Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast
Results 41 to 60 of 82

Thread: Pacar/Suami Indonesia?

  1. #41
    pelanggan setia serendipity's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    4,775
    Quote Originally Posted by etca View Post
    ntah kenapa kalau apa yang gw lihat di sekeliling,
    bapak2nya ga sampe nyuruh sih, tapi istri atau anakanaknya yang ngertiin.
    udah ngambilin duluan sebelum disuruh. kayak pas tiba2 si bapak batuk2.
    kalau kondisi biasa mah, ya mereka akan ambil sendiri.
    atau malah yang nyuruh ngambilin malah si emak

    kalau masalah perilaku pacar/suami Indonesia,
    kurasa itu tergantung dari didikan ortu dan lingkungan dia kayak apa.
    mau di Indonesia kalau lingkungan dia ga harmonis seringnya sih jadi kayak serigala berbulu domba.
    Dan gw malah melihat kecendrungan emang orang di Asia punya anak gunanya buat disuruh-suruh.
    Contoh simpel ya kalo ditanya kenapa mau punya anak ..."supaya ada yang ngerawat nanti kalo udah tua"
    Kalo gw mau punya anak ya karna mau punya anak, ngerasa anak itu sebuah kado dan gw benar benar menginginkannya.
    Bukan jadi "asisten pribadi".


    Well, sebenernya di beberapa suku memang ada pembiaran bahwasanya lelaki adalah raja.
    Tapi semua itu tergantung lingkungan lagi.
    Misalnya lelaki ini orang yang biasa dimanja sama orang tuanya, tapi kemudian dia masuk ke lingkungan yang lelaki- dan-perempuan-itu-sama... maka lelaki itu akan menyesuaikan diri dengan perempuan dan menjadi partnernya.

  2. #42
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by serendipity View Post
    Dan gw malah melihat kecendrungan emang orang di Asia punya anak gunanya buat disuruh-suruh.
    Contoh simpel ya kalo ditanya kenapa mau punya anak ..."supaya ada yang ngerawat nanti kalo udah tua"
    Kalo gw mau punya anak ya karna mau punya anak, ngerasa anak itu sebuah kado dan gw benar benar menginginkannya.
    Bukan jadi "asisten pribadi".


    Well, sebenernya di beberapa suku memang ada pembiaran bahwasanya lelaki adalah raja.
    Tapi semua itu tergantung lingkungan lagi.
    Misalnya lelaki ini orang yang biasa dimanja sama orang tuanya, tapi kemudian dia masuk ke lingkungan yang lelaki- dan-perempuan-itu-sama... maka lelaki itu akan menyesuaikan diri dengan perempuan dan menjadi partnernya.
    Kok gw malah terbalik yah, bini gw yg suka ngrlarang2, "Gak boleh selingkuh" " Gak boleh kawin lagi", " Gak boleh punya simpanan" , apa berarti gw yg salah karna ga bisa "mendidik",ya?

  3. #43
    pelanggan setia serendipity's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    4,775
    Quote Originally Posted by surjadi05 View Post
    Kok gw malah terbalik yah, bini gw yg suka ngrlarang2, "Gak boleh selingkuh" " Gak boleh kawin lagi", " Gak boleh punya simpanan" , apa berarti gw yg salah karna ga bisa "mendidik",ya?
    Apa hubungannya sama anak sik, kong?

    Yha si engkong malah tsurhat mulu deh

    Gini kong, kalo istrinya kong sur malah gak ngelarang dan ngerasa biasa aja kalo kong punya selingkuhan... it means she having a fair.

    Tapi kalo dia ngelarang dan memberikan banyak perhatian, berarti masih ada komunikasi dan menurut para peneliti dari university of Colorado, yha istrinya kong sur normal.

    Gak perlu dididik ala militer.

  4. #44
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Kong Sur, mbok ya jangan suka menghayal yang bukan-bukan toh *prihatin
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

  5. #45
    lha maksude [MENTION=1220]mbok jamu[/MENTION] kepriben toh?

    saya kira, mbok jamu pengen tahu bedanya, yah saya kira perbandingan itu akan lebih menjelaskan perbedaannya, ternyata tidak toh?
    Seperti yang saya ketik, semua itu kembali ke perspektif masing2 orang.

    Tapi, lagi-lagi ngomongin soal perspektif orang Indonesia, cowok itu sebagai leader, dan mereka memang secara kultural dan secara legal punya tanggung jawab yang lebih besar.
    Misal, dalam Kartu Keluarga, yang dicantumkan sebagai Kepala Keluarga biasanya suami atau orang tua atau anak laki-laki tertua.
    Juga dalam perniagaan proses pinjaman uang/barang, seorang istri/perempuan biasanya harus melampirkan fotokopi KTP suami/orang tua.
    Dalam urusan RT/RW juga bisanya kalau ada pertemuan yang penting dan merumuskan keputusan juga biasanya yang dipanggil para Bapak, bukan para Ibu.
    Ini masih contoh kecil. Masih banyak contoh lainnya.

    Jadi, walaupun banyak perempuan yang sudah mandiri. Bekerja, punya penghasilan sendiri, dan bisa kemana2 sendiri.
    Tak dapat diingkari bahwa budaya Indonesia masih patriarkal.

    Dan, para cewek (seperti saya), alih-alih melihatnya sebagai burden dan pelecehan, malah memanfaatkan sebaik2nya.
    Jadi, selain mendapatkan penghasilan pribadi, masih bisa menggunakan uang suami untuk beli ini-itu (biasanya malah untuk keperluan anak )
    Seringnya ke mana-mana sendiri, tapi bisa minta tolong antar jemput sekali-kali pas pengen manja.

    Well, saya sih, malah bahagia punya cowok Indonesia, because I can play along with their so-called "masculinity".
    Four tines is a fork. Three tines is a trident. One is for eating, one is for ruling the seven seas.

  6. #46
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    Kong Sur, mbok ya jangan suka menghayal yang bukan-bukan toh *prihatin
    Justru beraninya cuma menghayal mbok

    ---------- Post Merged at 11:48 AM ----------

    Quote Originally Posted by Nowitzki View Post

    Dan, para cewek (seperti saya), alih-alih melihatnya sebagai burden dan pelecehan, malah memanfaatkan sebaik2nya.
    Jadi, selain mendapatkan penghasilan pribadi, masih bisa menggunakan uang suami untuk beli ini-itu (biasanya malah untuk keperluan anak )
    .
    Duh ilmunya mbak now sama banget sama bini saya, dah dibukain toko padahal, cc aja maunya yg tambahan, ga mau yg utama
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  7. #47
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    ya begitulah nowitzki, sudut pandang beda2. aku juga ngeliatnya gitu sih.
    punya suami orang Indonesia selama ini fine2 aja.
    ga bisa masak? beli warteg juga ada di depan, dia ga bisa masak tapi juga ga nuntut macam2 sama istrinya jadinya klop (kalau bagiku)
    kalau papaku orangnya bisa segala hal ya, masak, beres rumah, jaga anak (bersihin ompol, mandiin dst)
    tapi ga semua juga co Indonesia bisa kayak gitu. tapi selama orangnya mau bertanggung jawab ya udahlah, bagi2 kerjaan
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  8. #48
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    suami bule pasti bisa masak gitu? bisa juga karena terpaksa kalee..

  9. #49
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Bisa masak mah ndak liat kebangsaan

    Yang bisa jawab dengan telak itu yang punya pengalaman dengan kedua tipe. Kalo enggak sih tetap aja nggak ketemu.
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  10. #50
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Lho.. Siapa bilang mbok ingin tahu bedanya dan ndak tahu bedanya?

    Yang bertanya itu belum tentu ndak tahu. Sapa tahu cuma iseng, daripada bengong nungguin bis.

    Makanya simbok ndak mau mbandingin. Yang jelas ada bedanya. Mosok pisang ndak ada bedanya.
    Last edited by mbok jamu; 27-05-2015 at 06:26 AM.

  11. #51
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,004
    hei hei saya suami dan berkebangsaan Indonesia dan saya bisa masak (walopun cuman massak mie instant)

  12. #52
    Ooo gitu
    Four tines is a fork. Three tines is a trident. One is for eating, one is for ruling the seven seas.

  13. #53
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    mengenai 'kesetaraan gender' dalam keluarga, menurutku ini tergantung pada pandangan masing2. dan bagaimana upbringing dia dalam keluarganya saat kecil juga cenderung mempengaruhi pandangannya saat gede.

    kurasa 'mayoritas' pandangan masyarakat indo ato bahkan asia in general (oleh cewe maupun cowo), memang cenderung masih menganggap laki2 sebagai kepala keluarga blablabla. tapi kurasa, jaman skarang udah mulai banyak juga yang berpandangan kesetaraan gender, dan biasanya orang2 yang berpandangan begini cenderung yang pernah keekspos dengan value barat (myself included).

    Quote Originally Posted by serendipity View Post
    Dan gw malah melihat kecendrungan emang orang di Asia punya anak gunanya buat disuruh-suruh.
    Contoh simpel ya kalo ditanya kenapa mau punya anak ..."supaya ada yang ngerawat nanti kalo udah tua"
    Kalo gw mau punya anak ya karna mau punya anak, ngerasa anak itu sebuah kado dan gw benar benar menginginkannya.
    Bukan jadi "asisten pribadi".
    Hah! ini bener banget, dan memang sering kudengar.
    intinya, anak biasa dijadikan sebagai asuransi masa tua

    Quote Originally Posted by Nowitzki View Post
    [MENTION=1220]mbok jamu[/MENTION]
    Selama ini sih, yang saya rasakan, cowok domestik itu lebih protektif dan reliable.
    Karena pada dasarnya budaya di sini patriarki, jadi cowok berani berada di depan cewek untuk melindungi dan menjaga.
    Contoh, nganterin atau njemput, ngasih uang nafkah, bayarin tiap ngedate dan siap bertanggungjawab kalo ada masalah sama istri/keluarganya.
    Karena mereka merasa sebagai "leader" keluarga, jadi bebannya lebih berat.
    Ini, kalo si cowok dapat didikan yang bener ya. (Most of my friends and exes do).

    Meanwhile, cowok bule lebih sejajar, kita bisa jadi partner.
    Bisa ngurus anak bareng, bersih2 rumah bareng, bayar masing2.
    Cuma, dari hasil ngobrol2 dan kongkow2 sama beberapa bule (bukan semua ya),
    Masing2 pihak (baik istri maupun suami) diharapkan untuk lebih independen secara keuangan dan lainnya.
    Jadi ada a fine line between family matter and a personal matter.

    Menurut saya sih, bule apa domestik gak ada bedanya,
    asalkan masing2 tahu ekspektasinya,
    asalkan bisa saling menghargai pandangan satu sama lain,
    dan bisa beradaptasi.
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    @Nowitzki

    Dianterin, dijemput, dikasih nafkah, dibayarin tiap ngedate? You make Indonesian women sound so helpless.

    Mbok pikir ndak ada hubungannya dengan patriarki, in fact, that just sounds like an excuse to me. Mbok dibesarkan dalam keluarga yang sangat patriarki (Aceh/Batak) tapi menadahkan tangan alias menerima is a big NO NO in my family, anak perempuan atau laki-laki. Dibayarin pacar? Wah, justru malu. Dan itu bisa menjadi bumerang untuk perempuan. Mosok teriak-teriak kesetaraan gender tapi ndak bisa mandiri? Mosok mengaku intelligent and modern women tapi masih mengkotak-kotakkan pemikiran bahwa laki-laki yang harus bayarin tiap ngedate?

    BTW, kenapa harus dibandingkan dengan non-Indonesia?
    lah, gimana ngga ada hubungannya dengan patriaki. emang kenyataannya norma masyarakat indo emang masih banyak yang begitu, bahkan dalam perhukuman pun masih begitu. your single experience blom tentu mencerminkan semua keluarga. don't get me wrong, saya pun penganut kesetaraan gender, dan dalam kamusku ngga ada yang namanya kepala keluarga blablabla. suami dan istri sama2 memegang saham 50-50 dalam RT, equal partnership, equal stakeholders. kalo cowo diexpect untuk menurunkan toilet seat setiap kali selesai berbisnis, maka cewe juga harus diexpect untuk leaving the toilet seat up after she is done.

    but fact of the matter is, masih banyak praktek2 yang cenderung masih nge-reinforce stereotype peran cewe-cowo yang udah turun temurun ini.

    having said that, im lucky my significant other bukan tipe yang begitu biarpun orang asia. and that's my biggest requirement from my partner in life, yaitu kesetaraan dan kemandirian, regardless gendernya.

    Quote Originally Posted by tuscany View Post
    Bisa masak mah ndak liat kebangsaan
    tullll

    ...maupun gender, if i may add


  14. #54
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Jangan menjustifikasi ketergantungan perempuan pada laki-laki karena patriarki, dong. Banyak daerah di Indonesia yang menganut patriarki justru memiliki perempuan-perempuan yang tangguh. Justru keadaan itu lah yang membuat mereka akhirnya menjadi mandiri and able to help themselves. Contohnya yang dulu terjadi di Aceh. Atau seperti ibu-ibu di daerah Jawa yang sampai tua masih kuat dan kerja sendiri.

    Menjadikan laki-laki sebagai tameng apalagi memanipulasi mereka. I don't think I can do that. Sounds like the women do not respect themselves.
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

  15. #55
    pelanggan sejati ndugu's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    7,678
    memang kenyataannya begitu, bukannya menjustifikasi ato membenarkan, karena ketergantungan seperti itu memang bukan hal yang baik. saya sih mendukung kemandirian wanita. culturally saya pun mempunyai background patriarki (like many others), walo untungnya juga saya dikelilingi oleh banyak wanita mandiri dan pekerja keras dalam lingkungan keluargaku. because you never know kapan si partner meninggal, kecelakaan, ato ditinggalkan, or whatever it is. dan di saat keadaan begitu, manusia, baik cewe maupun cowo, perlu bisa berdiri sendiri.

    *pragmatis.com*

  16. #56
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post

    Menjadikan laki-laki sebagai tameng apalagi memanipulasi mereka. I don't think I can do that. Sounds like the women do not respect themselves.
    Manipulasi i think a harsh word, kalo saya bilang kalimat yg tepat motivasi en bagi2 tugas, si suami yg cari duit, sang istri yg menyediakan "sarang" bagi suami kalo udah lelah, agar besok bisa segar dan lebih fokus lagi cari duit, di padank ada quote bagus," a husband makes a house, a wife made it home", kalo si mbok liat laki yg udah lumayan sukses di indo rata2 udah beristri::
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  17. #57
    pelanggan setia hajime_saitoh's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    https://t.me/pump_upp
    Posts
    2,004
    Quote Originally Posted by mbok jamu View Post
    Jangan menjustifikasi ketergantungan perempuan pada laki-laki karena patriarki, dong. Banyak daerah di Indonesia yang menganut patriarki justru memiliki perempuan-perempuan yang tangguh. Justru keadaan itu lah yang membuat mereka akhirnya menjadi mandiri and able to help themselves. Contohnya yang dulu terjadi di Aceh. Atau seperti ibu-ibu di daerah Jawa yang sampai tua masih kuat dan kerja sendiri.

    Menjadikan laki-laki sebagai tameng apalagi memanipulasi mereka. I don't think I can do that. Sounds like the women do not respect themselves.
    saya kurang setuju dengan quote yang di bold.... kami pria indonesia tidak pernah merasa dimanipulasi atau dimanfaatkan... dan kami memang tameng bagi istri2 kami.....and we really respect women for using us (ato mungkin gw aja yang ngerasa gini).....

    ---------- Post Merged at 02:10 PM ----------

    Quote Originally Posted by Nowitzki View Post
    Ooo gitu
    ya dong laki setidaknya harus bisa masak biar lebeih greget gitu............

  18. #58
    pelanggan setia et dah's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Land Between Solar Systems
    Posts
    3,911
    kalau mo nyobain 'pisang' aja pake jasa Escort Service aja
    disini ada yg namanya inisial SRJD05 ( atau panggil saja mawar) doi bisa dipake tuh

  19. #59
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by et dah View Post
    kalau mo nyobain 'pisang' aja pake jasa Escort Service aja
    disini ada yg namanya inisial SRJD05 ( atau panggil saja mawar) doi bisa dipake tuh
    Kok mawar et? Mawar kan ce? Harusnya Tanduk atau Pisang
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  20. #60
    pelanggan setia et dah's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Land Between Solar Systems
    Posts
    3,911
    Quote Originally Posted by surjadi05 View Post
    Kok mawar et? Mawar kan ce? Harusnya Tanduk atau Pisang
    bagaimana kalau terong dan dua buah rambutan

Page 3 of 5 FirstFirst 12345 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •