Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast
Results 41 to 60 of 65

Thread: Melanjutkan Studi (Sarjana, Magister, Doktor, dst)

  1. #41
    pelanggan setia gembel's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    perbatasan
    Posts
    2,068
    [MENTION=26]nerve_gas[/MENTION] belum ada niatan kesono lagi, fokus keluarga dulu
    belajar nge-blog di ferylife.blogspot.com

  2. #42
    pelanggan setia eve's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    4,118
    Quote Originally Posted by nerve_gas View Post
    bagi rekan-rekan kopmay sekalian yang tengah berpikir untuk melanjutkan studi di bangku perguruan tinggi, atau sedang menempuh studi lanjutan, apakah bisa membagi pengalamannya mengapa memilih untuk melanjutkan studi? motivasinya apa? apakah gelar yang lebih tinggi itu menjadi sebuah kewajiban yang harus kita tempuh?

    harus saya akui, ketika saya lulus SMA dan memutuskan untuk lanjut ke bangku kuliah, yang ada di benak saya adalah, "karena kakak2 saya dan teman2 saya juga melanjutkan kuliah." Saya tidak memiliki motivasi selain itu. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan studi magister di tahun 2011 (setelah menimbang sana-sini selama 3 bulan lebih), saya akhirnya memiliki beberapa alasan untuk melanjutkan studi (dengan paradigma pencari kerja, bukan enterpreneur):

    1. Leverage
    Saya ingin mendapatkan leverage, baik dari segi kesempatan bekerja maupun posisi tawar untuk urusan gaji. Pertimbangannya, individu bergelar sarjana hukum itu sudah layaknya kacang goreng. Mulai dari lulusan kampus yang dianggap elit, hingga jebolan universitas papan nama. Banyaknya sarjana hukum, membuat saya harus stand out di tengah persaingan, minimal di tahap-tahap awal seperti seleksi administrasi

    2. Kekhususan
    studi di bangku S1 tidak membuat lulusannya paham luar dalam mengenai hukum. Biasanya, dengan keterbatasan dosen dan akses informasi, yang kita dapatkan itu hanya kulit2nya saja. Studi magister membuat saya lebih mendalami salah satu topik. Lagi-lagi, ini akan berurusan dengan probabilitas kita diterima di dunia kerja (kalau gak ada keahlian tertentu, kekmana).

    3. Mumpung masih bujangan.
    Saya percaya, ketika sudah berkeluarga, alokasi waktu akan sangat berkurang. Apalagi studi yang membutuhkan banyak riset dan konsentrasi.

    4. Mau jadi dosen
    Keinginan saya menjadi pengajar ternyata harus didukung dengan ijazah S2, karena hampir tidak ada lagi kampus yang mau menerima pengajar untuk mata kuliah hukum yang hanya bermodalkan ijazah S1.

    Siapa tau teman-temin punya cerita yang mau dibagikan di sini tentang kelanjutan studi.
    dulu gak pengen melanjutkan kuliah. karena gak ada motivasi. kerjaan udah menetap dan penghasilan cukup...

    terus ketemu phong... sedikit banyak dia mengubah paradigma berfikirku...

    sekaranf lagi giat2nya ngejar sekolah lagi sampai bisa dapetin beasiswa s2 ke aussie... tujuannya? cuma pengen ketemu phong dan buktiin kalau gw bisa ke aussi pakai usaha gw sendiri....

  3. #43
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    [MENTION=62]eve[/MENTION]: saran dikiiit...kalo mau sekolah lagi, apalagi ke luar negeri luruskan niatnya dulu
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  4. #44
    setuju sama [MENTION=253]tuscany[/MENTION]. [MENTION=62]eve[/MENTION]

    minimal harus punya endgame setelah gelar itu didapatkan. Jangan sampe pusing setelah pulang dari negeri seberang dan bergelar, tapi gak bingung mau gimana pas balik ke Indonesia. atau emang mau stay di sana?

    eh, jangan2 [MENTION=62]eve[/MENTION] udah punya short-term, medium-term, sama long-term plan setelah bergelar dari aussie?

  5. #45
    pengin skulah lagi
    Supaya dapat kenalan baru
    Gambang suling, ngumandhang swarane
    tulat tulit, kepenak unine
    uuuunine.. mung..nreyuhake ba-
    reng lan kentrung ke-
    tipung suling, sigrak kendhangane

  6. #46
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    s4 ya um?
    ajak2 um
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  7. #47
    Chief Cook etca's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    aarde
    Posts
    11,135


    Kalau Anda mau ambil S2, segeralah sebelum tahun 2017.
    Kelak ambil S2 lebih berat, karena harus ambil 72 SKS (5 semester teori+1 sem tesis),
    tadinya 45 SKS (3 semester teori+1 sem tesis).
    Paling tidak, akan lebih lama 1 tahun.
    Program Profesi juga akan lebih berat. Ini berdasar Permendikbud No 49 tahun 2014.

    nemu di FB

  8. #48
    iya teman-temin,

    emang bener.

    Pasal 17 ayat (2) Permendikbud 49/2014
    Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 5, mahasiswa wajib menempuh beban belajar
    paling sedikit:
    a. 36 sks untuk program diploma satu;
    b. 72 sks untuk program diploma dua;
    c. 108 sks untuk program diploma tiga;
    d. 144 sks untuk program diploma empat dan program sarjana;
    e. 36 sks untuk program profesi;
    f. 72 sks untuk program magister, magister terapan, dan spesialis satu;
    dan
    g. 72 sks untuk program doktor, doktor terapan, dan spesialis dua.

    masa transisinya 2 tahun, jadi sampai 2016.

  9. #49
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    Gilak berarti S2 bakalan tiga tahun ya. Pertimbangannya apa itu kok dibikin makin lama? Wong yang dua tahun aja banyak yang empot2an kayaknya.

    Beberapa hari yang lalu ada kenalan bilang pengen cari peluang S3 dan minta didoakan. Saya langsung transfer sarannya nerve di atas, soal endgame
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  10. #50
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by nerve_gas View Post
    iya teman-temin,

    emang bener.

    Pasal 17 ayat (2) Permendikbud 49/2014
    Untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan program sebagaimana
    dimaksud dalam Pasal 5, mahasiswa wajib menempuh beban belajar
    paling sedikit:
    a. 36 sks untuk program diploma satu;
    b. 72 sks untuk program diploma dua;
    c. 108 sks untuk program diploma tiga;
    d. 144 sks untuk program diploma empat dan program sarjana;
    e. 36 sks untuk program profesi;
    f. 72 sks untuk program magister, magister terapan, dan spesialis satu;
    dan
    g. 72 sks untuk program doktor, doktor terapan, dan spesialis dua.

    masa transisinya 2 tahun, jadi sampai 2016.
    Tapi tidak utk universitas-universitas yg punya otonomi.

    ---------- Post Merged at 06:24 PM ----------

    Quote Originally Posted by etca View Post


    Kalau Anda mau ambil S2, segeralah sebelum tahun 2017.
    Kelak ambil S2 lebih berat, karena harus ambil 72 SKS (5 semester teori+1 sem tesis),
    tadinya 45 SKS (3 semester teori+1 sem tesis).
    Paling tidak, akan lebih lama 1 tahun.
    Program Profesi juga akan lebih berat. Ini berdasar Permendikbud No 49 tahun 2014.

    nemu di FB
    Tidak begitu pengertiannya. S2 yg normal adalah 2 tahun, max 3 tahun. Permen yg mengubah 40-45 SKS menjadi 72 SKS tidak membuat waktu studi bertambah, tapi 72 SKS tsb utk memberi bobot lebih pada tesis, pembuatan proposal riset, dst. Jika benar S2 menjadi lebih lama, itu jelas sebuah kemunduran dlm dunia pendidikan tinggi Indonesia.

  11. #51
    [MENTION=101]purba[/MENTION]

    di sebelah mana yang menyatakan ketentuan itu tidak berlaku untuk perguruan tinggi yang punya otonomi pur?

    dari ketentuan umum, tidak ada pembedaan jenis perguruan tinggi. Jadi ketentuan ini berlaku untuk semua lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.

    tapi soal bobot SKS, emang jadi lebih ditekankan pada karya ilmiah. Gue belum nemu dasar hukum untuk ketentuan ini ya (panduan dari Ditjen Dikti). Tapi dari akun resmi mereka, jadi seperti ini penjabarannya:

    - Perkuliahan : ±32 sks
    - Proposal Thesis : ± 5 sks
    - Penelitian dan Penulisan Thesis : ±20 sks
    - Seminar : ± 5 sks
    - Karya Ilmiah : ±10 sks

    Nah, Pasal 17 Permendikbud 49/2014 sendiri kan mengatur soal beban normal belajar mahasiswa, yang ada di 18-20 SKS

    Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48
    (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas)
    sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima
    puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per
    semester.
    Dari perhitungan Dikti di atas dan beban belajar, break down untuk kuliah S2 dengan asumsi tetap 2 tahun jadi begini

    Sem. 1 = 18 SKS teori
    Sem. 2 = 14 SKS teori + 5 SKS proposal thesis
    Sem. 3 = 20 SKS penelitian
    Sem. 4 = 5 SKS seminar + 10 SKS karya ilmiah

    ini memang doable, sepanjang yang kuliah S2 full time kuliah dan gak sambil kerja.

    yang sambil kerja, emang harus siap2 untuk lebih dari 2 tahun (penelitian makan waktu dan tenaga dan biaya dan konsentrasi)

    btw pur, maksimal magister itu 4 tahun, bukan 3 tahun

    Pasal 17 ayat (3) huruf f
    1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister,
    program magister terapan, dan program spesialis satu setelah
    menyelesaikan program sarjana atau diploma empat
    Last edited by nerve_gas; 14-03-2015 at 10:13 PM.

  12. #52
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by nerve_gas View Post
    [MENTION=101]purba[/MENTION]

    di sebelah mana yang menyatakan ketentuan itu tidak berlaku untuk perguruan tinggi yang punya otonomi pur?

    dari ketentuan umum, tidak ada pembedaan jenis perguruan tinggi. Jadi ketentuan ini berlaku untuk semua lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.
    Universitas-universitas yg memiliki Statuta (=PP) mengklaim Statuta lebih tinggi dari Permendikbud. Untuk mendirikan program studi saja, univ2 tsb tidak perlu pengesahan Dikti.

    tapi soal bobot SKS, emang jadi lebih ditekankan pada karya ilmiah. Gue belum nemu dasar hukum untuk ketentuan ini ya (panduan dari Ditjen Dikti). Tapi dari akun resmi mereka, jadi seperti ini penjabarannya:

    - Perkuliahan : ±32 sks
    - Proposal Thesis : ± 5 sks
    - Penelitian dan Penulisan Thesis : ±20 sks
    - Seminar : ± 5 sks
    - Karya Ilmiah : ±10 sks

    Nah, Pasal 17 Permendikbud 49/2014 sendiri kan mengatur soal beban normal belajar mahasiswa, yang ada di 18-20 SKS

    Dari perhitungan Dikti di atas dan beban belajar, break down untuk kuliah S2 dengan asumsi tetap 2 tahun jadi begini

    Sem. 1 = 18 SKS teori
    Sem. 2 = 14 SKS teori + 5 SKS proposal thesis
    Sem. 3 = 20 SKS penelitian
    Sem. 4 = 5 SKS seminar + 10 SKS karya ilmiah

    ini memang doable, sepanjang yang kuliah S2 full time kuliah dan gak sambil kerja.

    yang sambil kerja, emang harus siap2 untuk lebih dari 2 tahun (penelitian makan waktu dan tenaga dan biaya dan konsentrasi)
    Karena itu, 72 SKS jadi debatabel. Universitas-universitas dgn Statuta, masih menolak Permendikbud tsb.

    btw pur, maksimal magister itu 4 tahun, bukan 3 tahun

    Pasal 17 ayat (3) huruf f
    Betul. Tapi yg saya sebutkan sebelumnya (masa studi S2 normal selama 2 thn) adalah standar BAN-PT. Jika standar tsb tidak diikuti, univ tsb akan mendapatkan nilai akreditasi yg jelek. Konsekuensinya, mhs univ tsb sulit utk mendapatkan beasiswa2.
    Last edited by purba; 15-03-2015 at 02:19 AM.

  13. #53
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Contohnya kampus mana tuh?
    Ud pada kuliah di sini aja.. ada yg setaun loh..

  14. #54
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Contohnya kampus mana tuh?
    Ud pada kuliah di sini aja.. ada yg setaun loh..
    belanda apa jerman bleg? administrasinya repot bener. mahal pulak. ahahahah.

    (niat dari dulu LL.M di belanda gak kesampean. hiks.)

  15. #55
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    cari beasiswa nerve. banyak kok ke belanda
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  16. #56
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Wah.. malah jerman itu bisa gratis. Yah bayar administrasi 500 rebuan lah. Tapi ya musti bahasa jerman. Kalo belanda memang mahal, tapi ga jauh lebih mahal dari kampus swasta di indo, bahkan mungkin ada yg murahan.
    Kalo S3 mungkin beasiswa banyak, bahkan dibayar yah..

  17. #57
    pelanggan tetap purba's Avatar
    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    1,672
    Quote Originally Posted by nerve_gas View Post
    belanda apa jerman bleg? administrasinya repot bener. mahal pulak. ahahahah.

    (niat dari dulu LL.M di belanda gak kesampean. hiks.)
    Coba saja cari sponsor (beasiswa) utk LLM di Belanda. Teman saya lulus LLM dari Groningen dgn lama studi sekitar 1,5 tahun.

    ---------- Post Merged at 09:16 AM ----------

    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    ...
    Kalo S3 mungkin beasiswa banyak, bahkan dibayar yah..
    Betul. Saran saya, S2 saja dulu di Indonesia. Kemudian S3 di luar negeri. Beasiswa lebih banyak utk S3 karena sbg PhD student dipekerjakan oleh supervisor utk melakukan riset. Malaysia sangat potensial utk beasiswa S3 (contoh Yusril Ihza Mahendra dapat doktor dari Malaysia). Juga sistem pendidikan tinggi di Malaysia sudah jauh lebih baik dari pada Indonesia. Tapi kalo bisa dapet di Eropa ataupun Jepang, itu bisa memperluas wawasan non akademik.

  18. #58
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Cuman bisa ngiler nyimak di pojokan sambil ngudud...::

    *kali2ajaadamanfaatnyauntukanakkukelak

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  19. #59
    pelanggan setia
    Join Date
    May 2011
    Posts
    4,952
    LLM apaan ya?
    There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.

    Everyone wants happiness, no one wants pain.

    But you can't make a rainbow without a little rain.

  20. #60
    pelanggan setia mbok jamu's Avatar
    Join Date
    Oct 2012
    Posts
    3,417
    LL.M = Legum Magister a.k.a. Master of Laws
    "The two most important days in your life are the day you are born and the day you find out why." - Mark Twain

Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •