you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
JAKARTA, KOMPAS.com*— Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menerima laporan bahwa sejumlah sekolah di Jakarta menerima surat atas nama calon presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut berisi visi misi pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.
Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti mengatakan, setidaknya surat tersebut diterima guru-guru di SMA 100, Jakarta Timur; SMA 75, Jakarta Utara; SMK 56, Jakarta Utara, dan SMK Poncol, Jakarta Pusat.*(baca:Ini Isi Surat Prabowo kepada Guru SD di Depok)
Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 76, Jakarta Timur, itu menambahkan, khusus di sekolahnya, pihaknya menerima surat yang ditujukan kepada seluruh guru dan petugas tata usaha (TU). Surat serupa juga ditujukan kepada pegawai honorer.
"Bahkan, ada surat dengan nama penerima yang sudah pensiun dan meninggal dunia," kata Retno saat melaporkan masalah tersebut kepada Bawaslu, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Ia menduga kubu Prabowo-Hatta mendapatkan data identitas guru dan pegawai sekolah dari Kementerian Pendidikan. Sebab, katanya, nama guru yang tercantum dalam surat sesuai dengan nama pada kartu identitas.
Retno menambahkan, pihaknya melaporkan masalah itu ke Bawaslu lantaran Prabowo sudah melakukan kampanye di lembaga pendidikan. Padahal, kata dia, kampanye dilarang di lembaga pendidikan.
Retno menjelaskan, surat tersebut merupakan kampanye karena di dalamnya tercantum visi misi Prabowo dan ajakan untuk memilih yang bersangkutan pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. "Ini sudah bentuk politisasi guru dan sekolah," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pernah melakukan hal yang sama. Ketika masih menjadi bakal capres, Aburizal mengirimkan surat kepada para guru di daerah yang berisi permintaan dukungan maju di pilpres. Belakangan, Aburizal gagal maju di pilpres.*(baca:*Aburizal Bakrie Kirim Surat ke 13.716 Guru di Gunung Kidul)
Editor: Sandro GatraPenuliseytri Robekka Aritonang
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
ngga lucu ah!!!
^^^
Lucu ahh, jadi ingat genie, if i only have 1 wish, can i wish for 3 more wishes
ngga ah, maksa!!!
kalo yg ini lucu gak?
saya punya akun twitter :
@MENUJU_RI1
gabung tgl mei 2012, baru 2 kali twit , punya 1 follower
males ngurus akunnya, dibiarkan terlantar,
ada yg punya saran?
-
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
@surjadi
akun nya di lelang?siapa yg mau beli?
baru nyadar avatar kong sur, avatar kampanye ?
atau
tata cara mencoblos ?
kong sur kebagian uang 50rebu cap prabowo ?
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
pemilu capres/cawapres 2014 saya belum hapal mana yg no1 mana yg no2
katanya hari ini di bdg bakal ada konser slank di kampanye jokowi... hah cuma gosip
Lagi, Balasan Surat Terbuka untuk Putri Amien Rais soal Jokowi
KOMPAS.com — Surat terbuka yang di-posting putri petinggi Partai Amanat Nasional Amien Rais, Tasniem Fauzia di laman Facebook-nya beberapa waktu lalu mengundang perhatian. Ada komentar positif, ada pula yang mempertanyakan sejumlah hal yang dimuat Tasniem dalam surat yang ditujukannya untuk calon presiden Joko Widodo itu. (Baca: Dukung Prabowo, Putri Amien Rais Buat Surat Terbuka untuk Jokowi)
Dalam surat terbukanya itu, Tasniem banyak memberi pertanyaan kepada Jokowi. Di akhir pertanyaan, ia meminta Jokowi menjawab, tetapi tidak perlu membalas surat tersebut. Tasniem meminta siapa saja yang membaca suratnya dan mengenal Jokowi, agar menyampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu. Sejumlah hal yang dipertanyakan Tasniem kepada Jokowi, di antaranya mengenai Jokowi yang dinilainya tidak amanah karena tak menyelesaikan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta dan kemampuan mantan Wali Kota Solo itu memimpin ratusan juta rakyat Indonesia.
Surat Tasniem sempat mendapatkan jawaban dari Achmad Room Fitrianto, yang mengaku sebagai anak petani dan tengah menyelesaikan pendidikan doktoral di Perth, Australia. (Baca: Anak Petani Jawab Surat Terbuka Anak Amien Rais soal Jokowi).
Kini, Tasniem kembali mendapatkan balasan atas surat terbukanya itu. Kali ini, dari mantan adik kelasnya saat menempuh pendidikan di SMP 5 Yogyakarta, Dian Paramita. Dian mengunggah surat untuk Tasniem di laman situs pribadinya, www.dianparamita.com, dengan judul "Surat Terbuka untuk Tasniem Fauzia".
Dalam suratnya, Dian mengungkapkan kesannya terhadap Tasniem saat masih sama-sama duduk di bangku SMP. Ia mengaku mengagumi Tasniem yang disebutnya sederhana meski berstatus anak pejabat negara. Akan tetapi, kekaguman Dian terhadap Tasniem buyar setelah ia membaca surat terbuka Tasniem untuk Jokowi.
"Kekaguman saya buyar setelah membaca surat terbuka Mbak untuk Jokowi, 26 Juni 2014 lalu. Karena surat itu tidak seperti surat dari Mbak Tasniem yang saya kenal humble, sederhana, dan jujur. Jika saya berpikiran dangkal, tentu saja saya akan berpikir Mbak menulis itu karena Mbak adalah anak dari Amien Rais, pendukung Prabowo. Namun saya menahan diri untuk tidak berfikir seperti itu dulu," demikian Dian dalam salah satu bagian suratnya.
Selengkapnya, berikut surat terbuka Dian untuk Tasniem:
Surat Terbuka untuk Tasniem Fauzia
Yang Terhormat Mbak Tasniem Fauzia,
yang dulu sangat saya kagumi sebagai kakak kelas di SMP 5 Yogyakarta.
Mungkin Mbak lupa siapa saya. Panggilan saya Mimit. Saat saya kelas 1 dan Mbak Tasniem kelas 3, kita mendapat kursi bersebelahan untuk mengikuti ulangan umum. Saya ingat betul, Mbak selalu meminjam pensil saya, lalu pulpen saya, lalu penghapus saya, kemudian Mbak berbisik, "sorry ya Dek, aku kere..." Saya tertawa senang mendengarnya. Karena saat itu Mbak Tasniem adalah anak dari Ketua MPR, Amien Rais.
Kita sering mengobrol saat ujian. Dari situ Mbak tau saya fans berat grup musik The Moffatts. Kita bercerita mengenai pengalaman kita nonton konser The Moffatts. Saya nonton yang di Jakarta, Mbak yang di Bandung. Beberapa hari kemudian, Mbak jauh-jauh jalan dari kelas Mbak untuk mendatangi kelas saya, lalu memberikan foto-foto The Moffatts yang Mbak jepret di Bandung. Saya senang sekali. Sampai sekarang foto itu saya simpan.
Setelah Mbak sudah SMA dan saya masih SMP, saya sempat bertemu dengan Mbak di sebuah toko buku. Saat itu Mbak memakai celana baggy hijau dan kaos band berwarna hitam. Mbak terlihat tomboy dan sederhana. Dengan senyum Mbak membalas sapaan saya. Saya yakin, di toko buku itu tak ada yang tau bahwa Mbak Tasniem adalah anak seorang Ketua MPR.
Berulang kali saya ceritakan tentang sosok Mbak Tasniem yang saya kenal dan kagumi. Saya ceritakan ke ibu saya, ke teman-teman saya, ke siapapun jika sedang membicarakan anak pejabat. Karena Mbak berbeda dengan anak pejabat lainnya, saya bangga pernah mengenal Mbak Tasniem.
Namun maaf Mbak, kekaguman saya buyar setelah membaca surat terbuka Mbak untuk Jokowi, 26 Juni 2014 lalu. Karena surat itu tidak seperti surat dari Mbak Tasniem yang saya kenal humble, sederhana, dan jujur. Jika saya berpikiran dangkal, tentu saja saya akan berfikir Mbak menulis itu karena Mbak adalah anak dari Amien Rais, pendukung Prabowo. Namun saya menahan diri untuk tidak berfikir seperti itu dulu.
Oleh karena itu, saya sungguh-sungguh ingin bertanya, apakah benar Mbak Tasniem yang menulis surat itu? Tanpa desakan atau pengaruh dari orang lain? Saya juga berharap Mbak menjawab dengan hati nurani yang paling dalam, jika benar Mbak menulis surat itu, apakah Mbak yakin surat itu baik untuk bangsa ini?
Saya yakin sulit bagi Mbak Tasniem untuk menjawabnya dengan hati nurani yang paling dalam jika di sekeliling Mbak Tasniem adalah pendukung Prabowo. Apalagi mereka adalah keluarga tercinta. Oleh karena itu ijinkan saya membantu Mbak untuk merenunginya dan menjawab beberapa pertanyaan Mbak untuk Jokowi yang saya rasa tidak tepat.
---------- Post Merged at 02:05 PM ----------
Bertanya Pada Hati Nurani
Sejujurnya saya kecewa dengan isi surat Mbak Tasniem. Surat Mbak Tasniem menggelisahkan untuk bangsa ini. Karena Mbak Tasniem seakan lebih mengkhawatirkan Jakarta dipimpin Ahok daripada mengkhawatirkan 13 anak bangsa yang masih hilang di bawah komando Prabowo. Seakan sumpah jabatan Jokowi itu lebih berdosa daripada Prabowo melanggar sumpah prajuritnya. Seakan blusukan Jokowi itu perlu dicurigai daripada mencurigai koalisi gemuk dan koruptor pengemplang pajak di belakang Prabowo. Seakan jaman sekarang lebih butuh pemimpin yang ditakuti karena pernah melanggar HAM daripada pemimpin yang disegani dan dipuji bangsa lain. Seakan lebih tepat meremehkan kemampuan Jokowi yang terbukti sudah mampu memimpin 2 wilayah di Indonesia daripada meremehkan Prabowo yang belum pernah memimpin sipil dan jelas diberhentikan atasannya. Seakan lebih baik memaklumi masa lalu kelam Prabowo dan orang-orang lama bermasalah di belakangnya daripada memaklumi masa lalu Jokowi yang terbukti baik.
Kita tidak sedang bertaruh seperti suporter sepak bola dengan taruhan uang pribadi. Kita sedang menentukan masa depan bangsa, yang taruhannya anak-cucu kita nanti. Memang betul kita harus selalu bertanya pada hati nurani yang paling dalam untuk keputusan kita memilih pemimpin nanti. Maka Mbak Tasniem, mohon tanyakan pada diri sendiri, apakah benar Mbak Tasniem menulis surat itu dengan hati yang paling dalam?
Surat tulus dari mantan adik kelasmu yang dulu mengaggumimu,
Jakarta, 30 Juni 2014,
Dian Paramita
PS: Surat ini tak perlu dibalas.
---------- Post Merged at 02:06 PM ----------
Bertanya Pada Hati Nurani
Sejujurnya saya kecewa dengan isi surat Mbak Tasniem. Surat Mbak Tasniem menggelisahkan untuk bangsa ini. Karena Mbak Tasniem seakan lebih mengkhawatirkan Jakarta dipimpin Ahok daripada mengkhawatirkan 13 anak bangsa yang masih hilang di bawah komando Prabowo. Seakan sumpah jabatan Jokowi itu lebih berdosa daripada Prabowo melanggar sumpah prajuritnya. Seakan blusukan Jokowi itu perlu dicurigai daripada mencurigai koalisi gemuk dan koruptor pengemplang pajak di belakang Prabowo. Seakan jaman sekarang lebih butuh pemimpin yang ditakuti karena pernah melanggar HAM daripada pemimpin yang disegani dan dipuji bangsa lain. Seakan lebih tepat meremehkan kemampuan Jokowi yang terbukti sudah mampu memimpin 2 wilayah di Indonesia daripada meremehkan Prabowo yang belum pernah memimpin sipil dan jelas diberhentikan atasannya. Seakan lebih baik memaklumi masa lalu kelam Prabowo dan orang-orang lama bermasalah di belakangnya daripada memaklumi masa lalu Jokowi yang terbukti baik.
Kita tidak sedang bertaruh seperti suporter sepak bola dengan taruhan uang pribadi. Kita sedang menentukan masa depan bangsa, yang taruhannya anak-cucu kita nanti. Memang betul kita harus selalu bertanya pada hati nurani yang paling dalam untuk keputusan kita memilih pemimpin nanti. Maka Mbak Tasniem, mohon tanyakan pada diri sendiri, apakah benar Mbak Tasniem menulis surat itu dengan hati yang paling dalam?
Surat tulus dari mantan adik kelasmu yang dulu mengaggumimu,
Jakarta, 30 Juni 2014,
Dian Paramita
PS: Surat ini tak perlu dibalas.
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Untuk anda para pemilih capres, uraikan dong alasan/argumentasi anda kenapa pilih capres tsb.
Twitter: @tingnongtingcer
Blog: http://ishaputra.wordpress.com/
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Jokowi karna dollar bakal turun
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
harusnya HARAM dan gak ber-etika lho nanyain pilihan politik tuh, pilpres kan aturannya rahasia.
ini malah pada pamer2 di socmed
---------- Post Merged at 05:40 PM ----------
harusnya HARAM dan gak ber-etika lho nanyain pilihan politik tuh, pilpres kan aturannya rahasia.
ini malah pada pamer2 di socmed
Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.