"dinda dimanakah kau berada..."
lagu KLA project atau katon bagaskara?
---------- Post Merged at 10:53 PM ----------
"dinda dimanakah kau berada..."
lagu KLA project atau katon bagaskara?
"dinda dimanakah kau berada..."
lagu KLA project atau katon bagaskara?
---------- Post Merged at 10:53 PM ----------
"dinda dimanakah kau berada..."
lagu KLA project atau katon bagaskara?
ada meme kasus dinda
bener2 di bully, masyarakat mesti bijak meyikapi ini,
kenapa dinda sampe curhat di path? ada yg salah dengan pelayanan transportasi negara qta
marah2 di socmed, di bully, terkenal, minta maap, menyesal
Masuk inpotemen, maen sinetron.
Hore
Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
-Rendra
Kok gw merasa minta maafnya ga tulus y? Palingan daripada makin dibully.
Biar jadi pelajaran idup ga asal nyablak.
Tapi setidaknya orang2 yg berpikiran sama mulai mikir kalo pemikirannya salah... mikir... *cak lontong style*
saya berpikir sama kayak Dinda... para ibu hamil itu memang melanggar hak orang-orang yang sudah berjuang bangun pagi dan naik ojek dua kali ke stasiun yang paling ujung supaya bisa dapet duduk di kereta yang suasananya biadab tak berperikemanusiaan... boleh dong mempertahankan hak yang sudah diperjuangkan habis-habisan...
*clingukan...
*abis masih kurang sensasional
jadi dinda berharap si ibu2 hamli di seluruh dunia menyesuaikan diri dengan jadwal dan rutenya dia yang bangun jam 5 watsoever itu? kalau memang ga mau kasih bangku karena dia sendiri sedang sakit tulang atau keseleo atau wasir atau ambeyen atau kena penyakit bolo-bolo, ngapain pas dia marah di path, temennya nyebarin omelan2 dia ke seantero jagad? ada apa dengan temen si dinda ini? siapa orangnya? sini, gw kasih ketek
Jangan kamu bilang dirimu kaya, bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
-Rendra
Gw jadi inget kejadian di bus... Beberapa tahun lalu saat gw pulang kantor naik bus. Yang pertama, ada nenek2 ngasih gw bangkunya... Katanya sih udah mau turun,.. Tapi begitu gw duduk, masih lumayan jauh lo turunnya belio... Yang kedua, gw nawari kursi gw ama nenek2, niat hati biar belio yang duduk. Tapi belio gak mau... Apa jangan2 gw keliatan kek lg hamil ya makanya nenek2 itu pada kasihan?
hai hai hai......
Karena judulnya soal berkurangnya empati pada orang lain, makanya mari kita tingkatkan empati kita pada Dinda yang sudah berusaha sebatas kemampuannya untuk membuat hidupnya menjadi nyaman di tengah tekanan hidup sebage karyawati yang harus subuh-subuh melaju ke tempat kerja ... yang kemudian curhatnya disebar-sebarkan oleh Sangkuni yang menggunting dalam lipatan...
*clingukan lagi
Terus tahun depannya gw pas berangkat ke kantor naik bus, kebetulan gw berdiri, terus ada bumil gede naik, gak ada yang nawarin kursi tuh... Padahal ya, keliatannya sih yang duduk cowok2 berbadan kekar yang masih mampu lah buat berdiri 1-2jam di bus... Kejadian sekitar 2009 sih... Habis itu saya beli kursi sendiri kemana mana biar bisa duduk (aka sepeda motor).
hai hai hai......
setelah tau path nya tersebar, dinda masih belum mundur juga, tetap "menantang"
mirip mobil/motor yg nerobos perlintasan KA (tidak terdengar/pura2 tidak mendengar sirene) pintu perlintasan pertama mobil masih selamat, pintu kedua selamat juga, dan ketiga.....
Tentu saja, dia kecewa dikhianati temen, dan kemudian karena pengkhianatan itu dia di bully oleh seantero jagad maya raya Indonesia yang merasa paling suci sendiri tanpa mau memahami kondisi dari sudut pandang dia ... wajar kalau dia memilih menantang sekeras-kerasnya... emang dunia itu siapa kok merasa punya hak menjadikan dia pesakitan?
Pepatah orang lama, "daripada hidup ditindas massa, lebih baik mati berkalang tanah"
nah tapi itu ada temennya yang ngasih tau bahwa massa sebaiknya jangan dilawan, rugi sendiri. Mundur aja pura-pura minta maap, soalnya hidup ke depan masih lebih penting daripada melawan sekelompok mob yang memuaskan ego-mereka dengan cara menjelekkan orang lain. Jadilah dia minta maap... yang kalo kata Etca, gak tulus...
Begitulah dinamika kejadiannya...
"Mille millions de mille milliards de mille sabords!"
Empati memang telah berkurang.
Terutama empati pada Dinda.
Gw jg paham sih si dinda ini, we are not saints, tp tetep aja dgn marah2 di inet itu sebuah kegoblokan tersendiri, ibarat orang bule putih nyerocos i hate niger di socmed, udah tau manusia itu judgmental sekali, sama seperti dinda yg ngejudge ibu2 hamil pemalas, dia jg bakal dijudge sama manusia lain sebagai org minim empati.
menurut gw karakter dinda seperti itu, mungkin pembentukan karakter di keluarganya/rumah. Biasanya orang tua akan mengajarkan anaknya tenggang rasa/tolong menolong dan itu sudah ditanamkan sejakusia dini
Saat dia merasa "tercuri" hak2 nya dia langsung curhat, curhat masih wajar, tapi tempatnya yg salah, jangan di sosmed.
Ada beberapa orang saat berada di posisi dinda (saat dinda berada di gerbong KA) dibawah happy aja/"toh gak tiap hari kasih tempat duduk ke ibu hamil"
intinya "TENGGANG RASA"
---------- Post Merged at 11:57 AM ----------
kalo gara2 kasus ini, jangan sampai karir nya/pekerjaan dinda di usik2 (sampai dipecat), kasihan dinda
seperi kasus "pembunuh kucing " yg pasang videonya di socmed
tenggang rasa emang udah luntur sebagaimana lunturnya tata krama di kalangan generasi muda.
hai hai hai......
... dan sekarang kita menjadi psikolog yang menganalisa kepribadian Dinda... bahwa dia salah begini begitu karena begini begitu...
Salah gak kalau bilang ke si ibu hamil, "maaf, bu. Tapi saya juga butuh tempat duduk ini. Mungkin ibu bisa minta ke orang lain. Saya yakin banyak yang bersedia memberi tempat duduk mereka." Sopan dan sesuai tata krama ...
"Mille millions de mille milliards de mille sabords!"
[MENTION=249]Alip[/MENTION]
psikolog cap Google,
karena ini di forum "Ibu, Anak dan Keluarga", yg bisa dibahas ini itu , tadinya mau dibahas juga soal pelayanan KA, tapi salah kamar.
bagus tuh kata alip dengan inisiatif "maaf, bu..... " tegas dan sopan
lebih bagus lagi kalo minta tempat duduk yg di pake masinis
saya belum pernah naik KRL di Jabodetabek, rata2 berapa lama perjalan KRL atau yg paling lama n ditambah berhenti dia tiap stasiun ?