Ok. Jadi beliau2 ini kepilih.. so what's next?
Kita pantau dari sini yuk!
Ok. Jadi beliau2 ini kepilih.. so what's next?
Kita pantau dari sini yuk!
Mega puppeteer jalankan rencana-rencana mu
proyek monorel dan mrt semoga lekas selesai (gak mangkrak)
pasien2 KJS gak 'diusir' dari RS
^ kalu pasien RSJ KM diapain?
*maap, ga tahan untuk comment begini
Menurut gw ngga tepat mengatakan beliau adalah boneka
Megawati mengingat yang ngomong adalah orang plintat
plintut yang ngga bisa dipegang ucapannya.
"And this world of armchair bloggers who created a generation of critics instead of leaders, I'm actually doing something. Right here, right now. For the city. For my country. And I'm not doing it alone. You're damn right I'm the hero."
--Oliver Queen (Smallville)
Paling tidak mereka tlh mendapatkan kesempatan utk membuktikan.
what's next?
sit back, relax. nonton kartun.
Kan "Bapak" sudah bilang:
Mulai sekarang, petani kembali ke sawah.
Nelayan kembali melaut
Anak kembali ke sekolah.
Pedagang kembali ke pasar.
Buruh kembali ke pabrik.
Karyawan kembali bekerja di kantor. - Sunda Kelapa, 22.07.2014
Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.
Tuntaskan kasus taon 98.
- I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -
^ been too long. kayakny susah ini
apalagi pelaku2nya gak jelas siapa dan dimana keberadaanny. ada juga yg bilang bahwa sebagian besar pelaku adalah napi, yang setelah selesai 'eksekusi', ditangkapi kembali, dan di eksekusi beneran.
tapi kalau bisa diusut biang kerokny sih bagus banget.
*cuman kayakny penyelesaian kasus ini (seandainya dilakukan), bukanlah sebagai prioritas
eh, cuman pendapat pribadi sih tapinya ini
kok gw berasa masih kampanye ya?
salah satu jurus yg dipake kubu prahara kan gitu, jokowi capres bonekanya mega, pertanyaannya emang mega pernah ikut campur waktu jokowi jadi walikota solo, atau jadi gubernur kemaren? emang JK mau disetir sama Mega, orang kemaren sama SBY aja kaga mau, apalagi sekarang
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Lagian pas Mega jd presiden juga ngga jelek amat, rasanya Indonesia masih idup.
JKW ama Mega kayaknya emang gak klop
waktu mega jadi presiden, indonesia jual gas alam cair murah meriah ke cina seharaga 3,3 USD - kontrak selama 20 tahun, waktu itu harga pasaran dunia 20 USD
di era SBY - JK, dilakukan negosiasi ulang dengan pihak cina
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Makanya feeling gw, kalo jokowow bisa disetir mega, jokowow bakal jadi sby 2.0 lagi, berantem ama jk
Gw sih berharap ke depannya bapak presiden memperhatikan perkembangan infrastruktur di daerah terutama luar pulau jawa. Buat apa punya mobnas murah, kalo jalanannya macam medan off road. Dan masalah energi juga, listrik di sini masih ampun2an byarpet
Kalo menurutku jaman kepemimpinan Mega ndak buruk2 amat kok. Kalopun muncul blunder2 kebijakan menurutku itu lebih banyak disebabkan oleh "kegamangan (ketidaksiapan) sipil" untuk mempimpin negeri ini, sama seperti era Gus Dur, dua2nya sama2 "berantakan".
Dan kalo harus tunjuk hidung siapa biang kerok dibalik hal tsb saya akan tunjuk "militer saat itu". Saat itu militer yg pernah dibesarkan oleh era Orba masih "memendam sakit hati" karena terlalu drastis disingkirkan dari politik (dimotori pada era Gus Dur). Ingat bahwa saat MPR meng-impeach Gus Dur waktu itu TNI pun ikut2an show of force menyiagakan pasukan tanknya menghadap ke istana. Lalu selanjutnya pemerintahan Megawati pun "dijerumuskan" (oleh militer) untuk menunjukkan kepada rakyat bahwa "sipil tidak mampu mempimpin negara". Tanpa dukungan militer, tanpa transisi yang mulus dari pemerintahan sebelumnya (baca: Orba/militer), mau sehebat dan sepintar apapun (lihat contohnya Kwik, Laks, dll) tetap aja ndak bisa berbuat apa2 bahkan terjerumus ke langkah2 blunder kebijakan dlm pemerintahan. Dan eng..ing..eng..., maka secara mulus naiklah seorang jenderal (SBY) kembali mempimpin negara.
Ada plus-minus yang bisa dipetik dari sejarah tsb. Bagi saya, pemerintahan SBY sejatinya adalah "pemerintahan transisi" menuju era "demokrasi" yang sesungguhnya. Jangan ada lagi dikotomi sipil-militer ke depannya. Ambil putera-puteri terbaik negeri ini tanpa memandang lagi sipil-militer, baik itu di eksekutif, legislatif dan yudikatif, pusat maupun daerah.
Sekarang kuncinya ada di Jokowi dan SBY, dua orang pemegang estafet kepemimpinan saat ini. Dan saya salut dgn sikap SBY setidaknya selama musim Pilpres kemarin yang mampu menjaga netralitasnya. Jokowi ndak boleh melupakan hal ini. Libatkan gerbong2 di belakang SBY, kecuali gerbong2 yang jelas2 memang busuk. Dan saya punya rasa optimistis yang tinggi bahwa keduanya (Jokowi dan SBY) akan bisa melakukan itu.
Megawati? Hanya sejarah. Prabowo? Ke laut aja!
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
^^ makanya waktu 2009 pilpres mega berpasangan sama prabowo
Coba kita bahas dari sisi ekonomi aja om, menurut saya blunder2 ekonomi yg dilakukan di jaman mega menurut saya itu ga ada hub dengan militer, kalo yg laen mungkin, itu lebih kepada "ketidakmampuan" para mentrinya yg saat itu dipimpin kritikus sejati kwik kian gie, saya yakin dengan kedekatan kwik en mega, kalo kwik protes keras pasti mega mau dengar, kalo soal keberanian menurut saya tekanan militer kepada pdip pasti lebih berat pada jaman kudatuli daripada waktu reformasi, makanya saya bilang itu blunder bukan kesalahan, ::
you meet someone
you two get close
its all great for awhile
then someone stops trying
Talk less, awkward conversations, the drifting
No communication whatsoever
Memories start to fade
Then the person you know become the person u knew
That how it goes. Sad isn't it?
Dan dua2nya adalah "kartu mati". Mega udah terlanjur "dibusukkan" saat era pemerintahannya, menurutku hanya karena "sakit hati" ke SBY aja yang membuat Mega "gelap mata" memaksakan diri untuk maju lagi. Mestinya hasil Pilpres 2004 udah bisa membuka matanya untuk tidak mau melakukan langkah sia2 nyalonin lagi. Sedangkan Prabowo tanpa ada proses pembusukan pun memang dasarnya udah "busuk dari sononya". Hanya berkat "megaproyek" adiknya, Hashim, selama 10 tahun terakhir lah yang hampir saja berhasil membersihkan Prabowo bahkan hampir berhasil mengantar ke kursi RI-1 kemarin. Ingat bahwa dlm konvensi capres Golkar tahun 2004 Prabowo masih seorang pecundang yang akhirnya dimenangkan oleh Wiranto. So, kembali ke Pilpres 2009, itu adalah langkah paling konyol dari Megawati. Bagusnya di 2014 Mega udah "sadar", bahkan "kesepakatan Batu Tulis" pun dilanggarnya. Two thumbs up buat Megawati.Originally Posted by et dah
Kalo soal "demokrasi", sebenarnya tonggak2 demokrasi udah mulai dibangun oleh "pemerintahan transisi" Habibie. Sayangnya Gus Dur, dan kemudian dilanjutkan Mega, "gagal" memanfaatkan momentum tsb karena terlalu keras ke militer meskipun "secara emosional saya bisa membenarkan" langkah tsb saat itu.
Nah sekarang "pemerintahan transisi jilid 2" (SBY) sebentar lagi akan berakhir, tinggal bagaimana pinter2nya Jokowi cs memanfaatkan momentum ini. Jokowi harus bisa belajar dari "kesalahan" Gus Dur (dan Mega) periode 1999-2004.
Itu kuncinya kedepan menurutku.
Yup, seperti saya bilang diatas, saya setuju bahwa ada (banyak?) blunder kebijakan ekonomi yg dilakukan di jaman Mega. Ambil satu contoh misalnya kasus penjualan LNG Tangguh ke China. Saya sebenarnya bisa memberikan "pembelaan" thd kasus tersebut misalnya dengan menyatakan bahwa pada saat yang sama pemerintah Australia pun (melalui North Western Shelf yg juga milik BP seperti halnya LNG Tangguh) juga "kena tipu" dgn menjual murah gasnya ke China (CNOOC) bahkan sampe sekarang harganya masih belum dinegosiasikan. Tapi okelah...forget it. Salah tetap salah. Blunder tetap blunder.Originally Posted by surjadi05
Tapi kita juga mesti bisa lebih fair dalam menilai, misalnya dibandingkan dengan pemerintahan selanjutnya (SBY periode 2004-2009). Ambil satu contoh lain, di era Mega, melalui Kwik dan Laks cs, betapa ngototnya pemerintah saat itu mempertahankan Blok Cepu untuk tidak jatuh ke tangan ExxonMobil agar bisa kembali ke pangkuan Pertamina. Lalu apa yang terjadi setelah SBY naik? Coba anda cek sejarah perebutan Blok Cepu yang akhirnya berhasil diambil oleh Exxon bahkan sampe pemerintah SBY menerbitkan PP baru (ttg Migas) tahun 2005, bahkan seorang presiden (baca: SBY) pun harus "merendahkan diri" bertemu langsung dgn CEO (ExxonMobil) untuk "memuluskan" hal tsb.
Anyway, sekali lagi, saya sangat setuju kok bahwa banyak kebijakan "berantakan" di bidang ekonomi pada era Megawati. Saya sekedar mengajak untuk melihat dari sisi lain secara lebih jernih dan fair aja. Dan blunder2 tsb, baik di era Mega maupun SBY, harus bisa dijadikan pelajaran bagi pemerintahan Jokowi-JK kedepan.
Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.
bukannya dari 2004 sampai sekarang kubu Mega oposisi sama SBY