Page 1 of 4 123 ... LastLast
Results 1 to 20 of 67

Thread: Maunya Apa Nih Sekolah?

  1. #1
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137

    Maunya Apa Nih Sekolah?

    Ingin Berjilbab, Siswi SMAN 2 Denpasar Disuruh Pindah Sekolah

    Isu larangan jilbab kembali memanas. Republika Online (RoL), Senin (6/1), menurunkan berita tentang adanya pelarangan jilbab di SMA Negeri 2 Denpasar, Bali. Menurut berita tersebut, Anita yang saat ini duduk di kelas XII disuruh untuk pindah sekolah jika ingin berkeras mengenakan jilbab.

    Untuk mengkonfirmasi kejelasan berita tersebut dan apakah larangan jilbab masih berlaku sampai sekarang, bersamadakwah menghubungi SMA Negeri 2 Denpasar.

    “Bapak sedang ada rapat,” kata Ayu ketika bersamadakwah ingin mewawancarai Kepala SMAN 2 Denpasar Ketut Sunarta. Mengetahui maksud bersamadakwah hendak mengkonfirmasi berita larangan jilbab, Ayu memberikan nomor HP Kepala Sekolah.

    “Ini nomor HP beliau, 08214632XXXX” kata Ayu setelah sempat beberapa menit terdengar dialog dengan suara perempuan lain di balik telepon.

    Sayangnya nomor HP tersebut tidak diangkat ketika dihubungi bersamadakwah. Nomor sekolah juga tidak dapat dihubungi lagi.

    Seperti dilansir RoL, Temuan Tim Advokasi Pembelaan Hak Pelajar Bali mengungkap tentang praktik pelarangan berjilbab tersebut. Anita yang sejak kelas 1 SMP ingin berjilbab nekad bersekolah dengan berhijab pada Rabu, 21 November 2012.

    Hari itu, mata pelajaran jam pertama adalah pelajaran Bahasa Bali. Ternyata, guru Bahasa Bali hari ini tidak hadir sehingga menyebabkan proses belajar mengajar tidak efektif alias jam kosong. Tiba-tiba Kepala Sekolah masuk ke kelas Anita untuk memberi nasihat kepada seluruh murid dan bertanya kepada Anita

    “Kok bajunya seperti itu?”, Anita diam saja tidak menjawab, lalu Kepala Sekolah Drs Ketut Sunarta menyuruh Anita datang ke ruangan Kepala Sekolah, seperti tertera pada hasil investigasi tim advokasi yang diterima RoL.

    Pada pertemuan kedua ini Kepala Sekolah menegaskan “Kalau pakai jilbab kelihatan atau tidak logo OSIS SMA-nya? Kelihatan atau tidak emblem SMAN 2 nya?”

    Kepala sekolah pun menyarankan untuk pindah sekolah saja kalau Anita tetap ingin berjilbab. Anita diminta untuk bertahan saja (tidak memakai jilbab) kalau tetap ingin bersekolah di SMAN 2. Anita menjawab “Kan bisa dinaikin sedikit Pak, kerudungnya jadi masih bisa kelihatan logonya”. Kepala Sekolah tetap tidak mengizinkan.

    Lalu tiba-tiba Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Drs. Ida Bagus Sueta Manuaba, M.Pd., masuk ruangan, beliau menanyakan keperluan Anita di ruang Kepsek. Bincang-bincang kecil terjadi antara Kepsek dan Wakasek.

    Berkali-kali Anita disarankan untuk pindah sekolah saja kalau memang tetap ingin memakai jilbab dan diminta untuk segera memutuskan pilihan.

    Tepat 08.30 waktu Denpasar, Anita minta undur diri dari perbincangan itu karena ada pelajaran selanjutnya. Ketika Anita masuk kelas lagi, Anita mendapatkan respon yang biasa-biasa saja dari para guru yang mengajar di kelasnya hingga pelajaran usai.

    Selain itu, pada tanggal 8 Desember 2012, sekolah menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba. Dalam kesempatan itu, Anita mengenakan jilbabnya ke sekolah. Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S. Pd., pun menegur Anita. Beliau mengatakan “Pindah sekolah saja kalau mau memakai jilbab! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.

    Selama Anita mengikuti ekstra kurikuler, Anita selalu memakai jilbab. Teman-temannya tidak ada yang mempermasalahkan hal itu. Anita pernah mendapat informasi dari temannya bahwa ada pihak sekolah (guru) yang bertanya ke salah satu temannya terkait siapakah yang memakai jilbab di PMR.
    Kasus Larangan Jilbab di Bali
    Sudah Tiga Tahun Aktivis PII ini Perjuangkan Hak Berjilbab


    Hidayatullah.com—Melaksanakan perintah agama merupakan bagian tak terpisahkan dari hak asasi seseorang. Tapi nurani siapa tidak resah jika keyakinannya itu terhambat?

    Itulah yang kini sedang dialami Anita Whardani, seorang siswi SMA Negeri 2 Denpasar Bali.

    Anita Whardani merasakan tidak bebasa dalam melaksakan keyakinan agamanya karena adanya larangan penggunakan jilbab pihak sekolah.

    “Ketika berangkat sekolah saya berjilbab, namum setelah masuk lingkungan sekolah jilbab saya lepas, karena di sekolah dilarang memakai jilbab ketika proses belajar mengajar,” demikian disampaikan Anita saat di temui hidayatullah.com belum lama ini.

    Siswi SMA Negeri 2 kelahiran Denpasar 04 April 1996 mengaku telah berjuang mendapatkan haknya memakai jilbab sejak tahun pertama ia masuk sekolah, yakni Tahun 2011.

    Namun hingga berganti tahun, 2014 , Anita yang aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar ini, belum juga mendapatkan haknya untuk berjilbab saat sekolah.

    “Saya sudah ijin kepala sekolah untuk bisa memakai jilbab saat sekolah, tetapi tidak diizinkan. Alasannya bila pakai jilbab atribut sekolah tidak terlihat,” tutur Anita lagi.

    Hanya saja menurutnya, pelarangan memakai jilbab saat di sekolah tidak tertuang pada aturan seragam sekolah.

    “Dalam aturan seragam tidak tertulis pelarangan berjilbab saat sekolah, jadi ini hanya larangan verbal dari kepala sekolah,” ucap Anita.

    Anita kerapkali menghadap ke kepala sekolah meminta izin agar dirinya memakai jilbab saat sekolah tapi hal itu tidak digubris.

    Bahkan yang cukup menyedihkan, pernah kepala sekolah menasehatinya jika tetap ingin berjilbab, sebaiknya Anita pindah sekolah.

    “Saya sudah beberapa kali menghadap kepala sekolah, beliau menyarankan jika ingin tetap berjilabab sebaiknya pindah sekolah saja,”ungkap Anita.

    Anita bukan satu-satunya siswa Muslim yang bersekolah di SMA Negeri 2 Denpasar. Menurut beberapa sumber, banyak teman-temannya pada saat masa orientasi terlihat berjilbab. Namun ketika aktivitas sekolah sudah dimulai secara resmi, banyak di antara mereka menaggalkan jilbabnya setelah adanya larangan.

    Hingga hari ini, hanya Anita yang masih terus berjuang untuk mendapatkan haknya bisa berjilbab tanpa adanya tekanan.

    Cukup menyedihkan, seorang pelajar Muslim masih harus memperjuangkan hak nya memakai jilbab di negeri yang mayoritas penduduknya justru beragama Islam.
    hm... menunggu hak jawab dari pihak sekolah
    "And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."

    --Oliver Queen (Smallville)

  2. #2
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    Wah3x... gak boleh berjilbab ya? kenapa gak berani bilang terus terang?

    *Ikutan menunggu antrian di belakang ronggo
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

  3. #3
    pelanggan tetap Alip's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    1,635
    Kok bisa sih? CMIIW, tapi setahu saya jilbab sudah dimasukkan dalam tata tertib seragam sekolah menengah sejak akhir '80-an. Soalnya waktu itu SMA saya yang punya kasus siswi dilarang berjilbab oleh kepsek dan kami rohis protes rame-rame. Sempat jadi polemik nasional sebentar lalu diknas mengeluarkan peraturan seragam yang baru yang mengakomodasi jilbab.

    Apa sudah ada perubahan?
    "Mille millions de mille milliards de mille sabords!"

  4. #4
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Saya ngutip sebagian dari
    http://www.republika.co.id/berita/na...n-jilbab-anita untuk menunjukkan sekolah tersebut tidak selalu melarang berjilbab.

    Saat Masa Orientasi Siswa (MOS) selama satu minggu, Anita tidak mengenakan jilbabnya. Saat kegiatan tersebut, Anita melihat dua orang peserta MOS yang mengenakan jilbab. Juga, terdapat satu orang kakak kelasnya yang mengenakan jilbab. Harapan untuk dapat berjilbab pun kembali muncul pada diri Anita.
    Pada tanggal 25 Juli 2011, Anita memulai sekolah perdananya tanpa mengenakan jilbab. Ketika Anita masuk sekolah, sudah tidak ada lagi kakak kelasnya yang memakai jilbab, begitu pula teman seangkatannya.

    Sebenarnya, setahun sebelum Anita masuk SMAN 2 Denpasar, ada seorang siswi bernama Ria Putri Lestari (Putri) yang juga sekolah di SMAN 2 Denpasar, angkatan 2007-2010. Putri dapat mengenakan jilbabnya selama bersekolah. Kepala Sekolah I Gusti Gde Raka, B.Sc ketika itu mengizinkannya untuk berjilbab.
    Gde Raka menyatakan tidak ada larangan bagi pelajar muslimah menggunakan jilbab. Putri bahkan mendapat fasilitas seragam Muslimah selama Gde Raka menjabat sebagai kepala sekolah SMAN 2 Denpasar.

    Di tahun 2008 terjadi pergantian Kepala Sekolah dari Bapak I Gst. Gde. Raka, B.Sc., ke Drs. Ketut Sunarta, M.Hum. Pergantian kepala sekolah ini sebenarnya tidak mempengaruhi perizinan Putri untuk mengenakan jilbabnya saat bersekolah. Putri tetap mengenakan jilbabnya hingga ia lulus dari SMAN 2 Denpasar.
    Seiring waktu berjalan, Ketut Sunarta ternyata membuat kebijakan larangan penggunaan jilbab ketika Kegiatan Belajar Mengajar tetapi kebijakan tersebut tidak tertulis. Juga, tidak ada klausul larangan secara langsung di dalam aturan sekolah (Keputusan Kepala SMA Negeri 2 Denpasar Nomor: 421/959/SMAN.2. tanggal 14 Juni 2012).

    Pada April 2012, Anita berkonsultasi dengan guru Bidang Kesiswaan (BK) Dra. Ni Made Mahyuni. Diskusi diawali Anita dengan pertanyaan seputar nilai dan jurusan yang kelak akan diambil untuk program Kelas XI dan kuliah nanti. Setelah itu Anita membuka diskusi tentang perizinan berjilbab di SMAN 2 Denpasar.
    Ni Made Mahyuni memberikan pandangannya tentang orang berjilbab. Menurutnya, orang Islam gak mesti berjilbab. Dia buktikan dengan cerita tentang temannya yang dulu kuliah tapi akhirnya setelah menikah baru dipakai.Dia juga mengungkapkan, "ada yang gak baik juga yang berjilbab itu”.
    Hanya, melihat keinginan yang kuat dalam diri siswinya itu, Ni Made Mahyuni menganjurkan Anita agar menemui Kepala Sekolah. “Mungkin saja kepala sekolah mau mengizinkannya," katanya.

    Pada Sabtu, 9 Juni 2012, Anita menemui kepala sekolah. Anita tidak datang sendiri. Ia ditemani oleh bapaknya, Parwoto dan guru BK, Ibu Ni Made Wahyuni.
    Pertemuan ini merupakan itikad baik dari Anita dan orang tuanya untuk meminta izin (secara baik-baik) kepada Kepala Sekolah agar Anita diperbolehkan mengenakan jilbab ketika bersekolah.

    Ketika itu, Sunarta menjelaskan tentang peraturan sekolah. Dia mengaku tidak bisa mengubah peraturan tersebut seenaknya karena peraturan itu sudah dibuat dan disepakati secara bersama-sama.

    “Peraturan sekolah tidak bisa diganggu oleh pihak luar (pemerintah). Ini sudah menjadi otonomi sekolah,"katanya. Terkait keinginan Anita untuk mengenakan jilbab, Anita disarankan untuk bersekolah di sekolah lain saja jika ingin tetap mengenakan jilbabnya.
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  5. #5
    pelanggan setia Ronggolawe's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    5,137
    kekeke...
    barangkali keinginan Anita dianggap sama dengan
    kelakuan siswa pembajak Metromini
    "And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."

    --Oliver Queen (Smallville)

  6. #6
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    Pembajakan Metromini itu tindakan kriminal, ndak sama sifatnya dengan kasus ini.

  7. #7
    pelanggan tetap PERMANDYAN's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    denpasar - bali
    Posts
    1,790
    Sebenarnja, apa toedjoean dari seragam sekolah terseboet.....(?)

  8. #8
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Kalo menurut gw malah sebaiknya gak usah ada seragam2an.
    Yg penting sopan.

  9. #9
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    Justru penting adanya seragam sekolah... Jadi gampang mencari kalau ada siswa sekolah yang membajak metromini... Tinggal liat atributnya. Dan kemudahan dalam pengadaan seragam sekolah.

    Pakai jilbab kan kea sholat, ibadah, gak boleh dilarang dan gak harus minta ijin ama orang dulu. Pake ya pake aja. Waktunya sholat ya sholat aja... Pemberitahuan oke, tapi minta ijin? Pelanggaran HAM menurut gue, tuntut aja tuh kepala sekolahnya.

    Giliran kea gini, Lsm2 pada kemana yak?

    Diknas atau kemendikbud belum ada suaranya?

    ---------- Post Merged at 10:22 PM ----------

    Justru penting adanya seragam sekolah... Jadi gampang mencari kalau ada siswa sekolah yang membajak metromini... Tinggal liat atributnya. Dan kemudahan dalam pengadaan seragam sekolah.

    Pakai jilbab kan kea sholat, ibadah, gak boleh dilarang dan gak harus minta ijin ama orang dulu. Pake ya pake aja. Waktunya sholat ya sholat aja... Pemberitahuan oke, tapi minta ijin? Pelanggaran HAM menurut gue, tuntut aja tuh kepala sekolahnya.

    Giliran kea gini, Lsm2 pada kemana yak?

    Diknas atau kemendikbud belum ada suaranya?

    ---------- Post Merged at 10:25 PM ----------

    Lagian itu statusnya SMAN, negeri... Tu kepala sekolah juga digaji ama pajak... Sadar diri dunk sapa yang menggaji... Emangnya sekolahan lu apa?? Pa!
    hai hai hai......

  10. #10
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Larangannya atas dasar apa tuh?
    *ikut ngantri
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  11. #11
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Seragam sekolah membuat rasa solidaritas yg gak perlu.
    Di luar negri sudah banyak sekolah yg gak ngurusin baju siswanya.

  12. #12
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Mgk mereka melihatnya spt ini. Ketika ada orang yg memakai sesuatu yg berbeda dgn yang lainnya, maka mereka menganggap sbg pamer, walaupun tentu tujuan jilbab bukan pamer. Tapi sepertinya mereka melihat jilbab sbg perhiasan, spt cewek pake kalung emas, yg membuat kecemburuan. Dalam hal jilbab bukan kecemburuan harta, tapi mgk kecemburuan identitas atau iman.

  13. #13
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    Seragam sekolah membuat rasa solidaritas yg gak perlu.
    Di luar negri sudah banyak sekolah yg gak ngurusin baju siswanya.
    Seragam itu maksudnya utk mengurangi kecemburuan sosial. Jadi yg miskin ga malu.
    Di luar negeri, kalo macam jepang atau korea keknya pake seragam deh. Sailormoon aja berseragam.

    Kalo di eropa, kesenjangan sosial ga besar. Jadi orang mo pake apa kek, jarang ada yg malu gara2 ga punya baju pantes.

  14. #14
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    Emang boleh gitu SMA Negeri bikin keputusan seperti itu di lingkungan sekolah? Ini kan sekolah negeri yang duit penyelenggaraan negaranya dibayar negara....

  15. #15
    juragan kopi noodles maniac's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Noodle Cafe
    Posts
    15,927
    Makanya aneh pelarangan pak Kepsek juga si guru ini..

    Seorang guru yang bernama Ni Putu SukaPutrini, S. Pd., pun menegur Anita. Beliau mengatakan “Pindah sekolah saja kalau mau memakai jilbab! Kasihan peraturan sekolah gak ditaati”.
    Kenapa cuma gara-gara pake jilbab disuruh pindah sekolah?

    Btw pak Kepsek nya gak disebut ya namanya?
    Jika menurutmu hidup ini tidak menarik, maka buatlah hidupmu semenarik mungkin - Shinsaku Takasugi

    Impossible is nothing!

  16. #16
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    Namanya ketut Sunarta bukan sih? Ada tuh di beritanya diatas..
    hai hai hai......

  17. #17
    pelanggan sejati Urzu 7's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    7,940
    Sudah gede kok masih di ajarkan bahasa bali, dulu pas sd saya dapet pelajaran bahasa jawa itu pun ga sampe kelas 6.
    Sekolah terakreditasi B mungkin

  18. #18
    nasib jadi minoritas

    harusnya mau pake atribut apapun ga perlu dilarang
    apalagi ini berkaitan dengan keyakinan yang dianut. yang merupakan hak seluruh umat manusia


    "Maybe not all of our efforts will be rewarded. But without effort, you will get nothing"
    Takahashi Minami

    ------------------------------------------------------------------
    Thread paling Hot di l AKB48 Glossary l 48Fams l My Blog

  19. #19
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    blow up aja beritanya di FB

  20. #20
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Halagh.. cuman dilarang pake jilbab aja, muslim pada kebakaran jenggot. Lha ente muslim ngelarang orang kebaktian di gereja, tenang2 aja. Dasar semprull!!


Page 1 of 4 123 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •