Naskah Kuno Sebut Kata Istri
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/19/121430408
Delapan baris teks pada bagian depan dan enam baris di belakang dari manuskrip abad IV menyingkap sebuah cerita. Manuskrip yang ditulis dalam bahasa Koptik ini di dalamnya menyebut Yesus ditulis berbicara tentang "istri saya," menurut profesor Harvard Karen L. King, yang menemukan manuskrip itu.
---------- Post Merged at 08:13 AM ----------
Selain isu kontroversial yang diangkat novel The Da Vinci Code tentang ke'Tuhan'an Yesus yang dianggap dicetuskan kaisar Konstantin pada Konsili di Nicaea pada tahun 325, isu lain yang dilontarkan Dan Brown yang tidak kalah tendensiusnya adalah bahwa Maria Magdalena adalah isteri Yesus. Berbagai usaha dilakukan Dan Brown dalam meyakinkan para pembacanya misalnya dengan mencatut lukisan Last Supper karya Leonardo da Vinci yang ditafsirkan bahwa yang duduk di sebelah kanan Yesus adalah Maria Magdalena yang menggunakan pakaian mirror image dengan pakaian Yesus, siluete yang membentuk huruf “V” yang dianggap lambang cawan atau rahim wanita, dan bahkan huruf “M” imaginer dalam gambar itu disebutkan merupakan initial nama isteri Yesus itu.
Membaca novel fiksi demikian mereka yang mengerti bisa tersenyum geli, namun Dan Brown juga mengutip dua ayat dari Injil Gnostik Filipus dan Maria Magdalena yang kelihatannya cukup meyakinkan yang membuat pembaca tersentak!
Kedua kutipan itu adalah:
And the companion of the Saviour is Mary Magdalene. Christ loved her more than all the disciples and used to kiss her often on her mouth. The rest of
the disciples were offended by it and expressed disapproval. They said to him, 'Why do you love her more than all of us?' (The Da Vinci Code, Corgi Books, hlm. 331)
And Peter said, 'Did the Saviour really speak with a woman without our knowledge? Are we to turn about and all listen to her? Did he prefer her to us?' And Levi answered, 'Peter, you have always been hot-tempered. Now I see you contending against the woman like an adversary. If the Saviour made her worthy, who are you indeed to reject her? Surely the Saviour knows her very well. That is why he loved her more than us.' (Ibid, hlm. 333)
Kalimat 'kiss her often on her mouth' kelihatannya membuktikan bahwa Maria
Magdalena adalah isteri Yesus, karena hanya isteri yang biasa menerima ciuman bibir secara fisik dari suaminya.
Bagi pemerhati ajaran Gnostik (lihat: Elain Pagels: The Gnostic Gospels dan Stephan A. Hoeller: Gnosticism: New Light on the Ancient Tradition of Inner Knowing) kutipan-kutipan Injil Gnostik itu tentu menarik untuk diteliti, apalagi kalau ayat Injil Filipus itu secara eksplisit menggambarkan Yesus mencium bibir Maria, apakah ini benar-benar ciuman bibir layaknya perilaku selebriti masakini?
Khasanah Koptik yang ditemukan di Mesir itu jelas bernafas Gnostik dan
dimiliki komunitas Gnostik, ajaran mistik yang tumbuh yang bersinkretisasi dengan kekristenan pada abad ke-2-3, menurut Graham Stanton profesor Perjanjian Baru yang pernah menjabat president Masyarakat International Ahli Perjanjian Baru 'Studiorum Novi Testamenti Societas' (lihat: The Gospel Truth, New Light on Jesus & The Gospel, hlm. 87-88) nafas Gnostik mendasari
tulisan-tulisan Koptik, bahkan Injil Thomas, sekalipun banyak memuat ayat-ayat paralel yang sama dengan keempat Injil Kanonik, juga bernafas Gnostik. Bentley Layton, ahli karya Gnostik, menyebut bahwa nafas Gnostik Injil Thomas senafas dengan Hymn of the Pearl dari sekolah Thomas yang lebih
eksplisit mengungkapkan ajaran Gnostik. (lihat: The Gnostic Scriptures, hlm.376).
Karena khasanah koptik bernuansa Gnostik, kita harus mengerti artinya dari kerangka ajaran Gnostik, dan sekalipun banyak ayat-ayat paralel dengan keempat Injil Kanonik (seperti dalam Injil Thomas), artinya berbeda dengan arti yang dikemukakan dalam keempat Injil Kanonik. Bagi Gnostik, tubuh itu tidak ada gunanya, tubuh itu jahat dan berdosa, karena itu mereka menekankan the true self within self, konsep mistik mengenai keberadaan manusia sebenarnya, karena itu ungkapan-ungkapan mengenai tubuh tidak bisa begitu saja diartikan secara harfiah tetapi harus dimengerti secara simbolis dalam terang ajaran Gnostik. Keselamatan bukan karena penebusan dosa yang dilakukan Kristus melalui salib seperti diungkapkan Injil Kanonik, tetapi keselamatan adalah usaha penggalian 'the self' melalui ucapan 'gnosis' Yesus yang mereka dengar dari Yesus sebagai pembimbing spiritual mereka.
Dalam Injil Filipus (lihat: James M. Robinson (ed): The Nag Hamadi Library in English, codex II) memang ada ayat yang menyebutkan mengenai 'ciuman bibir' namun dari kacamata di atas kita dapat melihat bahwa itu bukan ciuman fisik melainkan memiliki arti kedekatan hubungan sesama pewaris gnosis. Dalam The Second Apocalypse of James (codex V) kita juga menjumpai ungkapan yang sama, dimana disebutkan, bahwa:
And he kissed my mouth. He took hold of me, saying, "My beloved! Behold, I shall reveal to you those things that (neither) the heavens nor their archions have known.'
Kalau ayat ini digunakan Dan Brown si-penebar sensasi, bisa disimpulkan olehnya bahwa Yesus itu homo dan bahkan melakukan incest dengan memeluk kekasih yang juga saudaranya yaitu Yakobus (James), dalam Injil Gnostik, Yakobus juga disebut sebagai saudara atau saudara tiri seayah dari Yesus.
Lalu bagaimana dengan keunggulan Maria Magdalena dari Petrus dalam Injil Maria Magdalena? Memang isi Injil Gnostik ini (lihat: Karen King: The Gospel of Mary of Magdala) menonjolkan primat Maria Magdalena dalam persaingannya dengan Petrus. Dalam hal ini, kita juga tidak bisa begitu saja mengertinya secara harfiah seakan-akan Injil gnostik ini berdiri sendiri.
Dalam Alkitab sendiri, arti 'ciuman bibir' juga merupakan simbol relasi kasih, baik relasi kasih hubungan Tuhan dan umat-Nya Israel (Perjanjian Lama):
Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! (Kidung Agung 1:2).
Atau sebagai salam persaudaraan dengan mencontoh hubungan Yesus dan gereja sebagai pengantinnya yang disebutkan Paulus (Perjanjian Baru).
Sampaikan salam seorang kepada yang lain dengan cium kudus (1 Korintus 16:20)
Kalau kita membaca karya-karya Gnostik baik yang merupakan khasanan Nag Hamadi (a.l. Gospel of Thomas, Gospel of Philip, 1st & 2nd Apocalyse of James) atau penemuan ditempat lain (a.l. Gospel of Mary dan Gospel of Judas) kita dapat melihat bahwa semua orang memiliki peringkat yang sama dalam usaha menggapai status sebagai penebus sama halnya Yesus. Karena itu umumnya para penulis Injil-Injil Gnostik mengaku bahwa mereka memperoleh pesan rahasia dari Yesus secara khusus. Thomas mengaku bahwa ia menerima ucapan rahasia dari Yesus, Yakobus (James) mengaku bahwa ialah pengawal ucapan rahasia Yesus dan disebut sebagai yang terkasih, dan Maria Magdalena mengaku sebagai murid yang paling dikasihi Yesus lebih dari para rasul lainnya.
Yudas meng'klaim' sebagai pewaris gnosis yang benar sedangkan para rasul lainnya dianggap sudah salah arah dan tidak mengerti. Semua penganut gnosis meng'klaim' yang paling utama, karena itu adalah keliru kalau semua ucapan itu dilihat secara terpisah dari satu Injil gnostik ke Injil gnostik lainnya, apalagi di kalangan komunitas Gnostik ada fraksi-fraksi yang lebih menonjolkan Petrus, Thomas, atau bahkan Maria Magdalena (feminisme masa itu).
Dari terang ini kita dapat bersenyum dihati menyaksikan betapa lihaynya Dan Brown mengutip ayat 'Injil Gnostik' dan menafsirkannya secara harfiah di luar konteksnya untuk menggiring pembaca kepada kesimpulan yang diajukannya sendiri, dan ini memang berhasil mengecoh sebagian besar pembaca, namun mereka yang mau belajar dan mengerti memaklumi apa motivasi Dan Brown yang terdorong alam bawah sadarnya oleh trauma masa kecilnya dalam hubungannya dengan gereja Roma Katolik khususnya dan kekristenan pada umumnya, dan memanfaatkan isu-isu kekristenan yang bisa dijual laris manis sebagai novelis. Kalau tuduhan Dan Brown benar mengenai Silas si pembunuh warga Opus Dei, tentu sekarang Dan Brown sudah bersembunyi diliang kubur karena tentu masih banyak Silas-Silas lain dari Opus Dei yang sudah siap membunuhnya.