Kemaren baca koran , ada berita ini... Tadi baca lagi lanjutannya , sadis juga ya...
Percobaan perampokan terjadi di perumahan Citra 2 Extention Blok BD 1/42, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Remaja 17 tahun menusuk pemilik rumah Djong Ket Jung, 52, hingga tewas. Dia* diketahui merupakan teman anak Jung.
Kepala Unit Reskirm Polsek Metro Kalideres, Ajun Komisaris Saiful Anwar, menjelaskan putra korban, Hendrik, 17, juga mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya.
"Pelaku diketahui bernama Steven Phing yang tak lain adalah teman Hendrik. Dia masih pelajar, keterangan sementara pelaku awalnya iri terhadap korban karena orang kaya," ujar Saiful, Kamis 8 November 2012.
Steven sudah diamankan di Polsek Kalideres. Saat ini penyidik masih memeriksa Steven guna mendalami motifnya. Polisi mengamankan barang bukti sebilah pisau lipat bergagang kayu panjang 30 cm dengan noda darah Steven. Kemudian sebilah pisau lipat panjang 15 cm bernoda darah dan jaket warna hijau bernoda darah milik korban.
Kepada penyidik, pelaku mengakui hendak merampok di rumah Djong Ket Jung. Untuk melancarkan aksinya dia menyetrum Hendrik, anak korban.
"Kejadian itu dini hari. Dia mau ngerjain anaknya, malam-malam sudah disiapkan lakban, tali, pisau, dan alat setrum. Rencananya kalau anak korban disetrum lalu pingsan, nanti barang-barangnya diambil," kata dia.
Ternyata, setelah disetrum anak korban tidak pingsan bahkan melakukan perlawanan. Akhirnya pelaku mengambil pisau, dan anaknya ditusuk. Mendengar keributan, orangtuanya terbangun dan berusaha untuk memisahkan.
Namun nahas, Djong justru tewas di tangan pelaku. Keluarga sempat membawa korban ke RS Hermina. "Motifnya ini dia mencari uang, karena dia punya utang di luar. Gara-gara nabrak dan disuruh ganti," ujarnya.
SP (17), pelaku pembacokan ayah temannya, Djong Ket Jung (52) di mata keluarga korban dikenal sebagai anak yang sopan. Selama beberapa kali datang ke rumah korban, ia dikenal sebagai anak yang paling baik di antara teman-temannya yang lain.
"Kita sekeluarga ngeliat dia itu baik anaknya. Bahkan paling sopan dibanding teman-teman Hendrik yang suka main ke rumah," kata Vina, kakak Hendrik di RS Hermina, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (9/11/2012).
Menurut Vina, SP merupakan teman sekelas Hendrik. Ia pertama kali main ke rumah Hendrik pada hari Minggu (4/11) lalu untuk belajar kelompok. Saat itulah Vani bertemu dengan SP yang akhirnya membunuh ayah dan melukai adiknya.
"Kita nggak nyangka banget kalau dia tega ngelakuin hal seperti itu, apalagi pas ditanya ke Hendrik, dia nggak punya masalah sama SP," kata Vina.
Saat ini Hendrik masih dalam tahap pemulihan karena terkena luka pisau di bagian kepala, leher, dan bahunya. Hendrik juga sudah memaafkan kelakuan pelaku karena melihat latar belakangnya sebagai anak yang memiliki masalah keluarga karena perceraian kedua orang tua.
Seperti yang diketahui, SP (17) membacok temannya, Hendrik, dan ayah temannya itu, Djong Ket Jung (52), di Perumahan Citra, Kalideres, Jakarta Barat. SP mendatangi rumah Hendrik dengan alasan ingin berlatih drama bersama.
SP juga ingin merampok Hendrik karena pernah menabrak seorang wanita tiga minggu lalu. Akibat kecelakaan ini SP harus menganti rugi biaya pengobatan wanita tersebut. STNK dan juga HP milik SP disita akibat kecelakaan itu. Bila ingin kembali, SP harus menebusnya untuk ongkos pengobatan korban.
sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/365902