Page 4 of 7 FirstFirst ... 23456 ... LastLast
Results 61 to 80 of 122

Thread: Gojek - GrabBike - BluJek - Tukang Ojek Konvensional

  1. #61
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Samaan.. gw jg heran. Mungkin ada sentimen tertentu, spt ga rela bikin gojek juga tambah kaya. Entah semangat untuk kaya sendiri dari ngojek. Tp yg gw tau sih, orang indo itu pemalu.

  2. #62
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Quote Originally Posted by TheCursed View Post
    Pertanyaan serius: Kenapa Oejk konvensional punya resistansi tinggi untuk bergabung dengan GoJek atau sejenisnya ? Dan malah lebih milih berkonfrontasi secara fisik ?

    Serius gue nggak ngerti. Sama2 ojek. Kalo gabung dengan GoJek bisa sampe 11 jt bersih dalam sebulan, kenapa nggak gabung aja ? ketimbang ngitungin recehan sehari-hari yang nggak jelas datangnya ?
    Nolaknya itu sampe pukul2an segala, lagi. Beneran gue nggak ngerti.


    BTW, gue pribadi sih, emang nggak pake GoJek.
    Sama kayak E=MC^2. Mendingan pake kereta sama busway.
    Kalo jauh ke halte juga, gue lagi saving buat beli ini:
    airwheel nya mau dibawa2 gitu naik bus? kayanya gede deh. apa gak bikin sesak dalem sono?

    alesan gak gabung gojek macem2. bejibun lah kalo dicariin. intinya sih orang yang udah di zona nyaman (baca: nongkrong sepuasnya, pelanggan yang nyari2, bisa nego2 minta mahal, gak perlu bayar manajemen fee, gak perlu belajar pengoperasian smartphone, gak harus tatib lalu lintas, gak mesti punya sim, gak perlu punya motor sendiri dll) akan terusik saat kenyamanannya diganggu. Palagi pendapatan makin turun.

    Yang kasian sih yang kena pembatasan umur aja, kalo di atas 50 taun emang gak bisa gabung ke gojek jadi memang mau tak mau tetap mangkal.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  3. #63
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by TheCursed View Post
    Pertanyaan serius: Kenapa Oejk konvensional punya resistansi tinggi untuk bergabung dengan GoJek atau sejenisnya ? Dan malah lebih milih berkonfrontasi secara fisik ?

    Serius gue nggak ngerti. Sama2 ojek. Kalo gabung dengan GoJek bisa sampe 11 jt bersih dalam sebulan, kenapa nggak gabung aja ? ketimbang ngitungin recehan sehari-hari yang nggak jelas datangnya ?
    Nolaknya itu sampe pukul2an segala, lagi. Beneran gue nggak ngerti.
    Menurut gw ada di zona nyaman,menurut majalah tempo buat penghasilan diatas 8 juta/bulan, seorang ojek harus kerja dari jam 6 pagi sampe jam 9 malam, dan biasanya harus muter terus, kata pengojek yg di interview biasanya menghabiskan 50k buat bensin, berarti minimal sehari berkendara 100-150 km, jadi kalo bahasa kasarnya mungkin MALAS

  4. #64
    pelanggan setia neofio's Avatar
    Join Date
    Dec 2013
    Posts
    2,689
    saya pernah naik ojek di Jakarta, tukang ojeknya gak hapal daerah


  5. #65
    Quote Originally Posted by TheCursed View Post
    Pertanyaan serius: Kenapa Oejk konvensional punya resistansi tinggi untuk bergabung dengan GoJek atau sejenisnya ? Dan malah lebih milih berkonfrontasi secara fisik ?

    Serius gue nggak ngerti. Sama2 ojek. Kalo gabung dengan GoJek bisa sampe 11 jt bersih dalam sebulan, kenapa nggak gabung aja ? ketimbang ngitungin recehan sehari-hari yang nggak jelas datangnya ?
    Nolaknya itu sampe pukul2an segala, lagi. Beneran gue nggak ngerti.
    Alasannya sederhana dan lebih karena alasan teknis, yang terbanyak, biasanya yg ojek pengkolan itu STNK/SIM/pajak kendarannya dlm kondisi mati (bahkan mungkin kepemilikannya tidak jelas ), sementara kalau mau daftar gojek, surat-surat administrasi spt itu harus jelas.

    ada juga yang alasannya karena ya, ojek (dan metromini) gini biasanya dimiliki bandar (dan/atau diatur preman). mereka gak mau pendapatannya berkurang karena adanya gojek, makanya dihalang-halangi.

    sebenernya mereka bukan gak mau gabung gojek (ada sih yang bilang 'gak mau' karena gaptek, tp sebenernya alasan ini buat nutupin alasan di atas). Ada beebrapa alasan lain, tp biasanya gak jauh-jauh dr dua di atas spt misal solidaritas sesama ojek pangkalan yg temennya gak bisa daftar karena gak punya STNK, dsb

    Itu yg saya tangkep dr curcolan tukang gojek dan ojek biasa yg saya tanya-tanyain kalo kebetulan lagi jajan batagor sih.
    you can also find me here

  6. #66
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Well, masuk akal juga sih alasan si rumus, karna faktor2 diatas, jakarta gw ga tahu, tapi batam ga ada sih "mafia" ojek tapi kalo sampe surat2nya stnk/bkpb emang bener sih ::
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  7. #67
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    airwheel nya mau dibawa2 gitu naik bus? kayanya gede deh. apa gak bikin sesak dalem sono?

    alesan gak gabung gojek macem2. bejibun lah kalo dicariin. intinya sih orang yang udah di zona nyaman (baca: nongkrong sepuasnya, pelanggan yang nyari2, bisa nego2 minta mahal, gak perlu bayar manajemen fee, gak perlu belajar pengoperasian smartphone, gak harus tatib lalu lintas, gak mesti punya sim, gak perlu punya motor sendiri dll) akan terusik saat kenyamanannya diganggu. Palagi pendapatan makin turun.

    Yang kasian sih yang kena pembatasan umur aja, kalo di atas 50 taun emang gak bisa gabung ke gojek jadi memang mau tak mau tetap mangkal.
    Ngga lebih gede dari ransel yang suka di bawa anak2. Atau bakul/kardus/belanjaan yang suka di bawa ibu2/mbak2/mas2 yang mau kulakan.
    Kalo mereka bisa 'ngotot' kenapa gue ngga boleh ?


    OOT sih. Di luar urusan GoJek. Kecuali kalo gue mau buka usaha ojek gendong.

  8. #68
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    Quote Originally Posted by surjadi05 View Post
    Well, masuk akal juga sih alasan si rumus, karna faktor2 diatas, jakarta gw ga tahu, tapi batam ga ada sih "mafia" ojek tapi kalo sampe surat2nya stnk/bkpb emang bener sih ::
    Jakarta emang kayak gitu.
    Udah penyakit endemiknya Jakarta(Indonesia ?).
    A proud SpaceBattler now.

  9. #69
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Quote Originally Posted by TheCursed View Post
    Ngga lebih gede dari ransel yang suka di bawa anak2. Atau bakul/kardus/belanjaan yang suka di bawa ibu2/mbak2/mas2 yang mau kulakan.
    Kalo mereka bisa 'ngotot' kenapa gue ngga boleh ?
    Wah saingannya bakul jamu ya
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  10. #70
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Resistansi pasti ada, kompetisi harus ada.

    ---------- Post Merged at 10:14 PM ----------

    Quote Originally Posted by E = mc˛ View Post
    Sudah ada!

    Sudah ada kok jasa kurir di jakarta yang menggunakan sepeda sebagai sara transportasinya. Namanya West Bike Messenger (WBM) Indonesia. Dan jujur saja saya merasa sangat sedih, merebaknya jasa kurir ojek mmebuat nama mereka makin tersisih... Di Jakarta, mereka berkantor di sekitar pasar Santa
    http://westbikemessenger.com/services/

    artikel liputan media terkait:
    http://www.mediaindonesia.com/misian...eda/2015/02/15
    Bagus banget. Kalau orang-orang Jakarta ndak mau pakai jasa ini then they are the biggest losers of all. Kalau mereka pindah ke Bandung, Ridwan Kamil will support them. Mereka bisa jemput/anter belanjaan dan obat atau ke bank bayarin listrik, air, tilpun para sepuh yang tinggal di komplek-komplek seperti mak mbok.
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

  11. #71
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    Wah saingannya bakul jamu ya
    Ngga selalu bakul jamu.
    Kadang belanjaan rumah(seminggu ?), belanjaan warung, barang2 jualan toko kelontong.
    Kadang2 juga ibu2 kantoran yang tas jinjing-nya beranak pinak(kenapa nggak pake ransel aja, sih ?).

    ---------- Post Merged at 10:22 PM ----------

    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    ... kompetisi harus ada.
    Tanpa kompetisi, tanpa tantangan, ngga akan berkembang. Ngga ada perbaikan.
    A proud SpaceBattler now.

  12. #72
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    Resistansi pasti ada, kompetisi harus ada.

    ---------- Post Merged at 10:14 PM ----------



    Bagus banget. Kalau orang-orang Jakarta ndak mau pakai jasa ini then they are the biggest losers of all. Kalau mereka pindah ke Bandung, Ridwan Kamil will support them. Mereka bisa jemput/anter belanjaan dan obat atau ke bank bayarin listrik, air, tilpun para sepuh yang tinggal di komplek-komplek seperti mak mbok.
    kayanya bandung lebih cocok buat ini...karena jalannya ga sejauh atau selebar di jakarta
    banyak jalan potong pula...lebih pas buat dilewatin sama sepeda
    asal hapal aja jalan tikusnya
    Popo Nest

  13. #73
    Ada artikel menarik,
    Spoiler for dan tentu saja terlihat tendensius dan paranoid:
    “Ahok : Pengemudi Go-Jek dan GrabBike Harus Dilindungi”, begitulah bunyi judul artikel di sebuah portal berita terkenal di Indonesia. Judul tersebut dibuat terkait dengan berita ojek konvensional yang makin sering melakukan kekerasan terhadap pengemudi Go-Jek dan GrabBike. Namun benarkah hanya mereka yang harus dilindungi?

    Menurut pengakuan seorang pengemudi Go-Jek yang saya temui, saat ini Go-Jek Indonesia ternyata telah bekerja sama dengan Brimob atau pihak kepolisian untuk mengamankan operasional para pengemudi Go-Jek. Jadi, bila ada seorang pengemudi Go-Jek yang mengalami tindak kekerasan dari oknum ojek pangkalan, maka ia tinggal mengadu lewat smartphone untuk kemudian ditindak oleh pihak Brimob tersebut. Pihak Brimob tersebut bahkan turut berkeliling, agar semua tindak kekerasan bisa diredam. Jadi, masalahnya selesai donk? Jangan puas dulu, karena ternyata ada pihak lain yang belum dijamin keamanannya oleh Go-Jek dan GrabBike, siapa mereka?

    Penumpang Go-Jek dan GrabBike, Tak Sadar Kalau Privasi Mereka Tengah Dilanggar
    Selama ini, berita di media massa selalu membahas kekerasan atau ancaman yang diterima oleh para pengemudi Go-Jek dan GrabBike. Namun hanya sedikit, atau bahkan tidak ada sama sekali berita yang membahas pelanggaran privasi yang dilakukan oleh Go-Jek dan GrabBike terhadap para penumpangnya. Apa buktinya kalau ada pelanggaran privasi dalam operasional Go-Jek dan GrabBike?

    Untuk membuktikannya, mari kita ikuti alur pemesanan Go-Jek dan GrabBike dari awal hingga akhir. Ketika anda mulai memesan Go-Jek / GrabBike lewat aplikasi mobile, maka NAMA ANDA akan tercantum di smartphone si pengendara Go-Jek / GrabBike, beserta rute pengantaran yang anda inginkan. Setelah itu, pengendara Go-Jek / GrabBike tadi bisa menghubungi NOMOR TELEPON anda, untuk mengkonfirmasi titik jemput. Setelah itu, kalau anda minta diantar ke rumah atau ke kantor, maka secara tidak langsung ia juga akan mengetahui ALAMAT RUMAH atau ALAMAT KANTOR anda. Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara Go-Jek / GrabBike sudah bisa mengetahui data-data Nama anda, Nomor Telepon anda, dan Alamat Rumah atau Kantor anda. Hal itu jelas merupakan sebuah pelanggaran privasi yang rentan disalahgunakan, dan akibatnya bisa jadi menyeramkan.

    Seramnya Pelanggaran Privasi yang Dilakukan Oleh Go-Jek dan GrabBike



    Screenshot SMS Teror dari Pengemudi Go-Jek (Sumber : Techinasia)
    Dari sebuah tulisan di website Tech in Asia, kita bisa melihat bagaimana seorang pengendara Go-Jek meneror seorang penumpang yang telah ia layani lewat SMS, karena si penumpang memberinya review yang buruk. Seorang teman saya yang tidak mau disebutkan namanya pun menyebutkan kalau ia pernah menerima SMS yang bernada kasar dari seorang pengendara Go-Jek karena alasan yang sama. Dan saya yakin selain mereka berdua, masih ada banyak penumpang Go-Jek lain yang mengalami hal serupa.

    Setelah saya telusuri, ternyata memang seorang pengendara Go-Jek akan langsung menerima notifikasi atau pemberitahuan tentang review yang mereka dapat dari seorang penumpang. Review yang buruk tentu bisa menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan mereka sebagai seorang pengemudi Go-Jek. Karenanya, beberapa dari mereka ada yang nekat mengirim SMS bernada kasar, serta memberi ancaman kepada penumpang yang memberikan review buruk tersebut. Masih untung apabila berhenti sampai di situ, tapi bagaimana kalau mereka sampai datang ke rumah kita dan membahayakan diri serta keluarga kita? Atau bagaimana kalau mereka datang ke kantor kita dan mempermalukan kita di hadapan rekan-rekan kerja kita?

    Berbeda lagi yang dilakukan oleh seorang pengendara GrabBike yang ditumpangi oleh teman saya. Kebetulan teman saya merupakan seorang perempuan. Teman saya tidak memberikan review buruk atau semacamnya setelah perjalanan, tapi ia pun juga mendapat SMS dari sang pengemudi GrabBike. Berbeda dengan cerita saya sebelumnya, kali ini SMS tersebut berisi kata-kata bernada menggoda. Berikut contoh SMS dari pengemudi GrabBike tersebut.


    Ia bahkan sampai merubah status setelah mengirim SMS kepada teman saya:


    Pentingnya Keamanan Privasi Dalam Menggunakan Aplikasi Mobile

    Go-Jek dan GrabBike merupakan sebuah inovasi teknologi yang telah membawa banyak hal yang baik, seperti mempercepat waktu untuk bepergian di dalam kota, serta membuka ribuan lapangan kerja baru. Namun lebih baik lagi kalau inovasi yang mereka lakukan juga disertai dengan perlindungan privasi yang baik kepada para penggunanya.



    Perusahaan taksi Blue Bird merupakan salah satu contoh penyedia layanan yang sangat memperhatikan privasi para pelanggannya. Bila setiap pengendara Go-Jek dan GrabBike mempunyai sebuah aplikasi mobile untuk menerima pesanan dari pengguna, maka setiap pengemudi taksi Blue Bird dilengkapi dengan alat buatan Tiongkok yang disebut Fleety. Setiap ada pemesanan terhadap armada taksi Blue Bird, akan muncul data berupa titik jemput di mana seorang pemesan sedang menunggu. Dengan alat tersebut, pengemudi Blue Bird juga bisa menghubungi pemesan untuk mengkonfirmasi titik penjemputan, namun sang pengemudi tidak bisa mengetahui berapa nomor telepon pemesan tersebut. Semua data pemesan tersimpan rapat di dalam sistem perangkat Fleety, dan tidak ditampilkan kepada pengemudi. Setelah perjalanan selesai, kita tidak akan bisa menghubungi pengemudi taksi tersebut, dan pengemudi tersebut pun tidak bisa menelepon kita.

    Lebih lanjut, Blue Bird juga baru membuka laporan review dari para pengguna sekitar seminggu setelah waktu perjalanan tersebut. Sehingga apabila seorang pengemudi mendapat review buruk, kemungkinan ia sudah lupa dengan wajah penumpang yang memberikan review buruk tersebut.

    Semoga Go-Jek dan GrabBike bisa belajar dari insiden ini, dan selanjutnya berusaha memberikan jaminan privasi yang lebih aman. Sebaliknya, sebagai pengguna, mari kita sadar akan pentingnya menjaga privasi ketika menggunakan aplikasi mobile seperti Go-Jek dan GrabBike, sebelum terjadi hal-hal buruk kepada diri kita dan keluarga kita.

    http://aitinesia.com/ngerinya-pelang...umpang-mereka/
    you can also find me here

  14. #74
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Loh.. kok maen sms-an?
    Wah.. musti ada undang2nya nih.

  15. #75
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Gojeknya aja yang perlu menertibkan driver nya. Resikonya pelanggan kabur kalo didiemin.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  16. #76
    Sebenarnya ada beberapa mislead dalam artikel di atas. Misal, notifikasi review pelanggan tidak muncul seketika, tapi beberapa hari kemudian. Dan review tersebut ANONIM, hanya menyatakan tanggal review diberikan dan isi review. Nama, alamat, dan jam. Kalau si supir hanya nganterin satu penumpang dalam sehari mungkin dia bisa lacak yang mana. Tapi kalau dalam sehari 10 penumpang ya keder juga kali.
    you can also find me here

  17. #77
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    Gojeknya aja yang perlu menertibkan driver nya. Resikonya pelanggan kabur kalo didiemin.
    Ga bisa menertibkan begitu. Tetep aja manusia, bukan robot.
    Kalo artikel diatas bener, bahwa si pengemudi gojek bisa tau nomor telpon (tanpa ijin pemilik), berarti sistem/applikasi nya gak bener.

  18. #78
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Ga bisa menertibkan begitu. Tetep aja manusia, bukan robot.
    Kalo artikel diatas bener, bahwa si pengemudi gojek bisa tau nomor telpon (tanpa ijin pemilik), berarti sistem/applikasi nya gak bener.
    Lah kalo ga tahu telpon pemiliknya tukang ojeknya cari pemiliknya gimana?kalo mau sampe pake operator weleh berapa puluh orang yg jadi operatornya? Belum faktor efisiensi
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  19. #79
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by surjadi05 View Post
    Lah kalo ga tahu telpon pemiliknya tukang ojeknya cari pemiliknya gimana?
    Alamat. Lagipula bisa aja bikin sistem komunikasi di applikasi gojek.

    btw, kenapa sekarang jadi kayak ormas ya? Mau dibawa kemana gojek ini..?

  20. #80
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    Intermezzo dulu....

    Hati2.....
    Buat temen-temen yg menggunakan gojek mohon berhati-hati.
    Kemaren ada tetangga, biasanya pagi2 kalo ke kantor dianter suaminya naek motor.
    Giliran kemaren pagi nyobain gojek pas nyampe kantor dan turun dari motor,
    karena terburu - buru tanpa pikir panjang langsung cium tangan...





Page 4 of 7 FirstFirst ... 23456 ... LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •