Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 20 of 21

Thread: Kampanye Peti Mati (ada yg dapet? :P)

  1. #1

    Kampanye Peti Mati (ada yg dapet? :P)

    Seratus Peti Mati Misterius Disebar Hari Ini
    SENIN, 06 JUNI 2011 | 11:32 WIB

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Peti mati misterius yang dikirimkan ke sejumlah kantor media dan perusahaan jumlahnya 100 buah. Semua berukuran peti untuk balita yang panjangnya sekitar satu meter.

    Umumnya peti mati ditujukan kepada perusahaan media, komunikasi, dan para blogger. Mereka antara lain penyiar radio dan presenter Farhan, blogger dan penulis buku Raditya Dika, juga sejumlah pemimpin media komunikasi seperti CEO Fastcomm Ipang Wahid, CEO Bubu Shinta Dhanuwardoyo, Senior Consultant Indopacific Edelmen Vida Parady, dan Managing Director PT Saling Silang Enda Nasution.

    Sopir mobil jenazah Nendi, yang mendapat tugas mengirimkan peti ke Kantor Redaksi Koran Tempo, mengaku mendapatkan pesanan sejak dua bulan lalu. "Ini pesanan spesial, ada ukirannya," kata Nendi, Senin, 6 Mei 2011.

    Awalnya ia tidak tahu peti ditujukan untuk siapa. Ia baru mengetahui nama-nama yang ditujukan hari ini. Ia mulai mengantarkan peti-peti itu sejak pukul 5 tadi pagi.

    Peti-peti itu berisi bunga tabur dan masing-masing berisi satu kuntum mawar putih yang ditempeli kertas www.restinpeacesoon.com. Di baliknya bertulisan nomor. Dua peti mati yang dikirimkan ke Tempo ditujukan kepada Wakil Pimpinan Redaksi Tempointeraktif Wicaksono dan mantan Pemimpin Redaksi Koran Tempo Sri Malela Mahargasarie, masing-masing bertulisan "You Are Number #666" dan "You Are Number #131".
    you can also find me here

  2. #2
    Ini Dia Motif Pengiriman Peti Mati

    TEMPO Interaktif, Jakarta- Paket peti mati sejak Senin, 6 Juni 2011, dikirim massal ke sejumlah kantor media massa dan penggiat media sosial. Diduga, paket ini adalah bagian dari kampanye pemasaran peluncuran sebuah buku berjudul Matinya Periklanan di Indonesia.

    Sumber Tempo menyebutkan, pesan yang dikirim melalui paket peti mati ini adalah kampanye pemasaran peluncuran buku periklanan. Buku itu ditulis S, dan akan diluncurkan di Jakarta, Kamis 9 juni 2011. “Mereka terinsipirasi Tung Desem Waringin,” kata sumber kepada Tempo, Senin 6 Juni 2011.

    Seperti diketahui, motivator yang juga dikenal sebagai pakar pemasaran Tung Desem Waringin pernah membuang duit Rp 100 juta dengan menguyurnya di sekujur Jakarta. Lembaran duit senilai total Rp 100 juta itu disebar dari udara dari atas pesawat mungil Jabiru pada Minggu 1 Juni 2008, tepat pukul 08.30 WIB. Duit yang disebar dibagi atas pecahan seribuan, lima ribuan, dan 10 ribuan. Tung juga akan membagikan 1.000 tiket seminarnya.

    Wakil Pemimpin Redaksi Tempointeraktif.com Wicaksono menilai paket yang diterimanya bukan sesuatu yang bersifat teror dan serius. "Saya menduga ada seseorang yang mengkampanye sesuatu," ujarnya.

    Wicaksono merujuk pada gerakan kampanye yang diinisiasi oleh akun Twitter @restinpeacesoon. " Sudah ada akun Twitter yang disinyalir jadi sumbernya," kata Wicaksono. Paket kiriman peti mati itu diterima Wicaksono di kantor Koran Tempo, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Diantar mobil jenazah, dua paket itu berukuran kecil, layaknya peti mati untuk anak-anak. Di atasnya ada tulisan R.I.P atau rest in peace (requiescat in pace).

    Di dalamnya ada taburan bunga dan setangkai mawar putih. Selain itu, ada kertas bertulisan www.restinpeacesoon.com dan tulisan "You are number #.613" dan 616. Paket tersebut dikirim dari Rest In Peace Soon, Unit 166, Jalan Asia Afrika, Pintu IX Senayan, Jakarta 10270. Saat ini, peti mati berada di lobi kantor Koran Tempo.
    you can also find me here

  3. #3
    Peti Mati Sebagai Promosi Tak Sesuai dengan Etika

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia Prof. Paulus Wirutomo menganggap penggunaan peti mati sebagai alat untuk mempromosikan suatu barang atau launching produk adalah tidak wajar. "Kiat marketing bisa menjadi sangat inovatif, kreatif. Tapi, menurut saya, di dalam kreativitas dan inovasi itu harus tetap ada etika," ujarnya usai mengikuti acara seminar di Gedung Joang '45, Jakarta, Senin 6 Juni 2011.

    Menurut dia, ahli marketing tak boleh sekadar memikirkan inovasi, tapi juga harus memikirkan etika masyarakat dan lingkungan sekitar. Karena etika memang bukanlah suatu yang bisa diperdebatkan begitu saja, tapi memang harus dirasakan. "Kalau tidak bisa merasakan apa-apa ya berarti etika dia cuma segitu. Nyatanya etika orang lain merasa terkejut, mengapa (menggunakan cara itu)," kata dia.

    Lagi pula, lanjut dia, penggunaan peti mati bukanlah untuk sembarangan karena erat hubungannya dengan orang yang meninggal dunia. Meski peristiwa meninggalnya seseorang merupakan hal yang biasa, tapi orang meninggal dunia tersebut juga harus dihormati. "Itu kan suatu yang sakral, orang yang mati itu harus kita hormati, termasuk petinya, tidak bisa kan petinya dibegitukan saja. itu mengganggu rasa kita," ujarnya.

    Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI ini menambahkan, aksi cepat pihak kepolisian yang segera menindaklanjutinya dengan memeriksa sejumlah kurir pengirim peti mati itu sebagai saksi. "Polisi sudah benar dengan bertindak. Tapi, hukumannya, tolonglah jangan di luar porsinya karena kadang memang banyak yang tidak sadar pada etika. Sanksinya jangan dikriminalkan, beri peringatan saja," katanya.
    you can also find me here

  4. #4
    Polisi Menangkap Pengirim Peti Mati

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi menahan dua orang kurir pengantar peti mati. Keduanya ditangkap di kantor redaksi Okezone di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin, 6 Juni 2011 dan dibawa ke Markas Kepolisian Sektor Menteng, Jakarta Pusat. "Kami menahan dua orang," kata Kepala Polsek Menteng, Komisaris Didi Heriadi.

    Kedua orang tersebut adalah Angga Ashari, 24 tahun, dan Panji Harun, 25 tahun. Keduanya mengaku sebagai tukang ojek di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. "Yang menyuruh Mbak Wiwik," kata Angga.

    Angga dan Panji memang sempat ditahan satpam kantor itu sebelum dibawa ke kantor Polsek Menteng. Masing-masing mengaku mendapat imbalan sebesar Rp 50 ribu untuk mengantarkan dua peti mati, satu ditujukan kepada Pemimpin Redaksi Okezone, Budi Santosa, dan satu lagi untuk Rudolf Chandra yang beralamat di PT Softex, Jalan Taman Kebon Sirih 2, Jakarta Pusat.

    Peti untuk Rudolf belum sempat dikirim. "Tadi rencananya mau antar bareng," kata Panji. Ia dan Angga sama-sama mengendarai sebuah sepeda motor.
    Peti mati misterius diterima Tempo, pukul 08.30 WIB. Peti-peti itu berisi bunga tabur dan masing-masing berisi satu kuntum mawar putih yang ditempeli kertas www.restinpeacesoon.com. Di baliknya bertulisan nomor. Dua peti mati yang dikirimkan ke Tempo ditujukan kepada Wakil Pimpinan Redaksi Tempointeraktif Wicaksono dan Kepala Desain Korporat Sri Malela Mahargasarie, masing-masing bertulisan "You Are Number #666" dan "You Are Number #131".

    Paket peti mati itu dikirimkan ke sejumlah kantor media dan perusahaan jumlahnya 100 buah. Umumnya peti mati ditujukan kepada perusahaan media, komunikasi, dan para blogger. Mereka antara lain penyiar radio dan presenter Farhan, blogger dan penulis buku Raditya Dika, juga sejumlah pemimpin media komunikasi seperti CEO Fastcomm Ipang Wahid, CEO Bubu Shinta Dhanuwardoyo, Senior Consultant Indopacific Edelmen Vida Parady, dan Managing Director PT Saling Silang Enda Nasution.

    Sopir mobil jenazah Nendi, yang mendapat tugas mengirimkan peti ke Kantor Redaksi Koran Tempo, mengaku mendapatkan pesanan sejak dua bulan lalu. "Ini pesanan spesial, ada ukirannya," kata Nendi, Senin, 6 Mei 2011.

    Awalnya ia tidak tahu peti ditujukan untuk siapa. Ia baru mengetahui nama-nama yang ditujukan hari ini. Ia mulai mengantarkan peti-peti itu sejak pukul 5 tadi pagi.

    ____________________________

    Sumardy Sebut Ongkos Paket Peti Mati Rp 50 Juta

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Berapa ongkos yang dihabiskan Sumardy Ma, Chief Executive Officer (CEO) perusahaan Buzz & Co, untuk membeli dan mengirimkan peti jenazah bayi ke-100 destinasi demi pemasaran perusahaannya? "Murah, hanya Rp 50 juta," kata Sumardy kepada Tempo yang menemuinya di kantornya, Lantai III Senayan Trade Center, Senin 6 Juni 2011.

    Sumardy mengatakan, ada 100 destinasi yang akan dikirimi peti mati. Peti itu cuma bagian dari strategi pemasaran satu perusahaan yang bergerak di bidang agensi komunikasi. "Semuanya inisiatif sendiri," kata Sumardy.

    Dari 100 destinasi, 10 persen di antaranya adalah media yang dinilai Sumardy terkenal. Yang utama dia kirim adalah perusahaan iklan, pemilik, dan tokoh komunikasi pemasaran. Peti mati itu dibeli di Pondok Labu, plus ongkos kirim hanya menghabiskan Rp 50 juta. "Sementara untuk pasang iklan bisa menghabiskan miliaran rupiah," kata Master Pemasaran Universitas Gadjah Mada itu. "Ini bentuk edukasi pemasaran."

    Alasan dia, kampanye pemasaran yang dilakukan perusahaan iklan saat ini amat membosankan. Untuk itu, pihaknya ingin menunjukkan cara gila yang dilakukannya hari ini. "Biaya beli peti mati lebih murah dibanding memasang pasang iklan," kata Sumardy.

    Menurutnya, dunia pemasaran sekarang cuma bisa saling meniru dan menyerang. Bagi Sumardy, konsumen harus diapresiasi dengan iklan yang tidak membosankan.

    Dia menjelaskan, bagi orang yang dikirimi peti mati akan mendapatkan kode angka yang ditempel di tangkai mawar putih. Angka itu adalah password untuk mengakses situs perusahaannya yang bernama www.restinpeacesoon.com. "Misalnya Wicaksono--petinggi Tempo--*666#," urai pria keturunan Tionghoa itu.

    Sumardy mengaku tidak takut ditangkap polisi dengan tuduhan menebar teror. Baginya, konsep ini tidak ada hubungannya dengan teror. "Isi petinya juga tidak aneh-aneh," kata Sumardy yang saat diwawancara memakai pakaian, sandal, dan kacamata serbaputih.


    _________________________________________

    udah, kasusnya tamat

    tinggal nunggu si pengirim disidang saja karena tuduhan menyebar teror ketakutan mungkin
    you can also find me here

  5. #5
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    kapan tung desem nyebar duit di semarang ya?

  6. #6
    ^ paling yg kena dapetnya seribuan perak

    itupun setelah sukses sikut dan nginjek org laen *pernah liat rekamannya di TV, paling banter puluhan rebu yg menang*
    you can also find me here

  7. #7
    wahaha ...... unik n nyeleneh

    perlu dihargai tuh ide sablengnya
    mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito

  8. #8
    Nggak lah..
    kalau sampai dibawa ke sidang, pasalnya bukan menebarkan teror tetapi paling 'perbuatan yang tidak menyenangkan'. Pasal ini termasuk untuk gangguan-gangguan walau 'beritikad baik'.

  9. #9
    pelanggan setia gembel's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    perbatasan
    Posts
    2,068
    promosi yang kreatif...

    sangat sangat kreatif, bagaimanapun kita harus menghargai orang lain...
    belajar nge-blog di ferylife.blogspot.com

  10. #10
    Tulisan dengan sentuhan personal dari yang menerima.
    http://blogombal.org/2011/06/06/kiri...a-batas-humor/

    Sekitar lima belas menit sebelumnya, ketika mobil jenazah tiba, salah seorang anggota staf, Yanto, hanya keget dan bingung: satu peti mati dikeluarkan, tiga lainnya masih di dalam mobil.

    “Saya gemeter, maktratap, deg-degan sampe lemes, Pak,” katanya. Adapun Enda masih belum kembali dari Singapura.

    Menjelang sore, ketika saya bertemu istri di sebuah kedai, awal cerita saya tentang peti sudah membuatnya terkejut, jantungnya berdebar, padahal baru pada permulaan kisah, “Tadi pagi ada kiriman peti mati ke Langsat…”

  11. #11
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694


    websitenya di hack kali yah.. masa gambar ginian !

  12. #12
    opera's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    http://www.opera.com/
    Posts
    4,852
    hahahaha... yang dapet mesti lsg gak karuan... lsg mikir korupsi ketahuan, perbuatan negatif nya ketahuan...

  13. #13
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    mungkin dia nyindir para mass media....
    karna berita2 di tv sudah gak sehat.. dianggapnya media sudah MATI !
    (makanya di kasih peti mati) itu websitenya jga batu nisan wkwkwkwkwk

  14. #14
    Yang dikirim gak cuma media massa, Om Ancuur.
    Tuh, Langsat, yang terkenal dengan Politikana, BicaraFilm, dll juga dapat kiriman.

  15. #15
    pelanggan sejati Urzu 7's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    7,940
    Emang peti mati itu murah yah main sembarang kirim

  16. #16
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    Quote Originally Posted by Lembah_Hinnom
    Yang dikirim gak cuma media massa, Om Ancuur.
    Tuh, Langsat, yang terkenal dengan Politikana, BicaraFilm, dll juga dapat kiriman.
    makanya sekarang di media kan cuma cerita politik aja.. jadi dia anggap MEDIA udah mati ..
    pusing jga yg mau pasang IKLAN beritanya cuma seputar gossip & politik melulu

  17. #17
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135
    agak OOT dikit gpp ya,
    gw kok jadi keinget iklan Kijing/ batu Nisan beberapa tahun yang lalu
    sempat futuin, dan x-bannernya bertaburan di manamana.

    Spoiler for kijing:


    mendingan para pejabat dikasih kijing aja, trus ditulisin kek dispoiler di atas...

  18. #18
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    ow kijing itu batu nisan

    iya para pejabat kasih batu nisan aja

  19. #19
    Quote Originally Posted by Urzu 7 View Post
    Emang peti mati itu murah yah main sembarang kirim
    kan jelas tujuannya Ju... cari sensasi.... (dan pengalihan isu).... biaya berapapun bakal dijabanin
    you can also find me here

  20. #20
    dokter RSJ - KM ancuur's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    RSJ - KM Jabatan:____ Dokter Jiwa
    Posts
    15,694
    Quote Originally Posted by E = mc˛
    kan jelas tujuannya Ju... cari sensasi.... (dan pengalihan isu).... biaya berapapun bakal dijabanin
    klo yg ini sih kyknya bukan pengalihan isu ..
    klo ia... tinggal di chek aja kasus siapa yg lagi mode_on ... (demokrat yah)

Page 1 of 2 12 LastLast

Tags for this Thread

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •