Page 1 of 4 123 ... LastLast
Results 1 to 20 of 61

Thread: Imunisasi, lumpuhkan generasi?

  1. #1
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377

    Imunisasi, lumpuhkan generasi?

    Membaca sebuah tabloid yang kurang lebih dialog utamanya adalah seperti judul diatas, hal itu membuatku bergidik.
    Dulu, tanpa permisi, bidan sudah memasukkan vaksin kedalam tubuh bayiku beberapa hari saat belum keluar dari klinik bersalin.
    Karuan, tidak PD, akhirnya aku dan suami mengalah dengan kenyataan bahwa bayi kami harus ikut program imunisasi pemerintah.
    bukan tanpa perdebatan panjang hal itu dilakukan... bayiku lulus asi ekslusif, tidakkah itu cukup sebagai imunisasi alami? asi diteruskan sampai 2 tahun, tidak cukupkah itu sebagai vaksin terbaik? bu Ari, rekanku, adalah testimoni hidup bahwa dia tidak pernah di imunisasi sama sekali oleh ibunya, cukup ASI, tapi beliau tetap sehat wal'afiat dan cerdas. tapi, sekarang kan makanan dan kondisi berbeda dengan jaman dulu, sekarang polusi dimana-mana, makanan berpengawet, mampukah anak kami bertahan nanti? dan bukankah bu Ari meng-imunisasi anissa, anaknya? Dia aja g PD...

    Vaksin tidak halal? ah.. itukan bukan tugas kita untuk mencari tahu... ada pemerintah, kan? Lagian apa kita pernah bertanya pada penjual gorengan favorit kita kalau bakwan atau tahu gorengnya halal atau tidak?

    dan setuja apologetika lainnya...

    Namun,
    membaca analogi di tabloid itu tentang imunisasi, membuat aku menyesal...

    ini kutipannya:.., sebenarnya praktek vaksinasi atau imunisasi bisa di analogikan terhadap kondisi sosial masyarakat, yaitu ketika kita ingin mengetahui ketahanan atau daya tahan suatu kampung terhadap premanisme dilakukan dengan cara mengirim preman terlatih di kampung tersebut. Bila daya tahan kampung itu baik, maka preman itu bisa di usir dan di lumpuhkan. tapi bila pertahanannya kurang baik preman tersebut akan mendekam/ berdiam diri menunggu reaksi. Celakanya bila suatu ketika pertahanan kampung itu buruk, bahkan banyak bibit-bibit preman, maka preman yang dikirim bisa dengan mudah mempengaruhi bibit preman dan bekerja sama merusak kampungnya sendiri. Wallahu a'lam.

    Lalu, apakah kita mungkin mendapat kebaikkan dari satu keburukkan yang bersarang ditubuh kita? Bagaimana generasi kita nanti?

    kesimpulanku...

    aku mau PD untuk tidak memberi imunisasi kepada bayiku yang datang kemudian nanti, Insya Allah. Cukup ASI ekslusif dan diteruskan sampai 2 tahun. Berusaha hidup sehat, PD aja, utamanya, berdo'a... Insya Allah. Rasulullah aja g di imunisasi... cukup ASI!

    Sebenarnya sejarah imunisasi itu gimana sih? 'Otak'nya bermaksud apa sih dengan ini? Huhhh... ingin sekali aku tahu.
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  2. #2
    pelanggan setia Agitho_Ryuki's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    mBantul, Ngayogyokarto, Hadiningrat
    Posts
    2,517
    Apakah anda berani menjamin selama dua tahun menyusui anda tidak sakit??
    Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!

  3. #3
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377
    g ada yang tahu apa atau kapan kita sakit atau ngga'... tapi ikhtiar kudu'... dibungkus dengan do'a dan takwa. (sokserius)
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  4. #4
    pelanggan setia Agitho_Ryuki's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    mBantul, Ngayogyokarto, Hadiningrat
    Posts
    2,517
    imunisasi <---- salah satu cara ikhtiar supaya senantiasa sehat ditambah dengan doa
    Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!

  5. #5
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    analogi tentang preman dan warga kampungnya sepertinya gak klop

    virus yg dimasukkan ke dalam tubuh tujuannya memberi tahu sistem komputer bahwa inilah "sesuatu" yang tidak baik, sehingga sistem komputer tubuh akan melakukan self learning dan memasukkan informasi detil tentang jenis virus ke database

    semakin hari database ini akan terus terupdate baik melalui metode imunisasi ataupun metode lainnya (metode seperti cacingan, influenza, trannsfusi, dll)
    gak cuma virus aja yg diupdate, protein bermanfaat pun akan diupdate sebagai "sesuatu" yang jangan dihancurkan

    jadi jika suatu hari nanti ada "sesuatu" masuk ke dalam tubuh, sistem di tubuh kita sudah tahu harus memberikan perlakuan yang bagaimana terhadap "sesuatu" itu

    semakin banyak informasi di dalam database sistem tubuh, semakin sehat tubuh


    sepakat dengan agitho, salah satu usaha agar sehat yaitu imunisasi

    makin sering kita jatuh dengan berbagai cara, kita jadi semakin tahan banting

  6. #6
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377
    wedew... kritis -kritis amat orang disini yak? two thumbs up deh... informasi emang gitu deh... bisa pro kontra.
    but... kita kan manusia, koq di analogikan sama komputer? udah gitu ada acara musti jatuh dengan berbagai cara, emangnye karung goni?
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  7. #7
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    huuuuh tahu sejarahnya aja ngga tapi udah nanya "otaknya bermaksud apa dengan ini?" coba googling mak tentang sejarah imunisasi, bertebaran di mana2 kok

    imunisasi adalah sebuah penemuan besar, bahkan bisa disebut sebuah penemuan terbesar dalam hal medis. Penemuan ini perlu tahunan, bahkan puluhan tahun untuk bisa menelurkan hasil. imunisasi membantu untuk menekan angka kematian dan sakit yang disebabkan berbagai macam virus/bakteri yang mengancam.
    saya lagi ga sempat cari statistiknya, tapi secara statistik, dengan adanya imunisasi bisa menekan resiko anak sakit secara besar.

    jangan lihat contoh orang per orang, tapi lihat secara makro, tingkat kematian/sakit anak bisa ditekan dengan adanya imunisasi.
    imunisasi bukan berarti tidak menyusui lho ya, ASIX tetep harus, disarankan dilanjutkan pemberian ASI hingga anak 2 tahun.
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  8. #8
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    setelah 2 tahun, ASI boleh dilanjutkan lagi setelah anak dewasa dan beristri

  9. #9
    pelanggan setia Agitho_Ryuki's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    mBantul, Ngayogyokarto, Hadiningrat
    Posts
    2,517
    Quote Originally Posted by GiKu View Post
    setelah 2 tahun, ASI boleh dilanjutkan lagi setelah anak dewasa dan beristri
    Maksudnya apa ini??






    :
    Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!

  10. #10
    tabloid apah ini?
    you can also find me here

  11. #11
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&...&option=detail

    Sejarah imunisasi telah dimulai sejak abad 15 di China dengan meng-inokulasikan serbuk cacar pada orang sehat. Selanjut¬nya, pengetahuan ini dibawa ke negara Barat. Pada 1798, Edward Jenner memperkenalkan vaksin yang pertama untuk penyakit cacar. Hal ini menjadi awal salah satu penemuan besar di dunia kedokteran, meskipun sebenarnya praktek ini sudah dilaku¬kan di India, Persia dan Cina. Semenjak itu imunisasi mengalami kemajuan yang besar. Bahkan akhir-akhir ini juga diperkenalkan vaksin-vaksin yang relatif baru, seperti vaksin untuk rotavirus, vaksin untuk pneumokokus, dan yang terakhir yang baru kita kenal beberapa bulan yang lalu yaitu vaksin Human Papilloma Virus (HPV).
    Teknologi imunisasi pada saat ini semakin berkembang. Pengetahuan tentang patogenesis penyakit secara biomolekuler, pembuatan vaksin DNA, dan epidemiologi penyakit semakin berkembang, sehingga diharapkan dapat meng-eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (VPDs = Vaccine-preventable diseases).
    Menurut laporan WHO pada 2002, lembaga ini memperkira¬kan terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa yang disebabkan oleh karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu campak 540.000 (38%), Haemophilus influenzae type b 386.000 (27%), pertussis 294.000 (20%) dan tetanus 198.000 (14%) (WHO, 2006). Adapun laporan WHO pada tahun 2006, angka cakupan imunisasi untuk DPT3 dan Polio secara global adalah 78%. Berarti terdapat 28 juta anak didunia yang belum mendapat imunisasi DPT3 dan Polio pada 2005. Tujuh puluh lima persen dari anak-anak ini tinggal di 10 negara, di antaranya Indonesia (Global Immunization Coverage, 2006). Saat ini, WHO dan UNICEF bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan Global Imminization Vision and Strategy (GIVS) untuk implementasi selama tahun 2006-2015. Tujuan GIVS ini adalah melindungi lebih banyak anak terhadap lebih banyak penyakit dengan mengembangkan pencapaian imunisasi untuk semua anak (WHO, 2006)
    Keberhasilan program imunisasi di Indonesia tampak dari cakupan program imunisasi yang cukup tinggi. Penggunaan kartu menuju sehat (KMS) yang termasuk di dalamnya program imunisasi sejak tahun 1977, telah membantu menurunkan angka kematian bayi dan balita. Angka kematian balita menurun hingga sekitar 46 per 1000 kelahiran hidup (Ranuh, 2005; Bappenas 2007).
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  12. #12
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377
    galak deh...

    kalo g tahu kan bertanya, betul tidak?
    dilihat secara makro ya? Hmm, iya deh.
    aku juga gitu koq, ASIX, lanjut 2 tahun, trus imunisasi lengkap... (cuma secara pribadi 'akhirnya jadi' sepakat dengan yang disampaikan di tabloid).
    Hmm, suatu pagi aku baca di koran, bayi 9 bulan kejang dan panas setelah imunisasi di Puskesmas. Padahal pagi sebelum berangkat, ananda ceria dan sehat, begitu ibunya menjelaskan. Iya, pada akhirnya ananda tersebut meninggal. Lalu media berdebat soal tersebut, lagi-lagi pro-kontra. Ananda tersebut memang meninggal karena qodaralloh...
    kasus ananda tersebut termasuk yang dilihat secara mikro ya? Hmm, memang harus ada yang berkorban ya buat kepentingan makro.
    Ah, mudah-mudahan yang mikro hanya kasus ananda tersebut...

    Maaf banget kalo pertanyaan yang ada 'Otak' -nya mengganggu...
    nti saya beli 'otak-otak' aja deh buat buka puasa... he he he...

    (duh... )
    Last edited by ummu_w@rdah; 12-08-2011 at 03:01 PM.
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  13. #13
    pelanggan setia Agitho_Ryuki's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    mBantul, Ngayogyokarto, Hadiningrat
    Posts
    2,517
    bu cha_n Te O Pe Be Ge Te...
    Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!

  14. #14
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377
    Quote Originally Posted by GiKu View Post
    setelah 2 tahun, ASI boleh dilanjutkan lagi setelah anak dewasa dan beristri
    maksudnya apa sih?
    Joko Sembung naek ojeck,.. koq gwe gag nyambung ya jeck?

    ---------- Post added at 02:00 PM ---------- Previous post was at 01:58 PM ----------

    Tabloid Bekam... (duh, itu majalah udah diambil teman... seru beredar sdari pagi disini.. dibaca teman-teman)
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  15. #15
    Dari tadi nyari-nyari tulisan "lumpuh", "kelumpuhan", etc. Ternyata cuma ada di judul doang.

    Btw, kalo bicara perseorangan... ane dulu diimuniasi bolak-balik (sampe bosen ngeliat mantri puskesmas+jarum suntik). Lumayan, sehat walafiat sampe sekarang (udah-mudahan sehat selalu).

  16. #16
    pelanggan ummu_w@rdah's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    here
    Posts
    377
    amiiiiiiiiiin (gag bisa nge-post kalo tjuman nulis 'amin' doank...)
    ujan lagi ah ujan lagi,,,

  17. #17
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    Quote Originally Posted by ummu_w@rdah View Post
    galak deh...

    kalo g tahu kan bertanya, betul tidak?
    dilihat secara makro ya? Hmm, iya deh.
    aku juga gitu koq, ASIX, lanjut 2 tahun, trus imunisasi lengkap... (cuma secara pribadi 'akhirnya jadi' sepakat dengan yang disampaikan di tabloid).
    Hmm, suatu pagi aku baca di koran, bayi 9 bulan kejang dan panas setelah imunisasi di Puskesmas. Padahal pagi sebelum berangkat, ananda ceria dan sehat, begitu ibunya menjelaskan. Iya, pada akhirnya ananda tersebut meninggal. Lalu media berdebat soal tersebut, lagi-lagi pro-kontra. Ananda tersebut memang meninggal karena qodaralloh...
    kasus ananda tersebut termasuk yang dilihat secara mikro ya? Hmm, memang harus ada yang berkorban ya buat kepentingan makro.
    Ah, mudah-mudahan yang mikro hanya kasus ananda tersebut...

    Maaf banget kalo pertanyaan yang ada 'Otak' -nya mengganggu...
    nti saya beli 'otak-otak' aja deh buat buka puasa... he he he...

    (duh... )
    wah makasih mak atas pujiannya, biasanya saya difitnah sebagai "baik hati dan tidak sombong"

    kasus anak diimunisasi trus sakit, itu coba ditelaah dulu apa sakitnya karena imunisasi atau apa? ada orang ga ngapa2in tiba2 kejang juga banyak mak, siapa tahu ada penyakit bawaan seperti epilepsi, apakah ada penjelasan medis bahwa memang sakitnya itu karena abis diimunisasi? trus apa hubungannya orang sakit kejang ama jadi korban imunisasi? kok ga nyambung ya mak?

    maaf mak, itu tabloid apaan ya? itu majalah yang isinya tentang pengobatan nabi bukan?
    sori bukannya skeptis, saya sendiri ikhtiar dengan berbagai macam hal, ikhtiar dengan imunisasi, tapi juga memberikan anak saya madu, propolis, habbats, dll (biasanya yang udah all in one ada tuh mak)
    saya pro imunisasi, tapi juga pro pengobatan nabawi.
    sejauh ini anak saya sehat (kalau mau lihat secara mikro)
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  18. #18
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    ini kutipannya:.., sebenarnya praktek vaksinasi atau imunisasi bisa di analogikan terhadap kondisi sosial masyarakat, yaitu ketika kita ingin mengetahui ketahanan atau daya tahan suatu kampung terhadap premanisme dilakukan dengan cara mengirim preman terlatih di kampung tersebut. Bila daya tahan kampung itu baik, maka preman itu bisa di usir dan di lumpuhkan. tapi bila pertahanannya kurang baik preman tersebut akan mendekam/ berdiam diri menunggu reaksi. Celakanya bila suatu ketika pertahanan kampung itu buruk, bahkan banyak bibit-bibit preman, maka preman yang dikirim bisa dengan mudah mempengaruhi bibit preman dan bekerja sama merusak kampungnya sendiri. Wallahu a'lam.
    mekanisme kerja Vaksin bukan begitu, bu. Seperti
    kata Giku, Imunisasi memperkenalkan "bibit penyakit"
    yang telah dilemahkan kepada tubuh, sehingga
    tubuh membangun anti-bodi sehingga tubuh 99,99%
    akan kebal terhadap penyakit tersebut. Setiap kali
    bibit penyakit itu masuk, tubuh akan mengenali dan
    anti-body yang ampuh siap membela tubuh.

    aku mau PD untuk tidak memberi imunisasi kepada bayiku yang datang kemudian nanti, Insya Allah. Cukup ASI ekslusif dan diteruskan sampai 2 tahun. Berusaha hidup sehat, PD aja, utamanya, berdo'a... Insya Allah. Rasulullah aja g di imunisasi... cukup ASI!
    Apakah ibu mengenal Meningitis? Di Indonesia cukup
    jarang terjadi, sehingga boleh dikatakan kita tidak
    punya cara untuk mendapatkan kekebalan terhadap
    meningitis selain lewat vaksinasi. Salah satu korban
    adalah Giscka putri Dewi Yull.

  19. #19
    pelanggan tetap nerissa's Avatar
    Join Date
    Jul 2011
    Posts
    1,574
    numpang bacabaca

    judulnya gawat banget
    gw kirain ada apa

    ternyata ada ibu yg belum mengrti imunisasi

    nabi adam jg ga di imunisasi
    umurnya malah panjang

    xixixi..pemikiran yang cemerlang

    Sabbe sattha bhavanthu sukhitatta.

  20. #20
    pelanggan setia aya_muaya's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    semarang
    Posts
    5,882
    kalau gak mau disuntik vaksin, bunda bisa dengan imunisasi alami, namanya ditakhnik.. Diambil dari sari madu alami, jadi bunda bisa mendapatkan kekebalan tubuh alami bayi bunda tanpa disuntik..
    Putriku juga imunisasi tidak sempurna, tapi semoga bisa tumbuh dengan sempurna..
    Imunisasi atau tidak adalah pilihan...

Page 1 of 4 123 ... LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •