Page 1 of 3 123 LastLast
Results 1 to 20 of 41

Thread: beli kopi atau perasa ?

  1. #1

    beli kopi atau perasa ?

    kalau kita lihat kopi instan kenapa bisa rasanya sama ? , tentu karena kopi tersebut di kasih perasa.
    rasa kopi sangat tergantung dari jenis biji kopi , tanah asal kopi , berapa lama di simpan , cara pengolahan kopi.
    nah .... kenapa kopi instan yg kita minum mempunyai rasa dan aroma yg sama ?
    saya yakin asal biji kopi instan bukan dari daerah yg sama ,sayapun akhlul yakin kalau biji kopi yg di pakai berjenis robusta , karena kopi robusta mempunyai ciri nilai cafein yg tinggi dg harganya murah tetapi kenapa rasa dan aromanya adalah kopi arabica?

    jadi sebagai konsumen kopi instan atau kopi bubuk kita telah membeli kopi atau membeli perasa?
    sebagai salahsatu produsen kopi terbaik di dunia apakah kita rela hanya menikmati kopi dengan kualitas no 2 dengan di kelabuhi perasa ,dan orang asing yg menikmati kopi terbaik yg kita produksi.

  2. #2
    pelanggan setia Fere's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Depan RSJ-KM
    Posts
    6,120
    terus solusinya gimana pak..?

    masak buat ngopi aja harus nanem kopi sendiri..

  3. #3
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    sama kayak makan rendang
    kalo emang suka, ya silakan dinikmati
    gak usah pusing mikirin sapinya cowok apa cewek dan warnanya

  4. #4
    terus solusinya gimana pak..?

    masak buat ngopi aja harus nanem kopi sendiri..
    bukannya gitu wak .... sebenarnya masih banyak kopi yg natural , kalau perlu cari green bean ( kopi kering belum di sangrai). jadi ndak perlu nanam kopi sendiri , banyak pilihan kopi sesuai selera kita.
    masalah sangrai kopi mah nggak terlalu sulit pakai penggorengan atau pancipun sudah bisa buat kopi sangrai ,
    kalau hitung-hitungan sih lebih hemat seandainya buat kopi sendiri daripada beli kopi kemasan , 1kg greenbean robusta sekitar 17rb kalau kita beli di petani sedang arabica 19-20rb.
    kita juga harus ingat kopi itu sangat sensitif terhadap lama penyimpanan , setelah di sangrai kopi bisa tahan selama 3 bulan di taruh di tempat tertutup tetapi jangan di giling dulu, jadi bisa di giling secara nyicil, kopi yang akan kita pakai di giling saat itu, atau paling tidak gilingan untuk stock 2-3hari saja di taruh di toples yg tertutup rapat.
    kalau mau cari grinder kopi yg manual harganya kisaran 400rb an kalau pakai listrik sekitar 1,7jt , cukuplah buat grinder kopi sekeluarga,
    cara penyajian kopi bisa bermacam-macam bisa pakai saringan ala medan , vietnam drip dengan saringan , atau dengan cara facum itu relatif murah harga peralatannya.
    kalau mau nggak repot beli exspreso machine hahahahaha.
    cem mana wak pere ada minat ngopi ?
    kalau ndak minat apa perllu tak kirim tuak medan , teringat ku wak pere sering ke jabres ya ? , cem mana kalau kita buka lapo tuak di jabres apa kira-kira laku ?

  5. #5
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    tuak dan arak itu sama ga ya bahannya...
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  6. #6
    sama kayak makan rendang
    kalo emang suka, ya silakan dinikmati
    gak usah pusing mikirin sapinya cowok apa cewek dan warnanya
    tergantung selera atau karena kita sudah lama di cekok in sama pelaku industri dengan kopi kemasan atau kopi instan ? , coba aja wak giku cari greenbean di daerah wawak pasti kesulitan kan ? lain halnya nyari kopi kemasan mungkin di kedai seberang rumah udah dapat kopinya wak .
    nah... ini dia ...apakah kita rela masyarakat kita hanya diperalat sebagai obyek oleh pelaku industri ?

    ---------- Post Merged at 09:17 AM ----------

    tuak dan arak itu sama ga ya bahannya...
    tuak dari nira atau kelapa , sedang arak bisa dari beras ,anggur ataubahan-bahan yg bisa di fermentasikan.

  7. #7
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Gw sih gak yakin kalau kopi schet murah itu pakai perasa kopi, yg benar adalah mereka mungkin memasukkan kulit kopi yg juga punya rasa kopi dan juga mengandung kafein.

    Lagipula harga 1 schet kopi kapal api susu itu kira2 Rp 800/sachet isi 31 gram, rasanya harga segitu sudah wajar untuk kopi robusta, mereka juga menggunakan aluminium foil sebagai sachet untuk mencegah hilangnya aroma kopi.

    Kopi Kapal Api dan ABC adalah merek2 lokal, awalnya mereka adalah pabrik penggilingan kopi yg terus mengembangkan usahanya dan akhirnya disukai oleh masyarakat.

    Sebaliknya saya justru merasa kedai2 kopi semacam Starbuck itulah yg menjadikan masyarakat sebagai objek, orang indonesia sudah puas dengan kopi tubruk yg murah sekarang diajari untuk membeli kopi seharga 40rb/gelas.
    Industri ini membuat cerita2 tentang kopi2 yg sangat hebat, biji kopi pilihan, dibuat oleh barista berilmu tinggi bla..bla..bla..

    lalu masyarakat merogoh kocek sangat dalam untuk menikmati secangkir kopi, orang amerika pun dikerjai oleh industri ini.

    Kemarin saat Amerika dilanda krisis keuangan, penjualan starbuck berkurang drastis, orang mulai berpikir bahwa membeli kopi 3$ secangkir itu tidak masuk akal.

  8. #8
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    iya, kadang g ngerasa kopi sachet-an atau kopi tubruk biasa rasanya lebih enak dibanding starbuck yg kebanyakan perasa...
    catet ya, kopi sekelas starbuck aja masih pake perasa kaya sirup dkk (ya iyalah emang caramel dkk darimana lagi )

    untuk nyiapin kopi sendiri di rumah, ga semua orang punya waktu luang sebanyak itu
    kalo asal2an ngegilingnya, malah jatoh rasanya nanti ga karu2an
    kecuali mereka bener2 pencinta kopi

    kalo sebatas penikmat, mereka cuma pengen nikmatin kopinya aja
    mungkin sedikit pengetahuan kecil tentang kopi....
    tapi cuma sekelompok kecil orang yg bener2 bakal ngusahain ini

    orang indo itu setau g penggemar kopi tubruk (buat yg maniak kopi asli)
    bukan jadi2an seperti penggemar starbuck atau warkop berkelas lainnya
    harganya ga masuk akal
    Popo Nest

  9. #9
    pelanggan setia choodee's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Posts
    2,988
    Konsumen yg beli kopi instan itu bukan konsumen kelas berat macam youngblue, tapi konsumen kek gw yg taunya kopi cuman rasa pait jadi ya gw ngerti derita TS, pasti bisa memahami beda kopi jelek dan bagus dibandingkan org awam.

    Gw sendiri ke starbucks cmn mau beli frapucino nya, gw mana bs bikin frapucino sendiri tapi kalo espresso gw mah ogah.

    Sama seperti industri teh, gw juga menyayangkan industri kopi di indo gitu2 aja, padahal kita pan penghasil, harusnya bs menikmati kopi dan teh kualitas tinggi dengan harga terjangkau, bukan harga impor.

  10. #10
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    orang kita masih sebatas penikmat doang sih itu juga bukan yg bener2 mendalam
    segelintir banget yg mendalami dengan pengetahuan yg cukup
    ngerti mana yg enak, mana yg enggak
    Popo Nest

  11. #11
    pelanggan setia Fere's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Depan RSJ-KM
    Posts
    6,120
    Quote Originally Posted by youngblue View Post
    cem mana wak pere ada minat ngopi ?
    kalau ndak minat apa perllu tak kirim tuak medan , teringat ku wak pere sering ke jabres ya ? , cem mana kalau kita buka lapo tuak di jabres apa kira-kira laku ?
    Jebres mah zona bebas khamr, mengkonsumsi aja nggak
    boleh apalagi jualan, mau diamuk massa apa..

  12. #12
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    aku tahunya kopi enak tuh dari daerah kampungku, jadi kopi instan tuh ya emang berasa standar aja.
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  13. #13
    pelanggan tetap Serenade's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    943
    ^
    Kampungnya di Sumut, ya, Cha_n?

  14. #14
    pelanggan tetap Neptunus's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    1,814
    gw juga berpikiran klo Starbucks itu membodohi masyarakat, lha wong kopi2nya aja dari Toraja, Sumatera, dll. Harga jualnya ga masuk akal pula.
    Itu analoginya kaya kita ngejual barang (katakanlah sepatu) ke orang, trus orang tersebut ngasi label merek, kemudian dijual lagi ke kita dgn harga 3 kali lipat harga semula

    Anw kenapa kita ga kepikiran bikin kedai kopi Indonesia di luar negeri ya?

  15. #15
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    ^
    sepertinya udah ada kok

  16. #16
    Gw sih gak yakin kalau kopi schet murah itu pakai perasa kopi
    kalau tidak pakai perasa nggak mungkin rasanya bisa seragam , coba aja beli kopi bubuk kemasan di surabaya , terus jakarta,terus medan bandingkan rasanya apakah rasanya berbeda ? simpel saja untuk menginvestigasi kalau kopi di olah dengan perasa atau tidak., secara logika rasa kopi akan sangat di tentukan di mana tanaman tersebut di tanam , faktor jenis tanah dan level ketinggian tanah akan mempengaruh i citrarasa dari kopi itu sendiri bagi para penggila kopi begitu merasakan kopi akan terasa bau tanah di mana kopi tersebut di tanam , nah kitapun tahu kalau pertanian kopi di indonesia masih merupakan tanaman rakyat dengan luas lahan terbatas , so ... jadi bagaimana rumusnya biar dapat rasa yg sama ?, lebih sadis lagi kopi robusta bisa beraroma arabika ..hahaha walaupun utk beberapa orang yg sensitif dengan kopi akan merasakan seperti ada aroma sabun detergen atau minyak nyong-nyong di dalam kopi hahahahaha.....

    Lagipula harga 1 schet kopi kapal api susu itu kira2 Rp 800/sachet isi 31 gram, rasanya harga segitu sudah wajar untuk kopi robusta, mereka juga menggunakan aluminium foil sebagai sachet untuk mencegah hilangnya aroma kopi.
    dengan harga segitu saya bisa beli kopi arabica grade 1 atau tinggal nambah dikit dapat kopi luak ...hahahhahahaha......
    aroma kopi akan jadi lain setelah 3 hari melewati masa giling bagi lidah yg sensitif akan berasa apek , maka yg paling baik adalah dengan menyimpang dalam bentuk biji sangrai (roasted coffee bean) yg bisa bertahan sekitar 3 bulan atau kalau mau jangka panjang dengan menyimpan green bean ( biji kering ) di fermentasikan makin lama makin baik , kalau sampai 5 tahun bisa berasa seperti kopi luak.
    orang indonesia sudah puas dengan kopi tubruk yg murah sekarang diajari untuk membeli kopi seharga 40rb/gelas.
    sebenarnya kopi kelas pinggiran pun masih terlalu mahal , mereka di bodoh in dengan campuran jagung yg ampun-ampunan takarannya hahahahahaha kopi bubuk jagung mah hanya 120rb dah dapat satu kwintal , itu sudah bisa buat ngopi satu kelurah an ...hahahahahaha

    konsumen yg beli kopi instan itu bukan konsumen kelas berat macam youngblue, tapi konsumen kek gw yg taunya kopi cuman rasa pait jadi ya gw ngerti derita TS, pasti bisa memahami beda kopi jelek dan bagus dibandingkan org awam.
    itulah yg perlu di sayangkan kenapa cuma segelintir orang yg bisa membedakan rasa kopi , itu karena tidak terbiasa membandingkan beberapa rasa dan aroma kopi ... itupun di permaklumkan karena masyarakat sulit menemukan kopi berkualitas di pasar sekitar kita , mau ndak mau yg bisa di dapat hanya kopi bubuk dalam kemasan, makanya dari sekarang belajar untuk mencoba beberapa kopi yg berkualitas dari negeri ini, biar bisa membedakan , begitu mulai terlatih maka akan terbuka wawasan akan kopi yg bermutu...kekekekeke

    orang indo itu setau g penggemar kopi tubruk (buat yg maniak kopi asli)
    bukan jadi2an seperti penggemar starbuck atau warkop berkelas lainnya
    harganya ga masuk akal
    itulah iranisnya masyarakat ini , di level warkop mereka di jejali dengan kopi rasa jagung yg di lakukan para opertunitis yg memanfaatkan perbedaan harga kopi dan jagung.
    di level penggemar coffee di jejali dengan perasa dan aroma bahkan campuran syrup..ckckckckckc ,

    aku tahunya kopi enak tuh dari daerah kampungku, jadi kopi instan tuh ya emang berasa standar aja.
    kalau ke medan mampir chan nati tak bikinkan secangkir kopi special asli proses sendiri dari sangrai hingga giling.

  17. #17
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    Beberapa waktu yg lalu pas di bandung pernah masuk warung kopi, atau cafe kali ya sebutannya
    harga per gelasnya (bisa 3 cangkir) itu lebih dari 10rban, wajar ga itu?
    disitu ada berbagai macam kopi dalam bentuk biji sangrai, karena yg berkunjung kesana ber enam, kami beli 6 macam jenis kopi, trus di grinder
    aromanya beda2, dan baru disitu merasakan enaknya kopi
    dari ke enam jenis kopi itu, kopi papua yg aroma dan rasanya selalu diingat
    mantab dah pokoknya

    trus bbbrp waktu yg lalu coba kopi kintamani, mungkin krn pengolahan atau bentuk bijinya yg beda, rasanya beda ama kopi kintamani pas di bandung
    kalo kopi campur jagung, waduh ampun dah...
    kalo ke bandung lagi, mampir lagi ah ke warng kopi itu...

  18. #18
    dari ke enam jenis kopi itu, kopi papua yg aroma dan rasanya selalu diingat
    mantab dah pokoknya
    sebenarnya banyak kopi asal papua , coba diperjelas kopi papua dari mana bro ?, wamena , lembah balium , nabire, mapiha semua ada kopi dan rasanyapun berbeda

  19. #19
    pelanggan tetap Neptunus's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    1,814
    wahhh youngblue tau banyak ya.... jadi pengen ngicipi kopi racikannya youngblue

  20. #20
    pelanggan tetap ga_genah's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,661
    Quote Originally Posted by youngblue View Post
    sebenarnya banyak kopi asal papua , coba diperjelas kopi papua dari mana bro ?, wamena , lembah balium , nabire, mapiha semua ada kopi dan rasanyapun berbeda
    waduh ga tau tuh lae...
    cuman di tulis Kopi Papua
    yg ringan dan aromanya cukup keras dari mana tuh lae?

Page 1 of 3 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •