Ijin buat trit ini di Obrolan santai, dikarenakan KM lagi sepi... jadi bisa dibaca semua orang dan guest pun juga ikutan posting. (diharapkan seperti itu)
The real world is conditional, I mean.... people make an easy way when they try to create unconditional love.When your love is unconditional, nothing can tear it asunder. What exists is
Unconditional Love may not save your relationship but managing realistic expectations will!
the-two-of-you-as-one — infallible, ageless, timeless, and forever. New lovers are intoxicated by the overwhelming emotion, each other and by the potent chemical cocktail that results. But here's what you have to know: unconditional love is a romantic illusion, and one that reflects love that is immature. This is love that is ignorant of the stages of life, of marriage, and individual development. Unconditional love is naïve and unaware that strong relationships result when two strong individuals combine.
Unconditional love is easy; no decision-making or responsibility is required. Love has no boundaries when it's unconditional. But the real world is conditional — there are reactions to actions and consequences, too. Each of us has at least one marital condition in mind; fidelity, honesty, loyalty, and truth. If partners agree on the concepts, do they agree on how they look in practice? Be aware of how you came to believe what you do about unconditional love. Talk with each other thoroughly and often, carving nothing in stone. Read on to learn how relationships change and 5 ways you and your partner can evolve together.
SUMBER http://www.yourtango.com/experts/kat...antic-illusion
Contohnya kaya cinta ibu-bapak ke anak-anaknya. Mereka bilang cintanya tulus, tapi dibalik itu semua banyak intrik dan syarat tidak tertulis, yang jika dilanggar akan membuat si anak merasa menjadi anak durhaka dan paling jahat sedunia.
Padahal mana ada anak yang pengen dilahirkan ke dunia yang nista ini. Huhu, saya hampir yakin jika anak diceritakan seperti apa dunia ini dan isinya, mereka 80% gak mau lahir ke dunia.
Seharusnya jika memang orang tua setulus itu melahirkan dan membesarkan anak, mereka tidak akan memaksakan kehendaknya dengan embel-embel nasihat "kami orangtua hanya ingin yang terbaik untuk kamu".
Dan mereka juga gak akan marah jika si anak gak menuruti kemauannya 100%. Karna mengungkit "saya sudah mengandung kamu 9 bulan 10 hari, kamu bisa cantik / ganteng / pintar/ badannya bagus, karna siapa?"
U know.... it's rude.
Apalagi kebanyakan orang tua mau anaknya menikah sama orang yang punya kerjaan yang bagus, dan punya pangkat.
Tapi seandainya si orang tua lebih bisa menerapkan kata tulus di dalam hidup berkeluarga, saya yakin mereka gak akan memaksakan kehendaknya.
Terinspirasi dari lagu If I got locked away, dimana tanpa sengaja saya membaca bahwa ini sebenernya ketakutan para lelaki di dunia ini. Satu teman kantor, dan satu tulisan dari cowok di inet.
Saya pikir gak ada yang bener-bener bisa tulus 100% mencintai seseorang. Apa iya jika seorang lelaki yang miskin, sedang tidak berdaya dan terkapar bisa dicintai dengan tulus? kalaupun ada pasti ada keinginan dari si perempuan untuk dihargai atau diakui oleh orang sekitar bahwa perempuan itu baik.
Mungkin kebanyakan perempuan tanpa disadari merawat diri supaya keliatan cantik untuk menyenangkan pasangannya. Agar pasangannya bisa mencintainyaapa adanya.
Saya tahu di luar sana banyak pasangan yang bisa mencintai pacar/suami/istri ketika mereka sakit. Tapi itu jumlahnya sedikit sekali.
Maksud saya dalam unconditional love ini pasti akan lebih mudah dijalani jika benar-benar tulus, karna tidak akan ada yang namanya tuntutan.
Lha kan namanya unconditional love ngapain ungkit ini itu kalau memang tulus, kalau pamrih dengan mengungkit pasti itu ndak tulus.
Saya sempat berdiskusi dengan teman di wa, yang kebetulan private grup. (cuma 3 orang cyn) Teman saya ini lelaki umur 29 th yg sudah menikah, dia bilang emang gak ada yang tulus, harus realistis. Dia bilang sama istrinya kalau pas sebelom dia nikah, istrinya harus siap miskin karna pekerjaannya belom tetap.
Anehnya istrinya mau. Tapi yha saya pikir, wajar istrinya mau.... karna saya liat teman saya setidaknya pekerja keras. Bukan pemalas.
Sorry kalo topik pembicaraan agak berat.
Apakah menurut kalian unconditional love ini nyata atau sekedar ilusi saja?