Page 1 of 3 123 LastLast
Results 1 to 20 of 56

Thread: Imunisasi, Bahaya atau tidak?

  1. #1
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679

    Imunisasi, Bahaya atau tidak?

    sebenernya berita hebohnya pas di grup GKIA (yang gue langsung out gara2 adminnya gak independen) membahas masalah beberapa kematian pada balita setelah dilakukan imunisasi massal, yang biasa disebut Pekan Imunisasi Nasional.

    salah satunya ini:

    Dua Balita Hanif M. Husnaya dan Isma Nur Fauziah meninggal setelah diimunisasi. Ironisnya para pejabat di Kota Bekasi dan Jawa Barat saling lempar tanggungjawab. Penyebab kematiannyapun semakin kabur. Apakah meninggal karena diimunisasi atau karena penyebab lain.

    Plt. Walikota Bekasi Rahmat Efendi mengakui terjadi simpang siur berita terkait meninggalnya dua balita di kota Bekasi pasca imunisasi campak, dan polio, beberapa waktu lalu.

    Hal itu di katakan Plt. Walilota, di kantornya Rabu (9/11). Menurutnya hingga saat ini pemerintah kota Bekasi masih terus berusaha mengetahui penyebab kematian dua balita tersebut. Hal ini karena beberapa waktu lalu Setda Jabar mengatakan balita tersebut meninggal akibat tersedak obat tablet.
    Namun, hal itu dibantah kedua orang tua korban karena dua balita itu diminumkan obat penurun panas jenis sirup bukan tablet.

    Sementara Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat memastikan kematian balita Hanif M. Husnaya dan Isma Nur Fauziah asal Bekasi bukan karena vaksinasi program “Pekan Imunisasi Campak dan Polio 2011″. Keduanya meninggal karena terjadinya infeksi jaringan otak (ensefalitis).

    Kesimpulan muncul melalui pembahasan anggota Komda KIPI yang melibatkan ahli syaraf, ahli imunisasi, ahli infeksi, dan ahli darah pada Selasa (8/11). Laporan yang disampaikan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Bekasi berikut rekam medis dari Rumah Sakit Anna Medika dan Rumah Sakit Mekar Sari.

    Ketua Komda KIPI Jabar Dr. Kusnandi Rusmil, dr, Sp.A.K., M.M., melalui sambungan telefon mengatakan sepakat kematian keduanya tidak berhubungan dengan imunisasi. Keduanya meninggal karena terjadinya peradangan di otak,”

    Lebih lanjut dikatakan Kusnandi, peradangan di otak lazim terjadi tanpa dilakukannya imunisasi terlebih dahulu. Menurutnya Kuat dugaan, virus sudah ada di tubuh keduanya. Namun saat peradangan terjadi, keduanya baru divaksinasi polio dan campak

    Reaksi wajar pasca vaksinasi campak yang berupa kenaikan suhu tubuh lazimnya terjadi pada hari kelima hingga kedua belas setelah imunisasi. Sementara pada Hanif, demam muncul sehari setelah imunisasi, sedangkan suhu tubuh Isma naik dua hari sesudah imunisasi.

    Kusnandi mengatakan, keberadaan virus pada tubuh kedua balita tersebut memang sulit dideteksi secara kasat mata sebelum imunisasi dilakukan. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuinya.

    Kesimpulan dari pertemuan tersebut akan disampaikan pada Kementerian Kesehatan. Dengan demikian, simpang siur penyebab kematian kedua balita tersebut tidak berlanjut.(Bayu Samudra/Inas).
    sebagian besar ibu2 yang tergabung dalam grup GKIA berkomentar miring tentang imunisasi yang dipaksakan oleh pemerintah hanya karena mereka menganggap ini adalah strategi bisnis, alias jualan imunisasi perusahaan yang memberi untung kepada oknum pemerintah. Intinya, buat mereka imunisasi itu gak penting dan bahkan cenderung membahayakan.

    Kemudian saya coba sanggah bahwa seharusnya perlu penelitian lebih lanjut apa penyebab kematian balita tersebut, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran berita dan mengambinghitamkan imunisasi. Toh tujuan awal imunisasi adalah mencegah penyakit yang lebih berbahaya bagi jiwa balita kita. Apa seharusnya tidak disupport?

    Disanggah oleh admin yang bersangkutan bahwa mestinya pemerintah mencerdaskan ibu2nya sehingga biar mereka memilih mau anaknya diimunisasi atau tidak, jangan dipaksa bla bla yang intinya lagi, imunisasi gak penting.

    Kemudian menjurus ke arah, ASI is the best, kalau sudah ASI gak perlu imunisasi dan yang bikin saya geleng2 kepala adalah komentar gak nyambung selanjutnya.

    "Ah, dua balita saya gak imunisasi, cuma ASI saja. Alhamdulillah mereka tumbuh cerdas dan baik2 saja."

    OMG! Apa hubungannya imunisasi dengan kecerdasan? Ini masalah lumpuh layu, campak dan TB yang beredar di masyarakat kelata, yang mungkin buat ibu2 berpendidikan itu gak pernah mereka lihat dan rasakan. Program bagus dianggap gak bagus karena ada beberapa cacat. Dibilang bahwa yang muncul cuma satu dua kasus, katanya ini pola gunung es, yang gak ketahuan banyak. Lho, nyatanya di Blora, dan saya memantau, gak ada tuh yang mati gara2 PIN.

    Btw...saya merasa, sosialisasi imunisasi pantas sering terjegal. yang berpendidikan aja merasa imunisasi gak penting

    sumber berita di sini

  2. #2
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    di Treadnya Ummu_Wardah, gw pernah ngasih link
    gambar penderita cacar berusia anak-anak. Coba
    saja diberitahu pada ibu-ibu yang tidak tahu terima
    kasih pada manfaat Immunisasi. Waktu itu cukup
    ampuh bikin TS "mual-mual"

  3. #3
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    kan gue udah bilang, langsung keluar grup karena adminnya gak bisa obyektif

  4. #4
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    harusnya sebelum keluar, ninggalin "BOOM Waktu"
    dulu

    btw... itu group di FB ya?

    dah nemu, ngerusuh ah

  5. #5
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    gak tanggung jawab ya...saya cuma menyayangkan ketidakobyektifan mereka ketika berhadapan dengan prinsip yang tidak sesuaid engan mereka. terutama masalah imunisasi. tahukah mereka, lumpuh layu itu virus yang merengut masa depan anak bangsa?

  6. #6
    ★★★★★ itsreza's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    10,216
    Kok seperti itu ya, jika anaknya terserang penyakit bagaimana?
    Program imunisasi pemerintah kan tujuannya baik, karena tidak
    semua lapisan masyarakat bisa mendapat akses imunisasi.

    Beberapa hari lalu antar keponakan imunisasi campak dan DPT.
    Ketika imunisasi diberitahu oleh bidan, setelah imuniasi DPT, panas
    ga panas si anak harus diberikan obat penurun panas segera.
    Jelang malam keponakan saya memang demam, selang dua hari
    kembali normal.

  7. #7
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    Sebenarnya yang bikin parah itu penetrasi pengo-
    batan herbal (baca alami ) yang gencar dilaku-
    kan secara mulut ke mulut. Modal dagangannya
    tentu saja kekurangan/kelemahan pengobatan
    non-herbal (baca kimia ) berdasarkan testi-
    moni
    kasus-per-kasus

  8. #8
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Mungkin syarat untuk menikah bagi perempuan harus ditambah, minimal S1

    Kalau orng tuanya bodoh, kasian anaknya... kalo sampe kena polio gara2 gak di imunisasi gimana tuh...

  9. #9
    pelanggan setia bradon heat's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    ~Yooniverse~ xD
    Posts
    5,057
    harusnya petugannya PENKES dulu, bahwa anak balita yg sakit atau dalam kondisi lemah harusnya jangan di imunisasi dulu ...
    BEYOND GENIUS !!!!!!!!


  10. #10
    pelanggan setia aya_muaya's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    semarang
    Posts
    5,882
    sekedar sharing, kemaren udah sempat pengen ikut pin, tapi g jadi gara2 eyangnya aulia lupa...
    Nemu juga waktu meriksa puskesmas, anaknya bidan malah disembunyikan biar gak diimunisasi, padahal dia mengimunisasi2 bayi lainnya. G tahu jelas alasannya apa. Katanya takut anaknya panas.
    Lalu bukannya pin ini katanya udah bebas dari panas ya? G bikin anak panas.. Dan kalau anaknya pilek atau meriang pun,masih aman...

  11. #11
    pelanggan tetap komporminyak's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    1,243
    saya termasuk produk yang imunisasinya bolong2.
    dan saya gak dapat imunisasi campak, polio dll.
    ortu bukannya ga mau yah. tapi emang masa kecil saya sakit-sakitan.
    pokoknya ruaaaajin bener dah masuk rumkit.. *berdasar catatan mama dari usia saya 1 tahun - 5 tahun.
    waktu kuliah ga sengaja lihat buku catatan mama waktu jaman saya masih kecil sempat shock juga.


    kalau kondisi dewasa ini dibilang fit 100% jelas enggak juga. termasuk yang gampang sakit2an juga benernya.
    tapi so far saya masih beraktivitas dengan baik.
    - just call me kokom -

    Shinken & Fude… Jalan pedang dan jalan kuas, antara keharmonisan dan kekerasan kehidupan yang melebur untuk meraih kemurnian yang sempurna…
    I get to actually experience what it would be like to be a psycho, which is not a fun one. For me, it suits me. It suits my personality.

  12. #12
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    imunisasi sebenernya itu untuk mencegah. Untuk kasus2, yang katanya balita mati abis diimunisasi, juga blum dibuktikan secara medik, mereka kehilangan nyawa gara2 imunisasi. Sayangnya berita2 ini di blow up, lalu oleh2 ibu2 GKIA itu dijustifikasi bahwa imunisasi jualan pemerintah semata, alias duit2 proyekl gitu. Saya cuma menyayangkan pandangan sempit mereka aja.

    Btw Lan, gak perlu S1 kali buat bisa kawin anak perempuan. Tapi melek informasi dan mau open mind, baca berita dari berbagai sumber

  13. #13
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by itsreza View Post
    Kok seperti itu ya, jika anaknya terserang penyakit bagaimana?
    Program imunisasi pemerintah kan tujuannya baik, karena tidak
    semua lapisan masyarakat bisa mendapat akses imunisasi.

    Beberapa hari lalu antar keponakan imunisasi campak dan DPT.
    Ketika imunisasi diberitahu oleh bidan, setelah imuniasi DPT, panas
    ga panas si anak harus diberikan obat penurun panas segera.
    Jelang malam keponakan saya memang demam, selang dua hari
    kembali normal.
    yup kalo mengikuti semua yg bidan/dokter katakan ga bahaya kecuali terhadap bayi yg super alergi terhadap suatu produk, tapi itu katanya ga sampai 0.01%

  14. #14
    nemu ini tadi waktu gak sengaja lihat pimpinan kpk : http://www.halalguide.info/2009/05/0...ri-janin-bayi/

    tentang vaksin imunisasi dari janin bayi... ibu2 bagaimana, bolehkah?

  15. #15
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    penggunaan janin/plasenta untuk obat atau kosmetik sudah jelas haram.

    ---------- Post added at 04:57 PM ---------- Previous post was at 04:56 PM ----------

    kalau ada vaksin yg menggunakan janin itu artinya pemerintah gagal melindungi rakyatnya.

  16. #16
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    kalau benar vaksin dengan menggunakan janin itu dipakai pemerintah, berarti ada pembohongan publik, karena pemerintah berani menjamin vaksin yang diberikan secara gratis adalah halal dengan rekomendasi BPOM MUI. Itu sumbernya berita dari LPPOM MUI ya? wah...ada kontradiksi

  17. #17
    coba-coba
    Join Date
    Dec 2011
    Posts
    11
    Vaksin halal dan baik, fatwa pesanan?

    Sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, PT Biofarma sangat berkepentingan dengan MUI, terutama fatwa halalnya. Tercatat beberapa kali PT Biofarma sowan ke MUI untuk mendapatkan fatwa halal. Dengan demikian, pernyataan Ketua MUI, KH Ma’ruf Amien, bahwa vaksin imunisasi halal dan baik, pada acara “Vaksin Imunisasi Halal dan Baik” di kantor MUI, Sabtu 23 Juli 2011, diduga kuat juga merupakan fatwa pesanan.

    Tim dari Sharia4Indonesia -Divisi Pelayanan Umat Bidang Kesehatan- akhirnya meminta konfirmasi kepada Prof.Dr.Tuntedja, dari LP POM MUI, tentang sertifikat halal dari semua vaksin yang telah diproduksi oleh PT Biofarma. Ternyata, beliau memberikan jawaban bahwa PT Biofarma belum mendapatkan itu bahkan belum mendaftarkan diri untuk diaudit.

    Atas jawaban ini, maka sangat perlu dipertanyakan fatwa MUI melalui KH Ma’ruf Amin yang dengan beraninya telah menyatakan bahwa vaksin imunisasi halal dan baik. Bukankah ini sebuah kebohongan publik yang sangat tidak pantas dilakukan oleh MUI? Hal ini karena meskipun KH Ma’ruf Amin adalah Ketua MUI, namun beliau tidak berhak dan tidak berkompeten untuk menyatakan sebuah produk halal atau haram sebelum produk tersebut diauudit oleh lembaga yang bertanggung jawab untuk memberikan Sertifikat Halal, yaitu LP POM MUI.

    Meskipun KH Ma’ruf Amin seorang ulama, harus ada ilmu khusus untuk menyatakan sebuah produk itu halal atau haram, terutama mengetahui bahan-bahan pembuatan vaksin, seperti ilmu mikrobiologi, biokimia, uji DNA, dan ilmu-ilmu pendukung lainnya yang selama ini telah dikuasai oleh auditor LP POM MUI. Dengan demikian pernyataan KH Ma’ruf Amin bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik tidak sah dan harus digugat!

    Hal bertentangan juga disampaikan oleh Dra.Hj.Welya Safitri, M.Si., Wakil Sekjen MUI. Beliau mengatakan bahwa MUI tidak pernah menghalalkan vaksin yang diproduksi oleh PT Biofarma.

    Direktur LP POM MUI, Nadzatuzzaman, dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan bahwa kebanyakan vaksin yang ada saat ini dibuat melalui porcine (enzim protease dari babi) yang ada pada babi.

    “Yang mengembangkan adalah negara barat yang tidak mempermasalahkkan halal-haram, sebenarnya enzim tersebut juga ada pada sapi. Tapi ilmuan tetap memakai babi, karena 96 % DNA babi mirip dengan DNA manusia,” ujarnya.

    Lalu, mengapa sampai keluar pernyataan dari Ketua MUI, KH Ma’ruf Amin, bahwa vaksin imunisasi itu baik dan halal? Inilah kuatnya aroma konspirasi medis untuk menghalalkan vaksin yang sebenarnya sangat berbahaya dan dapat menghancurkan umat manusia tersebut.

    Dengan demikian, bisa jadi pernyataan tersebut memang merupakan fatwa pesanan dari PT Biofarma sebagai produsen vaksin terbesar di negeri ini yang lalu disebarluaskan oleh media mereka sendiri. Untuk itu, ummat Islam harus menggugat fatwa pesanan bahwa vaksin imunisasi itu halal dan baik yang telah dikeluarkan oleh MUI. Bukankah Allah SWT., berfirman :
    Janganlah engkau campur adukan yang hak dengan yang batil, dan janganlah engkau tutupi kebenaran, padahal engkau mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 42)

    Untuk itu, harus ada pelurusan berita, edukasi, dan sosialisasi bahaya vaksin imunisasi bagi umat manusia, dan kemudian tentu saja memberikan solusinya, halal dan baik. Insya Allah!
    Source : sehatislami.co.cc

    ---------- Post added at 08:41 PM ---------- Previous post was at 08:34 PM ----------

    WHO batasi penggunaan babi untuk bahan vaksin

    Detikhealth.com menurunkan berita “WHO Batasi Penggunaan Babi untuk Pembuatan Vaksin”. Sumber informasi ini bahkan disampaikan oleh peneliti senior PT Biofarma, Dr Neni Nurainy, Apt, dalam jumpa pers Forum Riset Vaksin Nasional 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).

    “WHO mulai membatasi, karena ada risiko transmisi dan itu sangat berbahaya. Misalnya penggunaan serum sapi bisa menularkan madcow (sapi gila).”

    Dalam berita tersebut, PT Biofarma mengklaim sudah mulai menggunakan media non-animal origin sebagai unsure binatang. Salah satunya pada vaksin polio injeksi atau Injected Polio Vaccine (IPV), yang proses pembuatannya telah dipresentasikan di Majelis Ulama Indonesia. Betulkah demikian?

    PT Biofarma, sebagai produsen terbesar vaksin untuk nasional dan internasional dan juga merupakan perusahaan yang berskala internasional sudah pasti pembuatan vaksinnya sesuai standard WHO. Jika WHO secara terang benderang menyatakan akan mengurangi penggunaan babi dalam pembuatan vaksin, maka selama ini WHO masih menggunakan babi dalam pembuatan vaksin. Tentu, begitu pula dengan PT Biofarma.

    Profesor Jurnalis Uddin, seorang anggota MPKS (Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syarak), dalam sebuah acara dengan PT Biofarma dan Aventis untuk memberikan penjelasan tentang proses pembuatan vaksin polio mengungkapkan adanya tripsin babi dalam pembuatan vaksin polio, begitu juga dengan vaksin Meningitis yang diproduksi oleh Glaxo Smith Kline untuk para jama’ah haji.
    Selain tripsin babi, produksi vaksin juga kerap menggunakan media biakan virus (sel kultur) yang berasal dari jaringan ginjal kera (sel vero), sel dari ginjal anjing, dan dari retina mata manusia.

    Dori Ugiyadi, Kepala Divisi Produksi Vaksin Virus Biofarma membenarkan bahwa ketiga sel kultur tersebut dipakai untuk pengembangan vaksin influenza. “Di Biofarma, kita menggunakan sel ginjal monyet untuk produksi vaksin polio. Kemudian sel embrio ayam untuk produksi vaksin campak,” ujarnya.
    Last edited by syamil; 04-12-2011 at 09:37 PM.

  18. #18
    pelanggan setia aya_muaya's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    semarang
    Posts
    5,882
    beneran gak sih? Kok media diam aja? Gak ada beritanya gitu?

    ---------- Post added at 08:46 PM ---------- Previous post was at 08:44 PM ----------

    kalau semua bahan itu haram, ada bahan pengganti yang halal gak sih?

  19. #19
    coba-coba
    Join Date
    Dec 2011
    Posts
    11
    Pengin tahu siapa dibalik PT Biofarma, sebagai produsen terbesar vaksin untuk nasional, lihatlah lambang terbaru biofarma di situs biofarma ini,dan bandingkan dengan lambang zionisme Internasional
    Last edited by syamil; 04-12-2011 at 09:56 PM.

  20. #20
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    Quote Originally Posted by syamil View Post
    Pengin tahu siapa dibalik PT Biofarma, sebagai produsen terbesar vaksin untuk nasional, lihatlah lambang terbaru biofarma di situs biofarma ini,dan bandingkan dengan lambang zionisme Internasional
    setahu gw, BioFarma itu BUMN, jadi milik Negara
    Kesatuan Republik Indonesia. Apakah NKRI bagian
    dari Zionis Internasional?

    ---------- Post added at 09:00 PM ---------- Previous post was at 08:59 PM ----------

    Quote Originally Posted by aya_muaya View Post
    beneran gak sih? Kok media diam aja? Gak ada beritanya gitu?

    ---------- Post added at 08:46 PM ---------- Previous post was at 08:44 PM ----------

    kalau semua bahan itu haram, ada bahan pengganti yang halal gak sih?
    ada... tapi karena yang butuh umat Islam, seha-
    rusnya Umat Islam yang meriset dan memproduksi
    bukan malah maksa-maksa orang lain yang non-
    muslim untuk memproduksi kebutuhan orang Islam.

Page 1 of 3 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •