Results 1 to 4 of 4

Thread: DONGENG DARI JEPANG .....Bagian 5 (Tamat)

  1. #1

    DONGENG DARI JEPANG .....Bagian 5 (Tamat)

    **Kesehatan dan rumah sakit**


    Jepang mengerti benar bahwa orang-orang yang sehatlah yang lebih mampu memajukan bangsa dan negaranya.

    Mahasiswa di tempat saya belajar, Kobe University, wajib melakukan pemeriksaan kesehatan (gratis) setahun sekali. Fasilitas kesehatan di Jepang mendapat perhatian yang tinggi dari pemerintah.

    Sebagai orang asing, mahasiswa pula, kami dianjurkan untuk mengikuti program asuransi nasional. Dengan mengikuti program ini, kami hanya perlu membayar 30% dari biaya berobat. Dari yang 30% tersebut, sebagai mahasiswa asing, saya akan mendapatkan tambahan potongan sebesar 80% (yang belakangan turun menjadi 35%) dari Kementerian Pendidikan Jepang.

    Berstatuskan mahasiswa, kami membayar premi asuransi per-bulan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan orang kebanyakan.

    Dari laporan rutin yang dikirimkan oleh pihak asuransi kepada kami, tahulah saya bahwa ongkos berobat kami selalu (jauh) lebih besar dari premi asuransi yang saya bayarkan setiap bulannya.

    Berbekal kartu asuransi nasional, datang ke rumah sakit ataupun ke klinik swasta bukan lagi menjadi hal yang menakutkan bagi keluarga di Jepang. Jangan membayangkan bahwa pihak rumah sakit atau klinik swasta akan memberikan perlakuan yang
    berbeda kepada para pemegang kartu asuransi - apalagi untuk kami yang mendapatkan kartu tambahan khusus keluarga tidak mampu.

    Para dokter dan perawat melayani dengan keramahan yang tidak berkurang serta prosedur yang sama sederhananya. Keramahan di sini berarti keramahan yang sebenar-benarnya, baik anda kaya ataupun miskin.

    Proses masuk dan keluar dari rumah sakit di Jepang adalah sama mudahnya.

    Saat istri melahirkan di rumah sakit pemerintah di Ashiya, saya disodori formulir yang berisi opsi pembayaran: tunai, lewat bank, dll. Tidak menjadi sebuah keharusan bagi seorang pasien untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran di hari dia harus keluar dari rumah sakit.

    Alhamdulillah kami mendapatkan keringanan biaya melahirkan dari Pemerintah Kota Ashiya; selain bisa melenggang dari rumah sakit tanpa bayar pada hari itu, tagihan dari Kantor Walikota (setelah dipotong subsidi dari pemerintah) juga baru datang dua bulan kemudian. Saling percaya adalah kuncinya.



    Yuli Setyo Indartono. Mahasiswa S3 di Graduate School of Science and

    Technology, Kobe University, Japan. Peneliti Istecs dan Ketua

    Teknologi Energi INDENI www.indeni.org. __

  2. #2
    terima kasih bro punakawan
    artikel model reportase/pengalaman yng mengesankan
    subuah perilaku, tradisi/budaya bangsa yng patut dicontoh
    memiliki etos kerja yng tinggi, semangat pantang menyerah yng luar biasa
    kita tidak perlu malu n sok gengsi dlm mencontoh sisi positifnya bangsa jepang
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  3. #3
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Sisi negatipnya juga ndak papa deh pak eee... :kabooor:

  4. #4
    Barista fullmoonflower's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    antara maya dan nyata
    Posts
    739
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Sisi negatipnya juga ndak papa deh pak eee... :kabooor:
    negatifnya yang mana, Bleg? Mie-nya Abi itu ya?

    CAPPUCCINO AND TIRAMISU LOVER

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •