Dan gue sendiri percaya bahwa sistem politik terbaik adalah Pure Anarchy.
Nggak ada yang jadi pimpinan, semua peraturan di jalankan berdasarkan kesepakatan bersama.
Dan gue sendiri percaya bahwa sistem politik terbaik adalah Pure Anarchy.
Nggak ada yang jadi pimpinan, semua peraturan di jalankan berdasarkan kesepakatan bersama.
A proud SpaceBattler now.
lah, Demokrasi, Komunis, Syaraiat Islam itu bukan aturan apa?
Itu semua kan aturan, tata cara penyaluran aspirasi politik yg berbeda-beda bentuk tetapi pada prinsipnya aturan2 itu diciptakan untuk menciptakan sebuah keadilan bagi para penganutnya.
Nah, ketika aturan2 itu sudah disepakati bersama dan ada orang yg melakukan kecurangan dalam berpolitik, maka jika tidak ada penindakan bagi para pelaku yg curang dalam berpolitik, maka udah pasti kekacauan terjadi seperti di Indonesia ini.
Kita tidak pernah bisa melihat masa depan, tetapi kita bisa menatanya dengan baik sesuai keinginan kita hari ini ( Fitri Purnama Sari )
Dalam video dijelaskan perbedaannya.
Kalo ada seorang penjahat tertangkap lalu diadili.
System demokrasi: Diambil suara terbanyak, mayoritas mendukung dia dihukum mati maka keputusan ditangan mayoritas.
System republik: Datang seorang sheriff, suara terbanyak tidak bisa menjamin keadilan. Menurut hukum tertuduh memiliki hak utk membela diri didepan pengadilan. Menurut hukum (amerika) keputusan ditangan juri yg tidak punya kepentingan dlm kasus ini.
Dalam video pun ditegaskan bahwa Demokrasi ini adalah kondisi politik dari republik menjadi oligarki atau aristokrasi. Jadi seperti awalnya kerajaan roma yg berawal dgn republik sampai berevolusi menjadi demokrasi di mana akhirnya para mafia2 kaya lah yg berkuasa karena mereka bisa membeli rakyat, shg pada akhirnya menjelma menjadi oligarki yg berbuntut pada kehancuran.
Gw mau menunjukkan bahwa usaha amerika menyebarkan demokrasi adalah utk membentuk negara2 yg dikuasai oleh mafia2. Spt indonesia.. liat aja pemilik2 partai.. apa ga kaya godfather semua itu gayanya?
Gue juga baca itu di beberapa artikel hasil googling.
Masalahnya, Bleg,
gue kagak ngerasa definisi demokrasi dan republik di video elu, dan di artikel2 yang gue baca tadi tepat.
Setahu gue, kagak ada kewajiban sebuah negara republik untuk melindungi hak-hak rakyatnya. Republik hanya dilihat dari siapa yang memegang kekuasaan.
Makanya ada istilahnya Constitutional Republik, Republik berdasarkan konstitusi.
Begitu juga dengan demokrasi,
kagak ada kewajiban bahwa demokrasi harus benar-benar mayoritas masyarakat untuk setiap keputusan. Paling jelas adalah kasus Socrates. Yang memutuskan Socrates harus dihukum mati adalah juri. Yang memilih jurinya adalah rakyat. Dan Sokrates pun juga punya hak membela diri dan dia menggunakan haknya di pengadilan.
Kalau di versinya Machiavelly,
Republik itu bisa berupa aristokrasi, bisa juga berupa demokrasi. Jadi bukan kebalikannya, demokrasi adalah hasil dari republik menjadi oligarki dan aristokrasi. Dan seingatku, oligarki dan aristokrasi jelas bukan demokrasi.
Demokrasi sendiri bisa menjelma menjadi:
1. anarki alias tanpa pemerintahan sama sekali, atau
2. mobocracy
Yang disebutkan sebagai 'mayoritas' yang tidak memperdulikan hak warga negara, adalah mobocracy, bentuk menyimpang dari demokrasi, bukan demokrasi itu sendiri.
---------- Post Merged at 08:06 AM ----------
Makanya ada istilah demokrasi sosialis, yakni demokrasi yang tidak hanya di tatar politik tetapi juga di tatar ekonomi.
Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013
Ane menerima penjelasan kandalf ttg demokrasi dan republik. Ente seharusnya mengkritisi penjelasan video tsb, bukan malah menelannya mentah2.
Ya sama aje tong... Kalo republik ngandelin juri buat menghukum seseorang, itu artinya ngambil suara terbanyak juga.Kalo ada seorang penjahat tertangkap lalu diadili.
System demokrasi: Diambil suara terbanyak, mayoritas mendukung dia dihukum mati maka keputusan ditangan mayoritas.
System republik: Datang seorang sheriff, suara terbanyak tidak bisa menjamin keadilan. Menurut hukum tertuduh memiliki hak utk membela diri didepan pengadilan. Menurut hukum (amerika) keputusan ditangan juri yg tidak punya kepentingan dlm kasus ini.
Apapun sistemnya, namanya saja mafia. Mo monarki atau demokrasi, mafia selalu menyusup ke pusat kekuasaan. Dlm sistem monarki, mafia jadi penjilat puantat raja. Dlm demokrasi, mafia melancarkan politik uang, misalnya. Apalagi demokrasi di negara yg rakyatnya banyak yg jumud kayak Indonesia, mafia arab merajalela.Dalam video pun ditegaskan bahwa Demokrasi ini adalah kondisi politik dari republik menjadi oligarki atau aristokrasi. Jadi seperti awalnya kerajaan roma yg berawal dgn republik sampai berevolusi menjadi demokrasi di mana akhirnya para mafia2 kaya lah yg berkuasa karena mereka bisa membeli rakyat, shg pada akhirnya menjelma menjadi oligarki yg berbuntut pada kehancuran.
Lha Amrik juga mempertahankan kerajaan Saudi. Kenapa? Kepentingannya terjamin. Di Indonesia banyak pemimpin partai kayak godfather karena kultur Indonesia yg masih kuat paternal.Gw mau menunjukkan bahwa usaha amerika menyebarkan demokrasi adalah utk membentuk negara2 yg dikuasai oleh mafia2. Spt indonesia.. liat aja pemilik2 partai.. apa ga kaya godfather semua itu gayanya?
Demokrasi secara konsep, sudah paling baik di antara yg ada. Jangan gara2 ada maling di negara demokrasi, trus ente bilang demokrasi-nya yg salah. Kebiasaan nyalahin Yahu.. eh orang lain seh...
Lagian USA itu kelihatan "jahat" kan kalo ke luar. Kalo ke rakyatnya sih masih fine-fine aja aku lihat.
Harusnya sih negara begitu, mementingkan kepentingan dalam negrinya dibanding negara lain.
Walau idealnya sih menjaga segala kepentingan, tapi yang ideal biasanya susah diwujudkan.
bener, cara kerja electoral votes seperti yang kamu deskripsikan
saya ga mendalami dunia politik dan sejarah politik amrik, dan kalo bener ini memang alasannya, saya bisa mengerti, terutama kalau dipandang dari perspektif jaman dulu.
saya melihat sistem electoral college ini hasil peninggalan jaman dulu. Untuk jaman skarang ato kedepannya, saya pribadi merasa cara electoral ini ga sesuai jaman. jumlah penduduk di states kan bisa aja berubah2. apa dan siapa yang menentukan jumlah electoral votes per state itu? prasaan jumlah electoral vote per state itu dari dulu ga berubah2 (cmiiw), sampe skarang masi dipake aja hasil warisan jaman dulu. apakah electoral votes itu masih nge-represent sesuai jumlah penduduk dengan benar? saya meragukannya.
ntah lah, i'm no political pundit, cuman dari pengertianku yang dangkal mengenai dunia politik amrik ini, sistem ini melawan logika buatku. ini komen saya aja sih sebagai outsider
amrik bebas kok bikin partai. selain 2 partai itu, masi ada kok partai2 laen. kamu mo bikin juga bisa
masalahnya 2 partai ini statusnya sudah cukup well-established, sudah berdiri sejak dulu, dan posisinya sudah solid. rata2 / mayoritas masyarakat amrik terbaginya ya antara 2 partai ini, dengan group ke-3 yang lebih kecil sebagai 'independen' (tidak berpartai). kamu mo bikin partai baru sah2 aja, cuman kamu memerlukan banyak duit untuk berkampanye dan menimbulkan awareness dan menarik voters melawan 2 mesin politik tua dan besar ini. mampu ga? makanya banyak partai2 laen yang tenggelam ga kedengaran.
kalo ngikut deskripsi videonya ndableg, skenario kamu di atas bukan anarki lagi, tapi demokrasi / republik anarki kan tidak percaya peraturan.
yang berdasarkan hukum/peraturan itu republik
dan "kesepakatan bersama", brarti "suara rakyat" donk, alias demokrasi
*ini kalo ngikut deskripsi videonya ndableg ya*
tenang bleg, saya ada nonton kok videomu (cuman 9 menit pertama sih )
yang saya kurang jelas tuh deskripsi republiknya.
katanya republik berdasarkan "the law". tapi siapa yang membuat hukum / peraturan itu? lagipula, hukum kan bisa aja berubah2, dan sistem apa yang dipake saat ada perubahan hukum / amendemen itu? ultimately kupikir siapa dan sistem apa yang dipake itu yang menentukan model politik itu.
Bukan nggak ada peraturan, Ngga' ada pimpinan. Dari saus Wikipedia:
Anarchy (from the ancient Greek ἀναρχία, anarchia, from ἀν an, "not" + ἀρχός arkhos, "ruler", meaning "absence of a leader", "without rulers"), has more than one definition. In the United States, the term "anarchy" typically is used to refer to a society without a publicly enforced government or violently enforced political authority.
A proud SpaceBattler now.
entah kenapa gw kalo ngeliat Demokrat - Republik bukan malah kyak parpol.
tapi mirip kayak Muhammadiyah dan NU.
Yang satu suka argumen logis dan sistematis, satunya ngelobby pake emosi-lebay binti sosialis. Tapi roh-nya kadang bisa terlihat terbalik.
i.e NU jauh lebih toleran kayak demokrat kalo disposisi mengenai nilai/value moral/agama dan keyakinan. Sedang Muhammadiyah selalu concern
dengan ekonomi, bisnis, resources, dan keuangan persis kek stereotypical-nya republik.
Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.
TheCursed: oke. fair enough
jojox: demokrat dan republikan sama2 concern mengenai nilai moral/sosial dan ekonomi juga kok. cuman alirannya beda aja, dan bahan brantemannya ya itu2 mulu.
kasarnya, demokrat:
- liberal dari segi agama / moral values
- politik dan ekonomi condong ke sosialisme (disebut "liberal" oleh amrik, padahal negara laen mungkin malah melihat posisi ini sebagai "konservatif". tapi itu label aja)
republikan:
- konservatif dari segi agama / moral values
- politik dan ekonomi condong ke free market / kapitalisme (disebut "konservatif" oleh amrik, walo saya pribadi merasa "liberal" istilah yang lebih cocok).
ini tidak memberi banyak pilihan untuk masyarakat rakyat laennya. ndableg bakal nanya "di manaaaa demokrasinya?!?!" bagaimana dengan mereka yang konservatif dari segi social values, tapi penganut sosialisme?
libertarian kalo ga salah liberal socially, dan bebas economically. cuman hampir ga kedengaran partai ini lebih terkenal 2 partai itu
Yg memegang kekuasaan itu publik, namanya res publica (peduli publik), keperdulian thd publik. Bukan publik yg berkuasa akan tetapi kekuasaan yg peduli thd publik. Tergantung negaranya memang mau peduli dgn publik yg mana, tapi idealnya hukum peduli thd semua golongan karena hukum seharusnya tidak punya kepentingan.
Demokrasi artinya apa? Power of the people. Kekuasaan ditangan rakyat. Nah.. rakyat yg mana? Ya yg paling banyak lah. Kalo hukum berbicara dalam negara demokrasi, ya semua tergantung keinginan rakyat yg paling banyak. Salah satu kritik socrates thd sistem demokrasi adalah dalam negara demokrasi orang enggan berdiskusi, maunya langsung take action di mana berdasarkan suara terbanyak (voting), jadi apa2 voting.Begitu juga dengan demokrasi,
kagak ada kewajiban bahwa demokrasi harus benar-benar mayoritas masyarakat untuk setiap keputusan. Paling jelas adalah kasus Socrates. Yang memutuskan Socrates harus dihukum mati adalah juri. Yang memilih jurinya adalah rakyat. Dan Sokrates pun juga punya hak membela diri dan dia menggunakan haknya di pengadilan.
Mengenai juri, persyaratannya kan jelas. Dicari yg netral. Misalnya yg bersiteru golongan islam vs kristen, maka yg diambil jadi juri diluar dari golongan tsb.
Bukan begitu kund. Jadi penguraiannya gini.Kalau di versinya Machiavelly,
Republik itu bisa berupa aristokrasi, bisa juga berupa demokrasi. Jadi bukan kebalikannya, demokrasi adalah hasil dari republik menjadi oligarki dan aristokrasi. Dan seingatku, oligarki dan aristokrasi jelas bukan demokrasi.
Demokrasi sendiri bisa menjelma menjadi:
1. anarki alias tanpa pemerintahan sama sekali, atau
2. mobocracy
Yang disebutkan sebagai 'mayoritas' yang tidak memperdulikan hak warga negara, adalah mobocracy, bentuk menyimpang dari demokrasi, bukan demokrasi itu sendiri.
Apabila sebuah negara menganut sistem politik monarki, itu artinya kekuasaan ditangan 1 orang. Akan tetapi sistem politik monarki yg murni tidak pernah ada, karena akhirnya ada kekuatan yg berada dibalik 1 orang tsb, shg sistem monarki hilang karena telah menjelma menjadi oligarki/aristokrasi.
Lalu sistem republik adalah sistem di mana konstitusi diatas segalanya, artinya kekuasaan ditangan konstitusi di mana kekuasaan pemerintah (presiden dll) dibatasi oleh hukum shg pemerintah tidak punya kuasa atas rakyat, melainkan hukum itu sendiri. Tugas pemerintah di sini adalah menjalankan pemerintahan dibawah konstitusi.
Sistem politik republik ini kalau tidak dikawal kuat maka akan menjelma menjadi sistem demokrasi, di mana rakyat mayoritas lah yg berkuasa, karena kebanyakan voting utk memutuskan sesuatu tanpa musyawarah dan mufakat. Rakyat yg dianggap sebagai pemegang kekuasaan menjadi lebih berkuasa dari pemerintah dan hukum. Bahkan dgn sistem voting, hukum pun bisa diubah2 seenaknya, jadilah DPR jalan2 ke luar negeri demi mengganti logo palang merah.
Nah, di sini negara yg telah menjalankan sistem demokrasi (dgn nama/gelar apapun, entah republik demokrasi ato demokrasi pancasila kek, it's just a name) memiliki dua pilihan. Kembali pada bentuk repubik, dimana konstitusi yg berkuasa, atau oligarki di mana minoritas yg berkuasa. Negara yg menjalani sistem demokrasi bisa terjerumus dalam sistem oligarki di mana segelintir orang yg memegang kekuasaan.
Bagaimana bisa terjerumus? Sistem voting dalam sistem politik demokrasi yg menentukan suara terbanyaklah yg menang menunjukkan kelemahan sistem ini. Karena sebuah voting bisa dibeli, bisa dinegosiasi. Akhirnya golongan2 yg banyak uang dan punya kekuatan bisa ikut masuk dalam sistem ini di mana dia mampu membeli suara. Akhirnya muncullah koalisi di mana godfather2 yg punya ambisi kekuasaan bersatu utk mendapatkan suara paling banyak. Yah seterusnya ente bisa liat lah kenyataannya di indonesia..
Demokrasi sosialis itu bukan sistem politik, tapi sistem ekonomi di mana memakai sistem sosialis tapi mementingkan kepentingan rakyat banyak. Ini mah cuman akal2an kombinasi aja biar ga dianggap komunis.Makanya ada istilah demokrasi sosialis, yakni demokrasi yang tidak hanya di tatar politik tetapi juga di tatar ekonomi.
Last edited by ndableg; 19-09-2012 at 12:28 AM.
hmm... selama ini wa kira libertarian = against anything the government proposes
paling mendekati ke libertarian ya ron paul barusan..
dan wa liatnya republikan = "religious", backwards, racist, redneck mentality
demokrat = intellectual, hippie, weed smokin
then again, sumber saya cuman bill maher + jon stewart (and colbert)
United til the end
what's your favorite browser? | be nice to one another | life's too short, race a little
Gw tau... di setiap state juga partainya ada lagi yg lain. Tapih... yg bisa sampe mencalonkan presiden cuman 2 kaaan? Lucunya kadang2 yg independen bisa meloloskan calon (gubernur), tapi yg partai2 yg lain tetep ga bisa.. ato entah ga boleh, ga bisa ato ga ada...
Yah.. kenapa ga mampu? Emang orang amerika miskin2? Mungkin aja ga mampu karena banyak tekanan dari dua partai raksasa ini. Apa partai2 lain diperkenankan kampanye? Mosok masang iklan di tipi aja ga mampu..masalahnya 2 partai ini statusnya sudah cukup well-established, sudah berdiri sejak dulu, dan posisinya sudah solid. rata2 / mayoritas masyarakat amrik terbaginya ya antara 2 partai ini, dengan group ke-3 yang lebih kecil sebagai 'independen' (tidak berpartai). kamu mo bikin partai baru sah2 aja, cuman kamu memerlukan banyak duit untuk berkampanye dan menimbulkan awareness dan menarik voters melawan 2 mesin politik tua dan besar ini. mampu ga? makanya banyak partai2 laen yang tenggelam ga kedengaran.
Kalo ngerjain apa2 mbok ya ampe selesai lah nggu.. jadi mengerti dulu..tenang bleg, saya ada nonton kok videomu (cuman 9 menit pertama sih )
yang saya kurang jelas tuh deskripsi republiknya.
katanya republik berdasarkan "the law". tapi siapa yang membuat hukum / peraturan itu? lagipula, hukum kan bisa aja berubah2, dan sistem apa yang dipake saat ada perubahan hukum / amendemen itu? ultimately kupikir siapa dan sistem apa yang dipake itu yang menentukan model politik itu.
The law yg dimaksud itu konstitusi, konstitusi itu biangnya law di sebuah negara di mana konstitusi itu dibuat oleh bapak2 yg membuat negara tsb. Jadi kalo indonesia ya pembukaan UUD 45, UUD 45 dan Pancasila. Dalam merumusi konstitusi dalam sebuah pembentukan negara biasanya orang2nya/tokoh2nya itu masih sangat idealis dan nasionalis, karena biasanya baru saja memenangkan perang. Konstitusi amerika tidak bisa diubah, sama spt Pembukaan UUD 45, bisa tapi kemungkinannya kecil sekali, karena UU itu punya hierarki juga. Mgk diubah kalo negara itu habis diserang bangsa lain.
Misalnya ada suatu masalah yg belum ada diatur dalam UU, yg pertama ditinjau adalah konstitusi, kalu kurang detil maka perlu dibuat UU baru, akan tetapi UU baru tsb tidak boleh menyimpang dari konstitusi.
Last edited by ndableg; 19-09-2012 at 12:40 AM.
sang ndableg bersabda:
Yg memegang kekuasaan itu publik, namanya res publica (peduli publik), keperdulian thd publik. Publik itu bukan hanya minoritas atau mayoritas, tapi semua. Jadi ga tergantung voting.Dua pernyataan di atas adalah pernyataan-pernyataan aneh. Di pernyataan pertama, publik bukan mino atau mayo, tapi di pernyataan kedua, rakyat adalah mayo. Padahal baik publik di republik dan rakyat di demokrasi menurut dua pernyataan tsb sama-sama memegang kekuasaan.Demokrasi artinya apa? Power of the people. Kekuasaan ditangan rakyat. Nah.. rakyat yg mana? Ya yg paling banyak lah. Kalo hukum berbicara dalam negara demokrasi, ya semua tergantung keinginan rakyat yg paling banyak.
Memang ada rakyat mayo dan rakyat mino? Yg ada juga agama mayo dan agama mino; etnis mayo dan etnis mino. Penggunaan istilah mayo dan mino saja sudah gak tepat.
Coba cek wiki kemudian pake logika:
Republik mengacu pada pemerintahan yg dapat dijalankan oleh siapa saja; bukan oleh golongan tertentu saja.
Demokrasi mengacu pada sistem negara dimana setiap individu mempunyai "power" yg sederajat atau egaliter; bukan yg satu boleh jadi gubernur, yg satunya lagi kagak.
Dari sini saja filosofinya sudah beda. Kok ndableg malah mempertentangkan satu sama lain?
Ini seh tergantung attitude rakyatnya. Kalo rakyatnya males, kritik Socrates jadi bener. Justru dgn prinsip egaliter, diskusi dapat berjalan dengan sehat utk menuju mufakat. Mufakat tidak pernah tercapai pada sistem yg non-egaliter. Meskipun keputusan dihasilkan pada sistem yg non-egaliter, tetapi itu bukan permufakatan. Sedangkan voting, itu adalah jalan akhir jika mufakat tidak terjadi, sementara keputusan tetap harus dihasilkan.Salah satu kritik socrates thd sistem demokrasi adalah dalam negara demokrasi orang enggan berdiskusi, maunya langsung take action di mana berdasarkan suara terbanyak (voting), jadi apa2 voting.
Juga voting belum tentu sejalan dgn demokrasi, itu ketika masing-masing individu punya bobot suara yg berbeda, misalnya pria bobotnya 2 dan wanita bobotnya 1. Voting pada sistem demikian bukan demokrasi, setidaknya bukan demokrasi yg murni.
Republik berubah menjadi demokrasi?Lalu sistem republik adalah sistem di mana konstitusi diatas segalanya, artinya kekuasaan ditangan konstitusi di mana kekuasaan pemerintah (presiden dll) dibatasi oleh hukum shg pemerintah tidak punya kuasa atas rakyat, melainkan hukum itu sendiri. Tugas pemerintah di sini adalah menjalankan pemerintahan dibawah konstitusi.
Sistem politik republik ini kalau tidak dikawal kuat maka akan menjelma menjadi sistem demokrasi, di mana rakyat mayoritas lah yg berkuasa, karena kebanyakan voting utk memutuskan sesuatu tanpa musyawarah dan mufakat. Rakyat yg dianggap sebagai pemegang kekuasaan menjadi lebih berkuasa dari pemerintah dan hukum. Bahkan dgn sistem voting, hukum pun bisa diubah2 seenaknya, jadilah DPR jalan2 ke luar negeri demi mengganti logo palang merah.
Konstitusi apa sih? Dlm sistem monarki, seorang raja adalah konstitusi. Konstitusi boleh dibilang sbg "manual" utk menjalankan suatu negara. Dalam negara demokrasi, konstitusi ditentukan oleh kesepakatan rakyatnya. Lha negara itu sendiri apa? Adalah lembaga yg dibentuk oleh sekelompok orang (rakyat) utk mencapai tujuan bersama. Kenapa jadi republik identik dgn menunjung tinggi konstitusi, sementara demokrasi kebalikannya?
Demokrasi dari kata Demos = rakyat, kratein= memerintah/berkuasa. Jadi kekuasaan ditangan rakyat. Jadi apa2 ditentukan rakyat, maka kalo membuat peraturan baru harus disetujui rakyat, dengan cara voting. Hasilnya pasti suara terbanyak lah yg menang. Mayoritas.
Republik dari kata Res = masalah/persoalan/keperdulian (matter), publica = publik. Permasalahan publik jadi hukum. Artinya bukan publik atau rakyat yg berkuasa, akan tetapi hukum yg mengatur persoalan dan keperdulian utk masyarakat. Artinya di sini yg nomor satu itu hukum. Biar pun mayoritas mengatakan bersalah, kalau menurut hukum yg berlaku tidak bersalah, maka keputusan tidak bersalah.
Emang yg beragama dan beretnis itu sapa kalo bukan rakyat? Rakyat itu kan ga selalu bersatu, mereka berkelompok2. Lalu sistem partai dalam demokrasi apa fungsinya kalo bukan mengelompokkan rakyat? Lalu dipilih kelompok mana2 yg didukung rakyat paling banyak. Kalo yg paling banyak itu bukannya mayoritas namanya?Memang ada rakyat mayo dan rakyat mino? Yg ada juga agama mayo dan agama mino; etnis mayo dan etnis mino. Penggunaan istilah mayo dan mino saja sudah gak tepat.
Gimana jek? Bukan demokrasi ato bukan demokrasi yg murni? Beda loh..Juga voting belum tentu sejalan dgn demokrasi, itu ketika masing-masing individu punya bobot suara yg berbeda, misalnya pria bobotnya 2 dan wanita bobotnya 1. Voting pada sistem demikian bukan demokrasi, setidaknya bukan demokrasi yg murni.
it makes sense, libertarian selalu menentang apa2 yang disodorin pemerintah
intinya kan mereka penganut apa2 free, liberal, baik secara politically, economically, maupun socially. pemerintah kan kerjaannya biasa cuman, well, memerintah ngasi peraturan ini itu, nge-restrict gerak gerik rakyatnya, ngatur2 hukum ekonomi maupun politik. ya jadi ga heran donk kalo libertarian opposes anything government proposes
memang itu stereotipenyadan wa liatnya republikan = "religious", backwards, racist, redneck mentality
demokrat = intellectual, hippie, weed smokin
one more stereotype
republican = biasa didukung oleh orang kaya.
demokrat = biasa didukung oleh rakyat merana yang sentimen dengan orang kaya
comedians ini bukannya para demokrat juga ya?then again, sumber saya cuman bill maher + jon stewart (and colbert)
they are funny, cuman sayang saya ga ada comedy central dan hbo
saya bisa melihat antena konspirasimu menegak. i'm not interested in that
unfortunately banyak yang miskin.Yah.. kenapa ga mampu? Emang orang amerika miskin2? Mungkin aja ga mampu karena banyak tekanan dari dua partai raksasa ini. Apa partai2 lain diperkenankan kampanye? Mosok masang iklan di tipi aja ga mampu..
lagipula banyak pertimbangannya juga. bukan hanya karena tekanan partai, tapi audiensnya ada ngga? ga cukup mah kalo cuman bikin iklan. ada satu orang kaya yang sempat dispekulasi mau nyalonin diri jadi presiden 4 taon kemaren, si billionaire michael bloomberg. coba deh baca analisis2 jaman itu. cukup gemesin ngeliat gerak geriknya waktu itu. dia riset2 dulu, worth it ngga ngabisin duit berjuta2 dolar. dia satu orang yang secara subtle melakukan studi lapangan dulu cuman i guess it wasnt good enough dan ga jadi ikut pemilu
menonton 9 menit pertama untuk video berdurasi 10-ish minutes, brarti hampir nonton 90% videonya kok. cukup lah waktuku terbuangKalo ngerjain apa2 mbok ya ampe selesai lah nggu.. jadi mengerti dulu..
saya nyimak aja deh mengenai teori2 kalian tentang republik dan demokrasi
ilmu politikku masih blom sejauh itu