jgnlah terlalu naif thd hal yng bersifat metaforis
klo ada ungkapan "mata hati", apakah anda akan menuntut bhw
hati yng dimaksud harus benar2 ada matanya?
"dinding ini bertelinga", apakah dinding yng dimaksud itu benar2 ada telinganya?
demikian juga dng ungkapan "tangan tuhan"
apakah tuhan benar2 bertangan spt halnya saya dan anda?