Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 21 to 27 of 27

Thread: Sandiwara Radio

  1. #21
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    Getter robot generasi kedua, dragon - tiger - poseidon entah kenapa selalu terlihat mudah kalah dengan hyakki, ketimbang generasi pertama, eagle - jaguar - bear setidaknya sering mengungguli megazaurus

    Setelah menggunakan jurus pamungkas, kenapa yg hyakki arc jadi ngedrop gitu ceritanya ya
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  2. #22
    pelanggan setia mobyokuzan's Avatar
    Join Date
    Jul 2012
    Posts
    2,025
    memang dibuat seperti itu, biar pas kemunculan come back di sekuel remakenya jadi sesuatu yg "WOW"

    gw cenderung lebih suka shingetter drpd versi originalnya mungkin juga krn alasan tsb, getter robo selalu terlihat lebih lemah dan lagi setelah diremake, ryoma nagare tampak jadi abu abu, bukan cuma ryoma sih hayato dan musashi sepertinya juga gitu, awalnya pure hero malah skrg jadi terlihat antihero, mungkin utk membuka seluruh potensi skillnya mrk harus berubah jadi kejam dan bengis, digambarkan dgn jelas dia mengendarai black getter robo diawal kemunculannya dgn ekspresi full berserk mode on.

    black getter


    versi ORI


    beberapa combination attack yg hanya bisa kita nikmati setelah memainkan gamenya, bahkan grafis gbrnya jauh lebih bagus dan lebih memanjakan mata ketimbang versi anime originalnya yg versi jadul jamannya kongsur
    hanya digame bisa lihat combination attack antara mazinger, great mazinger, grandizer dan shingetter, di anime sepertinya kaga ada yg macem gini.

    "telling lies is sometimes acceptable,
    when the truth is too difficult to believe"

  3. #23
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    dari semua itu yang pernah masuk Indo di era 80-an cuman Voltes V (disini jadi Voltus Lima)
    Zambot, Daitarn, Daimos dan Combatller itu baru dikenal publik sini era 2000an awal, jaman2 orang udah pada maen SRW dan akses internet gampang

    - - - Updated - - -

    anw


    BNPB Kembali Rilis Sandiwara Radio

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis sandiwara radio "Asmara di Tengah Bencana" (ADB) episode 2 yang mulai siar pada 7 Juli 2017. BNPB memanfaatkan sandiwara radio ini untuk mengkampanyekan budaya sadar bencana secara luas kepada masyarakat.

    Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan ADB episode pertama telah mendulang sukses pada penyiaran tahun lalu. Sandiwara radio ini mencatatkan kesuksesan dengan 43 juta pendengar yang kala itu tersiar di 20 stasiun radio. Tingginya ketertarikan masyarakat mendorong BNPB untuk melanjutkan ADB episode 2 pada tahun ini.

    Menurut Willem, BNPB memanfaatkan radio karena media ini berbiaya rendah sehingga tepat untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Radio juga sangat efektif memberikan informasi kepada masyarakat yang terdampak bencana ketika alat komunikasi lain tidak berfungsi.

    "Radio dapat digunakan sebagai penyambung hidup atau lifeline ketika krisis dan saat bencana terjadi,” kata Willem di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (6/6).

    Untuk siaran ADB episode kedua ini, BNPB bekerja sama dengan 80 stasiun radio, meliputi 60 stasiun radio swasta dan 20 radio komunitas. Kedelapan puluh stasiun tadi tersebar di 20 provinsi.

    Sutradara ADB Haryoko menjelaskan sandiwara radio pernah menjadi primadona di Indonesia pada era 1990an. Masyarakat dewasa ini mulai meninggalkan media radio seiring perkembangan televisi.

    “Televisi masuk dan sandiwara radio kurang diminati. Namun masyarakat di daerah masih membutuhkan hiburan melalui sarana radio,” ujar Haryoko.

    Salah satu pengisi suara yang akrab di telinga pendengar ADB, Ferry Fadli, mengaku tertarik untuk mengisi suara pada ADB. Alasannya, sandiwara radio ini memiliki pesan untuk masyarakat, khususnya dalam konteks kebencanaan.

    Ferry menambahkan, sandiwara radio juga membuat orang kembali fokus mendengar. Sang pengisi suara karakter Jatmiko ini menuturkan, budaya mendengar dapat menciptakan imajinasi yang kreatif.

    "Kita sudah lama tidak fokus mendengar. Melalui sandiwara radio ini kita seperti diingatkan kembali supaya kita juga mendengar orang lain," ucap Ferry.

    Pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali mengatakan, media radio memiliki keunggulan sendiri. Setiap individu bisa mengeksplorasi imajinasinya tentang karakter ataupun fisik tokoh dalam sandiwara radio tersebut.

    "Melalui siaran radio, pendengar memiliki 'hak cipta' sendiri (terhadap para tokoh dalam sandiwara radio)," kata Effendi.
    http://nasional.republika.co.id/beri...andiwara-radio

    ada yg pernah dengar ???

  4. #24
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    yakin deh tsu, anakanak jaman sekarang jarang dengerin radio.
    kalau pakai streaming radio, kayaknya kebanyakan sayang kuota, lebih baik buat youtubean atau medsosnya
    palingan yang pakai mobil jadinya mendengarkan radio di perjalanan.

    btw di rumah ada radiotape tapi dianggurin lama

  5. #25
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    gw masih ngedengerin radio sih klo perjalanan di mobil, terutama luar kota biar tau kondisi jalan

    klo sehari2 mah dah jarang, banget

    jadi sedih waktu kemrin ada peringatan hari radio yang semua radio ga siaran
    tapi komen orang2 di twitter malah "silahkan aja radio silence, toh kita ada spotify" swt

  6. #26
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    bersama-sama!

  7. #27
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Quote Originally Posted by tsu View Post
    gw masih ngedengerin radio sih klo perjalanan di mobil, terutama luar kota biar tau kondisi jalan

    klo sehari2 mah dah jarang, banget

    jadi sedih waktu kemrin ada peringatan hari radio yang semua radio ga siaran
    tapi komen orang2 di twitter malah "silahkan aja radio silence, toh kita ada spotify" swt
    yg komen generasi milenial kali. taunya cuma radio buat denger lagu.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •