Tadi habis nonton film Cek Toko Sebelah
Penasaran sama film ini katanya bagus dan mengharukan, dan ternyata yes! memang demikian. Dramanya dapet, kocaknya dapet. Kombinasi sempurna. Jalan ceritanya juga sesuai banget dengan kehidupan sehari-hari. Harus kuakui Ernest pinter membuat film ini, meski perpindahan antar adegannya terkesan cepat dan terburu-buru, tapi esensi ceritanya dapet banget. Ada beberapa adegan yang mengharukan, pertama adalah ketika Koh Afuk menjual toko yang sudah dia bangun susah payah bersama istrinya. Berasa banget emosinya ngeliat Koh Afuk sampe akhirnya jatuh sakit dan dibawa ke Rumah Sakit. Momen kedua adalah ketika Johan si anak sulung itu curhat ke Erwin kenapa begitu ambisi ingin meneruskan toko itu. Johan ternyata memiliki rasa cinta yang luar biasa kepada keluarga khususnya ibunya. Toko itu adalah warisan sekaligus kenang-kenangan yang akan selalu membuat dirinya menjadi begitu sentimentil teringat pada ibunya. Momen mengharukan ketiga adalah ketika koh Afuk dan Erwin menemui Johan dan Ayu di kuburan. Koh Afuk meminta maaf kepada Johan karena sudah menjadi kacau pilih kasih kepada Erwin dan selalu menilai jelek tentang Johan.
Meski ini film drama aslinya, tapi pemerannya banyak juga komedian dan komika yang membuat film drama ini jadi gak membosankan. Keren lah film ini