Err ga ngerti, maksdnya cowo yg kuliah diluar, terus jadi bossy gitu?
Err ga ngerti, maksdnya cowo yg kuliah diluar, terus jadi bossy gitu?
ini tergantung didikan keluarganya, mbok
ada yg menuntut istrinya bisa melayani suami, bisa masak, dll, dll...
tapi ada juga yg ga terlalu menuntut dan bisa bagi2 tugas
kalo ngebos sih enggak, tapi yg penting harus bisa diandalkan dan lebih dominan
masa iya nanti g yg mimpin keluarga
kalo gatel sih....ga bakalan jadi suami
udah ditendang dari kapan tau
Popo Nest
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
inti pertanyaannya adalah TS pingin tau rasanya pisang yang udah dikupas disunat karena udh bosen makan pisang pake kulitnya belum disunat
ya tinggal dibuka aja toh kulitnya, biar pisangnya keluar
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
Atau dibuat cake pisang?
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Iya gw setuju, ini kebiasaan yang agak menyebalkan sih.
Contoh kecil mau ngambil minuman mesti nyuruh.
Misal bapak nyuruh anaknya ngambil minuman, maksudnya kalo masih bisa bergerak masih sehat buger ya udah sih ambil aja sendiri.
Kalau hal-hal kecil ini dibiasain terus menerus bikin gimanaaaaa gituuuu
contoh...udah ada minum di depan mata, masih nyuruh orang buat ngambilin juga
kebangetan...udah belagu kaya sultan...
Popo Nest
Nah.. Nyuruh-nyuruh anak atau istri seperti itu sering mbok lihat. Kalau mbok kenal orangnya suka mbok tegur, ambil sendiri napa? Apalagi kalau si suami perutnya buncit.
Jujur, cowok Indonesia ndak cucok buat simbok coz one day one of us will end up in the hospital.
"The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain
Kalo gw sih udah berani negor, entah bapak atau pacar.
Seharusnya bisa lah pakai perasaan liat orang ada kerjaan.
Masa minum aja mesti diambilin.
Kecuali sih jelas lagi kondisi sakit.
Ya pasti ditolongin.
[MENTION=1220]mbok jamu[/MENTION] mau lihat dari perspektif mana?
Kebanyakan cewek Indonesia kan cuma pengalaman nyicipin sesama Indonesia.
Laik makan pecel tiap hari, gak bisa lah ngebedain sama hummus.
Selama ini sih, yang saya rasakan, cowok domestik itu lebih protektif dan reliable.
Karena pada dasarnya budaya di sini patriarki, jadi cowok berani berada di depan cewek untuk melindungi dan menjaga.
Contoh, nganterin atau njemput, ngasih uang nafkah, bayarin tiap ngedate dan siap bertanggungjawab kalo ada masalah sama istri/keluarganya.
Karena mereka merasa sebagai "leader" keluarga, jadi bebannya lebih berat.
Ini, kalo si cowok dapat didikan yang bener ya. (Most of my friends and exes do).
Meanwhile, cowok bule lebih sejajar, kita bisa jadi partner.
Bisa ngurus anak bareng, bersih2 rumah bareng, bayar masing2.
Cuma, dari hasil ngobrol2 dan kongkow2 sama beberapa bule (bukan semua ya),
Masing2 pihak (baik istri maupun suami) diharapkan untuk lebih independen secara keuangan dan lainnya.
Jadi ada a fine line between family matter and a personal matter.
Menurut saya sih, bule apa domestik gak ada bedanya,
asalkan masing2 tahu ekspektasinya,
asalkan bisa saling menghargai pandangan satu sama lain,
dan bisa beradaptasi.
Four tines is a fork. Three tines is a trident. One is for eating, one is for ruling the seven seas.
setuju ama nowitzki
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
@Nowitzki
Dianterin, dijemput, dikasih nafkah, dibayarin tiap ngedate? You make Indonesian women sound so helpless.
Mbok pikir ndak ada hubungannya dengan patriarki, in fact, that just sounds like an excuse to me. Mbok dibesarkan dalam keluarga yang sangat patriarki (Aceh/Batak) tapi menadahkan tangan alias menerima is a big NO NO in my family, anak perempuan atau laki-laki. Dibayarin pacar? Wah, justru malu. Dan itu bisa menjadi bumerang untuk perempuan. Mosok teriak-teriak kesetaraan gender tapi ndak bisa mandiri? Mosok mengaku intelligent and modern women tapi masih mengkotak-kotakkan pemikiran bahwa laki-laki yang harus bayarin tiap ngedate?
BTW, kenapa harus dibandingkan dengan non-Indonesia?
"The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain
hei, I really agree with this oneDibayarin pacar? Wah, justru malu. Dan itu bisa menjadi bumerang untuk perempuan. Mosok teriak-teriak kesetaraan gender tapi ndak bisa mandiri? Mosok mengaku intelligent and modern women tapi masih mengkotak-kotakkan pemikiran bahwa laki-laki yang harus bayarin tiap ngedate?
ini baru namanya kesetaraan gender yg saya setujui, kesetaraan gender yg waras, coba kalo semuanya bisa menerima hal ini
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
nyonya bilang ia bersyukur punya suami yang baik
hati dan tidak sombong, tidak pernah marah alias sa
ngat penyabar, selalu menjadi andalan dalam menye
lesaikan semua persoalan-persoalan keluarga, sehing
ga hidup dan kehidupan nyonya dalam berumah tang
ga sejauh ini sungguh sangat menyenangkan.
Alhamdulillah, punya suami yang baik, itu kata nyonya
"And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."
--Oliver Queen (Smallville)
Yep setuju memang tergantung keluarganya biasanya gimana. Walopun seiring waktu bisa aja kan ada penyesuaian.
---------- Post Merged at 11:57 PM ----------
Hehe as an excuse, supaya cowoknya merasa diappreciate. Soalnya dari segi lain ude mandiri banget sehhh
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
ntah kenapa kalau apa yang gw lihat di sekeliling,
bapak2nya ga sampe nyuruh sih, tapi istri atau anakanaknya yang ngertiin.
udah ngambilin duluan sebelum disuruh. kayak pas tiba2 si bapak batuk2.
kalau kondisi biasa mah, ya mereka akan ambil sendiri.
atau malah yang nyuruh ngambilin malah si emak
kalau masalah perilaku pacar/suami Indonesia,
kurasa itu tergantung dari didikan ortu dan lingkungan dia kayak apa.
mau di Indonesia kalau lingkungan dia ga harmonis seringnya sih jadi kayak serigala berbulu domba.