Sebagai penggemar teh, saya senang sekali bertanya tentang jenis teh favorit seseorang ketika berkesempatan berbicara tentang teh dengannya. Mayoritas teman-teman saya akan menjawab merk daripada jenis teh favorit. Ada yang suka dengan teh cap Gopek, teh cap Tong Tjie, cap Gardoe, cap Botol, cap Nyapu, dan cap cap cap lainnya. Dari banyak sekali cap-cap yang disebut oleh teman-teman saya, kebanyakan adalah jenis teh melati. Memang, di Indonesia terutama di Jawa, terdapat budaya meminum teh melati yang disajikan dalam poci teh tanah liat dengan racikan nasgitel (panas, legi atau manis, dan kentel atau kental). Teh melati sangat populer di Pulau Jawa dan bisa dengan anda temukan di pasar.
Teh melati merupakan campuran antara daun teh dan bunga melati. Teh yang digunakan adalah jenis teh hijau dan jenis melati yang digunakan adalah jasminum officinale atau jasminum sambac. Meskipun terdiri dari bahan yang sama, yaitu teh dan melati, setiap perusahaan memiliki resep masing-masing dalam meracik teh melati, baik itu perbandingan takaran daun teh dan bunga melati atau pun cara pengolahan; sehingga anda akan menemukan kekentalan, kekuatan aroma, dan rasa yang berbeda dari merk yang berbeda.
Untuk kesempatan kali ini, saya akan membahas dua merk teh melati premium yang paling mudah ditemui di pasaran, yaitu teh Tong Tji premium dan teh 2 Tang premium.
Teh Cap "Tong Tji" Premium
Saya yakin banyak yang sudah familiar sekali dengan merk Tong Tji. Teh Tong Tji diproduksi oleh Perusahaan Teh Dua Burung yang berdiri pada tahun 1938. Anda akan menemukan dua macam teh melati Tong Tji di pasaran, yaitu yang super dan premium. Teh Tong Tji Premium memiliki kualitas yang lebih baik, tentu saja dengan harga yang sedikit lebih mahal juga.
Tong Tji premium dikemas dalam kemasan alumunium foil yang pada bagian luar didominasi oleh warna hijau dan kuning. Terdapat gambar satu set poci tanah liat atau tembikar yang memang wadah yang paling cocok untuk menikmati teh melati Jawa. Sebagai informasi, pengemasan dengan kemasan alumunium foil sangat bagus bagi teh karena aroma dari teh tidak mudah untuk tercemari aroma dari sekelilingnya. Teh adalah penyerap aroma yang kuat. Dengan penyimpanan alumunium foil juga, teh terlindungi dari sinar yang merupakan "musuh" teh.
Daun teh kering Tong Tji premium berwarna hitam layaknya daun teh melati kering pada umumnya. Dapat ditemui beberapa bagian batang. Sesekali juga nampak bunga melati kering yang berwarna putih. Kemudian satu sendok makan teh kering saya seduh dengan 300 ml air panas bersuhu 100 derajat Celcius.
Aroma melati menghambur keluar begitu tutup cangkir saya buka setelah daun teh saya biarkan terendam dalam air panas selama 3 menit.
Teh Cap "Dua Tang" Premium
Teh cap Dua Tang diproduksi oleh Perusahaan Tunggal Naga yang berdiri di Tegal pada tahun 1942. Selain cap Dua Tang, Tunggal Naga juga memroduksi teh cap Tjatoet. Teh melati kualitas terbaik dari perusahaan ini dikemas dengan merk Dua Tang Premium. Seperti Tong Tji premium, teh Dua Tang premium juga memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan Dua Tang biasa.
Pada kemasan teh Dua Tang premium, warna yang lebih dominan adalah warna biru, berhiaskan secangkir teh melati dengan kelopak bunga melati di atasnya. Pengemasan dari teh Dua Tang premium menggunakan bahan yang sama dengan Tong Tji premium, yaitu alumunium foil. Kebanyakan teh melati yang dijual di pasaran dikemas dengan kantong plastik bening atau kertas biasa saja. Sebenarnya ini kurang baik karena pengemasan seperti ini, teh dapat terpapar sinar dan terpengaruh udara dari sekitarnya. Pengemasan dengan alumunium foil menandakan bahwa perusahaan teh memang memperlakukan daun teh Dua Tang premium secara premium juga, bukan hanya label-nya saja yang premium.
Daun teh pada Dua Tang berwarna hitam dan lebih besar daripada Tong Tji. Penampakan kelopak bunga melati kering berwarna putih lebih banyak ditemukan pada Dua Tang premium dibandingkan Tong Tji. Batang teh juga masih dapat ditemukan pada teh Dua Tang premium, bahkan batangnya lebih panjang, saya temukan ada yang bahkan kira-kira sepanjang 2 sampai 2,5 centimeter. Tapi secara jumlah, baik Tong Tji atau Dua Tang memiliki jumlah batang yang sama-sama cukup ketara, meskipun kadar batangnya memang tidak sebanyak teh melati lainnya yang sering saya temui di pasaran. Pernah saya dapatkan teh melati yang 80%-nya adalah batang. Saya jadi bertanya-tanya, ini saya mau minum air daun teh atau air batang teh?
Here's the duel of the teas
Baik kedua teh (Tong Tji premium dan Dua Tang premium) saya tuang sebanyak satu sendok makan ke dua buah cangkir yang berbeda. Kemudian saya seduh dengan air panas bersuhu 100 derajat Celcius.
Aroma melati langsung menyeruak keluar ketika tutup gelas saya buka setelah daun teh saya rendam selama 3 menit. Kemudian saya segera menyaring ampas daun teh pada masing-masing cangkir.
Aroma melati teh Tong Tji premium lebih kuat daripada Dua Tang premium. Pada masing-masing sesapan, Tong Tji memberikan sensasi aroma melati baru disusul dengan rasa sepat; sedangkan Dua Tang memiliki rasa yang lebih lembut namun rasa sepat khas teh Indonesia dapat ditemui pada awal sesapan. Setelah puas mencicipi, saya pun memasukan satu setengah sendok makan gula pasir pada masing-masing cangkir. Dengan penyajian tanpa gula, aroma melati yang terlalu kuat sebenarnya membuat saya cukup eneg.
Penyajian tanpa gula pun segera saya coba. Jika disajikan dengan gula, aroma melati Tong Tji yang lebih kuat justru serasa menyatu dengan rasa manis gula. Pada teh Dua Tang, aroma melati terasa dinaikkan oleh rasa gula yang manis, malah saya sempat sekilas teringat dengan pisang yang manis dan harum. Sebenarnya teh melati umumnya memang disajikan dengan gula, lebih enak lagi jika disajikan dengan gula batu; karena teh melati ala Indonesia memiliki rasa sepat yang ketara.
Bagi anda yang menyukai teh melati dengan aroma yang lebih kuat, Tong Tji premium pilihannya. Dua Tang premium cocok untuk anda pilih ketika anda menginginkan aroma teh melati yang lebih lembut.
Dari segi harga, saya memeroleh teh Tong Tji premium dengan harga Rp3.450 per 50 gram dan teh Dua Tang premium seharga Rp3.790 per 50 gram. Anda bisa mendapatkan kedua merk teh ini baik di pasar tradisional atau pasar swalayan dengan mudah (untuk pasar swalayan, saya menemukannya di H*ro dan C*rref**r), mungkin saja Anda menemukan harga yang berbeda di tempat lain.
Demikian review saya untuk Tong Tji premium dan Dua Tang premium, pada kesempatannya, saya akan me-review teh Cap Botol premium, yang pada tahun 2009 pernah disebut-sebut oleh Bapak Bambang Laresolo (pakar teh di Indonesia) sebagai teh melati terbaik yang ada di pasaran.