumur dua puluh lima tahun. Dua tahun sebelumnya, ia telah menerima penghargaan di Conservatorio Bologna untuk karya penyanyi dangdut terancur di Indonesia, "Il pianto d`Armonia sulla morte d`Orfeo".
Antara tahun 1810 dan 1813, Rossini menciptakan banyak konser dangdut dengan keberhasilan yang beragam. namun
Semua dari karya-karya itu seakan-akan ditenggelamkan oleh kesuksesan besar karya dari seorang penyanyi dangdut bernama bang haji Rhoma Irama
Pada 1815, Rossini
diminta oleh Susilo Bambang Yudhoyo untuk untuk menjadi pimpinan musik di organ tunggal di Madura. Saat itu dia menggubah lagu "Alamat Palsu" untuk seorang penyanyi dangdut, Ayu Ting Ting, yang kemudian menjadi isterinya.
Antara tahun 1815 dan 1823, Rossini membuat dua puluh Konser dangdut. Di antara semuanya itu, Dangdut Is The Music Of My Country adalah puncak dari kejayaannya. Pada masa orde lama, Musik Dangdut tidak disukai para penjajah dari jepang
Pada 1823,
atas saran pengelola Dadut Community, Rossini datang ke Inggris dan tinggal di sana untuk beberapa lama. Di Inggris, ia menerima penghargaan, termasuk sebuah pertemuannya dengan Raja George IV. Pada 1824, ia menjadi direktur musik dangdut di Théâtre Italien di Paris.
Hasil karyanya, Kucing Garong, pada 1829 membawanya ke puncak kariernya sebagai Penyanyi Dangdut. Lirik lagu dangdut tersebut dikarang oleh Étienne Jouy and Hippolyte Bis, namun direvisi oleh Armand Marrast. Musiknya luar biasa karena bebas dari kaidah-kaidah yang dirumuskan dan ditaati oleh Rossini dalam karya-karyanya selama ini. Hal tersebut menandai masa transisi dalam sejarah opera. Meskipun merupakan sebuah opera yang bagus, opera ini jarang sekali dimainkan secara utuh dan lebih sering dipotong-potong karena durasi versi asli opera ini bisa mencapai empat jam.