Page 1 of 3 123 LastLast
Results 1 to 20 of 43

Thread: Diskusi pake data

  1. #1
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672

    Diskusi pake data



    Sekarang mulai tren di bahwa diskusi diminta data. Tapi apa yg mereka maksud dgn data? Yg saya alami, ternyata data adalah pengakuan-pengakuan peserta diskusi terhadap apa yg mereka alami. Misal, ada yg mengaku di tempat kerjanya sedang ada perbaikan birokrasi sejak Jokowi berkuasa. Itulah data. Yg satunya lagi mengaku ada teman utk naik pangkat dari balok ke melati nyogok sekian rupiah karena itu perlu pemutihan. Itu data.

    Sementara saya memahami data (minimal diskusi a la ) lebih ke isi referensi, misal link ke berita online atau link ke sumber resmi, seperti undang-undang, dst. Kenapa saya menggunakan media massa sbg referensi dan sumber data (meski sekunder)? Karena dapat diakses oleh semua orang, sehingga lawan diskusi pun dapat menilai data yg saya pake. Lha kalo data adalah pengakuan-pengakuan orang per orang, gimana validasinya?

    Dulu, waktu diskusi ttg teori evolusi pun saya gunakan data dari sumber primer, misal buku teks online atau jurnal ilmiah online. Tapi lawan diskusi malah menggunakan blog pastor gereja sbg sumber datanya. Tapi masih mendinglah blog pastor dari pada pengakuan sendiri yg sulit divalidasinya.
    Last edited by purba; 08-03-2015 at 06:17 PM.

  2. #2
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    emang pengertian data apa? lu kan katanya pinter, tahu dong pengertian data, sumber data apa aja. hasil observasi data bukan?
    hasil observasi itu malah data primer, apalagi misal gua, emang kerjaan gua itu, gua bahas apa yang terjadi di tempat kerja gua. itu data.

    data sekundernya (seperti maunya purba, percayanya ama data sekunder) gampang ditemukan di media massa kok. search aja misal terkait bkpm.
    perbaikan birokrasi misalnya penyederhanaan proses perizinan emang terjadi sekarang. terus masalahnya apa?
    terus yang dipercaya purba apa? blog abal2 lebih dipercaya. apa aja asal ditulis di internet itu fakta?
    cerdas banget ya si purba

    yang ga bisa disaring itu sikap nyinyir, itu udah mendarah daging. orang bawa fakta pun tetap dinyinyirin.
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  3. #3
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Terkadang, observasi pribadi tidak berarti lebih buruk daripada tautan media massa lho.

    Misalkan nih,
    ada yang optimis bahwa pemuda Indonesia kritis dengan menampilkan tautan-tautan ke media massa berisi demonstrasi-demonstasi bahkan bentrok antara mahasiswa dengan polisi.
    Tapi saya, dalam diskusi tetap pesimis dengan menuliskan pengamatan pribadi tentang pemuda-pemuda sekitar saya.

    Apakah kemudian derajat pengamatan pribadi saya lebih rendah daripada berita-berita media massa?

    Tentu saja, yang baik adalah ketika ada yang melakukan survey seberapa aktif pemuda kita tetapi kalaupun ada survey macam itu, pasti masih dipertanyakan lagi bias si peneliti.
    Lha dulu, ada yang menyurvey (si Iip Wijayanto) dan mengatakan 97% mahasiswi Yogya tidak perawan langsung dipertanyakan biasnya dan metodenya kok.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  4. #4
    pelanggan Casanova Love's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    451
    Kudu dibedakan antara:
    - Data statistik
    - Opini
    - Testimony
    - Referensi

    Kl opini itu bisa jadi berdasarkan logika pemikiran subyektif seseorang.
    Opini bisa jadi spekulatif. Opini tidak bisa mewakili populasi.

    Kl testimony,
    Ini informasi/data berdasarkan pengalaman orang per orang yang tidak mewakili populasi.

    Kl referensi,
    Ini data/informasi yg mengacu pada data/informasi dari pihak/sumber/orang lain.
    Data/informasinya bisa berupa data statistik, bisa juga berupa Testimony, ataupun opini.

    Data statistik itu paling kuat karena dia dianggap dapat mewakili populasi atau setidaknya nyaris mewakili populasi.

    Kl org klaim:
    Jokowi sukses,
    Maka klaim itu akan sangat kuat jika dia melampirkan data statistik, yg tidak hanya testimoni 1 orang atau 1 golongan masyarakat saja, mlainkan sudah mwakili sebagian besar golongan masyarakat.

    --------

    Namun bgitu,
    Diskusi mah silakan aja gunakan opini maupun testimony.
    Namun kl argumennya baru opini atau testimony, maka tidak ada pihak yg berhak klaim 'paling benar' sebelum memberikan data statistik pembuktian.

    Hehehehe (sotoy mode=on)

  5. #5
    tsu's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    Rainbow Trout
    Posts
    5,365
    IMHO lebih penting sikap respek, saling menghargai saat berdiskusi
    ingat tujuan diskusi ini apa, untuk nyiyir atau mencapai suatu pemahaman bersama

    segebok data tidak akan pernah bisa berguna kalau sikap respek sudah tidak ada

  6. #6
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    respect is for those who deserve it, not for those who demand it
    ::
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  7. #7
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    bedakan diskusi dengan curhat, pembalasan dendam kesumat dan menggilak bin kumat
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  8. #8

  9. #9
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Data iku cathetan kumpulan fakta. Jroning kačlmuan (člmiah), fakta dikumpulaké supaya dadi data. Fakta or fact is something that has really occurred or is actually the case. Jadi mbok sependapat dengan mba Pur. Kalau memang ada datanya, silahkan dijabarkan. That's what data is for, to be discussed.
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

  10. #10
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    sekarang lebih valid mana,

    antara data tautan dari media di mana si wartawan menyaring perkataan narasumber
    dengan data obrolan warung kopi di mana kita ngobrol dengan narasumbernya sendiri?
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  11. #11
    pelanggan setia Alethia's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    4,059
    data itu kan yang buat bangun rumah itu kan kong? [MENTION=320]surjadi05[/MENTION]

    ---------- Post Merged at 02:16 PM ----------

    tergantung diskusinya buat apa dulu, kalau buat saling mengisi dan tukar informasi, saling koreksi baru enak
    kalau buat gegontokan mah jangan refot2 pake data pake parang aja
    Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
    -Rendra

  12. #12
    pelanggan Casanova Love's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    451
    Quote Originally Posted by tsu View Post
    IMHO lebih penting sikap respek, saling menghargai saat berdiskusi
    ingat tujuan diskusi ini apa, untuk nyiyir atau mencapai suatu pemahaman bersama

    segebok data tidak akan pernah bisa berguna kalau sikap respek sudah tidak ada
    Dan tanpa attitude 'pokoknya A udah pasti salah'

  13. #13
    pelanggan sejati surjadi05's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Posts
    9,355
    Quote Originally Posted by Alethia View Post
    data itu kan yang buat bangun rumah itu kan kong? [MENTION=320]surjadi05[/MENTION]

    ---------- Post Merged at 02:16 PM ----------

    tergantung diskusinya buat apa dulu, kalau buat saling mengisi dan tukar informasi, saling koreksi baru enak
    kalau buat gegontokan mah jangan refot2 pake data pake parang aja
    Bukannya data itu buat foya2 sus ?
    you meet someone
    you two get close
    its all great for awhile
    then someone stops trying
    Talk less, awkward conversations, the drifting
    No communication whatsoever
    Memories start to fade
    Then the person you know become the person u knew
    That how it goes. Sad isn't it?

  14. #14
    pelanggan Casanova Love's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    451
    rada maksa sih.
    data itu sepuluh, misal data sila bandung

  15. #15
    pelanggan setia TheCursed's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,231
    Quote Originally Posted by gogon View Post
    silakan ajak dia diskusi:

    Jangan mau ketipu. yang itu LORE. Bukan DATA.
    Ngga' bisa diajak berdiskusi. Yang ada cuma missinformasi dan trolling semata.
    A proud SpaceBattler now.

  16. #16
    pelanggan setia et dah's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Land Between Solar Systems
    Posts
    3,911
    dikusi pake otak
    jangan cuma nge troll doang

  17. #17
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    O ya? Ada trend baru? Baru tau...

    Kalo menurut gw sih yg namanya data adalah informasi. Misalnya data diri, isinya informasi2 tentang diri seseorang.
    Kalo ada yg minta data dalam diskusi, ya simpel aja, artinya minta informasi lengkap mengenai statement seseorang yg dianggap ngawur. Jadi minta bukti informasi valid. Dan tentu ga menutup kemungkinan ketika purba memberikan informasi lalu langsung dianggap informasi itu valid.

    Entah kalo ini sebuah hal baru yg muncul dari hasil diskusi ngalor ngidul. Tapi keknya ga trend deh...

  18. #18
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by purba View Post
    Sementara saya memahami data (minimal diskusi a la ) lebih ke isi referensi, misal link ke berita online atau link ke sumber resmi, seperti undang-undang, dst. Kenapa saya menggunakan media massa sbg referensi dan sumber data (meski sekunder)? Karena dapat diakses oleh semua orang, sehingga lawan diskusi pun dapat menilai data yg saya pake. Lha kalo data adalah pengakuan-pengakuan orang per orang, gimana validasinya?
    Ud bener kok pur? Lalu mengapa dikau galau?

  19. #19
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by cha_n View Post
    emang pengertian data apa? lu kan katanya pinter, tahu dong pengertian data, sumber data apa aja. hasil observasi data bukan?
    hasil observasi itu malah data primer, apalagi misal gua, emang kerjaan gua itu, gua bahas apa yang terjadi di tempat kerja gua. itu data.
    Lu punya hasil observasi. Gw juga punya hasil observasi. Tapi baik hasil observasi lu maupun gw, gak bisa gw dan lu validasi, lha ini mah jadi klaim-klaim sepihak yg kagak jelas juntrungannya.

    Kenapa jadi kagak jelas? Misal, gw sebutin hasil observasi gw yg menunjukkan kemunduran-kemunduran bikrokrasi sejak Jokowi berkuasa. Karena lu gak bisa validasi, akhirnya lu bilang hasil observasi gw hanya omongan hater belaka, nyinyir, troll, etc etc dah...

    Kalo lu dan gw dapat mengakses sumber yg menjadi hasil observasi gw dan lu tsb, nah itu lebih baik. Karena ini diskusi via internet, ya gunakanlah sumber-sumber yg bisa diakses dgn internet pula.

    ---------- Post Merged at 05:33 AM ----------

    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Terkadang, observasi pribadi tidak berarti lebih buruk daripada tautan media massa lho.

    Misalkan nih,
    ada yang optimis bahwa pemuda Indonesia kritis dengan menampilkan tautan-tautan ke media massa berisi demonstrasi-demonstasi bahkan bentrok antara mahasiswa dengan polisi.
    Tapi saya, dalam diskusi tetap pesimis dengan menuliskan pengamatan pribadi tentang pemuda-pemuda sekitar saya.

    Apakah kemudian derajat pengamatan pribadi saya lebih rendah daripada berita-berita media massa?
    Bukan dalam 'sense' seperti itu. Ini diskusi via jejaring. Kalo sampeyan menyampaikan hasil pengamatan pribadi, bagaimana validasinya? Misal kandalf mengatakan hasil pengamatan pribadinya ttg sesuatu peristiwa sbg bla bla bla. Trus, purba percaya saja gitu? Ya tidak. Purba akan mencoba utk validasi perkataan kandalf tsb. Ini persis yg saya lakukan ketika lawan diskusi mengatakan bhw UU KPK menyatakan bla bla bla. Nah, saya cek tuh UU KPK, dst.

    ---------- Post Merged at 05:43 AM ----------

    Quote Originally Posted by Casanova Love View Post
    Namun bgitu,
    Diskusi mah silakan aja gunakan opini maupun testimony.
    Namun kl argumennya baru opini atau testimony, maka tidak ada pihak yg berhak klaim 'paling benar' sebelum memberikan data statistik pembuktian.
    Nah ini namanya kedewasaan.

    Yg saya lihat juga begitu. Apa yg mereka bilang sebagai data adalah masih pada tataran opini ataupun testimoni. Makanya saya selalu bilang: Saya menggunakan media massa sebagai sumber data/referensi (agar mudah diakses oleh siapa saja) dan menggunakan common sense dlm berargumentasi (agar dapat semudah mungkin dipahami oleh siapa saja).

    ---------- Post Merged at 05:46 AM ----------

    Quote Originally Posted by tsu View Post
    IMHO lebih penting sikap respek, saling menghargai saat berdiskusi
    ingat tujuan diskusi ini apa, untuk nyiyir atau mencapai suatu pemahaman bersama

    segebok data tidak akan pernah bisa berguna kalau sikap respek sudah tidak ada
    Mudah dikatakan, tapi sulit dipraktekkan. Apalagi kalo lawan diskusinya punya opini yg berlawanan. Bisa-bisa distigma sbg hater, troll, nyinyir, asbun, de el el lah.... Makanya pernah gw bilang bahwa gw udah lama ikutan diskusi di forum beginian.

    ---------- Post Merged at 05:55 AM ----------

    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Kalo menurut gw sih yg namanya data adalah informasi. Misalnya data diri, isinya informasi2 tentang diri seseorang.
    Kalo ada yg minta data dalam diskusi, ya simpel aja, artinya minta informasi lengkap mengenai statement seseorang yg dianggap ngawur. Jadi minta bukti informasi valid. Dan tentu ga menutup kemungkinan ketika purba memberikan informasi lalu langsung dianggap informasi itu valid.
    Informasi valid? Nah itu bagaimana mem-validasi sebuah informasi yg berupa pengakuan diri?

  20. #20
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    sekarang lebih valid mana,

    antara data tautan dari media di mana si wartawan menyaring perkataan narasumber
    dengan data obrolan warung kopi di mana kita ngobrol dengan narasumbernya sendiri?
    Sama saja. Misal purba diskusi dgn kandalf. Purba menggunakan data dari media massa ataupun purba menggunakan data dari kandalf, itu sama saja, toh keduanya (baik media massa maupun kandalf berhadapan langsung dengan narasumber). Malah media massa lebih bisa dipertanggungjawabkan karena sifatnya yg menjadi milik publik. Artinya media massa lebih sulit utk berbohong, dibandingkan pengakuan pribadi.

Page 1 of 3 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •