Originally Posted by
heihachiro
Abu Nawas baru menikah lagi dengan istri mudanya. Pada saat perayaan, dia ditanya oleh temannya:
"Gimana rasanya istri baru?"
"Kayak kerupuk, warna-warni beda tapi rasanya sama aja"
Ada seorang miskin, dengan bekal makannya hanya sebungkus nasi dan kerupuk. Untuk menambah selera, dia makan nasi kerupuk di halaman warung sate sembari mencium aroma sate. Si pemilik warung kemudian menagih bayaran kepada si miskin atas aroma satenya. Karena si miskin tidak mau membayar, mereka kemudian memperkarakannya ke pengadilan. Kebetulan yang bertugas sebagai hakim adalah Nasrudin.
Setelah mendengar penjelasan kasus, Nasrudin kemudian mengambil sekantong uang, lalu dijatuhkannya uang-uang logam itu hingga bergemerincing. Nasrudin kemudian memunguti uangnya kembali dan menyimpannya, dan berkata kepada si pemilik warung, "Gemerincingan tadi bayaran yang pas untuk aroma satemu"