Bunda Teresa, seorang tokoh Katolik yang berkarya di India dengan membantu orang-orang kurang mampu dan digelari santa, dihujat hanya dengan tuduhan Katolikisasi:
en.wikipedia.org/wiki/Criticism_of_Mother_Teresa
internasional.kompas.com/read/2015/02/25/08321181/India.Terbelah.Setelah.Pemimpin.Hindu.Kritik.Bunda .Teresa?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign= Kknwp
Hal serupa juga terjadi di Indonesia, tentu kalian masih ingat dengan nasib pahlawan-pahlawan nasional yang beragama Kristen: kopimaya.com/forum/showthread.php/14402-Jika-Muslim-Tak-Menghargai-Pahlawan-Kristen-Maka-Pahlawan-Muslim-Juga-Tak-Akan-Dihargai-Oleh-Kristen
Berlainan halnya dengan yang terjadi di Tiongkok. Seorang tokoh yang digelari sebagai "Bapak Tiongkok modern" (setara dgn Sukarno yg digelari "Bapak Bangsa Indonesia"), yang bernama Sun Yat-sen, merupakan orang beragama Kristen Kongregasionis dan telah dibaptis, masih dihormati baik di Taiwan maupun RRC yang orang-orang umum tuduh sebagai komunis (meskipun sebetulnya saat ini RRC statusnya hanya sosialis), entah orang-orang Tiongkok mengetahuinya atau tidak.
Maaf, sebetulnya saya sendiri juga tidak ingin menyinggung agama individu, namun, jikalau terjadi kasus seperti yang terjadi pada negara-negara non-Kristen diatas, maka hal tersebut (sentimen terhadap Kristen) sudah tidak bisa ditolerir lagi.