Ok, i know i haven't finished the japan's yet... tapi dari pada yang ini gw udah lupa (kayak yang jepang) mending tulis2 dulu, ntar edit2 kalo ada tambahan
Still like a dream, at last.......... i am here! India!
Friday morning, i received my permission letter from my office, but still i had not get the exit permit from the minister for foreign affair yet for my service passport.
Fortunately i do not need visa to India.
Masih ada kemungkinan buat dapat exit permit, but then again, the minister for foreign affair, reject my photos, it's not appropriate they said
Langsung ngacir ke jl. Sabang buat foto ulang. Balik lagi ngurus passport, fiuhhh maghrib passport keluar.
Ok, next problem, i have no ticket!
The permit exit (actually) is from 18 to 24. I can not go at 18 (it's late alright) No flight at midnight. The other flight full, i only get the next schedule at 19, 13.00.
Alright i took it (no other choices)
Masalahnya adalah, nyampe di Delhi tengah malam, jam 1 a.m. Miskomunikasi ama pihak penyelenggara, dan nomor yang kami punya ga bisa dihubungiI knew IT... masalah lainnya adalah, sekarang hari minggu, kantor tutup
Tapi cukup menikmati bandaranya, ternyata besar bersih dan bagus. Ayo soetta, berbenah dong!!!
Awalnya mau cari dulu kantornya (atau penginapannya) tapi muter2 hampir 2 jam ga nemu2, udah gitu sopirnya ga bisa bahasa inggrissepanjang jalan disuguhi pemandangan miripppppppppp banget Indonesia (sorry ga sempet foto2, ga mood, lagi stres)
pertama, MACET! jam 1 malam sodara2.. macet. Trus jalanannya banyak juga yang ancur. Kalau kufoto kayaknya ga akan percaya itu india, berasa di daerah tanjung priok, asli mirip bangetYang namanya bajaj (di sini sebutnya auto ricksaw/tuk tuk) banyak bergelimpangan.
merasa ga asing kan?
Juga becak.
Bedanya, kalau di Indonesia bunyiin klakson tuh ga sopan banget, kecuali terpaksa. Di sini, truk2 dan bis-bis nulis "HORN PLEASE"jadi sepanjang jalan bunyi klakson dimana2
Terus, kalau di jakarta berseliweran mobil mulus-mulus, baru-baru. Di sini mobilnya banyak tua2, penyok2 pulak. Mungkin regulasi punya mobil baru lebih susah ya? *belom nanya2*akhirnya kami putuskan nginep di hotel terdekat. Di sini regulasinya sangat ketat untuk pendatang. Harus ada passport dan visa. Masalahnya adalah, aku ga punya visa! ternyata paspor dinas bikin masalah juga
Sudah dijelaskan kita ga punya visa, karena memang ga perluoke fine gw mo ngemper di KBRI aja deh
Akhirnya dengan segala usaha dijelaskan, lalu bisa juga kita pesen kamar *fiuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh*
Jujur aja ga bisa tidur, perut mules (tanda-tanda stres) tiap beberapa menit bangun-bangun terus.
Blom bisa tenang sampe udah ketemu tempat kursusnya.
Dalam kegalauan, aku kontak2an lagi sama temenku orang India. Kasih nomor telepon hotel, cerita masalahku. Dan dia mau datang bantu... Yippieee... lumayan lega, walau tetap masih ga bisa makan banyak pas sarapan.
Not long, he came. First i need to have rupees. Bener2 ga persiapan, rupee cuman bawa dikit. Adanya dolar. Banyak money exchange...
Lalu waktu berjalan terus, musti segera cari tempat acara karena seharusnya dia menyediakan akomodasi. Ditemani temanku keliling india... bener-bener berasa backpacker-an, penuh petualangan....
to be continued...
(feel free to correct my English, ceritanya sekali belajar bahasa inggris lagi... di sini musti bahasa enggres molo)