Page 3 of 3 FirstFirst 123
Results 41 to 46 of 46

Thread: Abiogenesis

  1. #41
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    wkowkwo... cuma bisa mengina2 tapi gak bisa membantah. sini deh silahkan semua yg percaya sama dongeng Evolusi, ikutan diskusi menghadapi saya.
    Bukan menghina2, tapi link ente isinya klaim2 doang, kagak ada bukti ilmiahnya. Coba gimana argumen si doktor fisika tsb ttg ketiadaan evolusi? Kan gak jelas, selain klaim evolusi gak mungkin. Gimane mau mendebatnya?


  2. #42
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    @Aslan

    saya rasa teori evolusi dan abiogenesis adalah dua hal berbeda walaupun nantinya saling bersinggungan, ato bahkan saling membangun

    saya rasa pemahaman Darwin waktu itu adalah evolusi dalam berjalannya waktu, percobaan Urey-Miller adalah asam amino sebagai basic dari makhluk hidup bisa dihasilkan dari primordial soup versi mereka, Pasteur membuat postulat Omne vivum ex vivo adalah sebagai tanggapan atas penemuannya mengenai perkembangan mikroba, Hanczyc membuat percobaan menggabungkan puluhan molekul untuk membentuk protocell adalah untuk melanjutkan teori Urey-Miller

    semua saya yakin bertujuan sama, yaitu darimana makhluk hidup berasal
    klopun sekarang semua cendikia2 itu belum menemukan jawaban, saya rasa itu hanya masalah waktu
    jadi klo men-judge bahwa evolusi sekarang di reduce hingga perubahan makhluk hidup, saya rasa belum waktunya kita menemukan jawabannya

    but someday.... i believe someday...

  3. #43
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Quote Originally Posted by purba View Post
    Bukan menghina2, tapi link ente isinya klaim2 doang, kagak ada bukti ilmiahnya. Coba gimana argumen si doktor fisika tsb ttg ketiadaan evolusi? Kan gak jelas, selain klaim evolusi gak mungkin. Gimane mau mendebatnya?

    Tentang Ketidak mungkinan Evolusi udah berlembar2 dan berbulan2 gw jabarkan masih gak ngerti juga ?

  4. #44
    Pada tahun 1953 Stanley Miller melakukan experiment untuk membuktikan bahwa senyawa kimiawi mampu menghasilkan unsur-unsur materi yang diperlukan untuk melahirkan organisme atau sel hidup. Di akhir minggu, dalam tabung percoba annya Miller menemukan 3 dari 20 jenis asam amino, bahan dasar protein. Hasil percobaannya ini hanyalah berupa molekul-molekul tidak hidup.

    Banyak pakar tidak setuju dengan experiment Miller ini berdasarkan alasan berikut;
    Kondisi atmosfer Bumi purba tidak sama dengan mekanisme percobaan. Mekanisme cold-trap, mendinginkan dengan mengisolasi asam-asam amino dari lingkungannya segera setelah terbentuk, tidak terjadi di jaman purba.
    Pada tahun 1980-an para ilmuwan sepakat bahwa atmosfer Bumi pada jaman purba pada umumnya terdiri dari nitrogen (N) dan Karbon dioksida (CO2), bukan metan dan amonia seperti dalam experiment yang dilakukan oleh Miller.

    Atmosfer Bumi purba mengandung cukup banyak oksigen (O) yang menghancurkan semua jenis asam amino yang terbentuk. Fakta ini diketahui dari sisa-sisa besi dan uranium yang teroksidasi dalam bebatuan yang diperkirakan berusia 3,5 milyar tahun.

    Pada akhir experimentnya terbentuk banyak asam organik yang merusak struktur dan fungsi makhluk hidup. Juga terbentuk banyak asam amino dextro yang tidak bermanfaat dalam pembentukan sel makhluk hidup.
    Meskipun experiment Miller pada dasarnya tidak membuktikan apapun tentang terbentuknya organisme hidup, namun ia dipublikasikan seolah-olah telah berhasil menciptakan kehidupan dari materi.

    Dalam experimentnya Fox menghasilkan unsur materi yang dia sebut protenoid atau protocell. kombinasi asam-asam amino yang tersusun secara acak. Ini adalah zat kimia yang tidak bermanfaat buat kehidupan.
    Experiment Fox tidak mendapat tanggapan positip, sebab protenoid yang dihasilkan tidak mungkin terbentuk dalam kondisi alamiah. Dan protein sebagai basis kehidupan tetap tidak dapat diproduksi melalui experiment seperti ini.

    Perbedaan antara protein dengan protenoid sama dengan perbedaan antara alat berteknologi canggih dengan setumpuk bahan mentah yang belum diolah.

    DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) adalah molekul asam nukleat yang di temukan oleh James Watson dan Francis Crick pada tahun 1955 terdapat dalam inti (nucleus) setiap sel dari ratusan trilyun sel dalam tubuh setiap orang. Sebagaimana telah dikatakan didepan, pada DNA terkandung gen yang menentukan sifat-sifat dan wujud pisik makhluk hidup.

    Informasi dalam DNA be-rupa kode genetika me-liputi informasi desain 260 tulang, 600 otot jaringan, 10.000 otot pendengaran, 2 juta saraf penglihatan, 100 milyar sel saraf, 130 milyar meter pembuluh darah dan sekitar 100 trillyun sel tubuh.
    Dalam tubuh setiap orang terdapat sekitar 200 ribu gen. Satu molekul protein ber-ukuran sedang bisa terdiri dari sekitar 300 asam amino. DNA yang mengatur protein ini bisa memiliki 1.000 nucleida pada rantainya. Oleh karena terdapat 4 macam nucleida pada satu rantai DNA, maka satu rantai DNA bisa tersusun dalam 4 atau 10 bentuk.

    RNA (Ribo Nucleic Acid) adalah jenis molekul asam nukleat lain yang mengandung informasi tentang struktur protein. Bagaimana molekul DNA dan RNA ter-bentuk sehingga keduanya bisa menjadi semacam “Bank Data” bagi tubuh, belum bisa dijelaskan alias masih merupakan misteri.
    Perobahan DNA menjadi RNA dan RNA menjadi protein terlaksana menurut tahap-tahap aturan amat terkendali sehingga semua jenis molekul pembentuk sel tetap ber-fungsi dan berhubungan secara harmonis antara satu dengan yang lain. Fakta inipun masih menjadi misteri.

    Yang jelas, DNA bukanlah molekul sadar sumber kehidupan dan menyebabkan tubuh hidup. Ia hanyalah semacam sarana pembawa dan penyimpan data tentang tubuh. Sama sekali tidak lebih dari itu.
    Pada abad ke-19 sel hanya dianggap sebagai “A bag of chemical element”, sekumpulan unsur-unsur kimia. Dikatakan ia terbentuk dari proses tarik menarik yang melahirkan kemampuan “mengatur diri” diantara molekul-molekul pembentuknya.

    Tetapi kini, dengan menggunakan mikroskop elektron diketahui bahwa sebuah sel adalah struktur molekul-molekul yang amat rumit alias komplek.
    Struktur satu sel tidak kurang komplek dari satu kota metropolitan. Ia memiliki prosedur operasional, sistem transport dan komunikasi, sistem management dan saluran irigasi, sistem pembangkit tenaga, pabrik-pabrik enzim, hormon, vitamin, Bank data dan sebagainya.

    Ribosom menghasilkan molekul protein sesuai dengan kode informasi dalam RNA. Ribosom memiliki struktur rumit.
    Endoplasmic reticulum terdiri dari banyak membran rumits dan membentuk ruangn guna memadukan dan mengangkut senyawa yang dihasilkan oleh sel.
    Nucleus mengandung DNA dan padanya terkode ciri dan sifat turunan. Ia memuat perintah operasional sel dan kelangsungan hidup sel.

    Nucleolus adalah pabrik untuk memproduksi sebagian ribosom.
    Microtubules adalah ruangan kerja rumit yang memberi bentuk pada sel dan memungkinkan sel secara sistematik bergerak dan berobah wujud.

    Cilia, struktur berbentuk cemeti untuk berenang yang bergerak sesuai maju-mundurnya batang- batang yang ada didalamnya.
    Lysosome mengandung enzim yang menghancurkan materi-materi tak berguna dalam sel.
    Chloroplast adalah pabrik kimiawi rumit yang melaksanakan proses potosintetis yakni menyimpan tenaga surya dalam wujud molekul-melokul gula.

    Membran seluler dilengkapi dengan banyak molekul protein rumit yang mengatur keluar-masuknya molekul dari dan kedalam sel. Ia bertindak sebagai sensor yang memberitahu sel tentang kondisi di luar.
    Mitochondria adalah pabrik kimiawi yang menghasilkan energi bagi sell dengan melebur molekul-molekul yang jadi makanan.

    Sel akan hidup terus bila kerjasama diantara molekul-molekul pembentuknya berlangsung harmonis. Jika satu saja dari molekul pembentuknya tidak berfungsi, sel akan mati.
    Pembentukan sel adalah proses yang amat rumit dan belum bisa dijelaskan dengan standar ilmu kimia molekuler masa kini. Tidak satu pun molekul protein (dari ribuan molekul protein komplek pembangun sel) bisa terbentuk dalam kondisi alamiah.

    Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari unsur-unsur asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu dengan jumlah dan struktur tertentu.
    Molekul protein yang paling sederhana terdiri dari 50 unsur asam amino. Beberapa molekul protein terdiri dari ribuan unsur asam amino. Ketiadaan, penambahan atau pengurangan satu saja unsur asam amino pada satu struktur molekul protein, dapat menyebabkan protein tersebut. menjadi gumpalan molekul tak berguna dan sel jadi mati.
    Seluruh asam amino pembentuk sel harus tergolong asam amino levo. Jika ada satu saja asam amino dextro terikat pada satu struktur molekul protein, maka molekul protein tsb. tidak bisa berfungsi. Proses bagaimana molekul protein mampu memilih hanya asam amino levo, belum diketahui secara pasti.
    Unsur-unsur asam amino yang memiliki lebih dari satu lengan, harus saling terikat melalui cabang tertentu. Ikatan seperti ini disebut ikatan peptida. Jika tidak ada ikatan seperti ini, molekul protein tidak bisa ter-bentuk.
    Berdasarkan persyaratan tersebut diatas yaitu;
    a. Semua asam amino harus tersusun dalam urutan, jumlah dan struktur yang betul.
    b. Semua asam amino harus tergolong jenis levo. dan,
    c. Semua asam amino harus saling terkait dalam ikatan peptida.

    Ini berarti bahwa tidak ada kemungkinan kehidupan muncul secara kebetulan. Ini juga berarti bahwa hukum alam yang mengatur kehidupan secara mekanistik seperti yang dipahami oleh para sarjana duniawi, adalah kekeliruan. Dan proses evolusi berdasarkan mutasi fisik dan seleksi alam adalah khayalan. Dengan demikian, pendapat “Kehidupan berasal dari materi” adalah omong kosong.

    Fakta lain yang menyanggah bahwa kehidupan muncul dari senyawa kimiawi materi adalah hukum Thermodinamika ke-2 yang juga disebut hukum entropi. Hukum ini menyatakan bahwa pada kondisi normal semua sistem yang dibiarkan begitu saja cendrung menjadi tak teratur, lalu terurai dan akhirnya rusak seiring dengan perjalanan sang waktu. Dengan kata lain, segala benda hidup atau mati pada akhirnya akan aus, rusak, lapuk dan hancur.

    Teori evolusi malah menyatakan sebaliknya. Dikatakan bahwa senyawa kimiawi awal (primordial chemical soup) yang terbentuk secara alamiah berkembang menjadi organisme-organisme hidup sesuai dengan hukum alam dan faktor kebetulan. Selanjutnya mereka berkembang lebih lanjut melalui proses evolusi dan menjadi beraneka-macam makhluk hidup.
    Entropi adalah hukum alam yang amat nyata. Karena itu, evolusi adalah teori ciptaan manusia yang berpondasi khayalan.

    Penelitian tentang orang yang meninggal telah banyak dilakukan di dunia kedokteran. Para ilmuwan berusaha meneliti orang-orang yang hampir menemui ajalnya. Penelitian dilakukan dengan membandingkan kandungan senyawa kimia seseorang sesaat sebelum meninggal dan setelah meninggal dan hasilnya ternyata sangat mengejutkan. Sama sekali tidak ada perbedaan perubahan senyawa kimia saat orang mengalami kematian. Kondisi kimiawi badan untuk orang yang meninggal secara normal sama dengan saat dia masih hidup. Karena hal inilah organ tubuh orang yang baru meninggal masih dapat dicangkokkan ke dalam badan orang yang lain yang masih hidup. Setidaknya dengan adanya penelitian ini menguatkan anggapan bahwa kehidupan tidak muncul dari interaksi kimiawi belaka

  5. #45
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    alo peace1234... welcome yah di kopi maya

  6. #46
    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    alo peace1234... welcome yah di kopi maya
    halo aslan.....

Page 3 of 3 FirstFirst 123

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •