Ardian Syaf-Komikus Indonesia yg menembus Amerika

[Nharura]

Bagi Kalian,, yang memimpikan menjadi Komikus yang bagus, kenapa enggak? selain kalian tahu2 ada temen kita, kucing kampung dan kawan2nya meraih 14 besar di manga award kelima di jepang,ada juga loh,, orang Indonesia dari dusun, dikontrak 2 tahun oleh Penerbit Amerika,
untuk komik2 seperti Batman, captain amerika,, hem..keren khan.. Yuk kita baca Profil beliau,, untuk menyemangati teman2 yang suka menggambar dan sebagai
komikus

==========================
Menjadi seorang komikus mungkin impian setiap orang yang doyan corat-coret, namun karena industri komik di indonesia kurang maju, tidak banyak yang berhasil menjadi komikus sebagai profesi.

Namun tidak semuanya tidak berhasil, ada beberapa yang sukses menjadi komikus, bahkan bekerja di penerbit marvel. Tau sendiri Marvel merupakan penerbit komik paling besar di dunia.

Nah disini saya ingin mengenalkan seorang komikus yang berhasil tersebut.


Ardian Syaf namanya, mungkin ada beberapa yang sudah tahu kiprah orang ini, saya juga sudah lama tahu tentang dia tapi pasti ada yang belum tau, saya ingin dirinya menjadi inspirasi kita semua oleh karena itu saya mencari-cari apapun tentang dia di dunia maya. Dan saya rangkum untuk pengunjung setia situs ini.

langsung aja cekidot ya..

Ardian memiliki cita-cita untuk menjadi seorang komikus sudah sejak lama. Dirinya sempat beberapa kali mengirimkan karya berupa gambar dan cerita kepada beberapa penerbit di Jakarta tapi selalu tidak mendapatkan tanggapan.

Beruntung kemudian Ardian mendapatkan informasi mengenai banyaknya lowongan sebagai komikus untuk diluar negeri, kemudian Ardian membuka situs www.digitalwebbing.com, sebuah situs yang membuka lowongan untuk para artis komik untuk di seluruh dunia.

setelah mengirimkan beberapa karya. Ardian mulai dilirik oleh para penerbit komik diluar negeri salah satunya adalah Alex Cross seorang pemilik penerbit komik independent di Amerika.

Namun untuk saat itu Ardian baru mendapat bayaran yang kecil, sampai kemudian ia bergabung dengan Dable Brother dan berhasil mendapat kontrak untuk 5 tahun sebagai seorang penciller dan mendapat uang $1000 diawal kontrak dan $100 untuk setiap lembar gambar yang dihasilkannya ( banyak juga ya ).

Karya yang dikerjakan oleh Ardian adalah The Dresden Files 11 jilid yang merupakan kisah tentang seorang penyihir di jaman modern. Karena sebagai seorang penciller maka cerita sepenuhnya berasal dari pihak lain (dalam hal ini Jim Butcher) Ardian tinggal menggambar sesuai dengan naskah yang dikirimkan kepadanya, karena isi naskahnya sangat detail termasuk mengenai data tokoh yang harus digambar maka menurutnya ia tidak mendapat kesulitan untuk menggambar sesuai dengan kemauan dari pihak publisher.

Untuk proses pengerjaannya Ardian selalu mendapat kiriman kertas bristol, yaitu kertas khusus yang dikirimkan oleh Dable Brother untuk menggambar komik yang diinginkan, setelah selesai menggambar Ardian akan mengirim email untuk dikoreksi, dan jika disetujui maka barulah obyek gambar dikertas tersebut dikirimkan ke penerbit di Amerika sana.

Ternyata komik Dresden Files mendapat sambutan yang luar biasa di Amerika, sehingga mulai menarik perhatian publisher komik besar seperti Marvel dan DC, sehingga sampai saat ini Ardian masih tetap eksis untuk bekerja sebagai komikus indonesia yang berhasil mendapat tempat dalam industri komik dunia khususnya untuk komik superhero yang menjadi ciri khas komik Amerika.

Saat ini Ardian berada di bawah naungan agency yang bernama Nutopia, sebuah agency untuk para komikus dunia.Nah di DC Comic inilah Ardian menjadi fill in artis dan mendapat bayaran $200 perhalaman, dan kemudian menjadi artis utama untuk komik Batman, The Balckest Night sebanyak 3 seri dengan bayaran $238 perhalaman durasi kontrak 2 tahun(komik Batman, The Balckest Night terbit berturut-turut di bulan Agustus, September dan Oktober untuk 1-3)

nah seperti ini karya-karyanya..







Nah kalo mau lihat karya-karya lainnya kalian bisa maen-maen aja ke deviannya di http://ardian-syaf.deviantart.com/


sumber

Sip banget khan? jadi jangan pantang menyerah,, malahan tadi pas aku nonton fokus pagi,, beliau sudah ratusan kali mengirim karyanya ke penerbit indonesia,
tapi dicuekin aja.. dan gak ditanggapi... hem.. kalau sekarang,, jaminan Gramedia akan menghubungi beliau^_^ Selamat , Indonesia juga bisa

[kandalf]

Ardian Syaf itu orang Malang.

* melirik Bunda Nowitzki.. hehehehe.

Aku udah melihat namanya di komik-komik DC sejak setahun-dua tahun lalu. Kalau gak salah, komik Bird of Prey sekarang ditangani oleh dia.

[nodivine]

pain juga ke Gramedia? udah dapet di luar...
palagi bayarannya udah dollar...

yang ada pastinya mereka semua nyesel, ada illustrator yang dulu dianggep ga layak sekarang sukses besar di luar.

gambarnya mantep mantep!!!

[lighterheaven]

Hehehehe, memang mister Syaf itu penggambar yang baik, orangnya juga humble sekali. Dia sederhana tapi terus berkarya. Begitu mustinya sosok komikus itu. Tapi btw, itu di contoh2 karyanya, yang 2 cover awal itu bukan gambarnya beliau. Mister Syaf itu lebih banyak menggambar interiornya, jarang bikin covernya. Gambarnya dia mengingatkan gue akan Jim Lee dan Kubert.

Gramedia itu dulu memang nembusnya susah sekali. Gue aja dulu pertama kali nyoba nembus Gramedia gagal mulu. Gara2 gue nerbitin komik lewat penerbit indie, baru akhirnya dilirik. Tapi sekarang ini sudah jauh lebih mudah menembus Gramedia, terutama lewat Koloni. Jadi artist2/komikus2 muda jangan putus asa, sebenernya gampang sekali, asal rajin berlatih dan punya portfolio untuk ditunjukkan pada mereka.

[nurdin]

Gambarnya dia mengingatkan gue akan Jim Lee dan Kubert.

Jim Lee keren.
Kubert (bapak & anak) keren.
Ardian Syaf keren.
Ario Anindito keren.

[porcupine]

Jim Lee keren.
Kubert (bapak & anak) keren.
Ardian Syaf keren.
Ario Anindito keren.

[kandalf]

Jim Lee keren.
Kubert (bapak & anak) keren.
Ardian Syaf keren.
Ario Anindito keren.

Ehem... bakal ada yang ge-er nih.. Hahahaahaha

[lighterheaven]

Hahahaha, matur nuwun ya..

[noodles maniac]

pain juga ke Gramedia? udah dapet di luar...
palagi bayarannya udah dollar...

yang ada pastinya mereka semua nyesel, ada illustrator yang dulu dianggep ga layak sekarang sukses besar di luar.

gambarnya mantep mantep!!!

Yo'i mas bro...bener banget

Indonesia emang seringkali harus begini nih...gak dihargai di dalam negeri tapi lebih mendapat apresiasi di luar negeri, namun ketika sudah sukses, terus berkarya di dan untuk luar negeri nanti dibilang gak nasionalis lah, pengkhianat bangsa lah, capek deh

Hehehehe, memang mister Syaf itu penggambar yang baik, orangnya juga humble sekali. Dia sederhana tapi terus berkarya. Begitu mustinya sosok komikus itu. Tapi btw, itu di contoh2 karyanya, yang 2 cover awal itu bukan gambarnya beliau. Mister Syaf itu lebih banyak menggambar interiornya, jarang bikin covernya. Gambarnya dia mengingatkan gue akan Jim Lee dan Kubert.

Gramedia itu dulu memang nembusnya susah sekali. Gue aja dulu pertama kali nyoba nembus Gramedia gagal mulu. Gara2 gue nerbitin komik lewat penerbit indie, baru akhirnya dilirik. Tapi sekarang ini sudah jauh lebih mudah menembus Gramedia, terutama lewat Koloni. Jadi artist2/komikus2 muda jangan putus asa, sebenernya gampang sekali, asal rajin berlatih dan punya portfolio untuk ditunjukkan pada mereka.

Hey gak usah merendah... gambar-gambar lu juga keren kok. Gw bilang malah marvel banget

Jim Lee keren.
Kubert (bapak & anak) keren.
Ardian Syaf keren.
Ario Anindito keren.
Lighterheaven keren

Fixed

Hahahaha

Jadi ada dua member yang udah go internasional yah ario dan lighterheaven

Hahahaha, matur nuwun ya..

Sama-sama mas bro

[lighterheaven]

^ Wah, ternyata anak KM banyak yang doyan ngomik ya..

[nurdin]

Artis Indonesia banyak yg keren2 kok.

Komik Andong Balap di thread sebelah juga keren.

[nurdin]

Sekarang pertanyaan serius, kalau menggambar seperti cover Capt Britain di atas itu tahapannya bagaimana?

Apakah gambar latar Big Ben di gambar itu digambar terpisah atau tidak? Dikerjakan manual atau digital?

Mohon pencerahannya.

[lighterheaven]

^ mau nyoba jawab ya,
Sebenernya tiap komikus punya cara dan preferensi yang berbeda beda dalam menggambar. Metodenya nggak pernah ada yang sama, atau keharusan tertentu dalam membuat komik.
Kalo yang captain britain itu sepertinya sih digambar terpisah, mungkin sketsa awalnya terpisah, tetapi lalu di trace secara manual sehingga menyatu, atau malah bisa jadi baru digabung secara digital menggunakan komputer.