Page 2 of 7 FirstFirst 1234 ... LastLast
Results 21 to 40 of 122

Thread: Gojek - GrabBike - BluJek - Tukang Ojek Konvensional

  1. #21
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Selama ini, Gojek bisa bikin promosi gila-gilaan, membantai para pesaingnya (baca: ojek pangkalan) adalah dengan dana dari investor ini, bukan benar-benar dari hitungan murni.
    Gw denger2 sih mereka ud exist dari taun 2011. Kalo baru taun ini berhasil, artinya mereka telah melalui masa2 percobaan selama taunan. Jd kesuksesannya ga instant. Kalo cuman mencari jelek2nya sih, ahlinya indon dgn dasar iri sama yang sukses (Ga gojek ga jokowi). Dan pelopornya pun datang dari amerika, mungkin membawa ide dari sana. Ini sih masalah dulu2an dan tentunya keberuntungan.

    Gojek ga perlu promosi gila2an, orang (tukang ojek) normal bakal tertarik untuk kerjasama. Bagi tukang ojek (pebisnis), ga perlu ngetem dapet klien. Pengguna jasa (konsumer), ga perlu pusing nyari2 ojek bs dengan mudah menggunakan jasa transportasi manusia/barang. Ga ada yg dirugikan, semua diuntungkan. Kalo akhirnya gojek bisa promosi gila2an, ya itu bagian dari kesuksesannya.

    Kalo ada tukang ojek dirugikan, ya solusinya gampang.. gabung aja sama gojek ataupun provider2 lainnya. Bukan iri si sirik.

  2. #22
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by ndugu View Post
    in some way fenomenal, tapi rasanya "uber for [insert your service]" udah sangat umum deh
    kayanya dalam kasus ini gojek bisa jalan di indo memang sikon dan timingnya yang pas, ditambah ojek kan moda transportasi yang umum juga ya di indo untuk sekarang ini

    seperti yang tusc bilang, coba kalo sekian taon kedepan di mana di kota2 besar sudah membangun angkutan masal yang reliable, servis ojek gini mungkin jadi rada obsolete, seperti becak ato bajaj tapi untuk sekarang ini, it works perfectly. dan kupikir sangat masuk akal buat gojek untuk terus berinvoasi ke bidang servis lainnya, karena mereka ngga bisa terus2an di servis ojek selamanya. jadi mumpung skarang lagi sangat populer, timingnya pas buat ngebangun brand awarenessnya.
    Maka itu gw bilang fenomenal, karena mereka berhasil memanfaatkan keadaan di indonesia. Keberhasilan gojek membuka kemungkinan mereka berinovasi lebih jauh lagi.

    saya sempat kerja di perusahaan yang core bisnisnya juga bermodel on-demand economy seperti .... karena intinya kan perush uber-like ini kan hanya perantara antara consumer dengan service provider / freelancer (kita sebut aja kontraktor). nah di perush saya dulu itu, demi memastikan servisnya / produknya konsisten, mereka sampe melakukan orientasi / pelatihan ke para kontraktor2 mereka ini.....
    Model bisnis ini lah yg sekarang memang populer. Sbg perantara/intermediair antara clients dengan provider. Spt contoh agen lowongan, menghubungkan pencari kerja dan pencari pegawai/freelancer. Makelar, menghubungkan calon pembeli rumah dengan penjual rumah. Di belanda gw pernah ikut proyek perantara antara pencari hipotek, dengan hipotek advisor. Dan gojek yg menghubungkan antara pemakai dan penyedia jasa ojek. Gojek berhasil menemukan apa yang diminati di indonesia/jakarta.

  3. #23
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Kalo saya baca, nemuin idenya juga gak sengaja karena si Nadiem itu ngantor selalu naik ojek. Nyadarnya setelah skian lama bahwa ojek bisa difasilitasi dengan aplikasi.

    Investornya memang dirahasiakan tapi saya pernah baca ada yang berhasil mengetahui dua investor besarnya. Cuma ga ingat siapa aja, tapi mereka memang suka invest di start up company. Ini karena gojek tahun berapa itu menang dapet award bisnis yang paling menjanjikan atau apa lah, sori bacanya sambil lalu jadi infonya juga numpang lewat. Intinya, punya bisnis bagus akan menarik investor. Kok nggak seneng sih ada investasi masuk ke sini, di saat yang lain susah payah cari dana?

    Ya seperti yang ndableg bilang, bisnis ini dimulai dari nol dengan membujuk satu2 tukang ojek pangkalan untuk gabung. Sekarang buahnya mulai keliatan. Tapi katanya belum untung, karena masi jor-joran ngasi promo dan meningkatkan branding. Palagi pesaing dari Malaysia tak kalah gesit dan dananya lebih melimpah. After all, perang harga konsumen macem etca juga yang diuntungkan.

    NB: sori ini gak ketemu dari tadi tombol (at), keyboard lokal bikin pusying. Jadi mau mention sapa2 ga bisa.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  4. #24
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    Loh dibahas
    Maksud gw nih mbak yu.. kalo gw cari rejeki di indo, gw mau ikut bersaing.. gw sempet ajak2 yg g kenal, tp ga ada yg minat aja (ga ngerti kali). ga kebayang berapa juta tukang ojek dan pemakai jasa ojek di seluruh indonesia. dapet 1% aja masih kebanyakan.

  5. #25
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Ini gak OOT, Gu.
    Justru itu yang kumaksud "skema pendanaannya mencurigakan"

    Selama ini, Gojek bisa bikin promosi gila-gilaan, membantai para pesaingnya (baca: ojek pangkalan) adalah dengan dana dari investor ini, bukan benar-benar dari hitungan murni.
    pendanaan mencurigakan gimana dalf?
    saya ga baca detail tentang asal usul gojek, tapi saya rasa skarang udah banyak skali tech start-up yang bekingan pendanaannya ya dari investor / VC, and very often pula dengan tujuan ingin di-aquired oleh perush besar lain (as opposed to the old ways, growing company organically, alias reinvest dan berkembang dengan profit).

    dan kupikir gojek bermain cantik dengan branding dan marketingnya. jaket dan helm pake warna genjreng. mana pengojek kan kerjaannya di jalanan, jadi kaya billboard berjalan. coverage oleh media juga membantu.

    Tapi setidaknya Gojek masih mengakui dirinya bergerak di bidang Ojek dan kebetulan ojek tidak diatur oleh UU sehingga tidak bisa ditagih pajak.

    Nah, Uber Taksi ini lebih parah.
    Karena statusnya adalah perusahaan perantara, sekedar aplikasi, mereka tidak mau dianggap sebagai perusahaan taksi.
    ini saya ga ngerti maksudmu dalf
    kupikir uber ngga murni salah kok dengan klaim identitas mereka, karena teknisnya mereka memang bukan perusahaan taxi, cuman servicenya memang di taxi. gojek pun saya ngga merasa mereka perusahaan ojek, cuman servisnya di sana aja. itu yang bikin mereka terkenal.

    kenapa mereka bukan perush taxi ato ojek? karena mereka tidak mempunyai aset apa2. mereka ngga punya motor buat ojek/taxi. mereka tidak punya pegawai resmi yang berprofesi pengojek ato tukang taxi. mereka semua itu kontraktor independen.

    yang debatable adalah, KALO pengojek/tukang taxi bukan pegawai resmi, apakah gojek/uber berhak untuk memaksa kontraktor mereka untuk memakai seragam? ato contoh kasus perush saya dulu, apakah perush mempunyai otoritas untuk menyuruh kontraktor2 ini bagaimana mengerjakan kerjaan mereka (karena di masa orientasi kontraktor ini, mereka dikasi checklist apa2 aja yang harus dilakukan), ato apakah mereka patut memberikan alat2 kerja seperti hape dll? mereka juga diharuskan memakai baju seragam dengan merek perusahaan. bahkan kontraktornya pun dikasi penalti kalo 'melanggar aturan', misalnya ngga nongol sesuai perjanjian dengan consumer, ato telat, dll. di situ yang bikin situasi abu2nya. secara teknis mereka adalah kontraktor lepas, yet perusahaan mendikte HOW they should do the work and operate. saya mengerti kenapa perush mengambil aksi begitu, karena mereka perlu menjaga konsistensi servis dan brand, termasuk promosi brand mereka. but where do you draw the line, bagaimana klasifikasi pekerja2 ini, itu yang diperdebatkan. (california baru2 ini mengeluarkan ruling bahwa kontraktor uber adalah pegawai uber, bukan kontraktor lepas. dan itu efeknya sangat besar terhadap semua perusahaan yang bermodel on-demand economy gini, karena skarang uber jadi punya tanggung jawab terhadap pekerja2 ini. kompetitor perush saya dulu itu yang berHQ di SF sampe gulung tikar, biarpun bekingannya google venture dll).

    Untuk kasus di Indo,
    Uber Taksi ini rata-rata adalah rental mobil. Jadi mereka bayar pajak dengan hitungan rental (kalau tidak salah ingat) dan ya, kontraktornya (si pemilik kendaraan) yang bayar.
    btw, kok ojek ngga ditagih pajak? emangnya indo ga ada income tax?
    kupikir pengojek maupun tukang taxi juga sama2 perlu ada aturan mengenai status pajak mereka donk

  6. #26
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    Quote Originally Posted by surjadi05 View Post
    err emang ga ada acara tawar menawar ya [MENTION=6]etca[/MENTION]?
    harganya udah fixed. karena promo.


    Quote Originally Posted by ndugu View Post
    jadi tarifnya itu flat per kelas jarak?
    misalnya, rp abc untuk jarak 1-15km, dan rp xyz untuk jarak 15-25km, dst?
    trus saya liat ada masker2an, itu maksudnya apa? tiap pelanggan dikasi masker gratis? ini masker kain gitu ya?

    nantinya per km bakalan Rp. 4.000,-
    jadi dari aplikasi di hitung dari mana ke mana, nti langsung berdasar dari GPS akan terhitung jarak otomatisnya berapa KM, nah di sana akan tertera harganya.

    contohnya ini, abaikan gambar peta karena kemarin posisi pas di Jekardah coret



    [MENTION=39]ndugu[/MENTION]
    maskernya yang kayak gni


    trus dapat tutup kepala, itu bisa dijembrengin jadi lebar, trus ditutupin di kepala, kan risih tuh karena helm suka berganti2 kepala, saya ga pernah pake sih soalnya pake tudung kepala yg di jaket aja



    hadeuuh berasa marketing, dibayar berapa eikeh ama gojek.
    kalau grabbike denger2 harganya Rp. 5.000,-
    gila kan matiin harga pasaran, cuma unitnya masih sedikit.
    belum pernah jajalin.

    btw bajaj konon katanya juga mau pake aplikasi

  7. #27
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Ini gak OOT, Gu.
    Justru itu yang kumaksud "skema pendanaannya mencurigakan"

    Selama ini, Gojek bisa bikin promosi gila-gilaan, membantai para pesaingnya (baca: ojek pangkalan) adalah dengan dana dari investor ini, bukan benar-benar dari hitungan murni.

    Tapi setidaknya Gojek masih mengakui dirinya bergerak di bidang Ojek dan kebetulan ojek tidak diatur oleh UU sehingga tidak bisa ditagih pajak.

    Nah, Uber Taksi ini lebih parah.
    Karena statusnya adalah perusahaan perantara, sekedar aplikasi, mereka tidak mau dianggap sebagai perusahaan taksi.




    Untuk kasus di Indo,
    Uber Taksi ini rata-rata adalah rental mobil. Jadi mereka bayar pajak dengan hitungan rental (kalau tidak salah ingat) dan ya, kontraktornya (si pemilik kendaraan) yang bayar.
    Yg statementnya soal PAJAK, itu keliru banget, kecuali yg dimaksd pajak daerah kayak bus/angkot/bajaj
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  8. #28
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Musiman. Masih laku karena masih baru, ntar lama-lama juga dilupakan orang. Di kampong sini, UBER juga tadinya laku, banyak yang nyobain. Mbok sih ndak pernah, iya kalau UBER beneran, kalau ecek-ecek ntar mbok diculik. Oh tidaaak..
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

  9. #29
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    BLU-JEK





    Bisnis.com, JAKARTA-- Kepala Hubungan Masyarakat perusahaan taksi Blue Bird , Teguh Wijayanto, membantah perusahaannya telah membuka layanan transportasi roda dua atau ojek.

    "Jika ada pihak lain yang mengatasnamakan perusahaan kami sebagai penyedia layanan transportasi roda dua atau ojek, informasi tersebut tidak benar dan di luar tanggung jawab kami," kata Teguh melalui keterangan tertulis yang diterima Kamis (27/8/2015).

    Teguh mengatakan Blue Bird Group hanya bergerak di bidang jasa transportasi yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Macam-macam layanan Blue Bird, kata Teguh, dapat dicek langsung ke situs resmi perusahaan tersebut di www.bluebirdgroup.com.

    Bantahan Teguh dikeluarkan menyusul munculnya layanan ojek baru setelah Go-Jek dan Grab-Bike yaitu Blu-Jek. Perusahaan baru itu ramai dibicarakan di media sosial. Blu-Jek juga disebut sedang merekrut pengendara melalui pesan berantai.

    Dalam pesan berantai itu disebut bahwa Blu-Jek mencari driver dengan iming-iming penghasilan Rp 4-6 juta per bulan. Pengemudi diminta mengambil minimal 5-8 orderan per hari. Setiap pengemudi juga mendapat fasilitas helm, jaket, pulsa sms, dan telepon seluler yang dibayar dengan cicilan sebesar Rp36 ribu per pekan.

    Tak hanya itu, pengemudi Blu-Jek juga dijanjikan kartu E-Money, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, kemudahan mencicil motor, dan layanan membuat SIM secara kolektif. Kantor Blu-Jek beralamat di Jalan Cendrawasih, Gandaria, Jakarta Selatan.

    saus






    Dalam beberapa waktu terakhir, banyak sekali bermunculan mengenai solusi transportasi berbasis aplikasi (online). Sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya di perkotaan pasti sudah akrab dengan yang namanya motor ojek.

    Berbicara soal motor ojek, baru-baru ini muncul transportasi bernama 'Blu-Jek' yang menyedot perhatian khalayak ramai. Meskipun belum resmi mengaspal di Ibukota, sudah beredar rumor bahwa hadirnya Blu-Jek akan menjadi pesaing serius Go-Jek dan juga GrabBike.

    Bahkan, kabar Blu-Jek yang ingin merekrut pengendara pun beredar melalui pesan berantai (broadcast). Dalam pesan berantai yang beredar luas di media sosial, tertulis bahwa Blu-Jek merupakan layanan ojek online dari perusahaan transportasi nasional, Blue Bird.

    Berikut isi pesan broadcast terkait lowongan kerja sebagai driver Blu-Jek yang beredar di media soisal Twitter:







    Semua layanan transportasi berbasis aplikasi memang menawarkan kemudahan bertransportasi dan tarif yang menarik bagi calon penumpang. Terlebih kini keberadaan Go-Jek dan GrabBike yang semakin diterima oleh masyarakat.

    saus

  10. #30
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Menyoal persaingan dengan ojek pangkalan, sebenarnya niat awal gojek adalah memfasilitasi ojek pangkalan. Tapi ada resistensi dan itu biasa. Nggak semua orang bisa menerima perubahan dengan cepat.
    Padahal keuntungan sebagai rider gojek jelas lebih banyak dari ojek pangkalan. Saya nggak ngomong yang sekarang semacam income lebih besar karena itu sekarang entah besok2. Tapi nanti, yaitu kalau angkutan massal udah jadi maka ojek pangkalan akan terpinggirkan pelana-pelan atau mati dengan sendirinya. Dengan gabung ke ojek aplikasi, terutama gojek sih, maka akan ada pihak yang mikir gimana ke depannya. Mereka tinggal ikut aja. Pemerintah nggak pusing menyediakan lapangan kerja baru. Harapannya saya liat sih gitu maka Ahok mendukung gojek terintegrasi dengan moda transportasi lain, meskipun ya harus dikaji lagi di mana wilayah mainnya supaya nggak overlap.

    Nah sekarang saya mau menyorot sedikit soal perpindahan kerja dari yang pegawai di tempat lain ke ojek aplikasi. Sekelas manajer hotel bergaji 10 juta sebulan aja bisa melepas kerjaannya untuk jadi tukang ojek, maka itu nggak main-main dari segi pendapatan. Belum lagi soal fleksibilitas bisa kerja kapan aja, lalu settingan kerja di mana yang paling rajin adalah yang menerima paling banyak, lalu perasaan menjadi bos bagi diri sendiri. Hal-hal yang kayanya nggak mungkin terjadi di banyak posisi yang ditawarkan perusahaan konvensional. Itu semua kemewahan yang nggak bisa ditukar dengan duit, plus income nya sendiri menggiurkan. Nggak heran kalo peminatnya makin banyak.

    Jika gojek bisa establish "kemewahan" semacam ini terus, ntar pegawai2 andalan para perusahaan bisa pada kabur buat ngojek

    Itu sisi optimisnya. Sisi pesimisnya adalah tanpa inovasi maka ojek aplikasi akan mengikuti kisah para tukang becak. Di masa jayanya penarik becak hidup sejahtera, bahkan ada yang PNS dilepas buat narik becak. Terdengar familiar kan. Sekarang udah tamat riwayatnya di Jakarta.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  11. #31
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    ^
    baca tulisan tuscany, berasa ikut acara MLM

  12. #32
    Chief Cook GiKu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    10,315
    ^
    baca tulisan tuscany, berasa ikut acara MLM

  13. #33
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    tusc explained it a lot more eloquently than i did


    Nah sekarang saya mau menyorot sedikit soal perpindahan kerja dari yang pegawai di tempat lain ke ojek aplikasi. Sekelas manajer hotel bergaji 10 juta sebulan aja bisa melepas kerjaannya untuk jadi tukang ojek, maka itu nggak main-main dari segi pendapatan. Belum lagi soal fleksibilitas bisa kerja kapan aja, lalu settingan kerja di mana yang paling rajin adalah yang menerima paling banyak, lalu perasaan menjadi bos bagi diri sendiri. Hal-hal yang kayanya nggak mungkin terjadi di banyak posisi yang ditawarkan perusahaan konvensional. Itu semua kemewahan yang nggak bisa ditukar dengan duit, plus income nya sendiri menggiurkan. Nggak heran kalo peminatnya makin banyak.
    fleksibilitas memang kemewahan yang tidak umumnya ditawarkan. itu kemewahan yang biasanya cuman bisa dinikmatin oleh seorang freelancer / kontraktor / biz owner.

    sedangkan mengenai income, kupikir ini tergantung pasar eventually. skarang masi sangat populer, gojek masi baru. tapi kurasa kalo pasar sudah saturated enough dengan supply (pengojek), ntar kurasa nilai itu akan self correct mengikuti hukum supply-demand.

    ----

    btw, after further thought mengenai statement kandalf tentang :
    Justru itu yang kumaksud "skema pendanaannya mencurigakan"
    sepertinya saya baru sadar apa yang dimaksud kandalf tentang mencurigakan

    maksudnya, kenapa perush yang masi blom profitable kaya gini kok bisa gila2an dalam pengeluarannya ya? dan bagaimana perusahaan bisa sustain itself dengan model bisnis kaya gini?

    welcome to the crazy world of start-ups mentalitasnya memang sangat berbeda dengan mentalitas old school jaman bapak saya (and i consider myself old school too) dan karena itu juga saya selalu mempunyai 'kecurigaan' yang sama. though ironically, right now im smacked right in the middle of this world, dan ngga bisa dipungkiri, it is quite an exciting ride

    topik startups bisa dispin off menjadi topiknya tersendiri nih, soalnya banyak yang bisa dibahas

  14. #34
    pelanggan setia serendipity's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    4,775
    Wah topik yang lagi ngehitz nih kaka.

    Newbie ikutan ea gabung

    IMO gojek ini super cepet banget, gw order abis selesai olahraga terus bersih-bersih aka mandi. Eh si gojek udah dateng, ART langsung ngasih tau kalo gojek udah dateng aja. Akhirnya gw gak sempet dandan deh hahaha.
    Tapi serius marketingnya keren abis, awal-awal gak semua investor bisa menerapkan sistem marketing kaya gini.
    Dimana gw kasih kode ke temen kantor dan gw juga dapet 50.000. Temen kantor gw dapet 50.000. Dia seneng, gw seneng.

    Coba masukin referral code ke aplikasi gojek 544736177, kalian akan dapet 50.000

    Btw IMO si investor bukan orang ecek-ecek, pasti duitnya banyak banget .
    Langsung ngasih modal ke supir gojek, pulsa dan henpon, terus fee yg menggiurkan.
    Terus untuk uber menurut gw aplikasi yang gak ramah sama rakyat biasa macem gw ini. Soalnya harus pakai credit card.
    Gojek cukup deposit aja kan pakai transfer bank.

    Dan kenapa starts ups gojek ini kayanya gak make sense sih emang soalnya gencar banget? ya itu marketingnya mereka yang berpikir bahwa rakyat nantinya akan menamai ojek itu ya Go-jek. Sama kaya kalo pesen air minum orang akan pesennya aqua.

    Jenis usaha kaya gini emang awalnya harus mau rugi dulu.
    Marketing Gojek pengen semua orang pakai gojek dengan menawarkan banyak kenyamanan. Karna ini jenis usaha jasa
    Kebetulan aplikasi mereka juga relatif gampang dipakai, sampai orang gaptek kaya supir ojek pun juga bisa ikutan.
    Bahkan PNS yang udah mau pensiun pun ikutan jadi supir Gojek
    Anak muda yang chu banget juga mau jadi supir Gojek

  15. #35
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    awalnya yg tren tadi jadi supir trans jakarta ya...
    lama2 profesi supir darat ini jadi makin keren...ga cuma supir sekelas pesawat atau kapal aja yg keren

    g sih seneng2 aja.....buat sekarang, bisa jadi alternatif buat anter2 barang dalam kota
    daripada kirim lewat jne atau pos
    Popo Nest

  16. #36
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    gojek mulai melebarkan sayapnya, sekarang ke mobil box/truk atau persewaan mobil semacamnya yang untuk angkut barang.
    bulan depan launching.
    salut
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  17. #37
    pelanggan setia Porcelain Doll's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    6,347
    nah...yg itu juga penting banget tuh
    soalnya suka susah cari mobil buat angkut2 barang...padahal orang juga lumayan sering pindahan
    Popo Nest

  18. #38
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Quote Originally Posted by GiKu View Post
    ^
    baca tulisan tuscany, berasa ikut acara MLM
    Ini pujian ya

    ---------- Post Merged at 11:38 PM ----------

    Quote Originally Posted by ndugu View Post
    welcome to the crazy world of start-ups mentalitasnya memang sangat berbeda dengan mentalitas old school jaman bapak saya (and i consider myself old school too) dan karena itu juga saya selalu mempunyai 'kecurigaan' yang sama. though ironically, right now im smacked right in the middle of this world, dan ngga bisa dipungkiri, it is quite an exciting ride

    topik startups bisa dispin off menjadi topiknya tersendiri nih, soalnya banyak yang bisa dibahas
    Iya kayanya topik itu seru tapi saya bukan pelaku jadi ga ada bahan.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  19. #39
    nubi ijin gabung--dan maap jika gak nyambung dg isi diskusi

    Jujur saja, saya install app ini juga di hape saya--dan berhasil mengumpulkan deposit hampir lima ratusan ribu dr berbagai promo . Tapi belum pernah make sekalipun jasanya. Saya masih ngayal kalau transportasi paling ideal tetaplah transportasi publik semacam bus dan kereta (tapi gak pernah berani naik kopaja, hehe). Taxi saya gunakan paling kalau pas hujan/malam/bareng temen. Jarak <500m sebisa mungkin jalan kaki. Pernah beberapa kali naik bajay/mikrolet lebih karena 'kasian' kepada bapak-bapaknya.

    Ketika tau susahnya cari sumber energi bahan bakar dan dampak ketergantungan transportasi roda dua di kota besar, saya sebisa mungkin menghindari transportasi semacam ojek yg bikin ruwet jalan. Ya, bukannya saya tidak ingin menyalahkan profesi ini (toh pengguna motor dan mobil pribadi jauh lebih besar dampaknya thp macet dan borosnya energi).

    Saya tidak menampik mungkin suatu saat saya akan menggunakan transport semacam ini juga kalau dirasa mendesak, tapi untuk sekarang berusaha untuk diminamilisir dulu.

    Dan kayaknya kebanyakan pengendara latarnya tidak murni pengemudi asli ya? Kebanyakan saya lihat (terutama di sekitaran daerah saya) adalah mahasiswa tingkat akhir yang nyambi. Bahkan ada juga kakak kelas sealmamater yg jadi pengemudi buat bayarin hobby dia nonton konser JKT48
    you can also find me here

  20. #40
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    Iya kayanya topik itu seru tapi saya bukan pelaku jadi ga ada bahan.
    ah, ngga perlu harus cuman pelaku aja. casual observer juga udah bisa punya banyak bahan.

    Quote Originally Posted by E = mc˛ View Post
    Saya masih ngayal kalau transportasi paling ideal tetaplah transportasi publik semacam bus dan kereta

    setuju!

Page 2 of 7 FirstFirst 1234 ... LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •