Ruyati dan "pedang" Arab
Ruyati, TKI yg menjadi pembantu di Arab Saudi, tewas ditebas pedang Arab. Ok, Ruyati disalahkan karena membunuh wanita Arab dan dia mengakui hal tsb. Tapi, apakah pembunuhan tsb terjadi begitu saja, tanpa sebab sebelumnya? Sudah menjadi berita umum bahwa TKI banyak disiksa di negeri orang. Bisa saja dicarikan alasan bahwa siksaan tsb terjadi karena ketidakbecusan dalam bekerja. Tetapi apakah karena tidak becus maka disiksa? Kenapa tidak dipecat saja, kemudian dipulangkan ke negara asalnya?
Kewajiban pemerintah RI, yg katanya dapat standing applause* di konferensi ILO, adalah memberikan pelatihan dan pendidikan yg memadai bagi calon TKI yg mau ke luar negeri. Kemudian juga memberikan bantuan hukum maksimal bagi TKI yg bermasalah di negeri orang. Tapi semua itu hanya pencitraan saja, hanya pemanis saja, kenyataannya jauh panggang dari api. Huekss...cuihhh.....
*Di media massa standing applause tsb sangat dibanggakan. Itulah gila hormat, gila sanjungan, mata air dari mental korup orang Indonesia.