Hari ke-92 dan 91

Lagilagi aku harus merapelnya. Ini akibat jam tidur berubah drastis menyebabkan flu. Hari Minggu sebelum pergi aku 'terpaksa' minum obat agar hidung tidak ngocor sepanjang perjalanan. Akibatnya sepulang dari aktivitas sore itu aku tidur hingga keesokan harinya. Hanya terbangun sebentar untuk menyiapkan makan malam kemudian tidur lagi.

Aku lanjutkan kisahnya ya.
Ketika melakukan reservasi di Hotel Narita, kami melihat sebuah cafe. Kemudian kami bertanyatanya pada managernya. Lingkungannya bersih dan tidak ramai. Jaraknya pun sangat dekat. Cukup pas dengan kebutuhan kami. Karena tanggal 28 Juni ketika kami hendak mengadakan acara gathering, saat itu kami memperkirakan hari itu adalah hari pertama puasa. Artinya tidak bisa makan siang. Jadi kopdar diadakan sambil berbuka puasa. Jika demikian artinya jarak dengan waktu keberangkat mba Kilat untuk kembali ke Belanda terlalu mepet. Seandainya kami melaksanakan gathering di tempat lain maka sudah dipastikan kami tak memiliki waktu.

Spoiler for Lokasi Gathering:


cafe nyai dasima tampak depan


cafe nyai dasima tampak dalam


Saking baiknya sang Manager terhadap kami, beliau bahkan memberikan daftar menu makanan kepada kami untuk memudahkan kami memilih menu
Spoiler for menu:


Malam harinya aku mengabarkan ke mba Kilat tentang Hotel Narita. Bahwa kami mendapatkan kamar bersih dan berada di lantai dasar.
Ketika mba Kilat bertanya, "Apakah jarak lokasi kopdar dengan hotel dekat?"
Aku menjawabnya sambil tertawa, "Tak kurang dari 100 m sepertinya."