TV ONE beda dgn Berita Satu (Grup).
Berita Satu adalah milik Lippo Grup yg medianya terdiri dari koran Jakarta Globe, Suara Pembaruan, Investor Daily, majalah Investor dan, kalo ndak salah, Berita Satu TV. Termasuk juga First Media (Interrnet dan TV Cable). Memang pro JKW, tapi menurutku masih "profesional" tetap menjunjung prinsip2 jurnalisme. Padanannya mirip koran Republika, pro Prabowo tapi tetap menjaga profesionalisme media. Begitu juga Jawa Pos Grup yg pro Jokowi tapi masih "sopan" (scr jurnaslistik). Dan masih banyak contoh2 media lain yg masuk kategori ini.
Itu jelas beda dgn TV One yg jelas dukung Prabowo maupun Metro TV yg dukung Jokowi. Dua2nya IMO udah menyimpang dari profesionalisme media. Begitu juga dgn inilah.com, viva and the gang di kubu pro Prabowo.
Yg masih "agak sedikit mendingan" adalah Sindo, AN, Global dan MNC TVs, meskipun beritanya miring banget tapi masih relatif "sopan" (malu2).
Sedangkan di pihak pro Jokowi, media yg beritanya udah miring banget tapi masih "sopan" diantaranya termasuk Tribune (kelompok KG), Media Indonesia, Merdeka (bukan Rakyat Merdeka) dan beberapa media kecil lainnya yg ndak terlalu populer.
Kalo Kompas, Detik, Tempo dan beberapa media mainstream besar lainnya menurutku masih netral. Kalo muncul kesan pro Jokowi menurut saya itu efek dari dinamika di lapangan terutama cara2 dan bentuk2 kampanye yg dilakukan oleh kedua kubu capres. Catatan khusus untuk The Jakarta Post yg secara resmi menyatakan mendukung Jokowi, tapi independensi isi beritanya masih saya masukkan dlm kelompok ini. Republika sebenarnya bisa dimasukkan kelompok ini, hanya saja "label Islam" yg udah terlanjur melekat menjadikannya kesan pro Prabowo sulit dihilangkan. Tapi secara internal, beberapa wartawan Republika yg saya kenal malah kebanyakan scr pribadi pro Jokowi kok.
Itu kurang lebih gambaran saya tentang posisi media2 nasional dlm menyikapi pilpres 2014.
Just my 2 cents.