Page 2 of 8 FirstFirst 1234 ... LastLast
Results 21 to 40 of 144

Thread: Bolehkah Muslim menghormat bendera ?

  1. #21
    pelanggan tetap Asum's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,217
    sekedar melengkapi pendapat di bawah ini :

    Quote Originally Posted by DH1M4Z
    Namun demikian sebagian ulama yang lain tidak sependapat dengan pandangan di atas. Prof Dr. Mohammad ibn Abdul Ghaffar asy-Syarif misalnya berpendapat bahwa bendera dipandang sebagai simbol negara. Karena itu, para sahabat Nabi saw dalam sejumlah peperangan berusaha agar bendera atau panji yang mereka bawa tidak jatuh. Hal itu sebagaimana dilakukan oleh Ja'far ibn Abi Thalib ra dalam perang Mu'tah.
    حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى زَيْدًا وَجَعْفَرًا وَابْنَ رَوَاحَةَ لِلنَّاسِ قَبْلَ أَنْ يَأْتِيَهُمْ خَبَرُهُمْ فَقَالَ أَخَذَ الرَّايَةَ زَيْدٌ فَأُصِيبَ ثُمَّ أَخَذَ جَعْفَرٌ فَأُصِيبَ ثُمَّ أَخَذَ ابْنُ رَوَاحَةَ فَأُصِيبَ وَعَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ حَتَّى أَخَذَ سَيْفٌ مِنْ سُيُوفِ اللَّهِ حَتَّى فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
    Telah bercerita kepada kami [Ahmad bin Waqid] telah bercerita kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] dari [Anas radliallahu 'anhu] bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbela sungkawa atas Zaid, Ja'far dan Ibnu Rawahah di hadapan orang banyak sebelum berita tentang mereka sampai kepada khalayak. Beliau bersabda: "Semula bendera komando perang dipegang oleh Zaid lalu dia gugur kemudian bendera itu dipegang oleh Ja'far lalu dia pun gugur kemudian bendera itu dipegang oleh 'Abdullah bin Rawahah namun dia pun gugur pula". Kedua mata beliau menitikkan air mata. Akhirnya bendera itu diambil oleh Sayf (pedang) diantara pedang-pedangnya Allah (maksudnya Khalid bin Al Walid) hingga Allah memberi kemenangan kepada mereka". (HR. Bukhari)
    أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا ؟ فَإِنَّمَا شَفَاءُ الْعِيِّ السَّؤَالُ
    ”Mengapa mereka tidak bertanya jika tidak mengerti ? Sesungguhnya obat dari kebodohan adalah bertanya” (Sunan Abu Dawud no.336)

  2. #22
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat, KH A. Cholil Ridwan mengharamkan umat Islam untuk memberi hormat kapada bendera dan lagu kebangsaan.

    Pernyataan Cholil ini dimuat dalam Tabloid Suara Islam edisi 109 (tanggal 18 Maret-1 April 2011). Ia menjawab pertanyaan pembaca dalam Rubrik Konsultasi Ulama. Si pembaca mengangkat kasus seorang temannya yang dikeluarkan dari sekolah gara-gara tak mau hormat bendera saat upacara.

    Cholil menyatakan bahwa dalam Islam, menghormati bendera memang tak diizinkan. Cholil merujuk pada fatwa Saudi Arabia yang bernaung dalam Lembaga Tetap Pengkajian dan Riset Fatwa pada Desember 2003 yang mengharamkan bagi seorang Muslim berdiri untuk memberi hormat kepada bendera dan lagu kebangsaan.

    Ada sejumlah argumen yang dikemukakan.

    Pertama, memberi hormat kepada bendera termasuk perbuatan bid’ah yang tidak pernah dilakukan pada masa Rasulullah ataupun pada Khulafa’ ar-Rasyidun (masa kepemimpinan empat sahabat Nabi).
    Kedua, menghormati bendera bertentangan dengan tauhid yang wajib sempurna dan keikhlasan di dalam mengagungkan Allah semata.

    Ketiga, menghormati bendera merupakan sarana menuju kesyirikan.

    Keempat, menghormati bendera merupakan kegiatan yang mengikuti tradisi yang jelek dari orang kafir, serta menyamai mereka dalam sikap berlebihan terhadap para pemimpin dan protokoler-protokoler resmi.
    Cholil juga mengutip Syaikh Ibnu Jibrin (salah seorang ulama terkemuka Saudi) yang menyatakan bahwa penghormatan bendera adalah tindakan yang menganggungkan benda mati. Bahkan tindakan itu bisa dikategorikan sebagai kemusyrikan.

    Sedangkan Syaikh al Fauzan (juga ulama Saudi) menyatakan bahwa tindakan menghormati bendera adalah ‘perbuatan maksiat’.

    Menurut Cholil, cara menghormati yang benar dalam Islam adalah memberi salam. Namun, tulisnya lagi, makna memberi salam adalah mendoakan, sehingga itu tak pantas dilakukan pada bendera yang merupakan benda mati.

    Di akhir tulisan, Cholil menyatakan bahwa bila kita hendak menghormati negara, maka cara terbaiknya adalah dengan mendengar dan taat pada aturan negara yang tidak bernilai maksiat dan sesuai syariat Islam serta mendoakan aparatur negara agar selalu mendapat bimbingan Allah.
    Mirip2 yehova neh??

  3. #23
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Saksi Yehova memang seperti itu, banyak mempermasalahkan urusan fisik seperti lambang2, bendera, bentuk salib, patung2, panjang rambut, pakaian...

    Kalau Kristen lebih berpikir tentang motivasi dibalik semua tindakan, ini yg disebut etika motivasi.

  4. #24
    Keempat, menghormati bendera merupakan kegiatan yang mengikuti tradisi yang jelek dari orang kafir, serta menyamai mereka dalam sikap berlebihan terhadap para pemimpin dan protokoler-protokoler resmi.
    Cholil juga mengutip Syaikh Ibnu Jibrin (salah seorang ulama terkemuka Saudi) yang menyatakan bahwa penghormatan bendera adalah tindakan yang menganggungkan benda mati. Bahkan tindakan itu bisa dikategorikan sebagai kemusyrikan.
    Ini alasan yng dicari2 n sungguh menggelikan
    Bgmn dng sikap kalangan muslim yng gemar mengelu-elukan pemimpinnya
    spt kiyai, ustadz, al-mukharom, syech dsb dng berebut mencium tangannya misalnya?
    Itu maksudnya apa?, mengagungkan, menghormati atau apa?
    berlebihan tidak?

    Bgmn pula dng kaum muslimin yng berebut mencium batu (baca hajar aswad)
    saat berhaji, itu termasuk mengagungkan atau sekedar menghormati benda mati?
    berlebihan tidak?
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  5. #25
    pelanggan tetap Asum's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,217
    boleh tau mbah pasing, ukuran "berlebihan" dalam kacamata syari'at itu apa mbah?

  6. #26
    Kok nggak ada ya yg menyorot dari sudut "tradisi" kebiasaan , atau hukum positif ?
    Jangan jangan itu ada dalam tata cara atau sop dalam upacara bendera yg baku , ya kalo ada yg dirujuk mestinya ya sop. Jadi Fatwa,ya sebagai suatu lontaran pendapt dari ulama (ulama ybs).
    Lha kalau hanya tradisi , lebih lebih ndak apa apa lagi , kalau tidak dilakukan.
    Seperti saya lihat pada waktu diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya ada yg diem mendengarkan , ada yg ikut nyanyi , sikap tangan lurus kebawah menempel di sisi luar paha , ada yg tangan kanan diangkat setinggi dada dan telapak terbukan ditempelken ke dada kiri --spt sikap orang barat (meski tidak semua) ketika lagu kebangsaan dinyanyikan !

    Kalau saya berpendapat bila tidak ada hukum positip yg mengaturnya , saya cenderung ikutan fatwa. Dengan berdiri dalam posisi siap itu sudah suatu penghormatan.
    Tapi kalau itu ada sop resmi yg dikeluarkan oleh instansi yg berwenang , ya ikuti saja , asal niatnya hanya ngikuti hukum positip.

    Tapi rasanya yg harus mengangkat tangan itu bagi mereka anggota ABRI dan Kepolisian , karena mereka pada pakai topi. Bagi sipil rasanya tidak ada keharusan.

    Ada yg mendekati dengan hukum mubah ndak ?
    ADEM_AYEM_TENTREM

  7. #27
    gw kira musolahnya bukan sekedar SOP atau fatwa2an bro Dadap

    tapi apa ya sudah tepat klo memaknai sikap hormat/menghormati sesuatu
    pasti punya implikasi mengkultuskan, mengagungkan, menuhankan?
    yng mboten2 aja ah
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  8. #28
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    *saya dari dulu tidak pernah suka upacara.... Gak ada manfaatnya.. Buang waktu dan yiksa diri...

  9. #29
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Rata2 orang memang tak suka upacara bendera, tapi pemerintah ingin agar rakyatnya didoktrin sejak kecil.

  10. #30
    Quote Originally Posted by pasingsingan View Post
    gw kira musolahnya bukan sekedar SOP atau fatwa2an bro Dadap

    tapi apa ya sudah tepat klo memaknai sikap hormat/menghormati sesuatu
    pasti punya implikasi mengkultuskan, mengagungkan, menuhankan?
    yng mboten2 aja ah
    Woalahh Pak Pasing ki piye too ,................ lha kejadian amuk amukan , membledoskan diri itu kan mulainya dari pemahman to pake . Lha kalau sang Uztad itu punya pertimbangan bahwa model upacara spt itu bisa mengikis keimanan ya bisa dimaklumi lahhh , apalagi pemahman agama anak anak kita rata rata kan gama "mata pelajaran sekolah" . Ditambah pak Uztad nya super hati hati
    ADEM_AYEM_TENTREM

  11. #31
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    agama mata pelajaran sekolah yang sejak sd-sma isinya saaammmaaaa semua...... Mau ujian udah dikasih soal ama gurunya,,, minus dah.
    Btw, intinya nih, upacara dosa gak nih?
    Masa gara2 gak mau upacara kita dituduh pengkhianat bangsa? *gak lucu kan..
    hai hai hai......

  12. #32
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,005
    Quote Originally Posted by DH1M4Z
    Namun demikian sebagian ulama yang lain tidak sependapat dengan pandangan di atas. Prof Dr. Mohammad ibn Abdul Ghaffar asy-Syarif misalnya berpendapat bahwa bendera dipandang sebagai simbol negara. Karena itu, para sahabat Nabi saw dalam sejumlah peperangan berusaha agar bendera atau panji yang mereka bawa tidak jatuh. Hal itu sebagaimana dilakukan oleh Ja'far ibn Abi Thalib ra dalam perang Mu'tah.
    waduh dalam perang lain masalah broo.. kalo panji2 perang dalam suatu pertempuran berhasil direbut ama musuh itu akan menjatuhkan moral pasukan dan bisa membuat kekalahan makanya yang namanya panji2 peperangan harus dijaga dengan baik2

  13. #33
    pelanggan hayatzu's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    389
    baru liat ada topik ini...nimbrung dikit ya...^^

    cmiiw, dulu di periode 90an juga ada kasus serupa yang melibatkan pemain basket NBA, Mahmoud Abdul-Raof (a.k.a Chris Jackson) dan kayanya banyak yang salah kaprah tentang perbedaan antara "menyembah" atau "memberi penghormatan" terhadap bendera (maupun "instrumen" resmi suatu bangsa seperti lagu kebangsaan, lambang negara, dll...)

    dalam ajaran Islam sendiri diwajibkan untuk cinta tanah air dan wajib membela tanah air apabila mendapat serangan dari pihak luar (gak perlu pake dalil ya)

    imho, jadi gw rasa gak ada masalah jika umat Islam (dan umat agama manapun juga) memberi hormat kepada kepada bendera sebagai perwujudan salah satu bentuk sifat nasionalisme dan kecintaan kita terhadap tanah air...yang gak boleh itu adalah kalau umat Islam "menyembah" bendera sebagaimana umat Islam "menyembah" Allah SWT...

    sorry to say, kayanya sampai sekarang pun masih banyak pihak2 yang salah kaprah terhadap hal ini...

  14. #34
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Polemik hormat bendera bagi muslim merupakan masalah real di masyarakat, berikut ini ada 2 sekolah yg bentrok dengan pemerintah karena masalah ini.



    Jakarta - Dua sekolah di Karanganyar, Jawa Tengah melarang siswanya untuk memberikan hormat pada bendera merah putih. Menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2PA) Linda Gumelar, hormat pada bendera merah putih itu penting untuk membentuk karakter anak agar cinta tanah air dan bangsanya.

    "Karakter anak-anak untuk cinta pada tanah airnya dan bangsanya itu harus dipupuk sejak dini. Salah satunya dengan hormat pada bendera," ujar Linda di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2011).
    Menurut Linda, menghormati bendera merah putih berbeda dengan menyembahnya. Maka, ia menyesalkan kebijakan dua sekolah dasar tersebut.

    "Sebagai warga negara yang mempunyai cinta tanah air, hormat pada bendera merah putih tentu enggak ada salahnya tergantung pada niatnya. Sebagai seorang muslim saya kira itu tidak menduakan Allah," kata istri Agum Gumelar ini. Ia pun berharap agar rencana penutupan sekolah tersebut dipikir secara matang. Jangan sampai siswa-siswi sekolah tersebut menjadi korban.

    "Jika memang dilakukan (penutupan-red) harus ada jaminan mereka disalurkan ke sekolah tertentu dan dipantau sejauh mana mereka mendapat pendidikan. Karena pendidikan itu hak mereka," tuturnya.

    Dua sekolah di Karanganyar, Jawa Tengah terancam ditutup jika tetap menolak menghormat bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan. Pengurus kedua sekolah tersebut berkeyakinan, menghormat benda mati, termasuk bendera, adalah perbuatan syirik.

    Kedua sekolah itu adalah SMP Al Irsyad di Kecamatan Tawangmangu dan SD Islam Sains dan Teknologi (SD-IST) Al Albani di Kecamatan Matesih. Kedua sekolah tersebut tidak mengadakan upacara bendera setiap hari Senin, seperti layaknya sekolah lainnya.

    Kepala SMP Al Irsyad Tawangmangu, Sutardi, menegaskan menghormati benda mati, termasuk bendera, sama halnya dengan perbuatan syirik. Gerakan hormat, dia samakan dengan gerakan i'tidal dalam salat.




    Jakarta - Kementerian Pendidikan Nasional meminta supaya ulama turun tangan dalam kasus 2 sekolah di Karanganyar yang menolak menghormati bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan. Para ulama harus bisa memberikan penjelasan mengenai aturan penghormatan kepada simbol negara.

    "Para ulama harus bisa memberikan perspektif supaya tidak kaku," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal kepada detikcom, Selasa (7/6/2011).

    Ulama itu harus dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai arti perbuatan syirik dan gerakan i'tidal dalam salat. Pasalnya, dua paham inilah yang membuat kedua sekolah itu menolak menghormati simbol-simbol negara.

    Selain itu, Fasli juga meminta dinas pendidikan setempat untuk ikut menyelesaikan permasalahan ini. Pusat memberikan wewenang penuh kepada daerah untuk dapat memberikan pengertian mengenai kewajiban memberi penghormatan kepada simbol negara.

    "Kan ada dinas pendidikan daerah, mereka harus dapat juga memberi penjelasan," tandasnya.

    SMP Al Irsyad di Kecamatan Tawangmangu dan SD Islam Sains dan Teknologi (SD-IST) Al Albani di Kecamatan Matesih tidak mengadakan upacara bendera di setiap hari Senin, seperti layaknya sekolah lainnya. Kepala SMP Al Irsyad Tawangmangu, Sutardi, menegaskan menghormati benda mati, termasuk bendera negara, sama halnya dengan perbuatan syirik. Gerakan hormat, dia samakan dengan gerakan i'tidal dalam salat.

    Sedangkan Kepala SD IST Al-Albani Matesih, Heru Ichwanudin, menyatakan penghormatan kepada bendera negara merupakan hak masing-masing individu dan bukan kewajiban. Atas hal ini, Pemkab Karanganyar mengancam mencabut izin operasional sekolah bersangkutan jika sampai akhir Juni nanti tetap tak mau mengindahkan ketentuan tersebut.
    Last edited by AsLan; 08-06-2011 at 03:48 PM.

  15. #35
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694


    jaman Rasulullah S.A.W. bukan bendera tapi panji
    makanya aneh klo sampai hormat bendera

  16. #36
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    UU no. 24 tahun 2009 tentang Bendera Negara
    Pasal 15
    Pada waktu penaikan atau penurunan Bendera Negara,
    semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri
    tegak dan khidmat sambil menghadapkan muka pada
    Bendera Negara sampai penaikan atau penurunan
    Bendera Negara selesai
    berarti cukup melihat saja, tidak perlu memberi tanda salute

  17. #37
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    Quote Originally Posted by Ronggolawe
    UU no. 24 tahun 2009 tentang Bendera Negara
    Pasal 15

    berarti cukup melihat saja, tidak perlu memberi tanda salute
    setuju nih

    (tapi di agama lain mungkin gak ada larangan.. silahkan aja klo mau hormat yeee gak? )

  18. #38
    Itu kan dah dibilang memberi hormat. Lah, di Indonesia standardnya kan salute tuh memberi hormatnya.

  19. #39
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    menurut gw, kalau kita mengacu ke peraturan perundangan,
    karena tidak ada kalimat dengan redaksi 'mengangkat tangan
    untuk melakukan salute militer", melainkan hanya ada "berdiri
    tegak dan khidmat dengan wajah menatap bendera", maka
    tidak perlu mengangkat tangan kanan di depan wajah, atau
    menaruh di dada seperti gaya Amerika.

    Gw sendiri memandang hukum hormat bendera itu mubah,
    tetapi kalau sudah ada yang "memaksakan" sebagai wajib,
    maka statusnya menjadi bid'ah, yang berarti HARAM.

  20. #40
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694


    susah jga yah.. dari kecil udah di ajar hormat bendera ..

Page 2 of 8 FirstFirst 1234 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •