Buah lokal yang (nyaris) tidak tersedia di supermarket, tapi bisa ditemukan di pasar tradisional atau abang-abang pinggir jalan. Lebih menyehatkan ketimbang buah impor yang datang dari jauh.

1. Buah lontar.



Dari luar mirip kelapa, tapi isinya kayak kolang-kaling. Niranya manis alami.

2. Buah kesemek

Rasanya manis tapi ada rasa lain yang khas kesemek.

3. Timun suri

Enak buat campuran es buka puasa. Nggak manis seingat saya, mesti dipakein sirup gula sebagai campuran.

4. Rambutan
Sebenarnya ini buah popular, tapi musiman. Makan ini bisa nggak berenti, kalo dapat yang rasanya pas, nggak basah dan nggak bersemut.

5. Langsat
Buah ngetop tapi juga musiman. Ngetop buat iklan kecantikan: kuning langsat. Rasanya manis dan enak, cuma bijinya terlalu gede.

6. Rambai
Penampakan mirip langsat, namun agak kecut. Rambai biasanya buah hutan alias tidak ditanam. Bijinya kecil bisa langsung dilep.


7. Duku
Masih sealiran dengan langsat. Tapi kulitnya lebih tebal.

8. Keranji
Mainan masa kecil nih. Adu buah keranji. Terakhir masih main ini beberapa tahun lalu sama teman kantor yang dapat kiriman keranji sekilo.


9. Karamunting
Cuma pernah dengar namanya dari ayah, tapi nggak pernah nyicip. Katanya ini buah hutan yang rasanya segar.

Katanya bagus buat terapi kanker darah.

Wah...banyak sebenarnya ya buah2 lokal cuma susah nyarinya. Keanya baru manggis doing deh yang naik daun dan diekspor ke mana-mana. Sama duren yang gampang nemuin di supermarket dengan harga ampun2an.
Ada lagi yang kalian tau?