ahahaha ................Originally Posted by 234
tulisan sama beda makna yak
234
ahahaha ................Originally Posted by 234
tulisan sama beda makna yak
234
Last edited by pasingsingan; 03-11-2016 at 11:26 PM.
mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito
Saya ikut yg train optimis aja dah, timbang pusing.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Gw juga ikut tucs aja daripada ikut om pasing
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Persoalan di ESDM saat ini menurut saya yg paling krusial ada pada sektor ke(tenaga)listrikan, atau sektor energi pada umumnya termasuk EBT, atau kalo di migas lebih pada sektor hilirnya. Sementara itu "keahlian" AT lebih di sektor hulu (migas), sedangkan di sektor hulu (migas maupun minerba), menurutku, yg lebih dibutuhkan adalah orang yg "bersih dan bertangan besi", ndak perlu ahli2 amat di urusan teknis.
Itu yg membuat saya skeptis dgn penunjukan AT, plus krn kasus dwikewarganegaraan silam. Prediksiku, keberadaan AT malah akan bikin "ribet" di masalah teknis, misalnya proses penyusunan PoD (rencana pengembangan lapangan) maupun WP&B (program kerja & budget tahunan) para kontraktor PSC,...bakalan kebanyakan "adu argumen teknis" yg "ndak penting".
Sedangkan ttg penunjukan Jonan, meskipun hanya dikarenakan "kesalahpahaman ttg train" haha..., saya masih menyimpan optimisme cukup besar.
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
^^^ err bukannya kalo ga tahu masalah tekhis gampang dikadalin om? Gw sih ngeliatnya at sebagai "orang luar" jadi ga ada "hutang/kepentingan" dari pejabat2 sebelumnya, tahu aja migas/mineral ini sarat dengan kepwntingan karna proyek basah
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Ya, tapi itu udah ada pembagian tugas dan kewenangannya. Di sektor migas sudah ada Ditjen Migas, SKK Migas dan BPH Migas. Jabatan AT adalah Wamen ESDM, bukan Dirjen Migas bukan Kepala SKK Migas bukan Kepala BPH Migas, dus urusan AT bukan hanya persoalan migas melainkan ESDM secara menyeluruh (Migas, Minerba, Kelistrikan dan EBT). Saya kuatir kalo AT akan banyak "mem-fait accompli" ketiga lembaga dibawahnya tsb dengan persoalan2 teknis terlalu detail yg sebenarnya tidak perlu dan cukup diselesaikan oleh ketiga lembaga tsb ndak perlu sampai ke level menteri atau wamen. Itu bisa "merusak birokrasi dalam sistem good governance".^^^ err bukannya kalo ga tahu masalah tekhis gampang dikadalin om?
BTW, jabatan Dirjen Migas menurutku lebih pas untuk AT.
Sepaham, setidaknya saya juga menilai alasan itu yang menjadi dasar pertimbangan penunjukan AT seperti yg udah saya sampaikan sebelumnya. Kata kuncinya adalah kredibilitas, tapi sayangnya saya tidak (belum?) melihat itu pada diri AT setidaknya berdasarkan track record nya sejauh ini, apalagi dengan adanya kasus dwikewarganegaraan silam. Itu alasan saya skeptis. Itupun mungkin karena saya orang Jawa yg kental dgn gaya bahasa euphemisme, kalo pake bahasa lebih lugas saya akan bilang...mbelgedes!Gw sih ngeliatnya at sebagai "orang luar" jadi ga ada "hutang/kepentingan" dari pejabat2 sebelumnya, tahu aja migas/mineral ini sarat dengan kepwntingan karna proyek basah
BTW hari ini doi diangkat jadi wakil komisaris utama Pertamina. Endusan saya hal ini ada kaitan dgn isu akan dileburnya SKK Migas ke Pertamina yang akan dituangkan dalam revisi UU Migas. Kalo soal ini saya masih so-so, no comments, tunggu aja nanti bentuknya seperti apa.
Note: Saya sebenarnya ndak ingin menilai sesuatu dari siapa (orang) nya melainkan dari apa (kinerja) nya. Tapi berhubung AT memang masih relatif orang baru dus catatan kinerjanya juga belum banyak, mungkin penilaian saya menjadi sangat bias dan subyektif.
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
spirit UU no:8/71 mau dikembalikan? (jujur saya pribadi se7 itu)Originally Posted by 234
faktanya, dng UU no:22/2002, tata kelola migas malah jd belibet (justru memperlemah NOC)
klo dulu alasan merubah UU 8/71 dng tdk lagi memberikan kuasa pertambangan kpd Pertamina,
lantaran banyak tikus di pertamina, mestinya ya tikusnya yng dibasmi, bukan lumbungnya yng dibakar
Last edited by pasingsingan; 17-11-2016 at 11:02 AM.
mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito
Kayaknya itu pernah kita obrolin di tret lawas deh kang, kalo ndak salah topik ttg pembubaran BP Migas oleh MK thn 2012. Kali ini saya masih so-so, mesti lihat hasil revisi UU itu sendiri scr lebih menyeluruh.
BTW sinyalemenku soal AT diatas didasarkan pada hal berikut:
"Arcandra Tahar Pertimbangkan Lebur Pertamina dan SKK Migas"
(http://ekbis.sindonews.com/read/1151...gas-1478002339)
Mudah2an aja pernyataannya tsb bukan bentuk "kampanye" sedang menyodorkan diri spy bisa masuk ke jajaran komisaris Pertamina. Soale tgl 1/11 ngomong begitu lalu dua minggu kemudian (14/11) diangkat jadi wakomut Pertamina. Pas banget.
(Duh, kok saya bawaannya jadi suudzon mulu yak sama tuh orang. Feelingku berasa ndak enak aja soale. Mudah2an itu salah.) :maap:
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
betul
soal itu memang pernah kita bahas cukup panjang
klo soal pak jokowi tepat atau tidak memilih siapa untuk posisi apa
mari sama-sama kita nantikan bgmn kinerja serta produknya
mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito
Iya ga usah suudzon dulu pakde. Nantikan kinerjanya baru ditelenji abis2an.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Jakarta - Siang ini berbeda bagi Nurhadi, yang sehari-hari berdagang nasi goreng kaki lima. Kali ini dagangannya diborong di Istana Kepresidenan Bogor sebagai menu makan siang dalam Sidang Kabinet Paripurna.
"Biasa mangkalnya di DKT (dulu RS DKT/RS Gunung Salak), malam hari," kata Nurhadi sambil menggoreng nasi di Istana Kepresidenan, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/1/2017).
Selain Nurhadi, ada dua temannya sesama pedagang nasi goreng. Salah satu temannya mendapat kesempatan memasak untuk Presiden Jokowi dan para menterinya.
Tak hanya hangatnya nasi goreng yang menemani Sidang Kabinet Paripurna kali ini, ada juga sate ayam, tahu Sumedang, dan sekoteng.
Nurhadi dan kawan-kawannya baru dipesan oleh pihak Istana tadi malam (3/1). Mereka memang biasanya berdagang di malam hari.
Nurhadi berdagang sejak 2001. Sudah tak terhitung berapa porsi nasi dan mi goreng yang telah ia masak.
"Tidak tahu ini bisa bikin berapa porsi. Sejadinya saja berapa piring, dihitung (harganya) belakangan," ungkap Nurhadi.
Tak ada persiapan khusus bagi Nurhadi pada hari spesial ini. Dia dan teman-temannya hanya diminta memakai batik.
Selain itu, ada pedagang sate yang menulis namanya di gerobak, 'Mas Agus'. Dia biasa menjajakan sate ayam dan kambing.
Karena baru dipesan tadi malam, Agus sampai-sampai tidak sempat menyiapkan daging kambing. Dia hanya menyediakan sate ayam dengan lontong hari ini.
Siang pun berlalu dan udara semakin hangat setelah hujan turun. Mentari mulai menampakkan diri dan perut sudah terisi.
Hingga siang ini, Presiden Jokowi masih memimpin sidang kabinet. Tema besar yang diangkat adalah mengenai program pemerataan untuk tahun 2017.
My president
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
saya bedoa semoga keesokan harinya perut bapak presiden beserta jajaran menteri baik-baik saja
serius loh, bagi yg punya perut tipe perut menak makanan seperti itu sudah bisa bikin pencernaan terganggu
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
Hihihi gw yakin perut presiden ga papa, yg gw harap perut mentrinya
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan kabibet atau reshuffle kabinet kerja dalam beberapa waktu terakhir kembali menguat. Seiring dengan berembusnya isu tersebut, Partai Gerindra mengklaim mendapat tawaran pos menteri jika reshuffle jadi dilakukan.
Tak tanggung-tanggung, empat pos menteri ditawarkan, yaitu kursi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Menteri Pertanian, Menteri Tenaga Kerja, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno mengatakan, informasi tersebut didapatkannya dari orang dekat Presiden Joko Widodo. Namun, ia enggan menyebutkan nama.
"(Informasinya dari) Tim sukses Jokowi bawah tanah, yang paling dipercaya Jokowi dan jarang muncul di permukaan," kata Arief melalui pesan singkat, Rabu (4/1/2017).
(Baca: Pada Rapat Paripurna Kabinet, Jokowi Tegaskan Tak Ada "Reshuffle")
Empat kursi menteri bagi partai oposisi bukan jumlah yang sedikit. Terlebih, pos menteri koordinator menjadi salah satunya.
Arief mengatakan, salah satu alasannya mengapa pemerintah begitu mengupayakan agar Gerindra merapat ke pemerintagan adalah karena Jokowi sudah merasa memiliki chemistry dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya rasa Joko Widodo menilai kalau Gerinda dan Prabowo itu tulus dalam membangun negara dan bangsa," ucap Arief.
"Kedua, akan memperkuat Joko Widodo secara politik nasional," sambungnya.
(Bacarabowo: Membantu Pemerintah Tidak Harus di Dalam Kabinet)
Meski demikian, Arief mengatakan kecenderungan kader bawah dan loyalis Prabowo tidak begitu tertarik bergabung dengan pemerintahan sebab akan berpengaruh negatif pada elektabilitas partai dan Prabowo pada pemilu 2019 mendatang.
Pada awal 2018, Gerindra berencana mulai memanaskan mesin politik untuk nengusung kembali Prabowo jelang pilpres 2019. Meski begitu, keputusan bergabung atau tidak bergabung dengan koalisi pemerintahan bergantung pada Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
"Kami sebagai anak buah tinggal ikut saja," kata dia.
Ia memprediksi keputusan Prabowo akan disampaikan pada rapat pimpinan terbatas. Namun, Arief mengaku belum tahu kapan rapim terbatas tersebut akan dilakukan.
"Biasanya kalau ada keputusan partai yang strategis yang harus diputuskan, Pak Prabowo menggelar rapim terbatas untuk membuat keputusan tersebut," tutur Arief.
Kalo beneran begini, kayaknya bakal ada album baru lagi buat mantan presiden kita ::
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
LOLKalo beneran begini, kayaknya bakal ada album baru lagi buat mantan presiden kita
sekalian aja bikin musik aliran cadas biar bisa banting-bantingin gitar
CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo difoto sambil mengenakan sarung bukan hal yang luar biasa lagi. Beberapa kali ia tertangkap kamera tengah bersantai di Istana Bogor mengenakan sarung. Namun, belum pernah terlihat ia pergi melakukan kunjungan kerja sambil mengenakan sarung.
Ahad, 8 Januari 2017, ini pemandangan langka itu kembali terulang. Presiden Joko Widodo pergi melakukan kunjungan kerja ke Pekalongan, Jawa Tengah, sambil menggunakan sarung warna muda (pink). Uniknya, dia tidak menggunakan atasan baju koko, tapi malah memakai kemeja, jas, dan dasi seperti pakaian kunker selama ini.
Menurut Kepala Biro Pers Istana Kepresidenan Bey Machmudin, Presiden Joko Widodo mengenakan sarung karena diagendakan akan menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H di Pekalongan. Ia akan ditemani Habib M. Lutfi Bin Yahya begitu tiba di gedung Kanzus Sholawat.
"Sesudahnya, Presiden Joko Widodo akan menyerahkan sejumlah bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan dan Pemberian Makanan Tambahan kepada sejumlah masyarakat yang ada di Kota Pekalongan," ujar Bey dalam keterangan pers, Ahad, 8 Januari 2017.
Menutup agenda kunjungan kerja di Pekalongan, Presiden Joko Widodo beserta rombongan akan menuju Pelabuhan Perikanan Nusantara di Kecamatan Pekalongan Utara. Di sana, Presiden Joko Widodo meresmikan penyerahan sejumlah kapal ikan kepada para nelayan.
Hihi pake sarung naek pesawat
My president
https://m.tempo.co/read/news/2017/01...asi-dan-sarung
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Freeport mau nggak mau harus mengubah ke KK. Masih cari2 alesan punya minta kepastian hukum dll sbg syarat. Bawel juga ni perusahaan.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Duit yg dipertaruhkan sangat bahkan terlalu besar tucs, jadi wajar mereka menawar eh bawel ::
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?