Di Mata Najwa ada petugas yang bersaksi bahwa TIDAK ADA tes kesehatan ketika dia ditunjuk untuk menjadi petugas KPPS. Karena dia masih muda dan cukup sehat, ya akhirnya dia baik-baik saja.

Ndak ada orang yang BENAR-BENAR sehat lalu kerja 2 hari non-stop langsung mati. Simbok pernah kerja 2 hari non-stop, tanpa tidur. Alhamdulillah karena sehat ya akhirnya hanya ngantuk dan capek.

Katanya Islam, percaya kematian itu di tangan Tuhan, bla bla bla. Ketika kematian itu datang koq malah lebay? Playing victim seakan-akan sudah dipaksa jadi petugas KPPS, seakan-akan kalau ndak mau bakal ditembak di tempat.

Petugas dan aparat yang membawa kotak suara naik turun gunung menyebrang sungai di daerah-daerah terpencil, yang jelas-jelas menguras tenaga, koq ndak mati??

Yang kerja-nya di kota, memasang tenda, menulis, menghitung suara, TAPI ceritanya seakan-akan sudah dipaksa kerja rodi di jaman Daendels membangun jalan sampai ke Panarukan.

Anehnya yang paling heboh justru yang paling ndak dirugikan. Keluarga yang ditinggalkan saja sudah ikhlas, lha yang sok peduli ini yang koar-koar demi kepentingan politik-nya sendiri. What a dickhead.