What do u think about Ahok?

[surjadi05]

Errr yg kemaren itu buat tahun 2014 yah, bukan 2015? Sorry malas baca online, kalo gitu mah ko ahok cuma lumayan keyen, bukan sangat keyen,Trus kalo 2014 bukan 2015, kok ahok lapornya ke mendagri bukan jaksa/kpk, atau kalo kpk lagi teler jaksa kan bisa?

Berarti menurut gw cuma ada bukti awal, itupun kalo bener ada bukti awal

[kandalf]

Errr yg kemaren itu buat tahun 2014 yah, bukan 2015? Sorry malas baca online, kalo gitu mah ko ahok cuma lumayan keyen, bukan sangat keyen,Trus kalo 2014 bukan 2015, kok ahok lapornya ke mendagri bukan jaksa/kpk, atau kalo kpk lagi teler jaksa kan bisa?

Berarti menurut gw cuma ada bukti awal, itupun kalo bener ada bukti awal

Gue dukung langkah Ahok melaporkan sejumlah kejanggalan ke KPK.
Gue dukung langkah Ahok untuk membongkar anggaran siluman.

Tapi...
tindakan Ahok yang tak sabar, yang berniat menembuskan anggaran tanpa persetujuan DPRD tidak bisa dibenarkan, apapun alasannya itu.
Dan tumben banget, Ahok yang biasanya bilang "patuh pada konstitusi", kemarin2 bilang "saya siap dimakzulkan karena melanggar UU demi membela rakyat"

[surjadi05]

Gue dukung langkah Ahok melaporkan sejumlah kejanggalan ke KPK.
Gue dukung langkah Ahok untuk membongkar anggaran siluman.

Tapi...
tindakan Ahok yang tak sabar, yang berniat menembuskan anggaran tanpa persetujuan DPRD tidak bisa dibenarkan, apapun alasannya itu.
Dan tumben banget, Ahok yang biasanya bilang "patuh pada konstitusi", kemarin2 bilang "saya siap dimakzulkan karena melanggar UU demi membela rakyat"

Ntar dulu gw bingung ini yg diributkan anggaran belanja 2014 atau 2015 sih, tadi pagi gw baca kompas katanya apbd 2015, tapi dari link yg kamu kasih 2014, yg mana yg bener sih?

[kandalf]

Ntar dulu gw bingung ini yg diributkan anggaran belanja 2014 atau 2015 sih, tadi pagi gw baca kompas katanya apbd 2015, tapi dari link yg kamu kasih 2014, yg mana yg bener sih?

Kalau membahas tentang UPS yang sudah ada di sekolah, jelas itu APBD 2014 alias yang sudah disahkan dan ditandatangani oleh Ahok dan sudah ada pengadaannya oleh anak buahnya Ahok (dan DPRD yang disalahkan).

Kalau membahas tentang RAPBD 2015, maka yang jadi masalah adalah Ahok mencoba menembuskan anggaran (mengajukannya ke Kemendagri) tanpa melalui persetujuan DPRD (dan sekali lagi, DPRD yang disalahkan, dituding menyelundupkan anggaran sehingga Ahok jalan sendirian tanpa DPRD).

[surjadi05]

Oo ok, thanks atas penjelasannya berarti yg 2015 baru rapbd donk ya,well kalo rapbd si ahok goblok donk, baru rencana belum disahkan dprd, bukti apa yg dipake, gw jadi bingung, oo crappppss, kalo gitu gw cabut deh kata2 ahok keyenn

---------- Post Merged at 01:54 PM ----------

Eh ngomong udah maret 2015, masih rapbd, duhh nasib pns jakarta gimana ya?

[Ronggolawe]

APBD 2015 sudah ketok palu, dan Ahok mengaku tidak ada itu
pengadaan dan kegiatan siluman dalam draft APBD yang diketok
palu tersebut. Sekarang ada dua APBD di meja Kemendagri, 1)yang
versi Pemprov yang tanpa kegiatan dan pengadaan siluman namun
tidak ditandatangani DPRD, 2) versi DPRD yang konon mengandung
pengadaan dan kegiatan siluman.

Jadi tinggal di bandingkan saja kedua versi tersebut.

[kandalf]

APBD 2015 sudah ketok palu, dan Ahok mengaku tidak ada itu
pengadaan dan kegiatan siluman dalam draft APBD yang diketok
palu tersebut. Sekarang ada dua APBD di meja Kemendagri, 1)yang
versi Pemprov yang tanpa kegiatan dan pengadaan siluman namun
tidak ditandatangani DPRD, 2) versi DPRD yang konon mengandung
pengadaan dan kegiatan siluman.

Jadi tinggal di bandingkan saja kedua versi tersebut.

Kedua versi yang ada di situs jakarta itu sama2 dikeluarkan oleh Pemprov DKI.
Saya masih menunggu klarifikasi dari anggota DPRD.

Tapi kata Sani (Triwisaksana), versi DPRD tidak ada yang diupload karena belum sah.
https://twitter.com/Triwisaksana/sta...01822309502976

Saya lupa twitter siapa, yang di meja Kemendagri, keduanya sudah ditolak.

---------- Post Merged at 04:47 PM ----------

Eh ngomong udah maret 2015, masih rapbd, duhh nasib pns jakarta gimana ya?

Gak ada urusan antara kisruh RAPBD dengan gaji pegawai.

Saya kutip Sani
--------------------------------------------------------------------
Di pasal 106 Permendagri 13/2006 disebutkan, kalau ada penundaan persetujuan #APBD, Gub tetap bisa bikin pengeluaran u/ keperluan tiap bulan
https://twitter.com/Triwisaksana/status/570437133820776448

Pengeluaran bulanan tsb maksimal sama dengan #APBD tahun sebelumnya
https://twitter.com/Triwisaksana/status/570437941626937344

Pengeluaran tsb diprioritaskan u/ belanja mengikat sprt belanja pegawai & blanja wajib u/ kelangsungan pelayanan dasar tmsk pendidikan #APBD
https://twitter.com/Triwisaksana/status/570438980065341441

Jadi, Gubernur bisa kalo dia mau, karena diatur dalam Peraturan. Tinggal keluarkan Peraturan Gubernur utk pengeluaran itu #APBD
https://twitter.com/Triwisaksana/status/570439963633823745

[tuscany]

Tapi kabarnya banyak pegawai yang udah ngutang ke mana2 tuh ndalf...

Ahok memang potong kompas, langsung setor draft ke kemendagri tanpa persetujuan dprd. Kalo mau dipidanakan/diperdatakan (tauk ah yang mana) bisa saja. Tapi jelasnya anggota DPR udah mulai ciut, satu2 mencabut hak angket. Kenapa tuh? Ndak yakin, dihipnotis, iseng?

[surjadi05]

Err tapi logika gw, omongan om ronggo kayaknya lebih masuk akal deh, biar segoblok apapun ahok kan mantan bupati, masak iya ga bisa bedakan mana rapbd, sama apbd? Lagian dia juga mantan auditor yg lumayan jago dizamannya, ngerti donk bukti itu bukan cuma penting, tapi absolut, tapi ada kemungkinan laen sih , yaitu dprd ingin mengadakan perubahan apbd, ahok ga mau, makanya muncul 2 versi? Nah alasan ini yg gw benci politisi

[kandalf]

Tapi kabarnya banyak pegawai yang udah ngutang ke mana2 tuh ndalf...

Itu salah anak buahnya Ahok, bukan Ahok maupun DPRD.
Waktu itu pembelaannya karena banyak mutasi, padahal gak ada hubungannya.

Ahok memang potong kompas, langsung setor draft ke kemendagri tanpa persetujuan dprd. Kalo mau dipidanakan/diperdatakan (tauk ah yang mana) bisa saja. Tapi jelasnya anggota DPR udah mulai ciut, satu2 mencabut hak angket. Kenapa tuh? Ndak yakin, dihipnotis, iseng?

Karena soal anggaran silumannya memang ada.

Err tapi logika gw, omongan om ronggo kayaknya lebih masuk akal deh, biar segoblok apapun ahok kan mantan bupati, masak iya ga bisa bedakan mana rapbd, sama apbd? Lagian dia juga mantan auditor yg lumayan jago dizamannya, ngerti donk bukti itu bukan cuma penting, tapi absolut, tapi ada kemungkinan laen sih , yaitu dprd ingin mengadakan perubahan apbd, ahok ga mau, makanya muncul 2 versi? Nah alasan ini yg gw benci politisi

Lho.. siapa yang bilang Ahok salah soal anggaran siluman?
Kan kubilang, aku dukung Ahok melaporkan ke KPK.
Saya dukung banget soal e-budgeting.

Yang aku tidak setuju adalah, Ahok memasukkan anggaran tanpa tandatangan DPRD.
Kata Ahok, "saya rela dimakzulkan karena melanggar UU demi membela rakyat".

Buat saya, apapun alasannya, gak boleh eksekutif memasukkan anggaran sendiri.
Kata Ahok, sudah ketuk palu.
Kata orang DPRD, belum.

Nah balik lagi,
anggaran itu dua pihak, eksekutif dan legislatif.
Ada anggaran siluman, itu gak cuma DPRD doang tetapi juga dari pihak eksekutif alias anak buahnya Ahok.

[surjadi05]

Yang aku tidak setuju adalah, Ahok memasukkan anggaran tanpa tandatangan DPRD.
Kata Ahok, "saya rela dimakzulkan karena melanggar UU demi membela rakyat".

Buat saya, apapun alasannya, gak boleh eksekutif memasukkan anggaran sendiri.
Kata Ahok, sudah ketuk palu.
Kata orang DPRD, belum.

Nah balik lagi,
anggaran itu dua pihak, eksekutif dan legislatif.
Ada anggaran siluman, itu gak cuma DPRD doang tetapi juga dari pihak eksekutif alias anak buahnya Ahok.

Bukan, POINT saya ada di ketok palunya, kalo belum ketok palu kan namanya RAPBD, kalo udah kan jadi APBD, nah kalo baru rapbd yah ga bisa dibuktikan, ibarat orang punya rencana nyolong ayam, tapi orangnya masih di rumah, gimana mau dibuktikan kalo "malingnya" ga ngaku

[kandalf]

maaf.
Aku mengoreksi sebelumnya, APBD sudah ketok palu.
Tetapi DPRD bilang, yang diketuk dengan yang diserahkan Ahok ke Kemendagri beda.

Nah, pertanyaannya, dari pihak Pemprov DKI, bisa gak membuktikan bahwa yang diketuk itu jelas pasti anggaran yang dibuat pakai e-budgeting? Kalau bisa, mestinya gak masalah biarpun gak ada tandatangan sekalipun.

---------- Post Merged at 03:16 PM ----------

http://ahok.org/berita/news/faq-beberapa-pertanyaan-yang-sering-muncul-terkait-kasus-kisruh-apbd-siluman/

Berdasarkan Pengakuan Pihak DPRD, Anggaran Tambahan/sisipan Tersebut Sesungguhnya Telah Melalui Proses Pembahasan Dengan SKPD Di Rapat Komisi, Apa Benar?
Tidak Benar, kami memiliki rekaman rapat komisi yang dimaksud. Disana tidak dibahas mengenai anggaran tambahan tersebut (yang sebesar RP 12.1 Trilyun). Penambahan itu benar-benar di luar mekanisme yang resmi. Mungkin karena mereka juga mengetahui kalaupun anggaran tersebut diajukan ke kami, akan ditolak karena banyak yang tidak masuk akal.

[Yuki]

bagi-bagi dong 12 trilyun, saya minta 100 M aja deh, halah

[surjadi05]

^^^^

saya 50M aja deh buat modal kawin lari eh lagi

[serendipity]

gampang banget ya ngeluarin duit buat APBD. Padahal utang negara aja masih banyak banget
di RAPBD ada anggaran pembelian pohon sebesar RP.56,9 M.
Pohonnya bisa dibuat berteduh atau dijual lagi sik. Lol

[serendipity]

di tipiwan lagi ngebahas Ahok- DPRD: Anggaran siluman, siapa hantunya?
Daaaan..... om Lulung (wakil Ketua) DPRD itu menurut gw pinter mencari simpati loh.
Mendadak dia ngaku-ngaku jadi rakyat biasa, dengan embel-embel punya anak istri segala.
Mungkin dia lelah
Pusing pala plincesss

[surjadi05]

gampang banget ya ngeluarin duit buat APBD. Padahal utang negara aja masih banyak banget
di RAPBD ada anggaran pembelian pohon sebesar RP.56,9 M.
Pohonnya bisa dibuat berteduh atau dijual lagi sik. Lol

Tapi kalo pohon, saya dukung loh seren, jakarta tambah lama tambah mirip hong kong, pohon beton dimana2, tambah dikit ruang kosong

[surjadi05]

Coretan Ahok 'Pemahaman Nenek Lu!' Rp 8,8 T yang Membuat DPRD Murka
Ayunda W Savitri - detikNews
Coretan Ahok Pemahaman Nenek Lu! Rp 8,8 T yang Membuat DPRD Murka
Dana Siluman dan Hak Angket Ahok
Jakarta - Ada cerita lain soal kisruh anggaran antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) versus DPRD DKI. Ahok pernah menolak anggaran sebesar Rp 8,8 triliun yang diajukan DPRD untuk sosialisasi SK Gubernur DKI.

Di awal Januari 2015, Ahok menerima pengajuan anggaran Rp 8,8 triliun dari Bappeda DKI. Usulan itu ternyata dari DPRD DKI. Anggaran sebesar itu ditujukan untuk sosialisasi SK-SK Gubernur. Dalam anggaran sosialisasi tersebut, goal akhirnya adalah pemahaman masyarakat terhadap SK-SK Gubernur.

"Pas gue lihat, apa-apaan nih! Gue kasih lingkaran terus tulis 'nenek Lu!'. Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang, makanya gue tulis 'Nenek lu!' di lingkaran. Balikin. Sudah baca 'nenek lu!' tersinggung kali mereka," tutur Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2015) sore.

Ahok melingkari sejumlah anggaran dengan pena warna hitam. Lalu dia menulis 'Pemahaman nenek lu!' dan memberi paraf di bawah tulisan itu.

Saat itu, Ahok menduga tulisan tangannya itu menjadi penyebab batalnya rapat paripurna DPRD untuk mengesahkan APBD. Mantan Bupati Belitung Timur ini menduga DPRD tersinggung dengan tulisannya. Namun Ahok saat itu memang merasa kesal luar biasa, karena pengajuan anggaran yang menurutnya untuk hal tak berguna.

"Pokoknya total itu, kalau untuk anggaran di luar tanah ya itu Rp 8,8 triliun. Saya nggak tahu (persisnya berapa yang dicoret). Saya cuma suruh pilih saja, kalau anggaran itu untuk jalan, nggak perlu lagi dipikir, pasti kita beresin jalan kampung," ujar Ahok.

"Sosialiasi SK Gubernur, sosialisasi 'nenek lu!' gue tulis. Ngaco saja. Dulu kayak gini tuh lolos tahu nggak karena tidak ada e-budgeting. Kita nggak bisa lock," imbuh mantan anggota Komisi II DPR ini.

Ahok mengimbau agar oknum-oknum di DPRD menghentikan upaya-upaya memasukkan dana-dana tak jelas. Eks politikus Golkar dan Gerindra ini berani bertarung untuk membuat anggaran DKI tepat sasaran.

"Les Mandarin, paket Mandarin, bus pendidikan, paket ini paket itu berapa puluh juta ratus juta. Sosialisasi keputusan ini itu. Apa yang mau disosialisasi," komentarnya penuh tanda tanya.

link http://news.detik.com/read/2015/03/0...?991104topnews


wkkkk nenek lu, ko ahok ko ahok

[ndableg]

Salut gw ma ahok. Nenek lu! mantaaab... Jelas dewan yang terhormat itu tersinggung.

[TheCursed]

....
Ahok melingkari sejumlah anggaran dengan pena warna hitam. Lalu dia menulis 'Pemahaman nenek lu!' dan memberi paraf di bawah tulisan itu.
....

Jelas ini cara ber-diplomasi yang sangat jelek.

Tapi, Funny as Heck, juga susah gue ingkari.