Welp actually... it is.
Kalo dari kacamata Muslim.
I mean, bulan puasa ini aja kita nggak dapet dispensasi kerja, kok. Beda kan, kalo di komper dengan Indonesia, misalnya.
Walaupun dengan fakta itu, argumennya Purba tetep ... Troll logic.
And viciously heartless.
I no longer understand if he/she/it is trying to be satiric or just downright psychotic.
Last edited by TheCursed; 23-07-2014 at 08:41 PM.
A proud SpaceBattler now.
Kristen = believers
Kafir = non believers
Jd ga tepat kl dibilang negeri kafir
Negeri non muslim bs jadi
^
Today, it is.
Sebagian besar udah atheist, kok.
Last edited by TheCursed; 23-07-2014 at 08:58 PM.
A proud SpaceBattler now.
Ah masa sih? http://en.wikipedia.org/wiki/Religion_in_Germany
Mgk karena yg atheis lebih vokal.. Jerman kan bukan frankfurt ato hamburg doang.
Ok back to topic...
semua masalah akan menjadi besar ketika anak-anak terlibat .....
BEYOND GENIUS !!!!!!!!
^ I remember, some austrian art college dropout dude with a funny moustache, tried to do something similar a few years back....
A proud SpaceBattler now.
ahhh....the-we-all-know-who
Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.
Lihat esensi yg gue sampein donk, jangan main perasaan melulu.
Argumen lo sebelumnya berdasarkan 'kalo orang Palestina yg ngomong ttg situasi Palestina, itu bener adanya'. Ini argumen gak bener. Sebab, bisa juga dipakek buat orang Israel yg ngomong ttg situasi di Israel. Itu bisa bertentangan satu sama lain. Lha, mana yg bener?
Orang Islam melihat Israel, sudah negatif by default. Itu karena ajaran agamanya begitu. Jangan mengalihkan itu masalah penjajahan, dlsb. Percuma, gak kena.
Apalagi argumen ndableg, orang Arab dipecah-belah oleh Inggris, politik pecah-belah, itu argumen kuno. Memang dari dulu orang Arab kagak pernah bersatu. Pelajari tuh sejarah nabi dan sahabat-sahabatnya. Kultur orang Arab adalah kultur penaklukan. Karena itu, tidak ada persatuan. Yg ada, yg satu menundukkan yg lain. Jangan menyalahkan orang kafir melulu. Orang kafir mah sudah pasti masuk neraka. Gak perlu disalahkan lagi.
Mending argumen kuno daripada argumen rasis. Katanya orang pinter.
Eh.. entar gw dibilang rasis jg bilang inggris memecah belah.. pemerintahannye.. otoritasnye.. bukan orang2nye.. apalagi tabiatnye.
Orang pinter musti dijelasin dulu.
Last edited by ndableg; 30-07-2014 at 03:12 PM.
Lo yg jangan banyak bacot. Lu ud tau jawaban gw, silakan lu bantah.
Siapa yang ber-argumen ? Orang gue cuma kasi info, kok. Nggak ada nge-klaim siapa jagoan siapa penjahat.
Tapi lagi, lu liat dan dengar yang lu mau liat dan dengar... soo... why bother arguing ?
Hundreds(thousands ?) people die, is no laughing matter.
Tapi lagi, mengingat ide 'final solution' loe... eh, di sini Auswitch nganggur tuh. Lo mau pinjem ?
Last edited by TheCursed; 31-07-2014 at 05:55 PM.
A proud SpaceBattler now.
Ok kembali ke topik.
Apa yang terjadi di Gaza adalah murni politik, politik yang memakan korban. Dan itu terjadi di mana2.
Kl diperhatikan, negara2 arab kali ini berada dipihak israel. Mereka semua diam, karena mgk hamas ga disukai pemerintah negara2 arab. ISIS aja ribut sendiri.
Menurut gw sih Indonesia ga perlu ikut2an dalam berpolitik di sana, cukup rasa simpati thd korban. Karena membela2 hamas pun bukan yg terbaik, malah mungkin memperkeruh.
Simpati thd pihak arab? Well.. orang arab sendiri banyak yg ga peduli. Kalo mau bisa aja mereka bertindak. Paling cuma iran yang peduli. Semua settingan lah. Biar rame doang.
Betul, kita patut simpati thd diskriminasi dan penindasan. Tp kadang2 gw liat terlalu berlebihan. Cuma ramenya doang. Akhirnya digunakan sbg manuver politik. Sedangkan orang2 yg berada didekat mereka ga peduli. Spt misalnya sebuah kerusuhan terjadi di tanjung priok, orang2 di kebayoran lama mah, sante2 aja. Paling berita besok di koran, baru orang2 rame sebentar, lalu membiarkan yang berwenang menangani tanpa peduli apa hasilnya. Orang musti makan tiap hari.
Last edited by ndableg; 01-08-2014 at 04:07 AM.
Kalo konflik sektarian macam ISIS saya sepakat Indonesia tidak perlu terlibat sama sekali secara politik. Tapi urusan Palestina Israel - selain kemanusiaan - kenapa tidak? Tidak harus dengan cara frontal. Kita sudah dikenal dengan diplomasi damai di ASEAN, lama tapi berhasil. Masalahnya ini bukan cuma urusan dua negara, tapi melibatkan negara2 di belakangnya. Lebih repot.
There is no comfort under the grow zone, and there is no grow under the comfort zone.
Everyone wants happiness, no one wants pain.
But you can't make a rainbow without a little rain.
Iya kalo korbannya orang Gaza, lu bekoar simpati terhadap korban. Tapi kalo korbannya Israel, lu bilang itu hukuman dari Allah swt.
---------- Post Merged at 09:32 PM ----------
Lihat yg di-bold. Ente menekankan bahwa seperti itu kejadian di Gaza sesuai laporan tangan pertama. Itu artinya ente berargumen.