Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast
Results 21 to 40 of 42

Thread: Kerusuhan Lampung Selatan

  1. #21
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    Quote Originally Posted by Serenade View Post
    ^
    Tapi, Chan, di waktu transmigran datang, tanah" itu cuma hutan, bukan menyerobot pny rakyat.
    Para transmigran itu buka hutan buat ladang.
    Latar belakang pendatang di lampung itu hampir memasuki 1 abad. Sdh ga pantas lagi dibilang pendatang.
    hanya coba membandingkan dengan daerah lain di pulau sumatra.
    di sumatra barat tidak ada transmigrasi seperti ini, karena memang ada adat yang kaku soal kepemilikan tanah
    di sana juga banyak hutan2nya.

    saya akui, orang jawa memang lebih rajin, di sumbar juga gitu (di kampungku lah minimal) mereka dikenal sebagai pekerja keras.
    tapi apa ada konflik? ngga, karena ga ada penyerobotan lahan dari suku lain.
    paling konflik antar anggota keluarga rebutan tanah, tapi ga akan jadi konflik seperti di lampung.

    walau itu tanah keliahatan seperti hutan, harusnya tetap dianggap sebagai tanah ulayat, milik masyarakat.
    masalahnya kayaknya udah berlarut-larut nih..

    akar permasalahannya yang aku tangkap ya soal ekonomi itu tadi
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  2. #22
    pelanggan tetap Serenade's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    943
    Punya motif ekonomi itu gw sadari ...

    Hmm .... pemecahan masalahnya bakalan sulit bgt. Kecuali pembauran, kesukuan dihilangkan.

  3. #23
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    banyak orang membenci orang lain, suku membenci suku lain, agama membenci agama lain dst.

    tapi di negara yg kuat, kebencian itu tidak bisa direalisasikan menjadi bentrokan fisik karena sebelum menyerang pihak yg mereka benci ada tembok besar yg harus dilalui yaitu penegak hukum.

    berusaha menyelesaikan akar masalah memang baik, tapi butuh waktu panjang dan kadang2 tidak bisa selesai.
    meskipun berbagai pihak berupaya mengusahakan perdamaian, sering kali banyak orang memang lebih suka memelihara kebencian dan permusuhan.

  4. #24
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Dalam beberapa adat,
    tanah itu bukan sekedar lahan yang ditempati dan ditanami tetapi juga termasuk hutan tempat berburu dan sungai tempat mengambil air.

    Di beberapa suku di Papua, tanah itu tidak dijualbelikan ke pihak luar Papua melainkan sekedar disewakan oleh kepala suku. Ini cerita dari nyokap, jadi maaf, aku tidak bisa verifikasi.

    Pembauran juga gak bisa dipaksakan seperti zaman orde baru.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  5. #25
    pelanggan tetap Serenade's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    943
    Kalo di Lampung seharusnya Suku Anak Dalam yg harusnya meradang. Cmiiw

  6. #26
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    suku anak dalam itu di jambi
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  7. #27
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    Quote Originally Posted by Serenade View Post
    Kalo di Lampung seharusnya Suku Anak Dalam yg harusnya meradang. Cmiiw
    Suku anak dalam itu di Jambi, bukan Lampung.

  8. #28
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    selama masih ada istilah "pendatang"
    selama itu juga pembauran antar suku tidak akan terjadi

    dan yg harus digaris bawahi, yg namanya perantauan pasti harus bekerja keras
    klo ga, ya ga bisa hidup

  9. #29
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    ^
    Mesuji mungkin maksudnya. ^_^
    Majusi mah nama agama Persia.

    Iya, Benar. Lampung termasuk daerah panas. Tapi Lampung bukan satu-satunya daerah panas. Masih ada Makassar, Maluku, Jawa Timur.
    Bali sendiri sebenarnya daerah panas, silakan tanyakan pada BundaNa atau Ga Genah yang tinggal di sana.


    Ini ada skrinsyut diskusi panas antara orang Lampung sendiri.
    yang namanya pendatang cenderung ulet karena mereka mau gak mau harus berjuang untuk hidup mereka dan keturunan mereka yang mungkin akan menetap di daerah tersebut. Sedang penduduk asli, cenderung menyepelekan karena merasa tanah yang dia injak ini negerinya dan pendatang mereka anggap sebagai pengembara yang mesti patuh dan bayar upeti kepada penduduk asli.

    Dan konflik dimulai dari sana. Pendatang yang ogah diperas penduduk asli terus menerus dan penduduk asli yang merasa pendatang menyerobot hak hidup dan tanah miliknya.

    Pengelaman gwe di Bali suka sakit hati sama ceplosan2 orang asli Bali yang menghina para pendatang sebagai perampok padahal kebanyakan dari mereka sendiri yang malas, kalau kerja maunya enak dan gajinya besar dll....ditambah pemilik modal lebih suka ambil pekerja pendatang karena penduduk asli Bali cenderung slebor sedang pekerja pendatang mau kerja keras. Makin irilah si penduduk asli, dan pendatang diejek sebagai perampok hak kerja mereka, padahal sebagai pedatang kita pun BAYAR KE BANJAR tiap bulannya (jaman gwe berdua udah 150rebu), kenapa hak kerja para pendatang masih diungkit?

    Plus pasca Bom Bali I dan II, penduduk asli Bali makin manja dan menyalah2kan para pendatang atas segala permasalahan yang terjadi di tanah mereka.

    Sorry, saya gak mention siapa2, cuma menceritakan pengalaman gwe waktu tinggal di Bali. Meski masih banyak temen2 kerja penduduk Asli yang baik sama gwe dan menghargai pekerjaan dan pribadi gwe, gak melihat kesukuan dan agama gwe, tapi ada lah yang begitu dan yang berpikiran begitu cenderung berbakat jadi provokator.

    Well itu pengalaman gwe....entah yang kasus di Lampung Selatan. Sebagai pendatang, bagaimana pendatang Bali di sana? Mereka eksklusive? Jelas. Karena aturan hidup dari asalnya, Bali, banyak aturan adat yang njlimet, contoh sederhana, perempuan Bali yang menikah dan pindah agama pun ada tradisi upacara keluar dari adat Bali. Jadi kemungkinan ada benturan2 yang terjadi antara pendatang2 Bali (pendatang ya? padahal mereka sudah luama ya hidup di sana) dengan penduduk asli Lampung adalah masalah perbedaan konsep hidup dan adat.

    Pemerintah yang mesti menjembatani ini, harus ada rekonsiliasi....tidak selalu menyalahkan perbedaan kultur sebagai ijin atas terjadinya bentrok

  10. #30
    pelanggan tetap Serenade's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    943
    Quote Originally Posted by cha_n View Post
    suku anak dalam itu di jambi
    Quote Originally Posted by Ronggolawe View Post
    Suku anak dalam itu di Jambi, bukan Lampung.
    Ok. Thanks utk koreksinya.

  11. #31
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    selama masih ada diskriminasi dan selalu membanggakan suku dan ras rasanya sulit untuk gak terjadi sikut menyikut...
    ntah kenapa ornag indonesia itu identik aja jawa...padahal kan gak cuma jawa masih banyak suku2 yang lainnya..dan gue liat juga terlalu membanggakan ke sukuan atau kedaerahan..harusnya pemerintah menghapus praktek2 kaya gitu...udah gak zaman lagi diskriminasi atas SARA...
    Indonesia satu tapi selama masih ada diskriminasi SARA yah indonesia bakal terpecah belah...

  12. #32
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    betoool
    hari gini gitu kan... aku pas awal merit pernah tanya suami, komentar orang2 soal suku lain terutama sumatra gimana, apalagi nikah ama aku. intinya sih emang masih aja ada yang mencap kalau orang sumatra blablabla orang sunda blablabla orang kalimantan blablabla...
    bahkan kalau ga sama sukunya ga boleh nikah. berteman dari suku tertentu harus hati2.

    satu dua orang ga terasa, kalau bentuknya koloni2 kaya di lampung ya bakal rentan terjadi gesekan
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  13. #33
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    ^
    Mesuji mungkin maksudnya. ^_^
    Majusi mah nama agama Persia.
    Thanks atas koreksiannya....

  14. #34
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    ayo kita mulai dari sini untuk menghilangkan istilah "pendatang"
    istilah "perantauan" sepertinya lebih kena

    dulu istilah "pendatang" saya kira hanya ada di negeri entah berantah di sana
    soalnya sebelum saya pergi ke negeri entah berantah itu, saya ga pernah mendengar istilah "pendatang"
    tp ternyata, di jaman reformasi ini, istilah "pendatang" lebih subur berkembang
    termasuk di tempat saya menulis massage ini

  15. #35
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    ^di Bali suruh hilangkan KIPEM, minta surat pindah dan jadi penduduk tetap Bali...yakin itu penguasa Bali mau?

  16. #36
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    setuju gue ama pendapatnya ga_genah....
    dulu perasaan istilah pendatang hanya gue denger di negeri seberang...masa di negeri sendiri masih pake istilah pendatang juga...

  17. #37
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    Kemaren dilampun selatan...sekarang dilampung tengah...
    What happen di lampung??
    Lampung, - Massa dari warga Kampung Buyut, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, berhasil lepas dari hadangan polisi dan petugas keamanan, Kamis (8/11/2012). Massa pun merusak dan membakar rumah di Kampung Kusumadadi, Kecamatan Bekri. Sedikitnya belasan rumah dibakar.

    Penyerangan warga Kampung Bunyut ke Kampung Kusumadadi ini dipicu tewasnya seorang warga Kampung Buyut, Kahiril Anwar (29), yang diduga mencuri sapi dan tewas dihakimi oleh warga Kusumadadi, 18 Oktober lalu.

    Petugas keamanan dari Polres Lampung Tengah, dibantu TNI, dan Satpol PP, sudah menghalau massa. Namun, massa berhasil masuk ke Kampung Kusumadadi dan melakukan perusakan.

    Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan petugas kepolisian, dibantu TNI dan Satpol PP sudah melakukan penjagaan untuk menghalau massa. Polisi juga mengerahkan water canon untuk membubarkan massa.

    Menurutnya, ada beberapa rumah yang dibakar tapi tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan.
    Source: detik.com

  18. #38
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    Quote Originally Posted by BundaNa View Post
    ^di Bali suruh hilangkan KIPEM, minta surat pindah dan jadi penduduk tetap Bali...yakin itu penguasa Bali mau?
    kemarin pas lewat jalan yg sedang periksa KIPEM
    mukanya disenter kayak penjahat...

  19. #39
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    ^

    malem2 ya pemeriksaannya, jaman gwe dulu kalo di kontrakan petakan gitu pagi2 digedor sama pecalang pemeriksaan kipem...ngomongnya gak ada baik2nya, duh gwe berasa mau diseret ke penjara aja, padahal gwe sama suami rutin memperbarui kipem

    Itu juga salah satu indikasi antara penduduk asli dengan perantau jadi agak terganggu...perantau disatroni kayak penjahat, membuat perantau jadi parno sama penduduk asli

  20. #40
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    yo'i malam2 meriksanya , kalo pagi2...

    sebenarnya fungsi penjaga keamanan kayak pecalang itu bagus
    kadang oleh penduduk mereka lebih diseganin daripada polisi
    fungsi kamtibmasnya lebih jalan
    tp ya kadang ada yg sangat berlebihan...

Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •