Geger Putera Sampoerna Foundation (1): Kisah lulusan yang ternyata menanggung utang Rp 800 juta!
Sebuah peristiwa besar yang sangat memprihatinkan sedang membelit para orang tua yang putera-puteri mereka bersekolah di lembaga pendidikan di bawah Putera Sampoerna Foundation. Mereka dulu merasa senang putera-puteri mereka mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Namun belakangan, meraka baru sadar bahwa apa yang disebut bea siswa itu ternyata adalah pinjaman. Setelah putera-puteri mereka lulus, mereka wajib mengembalikan utang yang tidak sedikit, yakni Rp 800 juta, yang harus dikembalikan ke Putera Sampoerna Foundation.
Para orang tua itu baru sadar setelah mempelajari klausul perjanjian yang selama ini mengikat mereka. Pernyataan pemberian beasiswa itu, dalam praktiknya telah berubah menjadi pinjaman seperti dialami siswa-siswi Sampoerna Academy (SA) di Bogor, Malang, Bali, dan Palembang, yakni lembaga pendidikan milik Putera Sampoerna Foundation (PSF). Lulusan SMA didesain masuk Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), juga milik PSF. Ya itulah, ketika menjadi sarjana, alumnus harus menanggung utang Rp 800 juta yang harus dicicil setiap bulan dari gajinya.
Putera Sampoerna FoundationGeger Putera Sampoerna Foundation ini menyeruak di tengah kabar duka dan isak tangis 4.900 orang pekerja pabrik sigaret kretek tangan milik PT HM Sampoerna Tbk di Lumajang dan Jember yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai 1 Juni 2014.
Ya, kasus miris para pelajar SA terungkap di berbagai media sosial seperti Kaskus, bahkan diekspose Tempo serta media cetak terkenal lainnya. Dokumen-dokumen mengenai perjanjian antara orangtua siswa dan pihak penyelenggara pendidikan pun terpajang di Google Drive. Semua transparan!
Bagaimana mungkin sarjana yang baru wisuda harus menanggung utang hingga Rp 800 juta? Apabila dihitung-hitung, butuh waktu 18 – 33 tahun, bahkan lebih, untuk menuntaskan pinjaman tersebut.
Oke, agar lulusan SMA di berbagai kota di Indonesia tidak tergiur lagi dengan promo PSF, Si Momot akan menurunkan tulisan berseri secara cover both side, disertai beberapa dokumen dan fakta-fakta di lapangan, termasuk referensi dari beberapa media cetak dan media online yang dapat dipercaya.
Tentang Sampoerna Academy (SA)
Pada tahun 2011, PSF mendirikan Sampoerna Academy (SA) Bogor. Sebenarnya SA juga dijumpai di beberapa daerah lain seperti Kota Malang, Palembang, dan Bali. Bahkan di Kota Malang, sekolah ini terintegrasi dalam SMA Negeri 10.
Khusus kasus SA Bogor, Si Momot menggunakan acuan pada artikel di sini yang kemungkinan ditulis salah satu orangtua siswa.
Dua tahun setelah berdiri, SA Bogor berubah nama menjadi Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI), yang terdaftar di Kemendikbud dengan nama SMA Sampoerna. Gedung sekolah dan asrama masih menyewa bangunan milik Kinasih Resort, Caringin, Kabupaten Bogor.
Perlu diketahui, siswa ASBI berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Pendanaan sekolah diperoleh dari donasi corporate social responsibility (CSR) seperti ExxonMobil, Bank Mandiri, Wilmar, Pindad, PermataBank, Sampoerna Agro, CIMB Niaga, Bait Al-Kamil, Toto, Pelindo I, Save A Teen, dan lain-lain.
Hanya sebagian kecil saja dana yang berasal dari sumbangan masyarakat, terutama melalui program Give 2 Education. Dana-dana hibah ini dikelola Koperasi Siswa Bangsa (KSB), salah satu anak usaha di bawah bendera PSF.
Gambar siswa-siswi ASBI pada halaman depan website resmi.
Tentang Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI)
Selain SA, Putera Sampoerna juga pernah mendirikan Sampoerna School of Education (SSE) pada tahun 2009. Setahun kemudian, PSF mendirikan Sampoerna School of Business (SSB).
SSE pernah terdaftar di Kemendikbud dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional. Menurut website Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), cuma ada dua program studi SEE yang sudah terakreditasi pada tahun 2012, yaitu Bahasa Inggris (B) dan Matematika (C). Adapun program studi lainnya belum memperoleh akreditasi.
Akreditasi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional.
-
Entah karena alasan apa, tahun lalu (2013), SSE dan SSB kemudian dilebur menjadi Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI). SSE berubah menjadi Fakultas Pendidikan, adapun SSE menjadi Fakultas Bisnis.
Selain dua fakultas tersebut, USBI juga memiliki Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Seni, Desain, dan Media. USBI menyewa gedung di Mulia Business Park, Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta Selatan.
Nah, SA dan USBI ini memiliki keterkaitan. Keduanya merupakan “dua bersaudara”, terlahir dari gua garba yang sama: Putera Sampoerna Foundation (PSF). Di sini banyak sekali praktik penyelenggaraan pendidikan yang aneh, yang patut mendapat perhatian serius dari Kemendikbud.
Tentang kontrak “beasiswa” senilai Rp 150 juta
Pada Juli 2011 atau tahun awal berdirinya SA Bogor (selanjutnya berganti nama menjadi ASBI), pihak sekolah berhasil merekrut 200 siswa baru. Mereka diterima dengan kontrak “beasiswa” selama tiga tahun, dengan nilai total Rp 150 juta.
kontrak-sampoerna-academy-2011
Sejak awal, siswa ASBI telah dikenalkan dengan perguruan tinggi milik PSF. Utusan USBI sering hadir ke kampus ASBI untuk mempromosikan program studinya. Koperasi Sekolah Bangsa (KSB) juga kerap mampir, dengan menawarkan program pinjaman uang kuliah di USBI.
Jadi sejak awal sudah ada upaya mengarahkan calon lulusan ASBI agar kelak melanjutkan kuliahnya di USBI. PSF dan ASBI seperti kurang mendukung siswa kelas 12 yang ingin melanjutkan kuliah selain di USBI, termasuk jika ingin mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Bahkan, informasi PTN yang masuk ke kampus ASBI tak segencar info penerimaan mahasiswa baru di USBI. Kebijakan PSF dirasakan sebagian besar siswa, dan orangtua mereka, sebagai upaya meredam keinginan meneruskan kuliah di PTN.
Kronologi berikut ini dapat memudahkan kita dalam menarik kesimpulan mengenai apa yang terjadi sebenarnya:
Maret 2014:
PSF tak kunjung memberikan izin kepada siswa yang ingin mendaftar SNMPTN dan Beasiswa Bidik Misi. Baru pada akhir Maret, saat masa pendaftaran nyaris ditutup, siswa boleh mendaftar.
14-16 April 2014
Sebanyak 197 siswa ikut Ujian Nasional SMA di kampus ASBI.Setelah UN, beberapa siswa mengikuti bimbingan belajar (bimbel) SBMPTN di kota asal masing-masing. Ada yang pulang ke Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya. Pihak ASBI mengizinkan, dengan catatan wajib kembali ke sekolah, kapan pun saat dipanggil.
9 Mei 2014
ASBI secara mendadak meminta seluruh siswa kelas 12 kembali ke kampus, paling lambat 12 Mei 2014. Alasannya ada acara penting, tapi tidak dijelaskan detailnya.info-12mei
-
Beberapa siswa terpaksa meninggalkan bimbel dan kembali ke Bogor. Tetapi ada beberapa siswa yang kampung halamannya jauh memilih tidak ke Bogor.
14 Mei 2014 Pihak sekolah membawa siswa kelas 12 ke kampus USBI, untuk menghadiri seminar. Seusai seminar, KSB memaparkan skema bantuan pendidikan (pinjaman) untuk kuliah di USBI, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Skema dana pinjaman KSB untuk kuliah di USBI.
Selain itu, semua siswa kelas 12 yang masih berada di luar diminta kembali ke kampus, paling lambat 23 Mei 2014. Alasannya, banyak kegiatan menanti.
Bahkan pihak sekolah sudah menyusun jadwal kegiatan yang cukup aneh seperti berikut ini:
27-29 Mei 2014: School Trip atau perjalanan ke luar kota.
10 Juni 2014: Graduation (wisuda)
11 Juni 2014: Prom Night
18 Juni 2014: Siswa kelas 12 boleh pulang ke rumah masing-masing.
Tahukah Anda jadwal yang aneh? Lihat jadwal paling buncit, di mana siswa kelas 12 boleh pulang ke rumah masing-masing pada tanggal 18 Juni 2014.
Asal tahu saja, ujian tertulis SBMPTN digelar serentak pada 17-18 Juni 2014. Bagaimana mungkin lulusan ASBI bisa mengikuti SBMPTN jika izin pulang baru diberikan tanggal 18 Juni? Aneh tapi nyata!
Ada kesan jadwal yang disusun ASBI bertepatan dengan persiapan menghadapi SBMPTN. Jelas sekali para alumni ASBI dipersulit masuk ke PTN, dengan tujuan bisa kuliah di USBI dengan dana pinjaman KSB.
Bandingkan dengan kegiatan siswa kelas 12 pada SMA lainnya. Saat ini sudah tidak ada lagi kegiatan di sekolah, kecuali menunggu berita kelulusan UN hari Selasa (20/5) besok, dan mengambil ijazah. Bahkan acara perpisahan / wisuda dilakukan segera setelah pengumuman UN, sehingga lulusan lebih siap menghadapi SBMPTN.
saus kecap