Pengertian Tipologi adalah psikologi yang khusus menguraikan struktur pribadi manusia, mengenai tipe tipe kepribadian manusia. Kepribadian manusia dibagi ke dalam tipe tipe tertentu, sehingga jumlahnya cukup banyak sebagaimana banyaknya jumlah manusia. Tipe tipe kepribadian secara khusus diungkapkan dalam teori tipologi dari Hippocrates dan teori tipologi lainnya.
Tipologi Mazhab ltali dan Perancis
1. Tipologi Mazhab ltali
Berdasarkan data data yang diperoleh De Giovani, serta hukum deformasi yang dirumuskan olehnya, Viola di dalam penyelidikan penyelidikannya menemukan bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan keadaan tubuhnya, yaitu :
microsplanchnis : ukuran ukuran menegak relatif dominan, sehingga orangnya kelihatan tinggi;
macrosplanchnis : ukuran ukuran mendatarnya relatif dominan, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk;
normosplanchnis : ukuran ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.
2. Tipologi Mazhab Perancis
Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud mengatakan bahwa keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh lingkungan, yaitu :
ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris;
ada sekitar yang berwujud makanan yang menjadi sumber reaksi reaksi digestif;
ada lingkungan yang berwujud keadaan keadaan alam yang menjadi sumber reaksi reaksi muskuler;
ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan reaksi reaksi cerebral.
3. Tipologi Kretschmer
Kretschmer menggolong-golongkan tipe tipe manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
Tipe piknis : sifat sifat khas tipe ini ialah badan agak pendek; dada membulat, perut besar, leher pendek dan kuat, bahu tidak lebar, lengan dan kaki lemah, kepala agak condong ke muka di antara kedua bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung kelihatan sedikit melengkung; memiliki banyak lemak dan urat dan tulang tak kelihatan nyata. Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah seseorang berumur 40 tahun.
Tipe leptosom : pada orang yang bertipe leptosom, ukuran ukuran tubuh yang menegak lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi. Sifat sifat khas tipe ini ialah badan langsing atau kurus, jangkung, perut kecil, bahu sempit, lengan dan kaki lurus, tengkorak agak kecil, tulang tulang di bagian muka kelihatan jelas, struktur muka bulat telur dan berat relatif kurang.
Tipe atletis : pada orang yang bertipe atletis, ukuran tubuhnya yang menegak dan mendatar dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras. Tipe atletis ini dapat dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptosom. Sifat sifat khas tipe ini yaitu tulang badan kokoh dan tegap; tinggi cukupan; bahu lebar dan kuat; perut kuat; panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu kelihatan agak kecil; tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegap; muka bulat telur, lebih pendek dari tipe leptosom.
Tipe displastis : tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan tersebut, tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu di antara ketiga tipe itu, karena tidak mempunyai ciri ciri yang khas menurut tipe tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang seolah olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi normal.
Tipe tipe manusia menurut temperamennya dapat dikemukakan sebagai berikut :
Tipe schizothym, sifat sifat jiwanya bersesuaian dengan para penderita schizoprenia, akan tetapi tidak begitu jelas. Ada kecenderungan ke arah autisme : menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri.
Apabila menghubungkan tipologi Kretschmer dengan tipologi manusia menurut temperamennya, ada dua macam tipe, yaitu :
orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperamen cyklothym dan sebaliknya orang orang yang bertemperamen cyklothym kebanyakan berkonstitusi piknis;
orang orang yang berkonstitusi leptosom, atletis dan displastis kebanyakan bertemperamen schizothym, atau orang orang yang bertemperamen schizothym kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.
Menurut Teori Sheldon, kepribadian manusia terdiri atas komponen komponen sebagai berikut.
1. Komponen Kejasmanian
a. Komponen kejasmanian primer, yaitu :
Endomorphy, orang yang komponen endomorphynya tinggi, sedangkan kedua komponen lainnya rendah. Ditandai oleh sifat lembut, gemuk, berat badan relatif kurang.
Mesomorphy, orang yang bertipe mesomorphy komponen mesomorphnya tinggi, sedangkan komponen yang lain rendah. Otot otot dominan, pembuluh pembuluh darah kuat, jantung dominan. Orang bertipe ini tampak kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi dan tahan sakit.
Ectomorphy, orang orang yang termasuk golongan tipe ini, organ organnya berasal dari ectoderm yang terutama berkembang yaitu; kulit, sistem saraf, dengan ciri ciri : jangkung, dada pipih, lemah, otot otot yang hampir tidak tampak berkembang.
b. Komponen kejasmanian sekunder, yaitu :
Dysplasia, yaitu setiap ketidaktepatan dan ketidaklengkapan campuran ketiga komponen primer itu pada berbagai daerah dari tubuh.
Gynandromorphy, yang menunjukkan sejauh mana jasmani memiliki sifat sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen ini yang dinyatakan oleh Sheldon dengan huruf “g”. Jadi, orang laki-laki yang memiliki komponen “g” tinggi ukan memiliki tubuh yang lembut, panggul besar dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang yang memiliki komponen “g” ini maksimal adalah banci.
Texture, yaitu komponen yang menunjukkan bagaimana orang itu tampak keluar.
2. Komponen-Komponen Temperamen
Komponen-komponen temperamen terdiri atas tiga komponen yaitu :
a. Tipe viscerotonis, yaitu :
sikap tidak tegang;
suka akan hiburan;
gemar makan makan;
besar kebutuhan akan resonansi orang lain;
tidurnya nyenyak; dan
saat menghadapi kesukaran, ia membutuhkan orang lain,
b. Tipe somatotonis, yaitu :
sikapnya gagah;
perkasa;
kebutuhan bergerak besar;
suka terus terang;
suara lantang;
tampak lebih dewasa dari usia yang sebenarnya;
saat menghadapi kesukaran kesukaran, ia membutuhkan bantuan orang lain.
c. Tipe celebrotonis, yaitu :
sikapnya kurang gagah;
ragu ragu;
reaksinya cepat;
kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia);
kurang berani berbicara di depan orang banyak;
kebiasaan kebiasaannya tetap, hidup teratur;
suara kurang bebas;
tidur kurang nyenyak (sukar);
tampak lebih muda dari yang sebenarnya; dan
kalau menghadapi kesukaran, ia mengasingkan diri.
3. Komponen komponen psikiatris, terdiri atas :
Affective, bentuknya ekstrem terdapat pada para penderita psikosis jenis manis deftesif;
Paranoid, yaitu banyak angan angan, pikiran, gambaran gambaran yang sangat jauh dari kenyataan;
Heboid, yaitu bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari schizophrenia (asosial, anti sosial).
Dilihat dari keadaan kejiwaan manusia, terdapat beberapa tipologi :
a. Tipologi Plato
Plato membedakan tiga bagian jiwa, yaitu :
pikiran (logos) yang berkedudukan di kepala;
kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada;
hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut.
b. Tipologi Queyrat
Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya daya jiwa, daya kognitif, afektif dan konatif. Salah satu daya yang dominan yaitu :
tipe mediatif atau intelektual, yaitu daya kognitif dominan;
tipe emosional, daya efektif dominan;
tipe aktif, daya konatif dominan.
Dua daya dominan terdiri atas :
tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominan;
tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominan;
tipe aktif-mediatif : daya konatif dan kognitif dominan.
Menurut Gordon W Allport, kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya.
Ada berbagai kepribadian yang lebih akrab di telinga kita. Ketika orang menyebut pemaaf, pemarah, pendendam, pendiam, hiperaktif, agresif, pasif, aktif dan sebagainya, semua itu merupakan bagian dari unsur unsur kepribadian yang juga dipelajari secara mendalam oleh psikologi. Tipe tipe kepribadian yang dikemukakan tersebut hanyalah gambaran bahwa objek kajian psikologi tentang kepribadian secara substansial dapat mengungkap liter belakang tingkah laku seseorang dilihat dari kepribadiannya yang khas, atau sebaliknya setiap kepribadian seseorang yang telah diteliti, dapat dlgolongkan ke dalam tingkah polah dengan bentuknya yang sudah dipandang ilmiah.
Menurut Iwan Matsum, Kepribadian juga berhubungan secara langsung dengan perilaku atau perilaku dipandang sebagai citra dari keperibadian seseorang dan manusia pada umumnya. Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan sebagainya. Bahkan, kegiatan internal (internal activity), seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Perilaku adalah apa yang dikebijakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia.
Dengan pandangan tersebut, kepribadian tidak berdiri sendiri jika dikaitkan dengan karakteristik manusia yang dilihat dari perilakunya. Karena perilaku dapat dipandang sebagai gejala kepribadian atau sebagai bentuk kepribadian, sebagaimana dikemukakan sebelumnya, secara garis besar, perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :
a. aspek fisik,
b. aspek psikis,
c. aspek sosial.
Menurut Iwan Matsun, Perilaku manusia merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi sikap, dan sebagainya. Gejala kejiwaan ditentukan oleh berbagai faktor di antaranya :
a. faktor pengalaman;
b. keyakinan;
c. sarana fisik;
d. sosio budaya masyarakat.
Sekian dari informasi ahli mengenai pengertian tipologi (psikologi kepribadian), semoga tulisan informasi ahli mengenai pengertian tipologi (psikologi kepribadian) dapat bermanfaat.
Spoiler for Sumber:
Selain tipologi diatas, masih ada jenis tipologi berdasarkan sifat introvert, extrovert, dan ambievert.
Spoiler for Keterangannya:
Seminggu lebih ini gw selalu berpikir bahwasanya manusia itu sibuk mengklasifikasikan dirinya ke dalam beberapa jenis kepribadian. Mulai dari sifat psikologi, zodiak, suku, ras, agama. Sebenernya gak salah dan gak bener, cuma menurut gw manusia itu kan fleksibel.
Kalian percaya gak tipologi ini benar adanya?