BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Komisi IV DPRD Balikpapan kompak menolak rencana Kementerian Kesehatan membagi-bagikan kondom kepada kelompok seks berisiko menularkan penyakit atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan seperti kalangan pelajar.
Ketua Komisi IV DPRD Ida Prahastuty mengatakan bahwa persoalan yang melanda bangsa ini adalah kemerosotan moral, dan bagi-bagi kondom bukan satu penyelesaian masalah. "Di Balikpapan sudah banyak sekolah yang mengeluarkan siswanya karena seks bebas. Nggak dibagiin aja sudah kebobolan, apalagi dibagikan," kata Ida, Senin (25/6/2012).
Sementara, Sekretaris Komisi IV Syarifuddin Oddang menyebut ide Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi adalah ide gila. "Saya sangat tidak sependapat. Itu ide gila. Pelajar adalah pilar untuk masa depan bangsa, bagaimana dikatakan membina kalau membagikan kondom. Kalau seperti itu agama apapun saya rasa tidak setuju, karena sama saja dengan menghalalkan seks bebas," ujarnya.
Politisi Hanura ini bahkan mengaku siap memprovokasi warga untuk menolak jika rencana pembagian kondom ke sekolah tetap dilakukan. "Saya siap kumpulkan warga untuk demo soal itu. Saya pun siap diberikan sanksi, saya siap dipanggil oleh Badan Kehormatan. Karena kebijakan itu adalah kebijakan ngawur," tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengungkapkan bahwa pihaknya akan kembali mengampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko untuk menurunkan angka HIV/AIDS di Indonesia yang kasusnya masih relatif sangat tinggi. Yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisiko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini dianggap menjadi penting mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada anak-anak remaja.
http://kaltim.tribunnews.com/mobile/index.php/2012/06/25/komisi-iv-dprd-balikpapan-tolak-pembagian-kondom-di-sekolah
--------------------
akhirnya anggota DPRD ga cuma ngabisin duit buat study banding ga jelas.