Beberapa hari kemarin, skandal Bank Century kembali naik ke permukaan dan bikin heboh lanskap pemberitaan Indonesia. Kali ini yang dituduh sebagai dalang dan aktor di balik skandal ini adalah Presiden SBY.

Awalnya, gue kira pemberitaan ini bakal kaya Time melawan Soeharto karena pemberitaan di majalah mereka yang kala itu memakai judul "Suharto, Inc." (http://icjr.or.id/times-vs-h-m-soeharto-pk/). Pertarungan opini yang lama, persidangan yang memakan waktu dan juga biaya, sampai fokus pada kemerdekaan pers itu sendiri.

Gak nyangka ternyata Asia Sentinel "menyerah" begitu saja: https://www.asiasentinel.com/press-r...rty-indonesia/

Alasannya, Asia Sentinel tidak menerapkan kaidah jurnalistik dengan baik dalam pemberitaan Century tersebut. Harus diakui, tuduhan Asia Sentinel terhadap SBY dan geng partai demokrat ini tidak dibarengi dengan komentar dari SBY dan gengnya. Atau paling tidak memuat “Asia Sentinel reached Yudhoyono for comments but he is yet to respond until this reporting is published”. Ini yang membuat pemberitaannya tidak memenuhi kaidah jurnalistik, sesuai dengan alasan permintaan maaf mereka.

Atau…

Asia Sentinel menyadari kesalahan mereka, karena mengusik salah satu dinasti politik terkuat di Indonesia dalam dekade terakhir. Mereka tidak punya cukup nyali seperti Time yang mempertahankan pemberitaan mereka.

Atau…

Ya settingan aja biar rame.